Anda di halaman 1dari 22

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, dan RENTABILITAS

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, dan


RENTABILITAS
Likuiditas:

adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi.

Suatu perusahaan mempunyai “kekuatan membayar” belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban
finansialnya.

Likuiditas badan usaha dapat diketahui dengan cara membandingkan jumlah AKTIVA LANCAR dg UTANG
LANCAR. Hasil perbandingan tersebut disebut dg “Current Ratio” atau “Working capital Ratio”.
Secara umum dapat dikatakan Current Ratio kurang dari 2 : 1 (200 %) dianggap kurang baik.

NB: 2 rupiah harta lancar dapat menutupi 1 rupiah utang lancar.Atautiap Rp.1
hutanglancardapatdijamindengan Rp.2 harta/aktivalancar.

Apabila suatu perusahaan menetapkan bahwa “Current Ratio” yg harus dipertahankan adalah 3 : 1 atau 300 %,
ini berarti bahwa setiap utang lancar sebesar Rp 1 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 3 atau dijamin dengan
“net working capital” Rp 2. Dengan demikian, maka ratio modal kerja dengan utang lancar adalah 2 : 1 (karena
modal kerja tak lain adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar).

Pertanyaan :

Apabila perusahaan suatu saat mempunyai modal kerja neto (net working capital) sebesar Rp 10.000,-
Berapakah utang lancar maksimal yg harus dipunyai perusahaan ? Dg asumsi perusahaan tetap
mempertahankan current ratio 300 %

NWC = CA – CL = 10.000  (1)


CA : CL = 3 : 1  (2) CA = 3 CL
(2)  (1): 3CL – CL = 10.000  2CL =10.000
CL = 5.000
CA = 15.000

Neraca
Harta Lancar Rp 15.000,- Utang Lancar Rp 5.000,-

Net Working Capital Rp 10.000

Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp 5.000,-


Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 %
= 300 % (3 :1)

Jika utang lancar perusahaan tersebut Rp 6.000,- sedangkan modal kerjanya adalah Rp 10.000,-
Berapakah “Current Ratio”nya DAN “Working Capital Ratio”?
CR = ?
NWC = CA – CL  CA = NWC + CL
CA = 10.000 + 6.000  16.000
CR = 16.000 : 6.000  266,67%
WCR = 10.000 : 6.000  166,67%

JAWAB :
Neraca

Harta Lancar Rp 16.000,- Utang Lancar Rp 6.000,-

Modal Kerja Rp 10.000,-

Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 %


= 267 %

Untuk mendapatkan kepastian yg lebih besar seringlah kita mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan selain
current ratio, dilengkapi dengan menggunakan “Quick ratio” atau “Acid test ratio” sbg alat pengukurnya. Dalam
hal ini kita hanya mengambil elemen aktiva lancar yg mempunyai tingkat likuiditastinggi untuk dibandingkan
dg current liabilities. Seperti : Kas, Efek dan piutang elemen persediaan tidak diperhitungkan, karena
persediaan merupakan harta lancar yg paling tidak lancar.

Rumus – Rumus Ratio Keuangan

 RASIO LIKUIDITAS
 AktivaLancar
 Current ratio = --------------------- x 100 %.
 HutangLancar

 Kas + Efek
 Cash ratio = --------------------- x 100 %.
 HutangLancar

 AktivaLancar - Persediaan
 Acid test ratio / = ---------------------------------- x 100 %.
 Quick Ratio HutangLancar

 AktivaLancar - Persediaan
 Working Capital = ----------------------------------- x 100 %.
to Total Assets Ratio Total Aktiva

Secara umum dapat dikatakan “Quick ratio” atau “Acid Test Ratio” kurang dari 1 : 1 atau 100 % dianggap
kurang baik.

Rumus – Rumus Ratio Keuangan


 RASIO LIKUIDITAS
 AktivaLancar
 Current ratio = --------------------- x 100 %.
 HutangLancar

 Kas + Efek
 Cash ratio = --------------------- x 100 %.
 HutangLancar

 AktivaLancar - Persediaan
 Acid test ratio / = ---------------------------------- x 100 %.
 Quick Ratio HutangLancar

 AktivaLancar - Persediaan
 Working Capital = ----------------------------------- x 100 %.
to Total Assets Ratio Total Aktiva

Secara umum dapat dikatakan “Quick ratio” atau “Acid Test Ratio” kurang dari 1 : 1 atau 100 % dianggap
kurang baik.

