Anda di halaman 1dari 30

Analisa Laporan Keuangan

>> Analisa Rasio


>> Analisa Kinerja Operasi
>> Analisa Pemanfaatan Aset
>> Analisa Ukuran Pasar

Oleh: Yesika Yanuarisa


10 April 2020
Referensi:
Halim, Abdul & Mamduh M. Hanafi. 2016 Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kelima. UPP STIM YPKN. Yogyakarta

Pengertian, Fungsi Analisis dan Jenis Rasio Keuangan


Sumber: https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-analisis-dan-jenis-rasio-keuangan/

Mengenal Lebih Dekat dengan “Dividen”


Sumber: https://www.poems.co.id/htm/Freeducation/LPNewsletter/v46/news01_vol46_Dividen.html

Dividen Yield
Sumber: https://galerisaham.com/deviden-yield/

Rasio Aktivitas
Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-aktivitas.html

Pengertian Rasio Aktivitas: Jenis, Rumus, Contoh


Sumber: https://dosenakuntansi.com/rasio-aktivitas
Latihan perhitungan untuk rumus rasio-rasio
pada topik ini mengacu pada data Laporan
Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tahun 2019.

RASIO LIKUIDITAS, mempergunakan data:


 Ikhtisar Keuangan
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
 Catatan atas Laporan Keuangan
Rasio Likuiditas
Mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek pendek dgn melihat aset lancar perusahaan
terhadap liabilitas jangka pendek perusahaan

Modal Lancar = Aset Lancar – Liabilitas Jangka Pendek (Utang Lancar)


Rp 42.335.471.858.000 – Rp 30.349.456.945.000
= Rp 11.986.014.913.000

Rasio Lancar Aset Lancar


(Current Rasio) = -----------------------------------------------------
Liabilitas Jangka Pendek (Utang Lancar)
Rp 42.335.471.858.000
= -------------------------------- = Rp 1,39 / Rp 1,4
Rp 30.349.456.945.000
Artinya: setiap Rp 1 liabilitas dijamin oleh Rp 1,39 / Rp 1,4 aset lancar.
Rasio lancar yg normal bagi perusahaan berkisar pada angka 2, meskipun tidak terdapat standar yg pasti
mengatur hal tersebut. Rasio lancar yg rendah menunjukkan risiko likuidasi yg tinggi. Sedangkan rasio lan
car yg tinggi menunjukkan risiko likuidasi yg rendah.
Rasio Likuiditas - Lanjutan
Quick Ratio Aset Lancar – Persediaan
= -----------------------------------
Liabilitas Jangka Pendek
Rp 42.335.471.858.000 – Rp 6.854.729.608.000
= -----------------------------------------------------------------
Rp 30.349.456.945.000
= Rp 1,16 / Rp 1,2
Artinya: setiap Rp 1 liabilitas perusahaan dijamin oleh Rp 1,16 / Rp 1,2 aset lancar diluar persediaan.

Rasio Kas Kas – Setara Kas


(Cash Ratio) = -----------------------------------
Liabilitas Jangka Pendek
Rp 41.861.682.000 – Rp 10.304.872.656.000
= -----------------------------------------------------------------
Rp 30.349.456.945.000
= (Rp 0,338) – dalam kurung berarti minus
Artinya: Rasio kas (Rp 0,388) < 1, ada lebih banyak nilai liabilitas jangka pendek daripada nilai kas & set
ara kas. Dalam situasi ini, ada cukup nilai kas utk melunasi beberapa liabilitas jangka pendek. Sedangka
n jika nilai rasio kas > 1 maka nilai liabilitas jangka pendek lebih kecil daripada nilai kas & setara kas. Dal
am situasi ini, perusahaan memiliki kemampuan utk melunasi semua liabilitas jangka pendek & masih me
miliki sisa dari kas.
Latihan perhitungan untuk rumus rasio-rasio pada
topik ini mengacu pada data Laporan Tahunan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2019.

RASIO SOLVABILITAS, mempergunakan data:


 Ikhtisar Keuangan
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
 Catatan atas Laporan Keuangan
Rasio Solvabilitas
Rasio Total Liabilitas Terhadap Total Aset
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yg tidak solvabel jika total liabilitas > total aset.

Rasio Total Liabilitas Total Liabilitas (Utang)


Terhadap Total Aset = ------------------------------
Total Aset
Rp 42.895.114.167.000
= -------------------------------- = 0,69 / 0,7 = 70%
Rp 62.110.847.154.000

Artinya: Jika rasio modal perusahaan adalah 30% dari asetnya, maka rasio utang perusahaan ini tergolon
g kurang aman karena utangnya 70% dari total aset yg dimiliki perusahaan.
Rasio Solvabilitas - Lanjutan
Debt to Equity Ratio, mengukur utang yang dimiliki dengan modal sendiri. Sebaiknya utang perusahaan
tidak melebihi modal perusahaan sendiri. Hal ini agar beban tetap yang dikeluarkan perusahaan tidak tingg
i. Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin baik dan aman.