Tingkat Likuiditas suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan jalan sbb :


 Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar.
 Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi utang lancar.
 Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dg mengurangi aktiva lancar,
dimanapenurunanaktivalancarharuslebihkecildaripenurunanutanglancar.

Dengan Cara :
 Menjual Aktiva tetap secara tunai.
 Adanya setoran modal pemilik berupa kas atau elemen aktiva lancar lainnya.
 Adanya pinjaman (utang) jangka panjang.

KASUS :
Pada akhir tahun 2007 suatu perusahaan mempunyai aktiva lancar sejumlah Rp 600.000.000,- dan utang
lancar Rp 200.000.000,-
a. Apabila perusahaan ingin membeliinventory secara kredit supaya current ratio tidak kurang dari 250 % berapa
jumlah inventory yg dapat dibiayaidengan utang lancar ?
b. Kalau kita ingin mencapai CR = 400 % berapa jumlah kas
yang dapat digunakan untuk membayar utang lancar ?

 Misalkanpersediaan yang akandibelisecarakredit : x  current ratio 250%


 600 + x = 2,5
 200 + x 1
 600 + x = 500 + 2,5x
 600 – 500 = 2,5 x – x
 1,5 x = 100  x = Rp.66.666.667
 Jadipersediaan yang dapatdibelisecarakreditdenganmempertahankan current ratio sebesar 250% adalah
Rp.66.666.667,-

 600-x=4
 200-x=1
 600-x=800-4x
 -x+4x=800-600
 3x=200
 X=200/3=Rp 66.666.667
Jadijumlahkasygdapatdibayarkanutkmembayarutanglancardgnrasio 400% adalahRp. 66.666.667,-

Pembahasan :
a. persediaan maximal ygbisadibeli

 Misalkanpersediaan/inventory ygakandibeli = x
 600 + x = 2,5 600 + x = 500 + 2,5x
 200 + x 1
 100 = 1,5 x x = 100 = 66,67
 1,5
 Persediaanygbisadibeliuntukmempertahankan current ratio 250%, adalah Rp.66.666.667.
Pembahasan :
b. kas yang bisadibayarkanuntukmempertahankan ratio 400%

 Misalkankas yang harusdibayar = x


 600 – x = 4
 200 – x = 1
 600 – x = 800 – 4x
 -x + 4x = 800 – 600
 3x = 200
 X = 66,7
 Jadi, kasygbsdibayarkanuntukmencapai current ratio 400 % adalahRp 66.666.667,-

JAWAB (a) :
Jumlah inventory yang akan dibeli = X

600.000.000 + X 2,5
----------------------- = ----
200.000.000 + X 1

(600.000 + X) : (200.000 + X) = 2,5 : 1


600.000 + X = 500.000 + 2,5 X
100.000 = 1,5 X --------- X = Rp 66.667

JAWAB (b) :
Diasumsikan jumlah kas yang dibayarkan = X

600.000.000 – X 4
------------------------- = -------------
200.000.000 – X 1

600.000 – X) : (200.000 – X) = 4 : 1
600.000 - X) = 800.000 – 4 X

3 X = 200.000
X = 66.667

SOLVABILITAS
Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan tersebut
dilikuidasi.

Solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan cara :


Membandingkan jumlah aktiva (total asset) dengan jumlah utang (baik jk pendek maupun jk panjang).

RumusSolvabilitas


 Total Hutang
 Total Debt to Equity Ratio = ------------------ x 100 %.
 Modal sendiri

 Total Hutang
 Total Debt to capital Assets = ------------------- x 100 %.
 Total Aktiva

 HutangJangkaPanjang
 Long Term Debt to = -------------------------------- x 100 %
 Equity Ratio Modal Sendiri

RENTABILITAS/PROFITABILITAS:
Rentabilitas/profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan suatu perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Rumus :
L x 100 %
M

RASIO PROFITABILITAS
 Total Hutang
 Total Debt to Equity Ratio = ------------------ x 100 %.
 Modal sendiri

 Total Hutang
 Total Debt to capital Assets = ------------------- x 100 %.
 Total Aktiva

 HutangJangkaPanjang
 Long Term Debt to = -------------------------------- x 100 %
 Equity Ratio Modal Sendiri

RENTABILITAS/PROFITABILITAS:
Rentabilitas/profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan suatu perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Rumus :
L x 100 %
M

RASIO PROFITABILITAS

 Labakotor
 Gross Profit Margin = ---------------------- x 100 %.
 Penjualannetto

 HPP + Biayaadministrasi
 Operating Ratio = --------------------------------- x 100 %.
 Penjualannetto

 Labasetelahpajak
 Net Profit Margin= ---------------------------- x 100 %.
 Penjualannetto

 Labasetelahpajak
 Return On Investment = ----------------------------- x 100 %.
 Jumlahaktiva

Cara Penilaian RENTABILITAS:


 Rentabilitas EKONOMI
 Rentabilitas Modal Sendiri / USAHA

Rentabilitas Ekonomi:
Perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing.

 Contoh :
Perusahaan X bekerjadengan modal sebesar Rp.200.000.000,- yang terdiridariHutang Rp.100.000.000,-
denganbunga 10%/thn, dan modal sendirisebesar Rp.100.000.000,-. Keuntungan yang
berasaldarioperasiperusahaanselamasetahunsebesar Rp.40.000.000,-
Diminta :RentabilitasEkonomi ?
Pembahasan :
Laba 40.000
RE = ------- x 100% = ----------- x 100% = 20%
Modal 200.000

* Laba yang diperhitungkandalam RE adalah LABA


USAHA.

Rentabilitas USAHA:
Perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri.

 Contoh :
Perusahaan X bekerjadengan modal sebesar Rp.200.000.000,- yang terdiridariHutang Rp.100.000.000,-
denganbunga 10%/thn, dan modal sendirisebesar Rp.100.000.000,-. Keuntungan yang
berasaldarioperasiperusahaanselamasetahunsebesar Rp.40.000.000,-
Diminta :Rentabilitas Usaha?
Pembahasan :
 Labaoperasi/usaha Rp.40.000.000,-
 Bungahutang 10% (RP.10.000.000,-
 LabasebelumPajak (Earning Before Income Tax/EBIT) Rp.30.000.000,-
 Pajak 25% Rp. 7.500.000,-
 Labasetelahpajak (Earning After Tax/EAT) Rp.22.500.000,-
 EAT 22.500.000
 RU = ------------------- X 100% = ----------------- X 100% = 22,5%
 Modal Sendiri 100.000.000

Bagaimana meningkatkan RENTABILITAS ?


Untuk meningkatkan RENTABILITAS, harus diketahui dulu faktor-faktor yang mempengaruhi
tinggi/rendahnya rentabilitas ekonomi / EARNING POWER.
Tinggi dan rendahnya EARNING POWER ditentukan oleh dua faktor:
 PROFIT MARGIN, yaitu perbandingan antara “net operating income” dengan “net sales” perbandingan
dinyatakan dalam persentase.
 TURNOVER OF OPERATING ASSETS (tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya
operating assets dalam suatu periode tertentu. Turnover tersebut dapat ditentukan dengan membagi
“NET SALES” dengan “OPERATING ASSETS”.

Net Operating Income


ProfitMargin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales

Net Sales
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
Contoh :
Suatu perusahaan selama setahun mempunyai net sales sebesar
Rp 80.000.000,- Jumlah modal atau kekayaan digunakan di dalam
Perusahaan tersebut sebesar Rp 40.000.000,-. Selama setahun dihasilkan
Laba usaha (net operating income) sebesar Rp 4.000.000,-
Ditanya :
1. Profit margin.
2. Turnover of Operating Assets .

Pembahasan

 Net Operating Income


Profit Margin = ------------------------------------- x 100 %
Net Sales
 4.000.000
 = ---------------- x 100 %  PM = 5%
 80.000.000

 Net Sales
Turnover of Operating Assets = ------------------------
operating assets
 80.000.000
 = ------------------  TOA = 2 x
 40.000.000

Rentabilitas Modal Sendiri:


adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah
modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. Atau dengan kata lain Rentabilitas modal sendiri
adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.
Laba yang diperhitungkan untuk menghasilkan Rentabilitas Ekonomi adalah LABA setelah dikurangi bunga
modal asing dan pajak.

 RASIO LIKUIDITAS
 Menunjukkankemampuanperusahaanuntukmemenuhikewajibanfinancialnyadalamjangkapendektepatpadawaktuny
a.
 RASIO AKTIVITAS
 Menunjukkansejauhmanaefisiensiperusahaandalammenggunakansumberdayauntukmemperolehpendapatan.
 RASIO LEVERAGE (RASIO SOLVABILITAS)
 Menunjukkankapasitasperusahaanuntukmemenuhikewajibanbaikjangkapendekmaupunjangkapanjang.
 RASIO PROFITABILITAS
 Untukmengukurseberapabesarkemampuanperusahaanmemperolehlaba.
Likuiditas Solvabilitas Rentabilitas
Kadang kadang suatu kredit itu tidak dijamin dengan harta tetap tetapi cukup dengan
kepercayaan dari kreditur terhadap perusahaan (debitur). Kepercayaan itu bisa diberikan apabila
kredit kredit yang lampau telah dilunasi dengan baik.
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
keuangannya, keditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat yang pengukur yang
digunakan adalah: likuiditas dan solvabilitas.

1. Rasio Likuiditas
Pengertian secara umu tentang likuiditas itu dapat dilihat defenisinya sebagai berikut:
Likuiditas adalah, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua yaitu:

1. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih, kemampuan ini disebut
likuiditas badan usaha
2. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampua ini disebut likuiditas
perusahaan.

Untuk menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus berikut dengan mencari current ratio
dan quick ratio.
Current ratio = Aktiva lancar/Utang lancar
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / utang lancar
Aktiva lancar adalah aktiva keuangan perusahaan yang dapat dengan segera dicarikan dalam
bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar berikut ini:

 Kas
 Bank
 Surat –surat berharga
 Piutang
 Persedian barang

Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah
untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang
tunai. oleh karena itulah persediaan tidak diperhitungkan di dalam menghitung quick ratio
ini karena persediaan dianggap memerlukan waktu yang cukup lama bilaman hendak dicairkan
dalam bentuk uang tunai.
Persahaan yang dapat memenuhi semua kewajibannya (baik terhadap utang maupun
kewajibannya sehari hari) dikatakan dalam keadaan likuid. Sedangkan perusahaan yang tidak
mampu dikaitkan dalam keadaan likuid.

2. Rasio Solvabilitas
Yang dimaksud dengan solvabilatas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua
utang – utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Untuk menentukan
solvabilitas dapatlah digunakan rumus sebagai berikut:
Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang
Utang perusahaan yang dimaksud dalam rumus tersebut adalah meliputi baik utang jangka
pendek (utang lancar) maupun utang jangka panjang. Sedangkan total aktiva adalah semua
kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Ini dapat dilihat dalam neraca sisi
debet.
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya ada saat dibubarkan, berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu
memenuhinya, dikaitakan dengan in solvabel.
Dengan demikian dari likuidatas dan solvabilitas perusahaan mempunyai beberapa
kemungkinan

 Solvabel — Likuid
 Invsolvabel —Likuid
 Selvabel — Ilikuid
 Insolvabel — Inlikuiid

Contoh
Perusahaan “XYZ” mempunyai neraca pada tanggal 31 Desember 19 A sebagai berikut:

Perusahaan “XYZ”

Neraca per 31 Desember 1981

Aktiva Lancar Utang Lancar

· Kas Utang wesel

· Bank Rp.500.000 Utang jangka pendek Rp.1.000.000


· Piutang Rp.1.250.000 Bank

· Surat berharga Rp.2.500.000 Utang jangka panjang 2.250.000


· Persediaan Rp.1.100.000 Utang Bank

Rp.2.000.000 13.500.000
Rp.7.350.000 Rp.16..750.000

Aktiva Tetap Modal Rp.10.000.000

· Inventaris Rp.2.000.000
· kendaraan Rp.4.000.000
· Tanah Rp.8.000.000 Laba ditahan Rp.6.600.000
· Gedung Rp.12.000.000
Rp.26.000.000
Total Aktiva Rp.33.350.000
Total Passiva Rp.33.350.000

Likuiditas Perusahaan “XYZ” tersebut adalah:

1. Current ratio = Aktiva lancar / utang lancar = Rp.7.350.000/Rp.3.250.000 = 2,26


2. Acid Test Ratio = Aktiva lancar – Persediaan / Utang lancar

= Rp.7.350.000 – Rp.2.000.000 / 3.250.000 = 1,65

3. Solvabilitas Perusahaan “XYZ” tersebut adalah

Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang = 33.350.000 / 16.750.000 = 1,99

3. Rasio Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat dikaitkan sebagai kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang
masalah financial leverage, yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana
perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukan modal sendiri. Ada dua macam
rentabilitas, yaitu:

1. Rentabilitas Ekonomis

Rentabilitas ekonomis adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal,
baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Untuk mencari besarnya rentabilitas ekonomis dapatlah digunakan rumus sebagai berikut:
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket:
RE = Rentabilitas
Lk = Laba kotor
MA = Modal asing
MS = Modal Sendiri

2. Rentabilital Modal Sendiri

Rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal
sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas modal sendiri dapat dicari dengan menggunakan rumus:
RMS = Lb / MS x 100%
Keterangan:
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan pajak)
MS = Modal Sendiri (Modal Saham)
Rentabilitas ekonomis dan Rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat, dan
saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang dapat
dipakai untuk mengambil keputusan adalah:

1. Apabila rentabilitas lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan
modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan dengan
apabila digunakan modal asing.
2. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibanding dengan tingkat bunga modal asing,
maka akan lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan
lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal asing.

Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas
modal sendiri, maka deviden akan semakin besar pula.
Contoh 1.
PT RITA pada tahun 1979 telah memiliki modal sebesar Rp.20.000.000 yang terdiri atas
Rp.10.000.000, sebagai modal sendiri dan Rp.10,000.000 sebagai modal asing. Tahun 1980
perusahaan merencanakan akan memperluas usahanya. Untuk itu diperlukan modal tambahan
sebesar Rp.10.000.000 dengan harapan laba dapat meningkat menjadi Rp.4.500.00
Pertanyaan :
Dari sumber manakah tambahan modal akan di ambil bilmana diketahui bunga modal asing 12%
dan panjak perseroan sebesar 45%
Jawab :
Rentabilitas Ekonomis = Lk / MA + MS x 100%
= 4.500.000 / 30.000.000 =x 100%
= 15%

Rentabilitas ekonomi (15%) lebih besar daripada 12%, sehingga lebih baik digunakan modal
asing.
Rentabilitas modal sendir dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Tambahan dengan modal asing Tambahan dengan modal sendiri

Laba kotor 4.500.000 4.500.000

Bunga 12% 2.400.000 1.200.000


2.100.000 3.300.000

Pajak 45% 945.000 1.485.000

Laba bersih 1.155.000 1.815.000

RMS 1.155.000/10.000.000 x 100% = 11,5% 1.815.000/20.000.000 x 100% = 9

Contoh 2
Misalkan tingkat bunga 18% pertahun dan data lainnya sama seperti pada contoh 1 . dalam hal
ini akan lebih baik apabila digunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiriya akan
lebih besar.

Tambahan dengan modal asing Tambahan dengan modal sendiri

Laba kotor 4.500.000 4.500.000

Bunga 12% 3.600.000 1.800.000

900.000 2.700.000

Pajak 45% 405.000 1.215.000

Laba bersih 495.000 1.485.000

RMS 495.000/10.000.000 x 100% = 4,95% 1.485.000/20.000.000 x 100% = 7

4. Rasio Rasio Aktivitas


Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan

5. Rasio Investasi
Rasio Investasi (invesment ratios), yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau
efek, khususnya saham dan obligasi.
Untuk mengetahui nilai masing masing kelompok rasio tersebut akan dijelaskan rumus dibawah
ini:
Rumus lengkap Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas, Rasio
Aktivitas dan Rasio Investasi
Rumus Rasio Likuiditas:

1. Rasio lancar/ current ratio

2. Rasio Cepat/quick ratio

3. Rasio kas/cash ratio

4. Kecepatan kas/cash velocity

<
5. Rasio persediaan atas modal kerja/inventory to net working capital

6. Rasio modal kerja atas total harta/working capital to total assets ratio

Rasio Solvabilitas

1. Rasio hutang atas aktiva/debt to assets rati0

2. Ratio hutang jangka panjang atas aktiva/long term debt to total assets

3. Rasio modal terhadap hutang/equity to debt

4. Rasio hutang jangka panjang atas modal/long term debt to equity ratio

5. Rasio kewajiban lancar atas modal/current liabilities to equity ratio


<
6. Rasio aktiva berwujud atas hutang/tangible assets to debt coverage
Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas

1. Imbalan modal perusahaan/ return on total assets

<
2. Imbalan modal sendiri/return on equity

3. Rasio keuntungan bersih atas jumlah aktiva/ return on invesment

4. Margin laba bruto/gross profit margin

5. Margin laba usaha/operating profit margin

6. Margin laba bersih

7. Rasio usaha/operating ratio

Rasio Aktivitas

1. Perputaran piutang (receible turnover ratio)

2. Rata rata hari pengumpulan piutang/average collection period ration

3. Perputaran persediaan
4. Hari rata rata persedian (average days inventory)

5. Hari rata rata hutang dagang /account payble period

6. Perputaran modal kerja/working capital turnover

7. Perputaran aktiva tetap/fixed assets turnover

8. Perputaran total aktiva/total assets turnover

Rasio Investasi
Bagi pemegang saham (biasa dan preferen)

1. Penghasilan per lembar saham biasa/EPS = Earning Per Share

2. Penghasilan per lembar saham yang dapat dicairkan semua/Fully diluted earning per share
<
3. Rasio harga penghasilan (PER = Price Earning Ratio)

4. Rasio pembayaran deviden (deviden payout ratio)

5. Rasio hasil deviden/devidend yeild ratio

6. Persentase laba ditahan (percentage of earning retained)

7. Nilai buku per lembar saham biasa/book value per share


8. Nilai aktiva bersih per lembar saham preferen

9. Jaminan deviden saham preferen

10. Imbalan modal perusahaan/return on total assets

11. Imbalan modal pemegang saham biasa/return on common stockholders or stockholders


equity
12. Rasio modal sendiri/equity ratio

13. Margin laba/profit margin

Bagi pemegang obligasi (kreditor jangka panjang)

1. Rasio hutang atas modal (debt to equity)

2. Jaminan bunga obligasi (interest coverage )

Bagi kredit jangka pendek

1. Rasio lancar (current ratio)

2. Rasio cepat/Quick Ratio


3. Perputaran piutang/receivable turnover

4. rata rata periode pengumpulan piutang/average collection period


5. Perputaran persedian/inventory turn over

6. Rata rata periode penjualan/average sale period

Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (S. Munawir, 1995 hal 31).
Rasio likuiditas terdiri dari :
A. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar .
Rumus :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%

B. Cash Ratio (Ratio Immediate Solvency)


Aktiva perusahaan yang paling likuid adalah kas dan surat berharga.
Cash ratiomenunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang
dapat segera diuangkan. Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio
sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.
Rumus :
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%

C. Quick Ratio (Acid Test Ratio)


Quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah
dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio
ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa digunakan untuk
melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling tidak lancar,
sebab untuk menjadi uang tunai (kas) memerlukan dua langkah yakni menjadi
piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)) x 100%

 Contoh Soal :
Dari Neraca suatu perusahaan diketahui
- Kas Rp 25.000.000,-
- Piutang Dagang Rp 75.000.000,-
- BArang dagangan Rp 200.000.000,-
- pinjaman jangka pendek 150.000.000
- Jumlah Hutang Dagang,wesel,bunga dan pajak nya Rp 255.000.000,-
Hitunglah :
a. Current Ratio nya
b. Cash Ratio nya
c. Quick Ratio nya
Jawab :
a. Current Ratio
Aktiva Lancar = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp 300.000.000
Hutang Lancar = Rp 255.000.000,-
Current Ratio = (Aktiva Lancar / Hutang Lancar ) x 100%
= (300.000.000 / 255.000.000) x 100%
= 117.65 %
= 118 % ( dibulatkan )
= 1.18 x
( artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.18 aktiva lancar )
Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang
harus segera dipenuhi dengan mengunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
b. Cash Ratio
Cash Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
= (300.000.000 / 150.000.000) x 100%
=
=
=
c. Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/ Hutang Lancar) x 100%
= ((300.000.000 - 200.000.000)/ 255.000.000) x 100%
= 39.22 %
= 0.39 x
2. Ratio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi se
gala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat
itu dilikuidasikan .
Suatu perusahaan yang solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang
insolvable belum tentu likuid.
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri / Total Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = Modal Sendiri / Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang = Aktiva Tetap / Hutang Jangka
Panjang
 Contoh soal :
Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui
- Saham Rp 420.000.000
- Laba ditahan Rp 145.000.000
- Kas Rp 25.000.000
- Piutang Dagang Rp 75.000.000
- Barang dagangan Rp 200.000.000
- Mesin Rp 250.000.000
- BAngunan Rp 350.000.000
- Tanah Rp 100.000.000
-Obligasi Rp 180.000.000
Hitunglah Solvabilitas Perusahaan dengan :
a. Rasio Modal dengan Aktiva
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap
c. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Jawab :
a. Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri / Total Aktiva
= ( 420.000.000 + 145.000.000 ) /
25jt + 75jt + 200jt+250jt +350jt +100jt
= 565.000.000 / 1.000.000.000
= 56.5 %
= 0.565 x
Artinya Setiap Rp 1 total aktiva dibiayai dengan Rp 0.565 modal sendiri,
sedangkan Rp 0.435 dari pinjaman
b. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = Modal Sendiri / Aktiva Tetap
= (420.000.000 + 145.000.000 ) / 250jt +350jt +100jt
= 565.000.000 / 1.000.000.000
= 80.71 %
= 0.81 x
Artinya aktiva tetap dibiayai dengan 80.71 % modal sendiri,
d. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
= Aktiva Tetap / Hutang Jangka Panjang
= 250jt + 350jt + 100jt / 180jt
= 700.000.000 / 180.000.000
= 388.89 %
Artinya Kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan
jaminan aktiva aktiva tetap sebesar 388.89%
3. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain
rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu .

Ada beberapa macam perhitungan dalam Rentabilitas Usaha


a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva
b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva
c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan
d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan
e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan
f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri

Contoh Soal ,
Dari Neraca Perusahaan HASAN234 diketahui
- Saham Rp 420.000.000
- Laba ditahan Rp 145.000.000
- Kas Rp 25.000.000
- Piutang Dagang Rp 75.000.000
- Barang dagangan Rp 200.000.000
- Mesin Rp 250.000.000
- BAngunan Rp 350.000.000
- Tanah Rp 100.000.000
- Laba Usaha Rp 300.000.000
- Penjualan Rp 2.000.000.000
- Harga Pokok Penjualan Rp 1.000.000.000
- Laba Bersih Rp 146.000.000
Hitunglah :
a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas
b. Perputaran total Aktiva
c. Gross Margin Ratio
d. Net MArgin Ratio
e. Operating Margin Ratio
f. Rentabilitas Modal sendiri

Jawab :
a. Rasio Laba Usaha dengan Total Aktivitas = Laba Usaha / Total Aktiva
= 300.000 / 1.000.000.000
= 30 %
= 0.3 x
Artinya : Setiap Rp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 0.3
b. Perputaran total Aktiva = Penjualan / total Aktiva
= 2.000.000.000 /1.000.000.000
= 2x
(artinya Total Aktiva telah digunakan untuk meningkatkan penjualan efisiensi sebesar 2x )
c. Gross Margin Ratio = Laba Kotor / Penjualan
= (2.000.000.000-1.000.000.000) / 2.000.000.000
= 1.000.000.000 / 2.000.000.000
= 50%
Artinya Perusahaan dapat mencapai laba kotor 50% dari penjualannya
d. Net MArgin Ratio = Laba Bersih / Penjualan
= 146.000.000 / 2.000.000.000
= 7.3 % = 0.07
Artinya Rp 1 penjualan meenghasilkan Laba bersih sebanyak Rp 0.07

e. Operating Margin Ratio = Laba Usaha / Penjualan


= 300.000.000 / 2.000.000.000
= 1.5 % = 0.15
Artinya Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0.15
f. Rentabilitas Modal sendiri = Laba Bersih / Modal sendiri
=146.000.000 / 565.000.000
= 25.84 %
= 0.2584
Artinya Rp 1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 0.2584

Anda mungkin juga menyukai