Rasio Total Liabilitas Total Liabilitas (Utang)


Terhadap Total Ekuitas = ------------------------------
(Debt to Equity Ratio) Total Ekuitas
Rp 42.895.114.167.000
= -------------------------------- = 2,23 = 223 %
Rp 19.215.732.987.000

Rasio utang terhadap ekuitas merupakan rasio keuangan yang proporsi relatif antara utang dan ekuitas yan
g digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Jika semakin tinggi rasio, maka semakin kecil modal sendiri
dibanding utangnya. Seharusnya kebijakan perusahaan harus memiliki utang yang tidak lebih besar dari
modal yang dimiliknya. Karna semakin kecil rasio ini maka akan memperbaiki keadaan perusahaan,artinya
semakin kecil utang yang dimiliki maka semakin aman.
Artinya: Rasio PT Wijaya Karya Tbk ini dinilai cukup tinggi yaitu 223% sehingga dapat disimpulkan modal
perusahaan lebih kecil dibandingkan utangnya.
Latihan perhitungan untuk rumus rasio-rasio
pada topik ini mengacu pada data Laporan
Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tahun 2019.

RASIO AKTIVITAS, mempergunakan data:


 Ikhtisar Keuangan
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
 Laporan Laba Rugi Konsolidasian dan
Penghasilan Komprehensif Lainnya
 Catatan atas Laporan Keuangan
RASIO AKTIVITAS
Rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada
padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis aset. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yg layak
antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aset tetap dan aset lainnya.

Aset yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan
yang tertanam pada aset tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aset lain
yang lebih produktif.

Total Assets Turn Over (perputaran aset)


Menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin bai
k yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien
penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sa
ma dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi
bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiv
a dalam perusahaan.
RASIO AKTIVITAS >> Total Assets Turn Over (perputaran aset) - Lanjutan

Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan
dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu.
Rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilka
n volume penjualan tertentu.

Perputaran Aset Penjualan/Pendapatan


(Total assets turn over) = -------------------------------
Total Aset
Rp 27.212.914.210.000
= -------------------------------- = 0,43 / 43%
Rp 62.110.847.154.000

Artinya:
Hasil rasio yg tinggi biasanya menunjukkan manajemen yg baik, sebaliknya jika hasil rasio rendah maka me
mbuat manajemen harus mengevaluasi strategi, pemasaran dan pengeluaran modalnya (investasi)
PT. Wijaya Karya Tbk menunjukkan hasil yg masih rendah yaitu 43%, hal tersebut menunjukkan pihak
manajemen perusahaan tersebut masih memerlukan upaya utk meningkatkan kinerja manajerialnya..
RASIO AKTIVITAS >> Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)


Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal
kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar.

Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas
kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan
untuk tiap rupiah modal kerja.

Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas
(cash cycle) dari perusahaan.

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang
bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai
dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali
menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya
(turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode
perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
RASIO AKTIVITAS >>
Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja) - Lanjutan

Perputaran Modal Kerja Penjualan/Pendapatan


(Working capital turn over) = ----------------------------------------------------------------------------------------------
Modal Kerja Bersih/Modal Lancar (Aset lancar – Liabilitas Jk. Pendek)
Rp 27.212.914.210.000
= ------------------------------------------------------------------------ = 2,27 kali
(Rp 42.335.471.858.000 – Rp Rp 30.349.456.945.000)

Artinya:
Modal kerja dikatakan efektif berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan melakukan kegiatan o
perasional usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari kas diinvestasikan dal
am komponen-komponen modal kerja hingga kembali menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti perp
utaran (turn over rate) semakin cepat.Periode perputaran modal kerja tergantung durasi periode perputaran dari setiap
komponen modal kerja tersebut.
PT. Wijaya Karya Tbk menunjukkan periode perputaran yg cukup pendek yaitu sebanyak 2,27 kali
sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin pendek periode tersebut berarti perputaran (turn over rat
e) semakin cepat
RASIO AKTIVITAS >> Fixed Assets Turn Over (perputaran aset tetap)

Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aset tetap. Fixed assets turn over mengukur
efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka
menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan pada aset tetap.

Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif
untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas
terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal
lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan
diperoleh. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
RASIO AKTIVITAS >>
Fixed Assets Turn Over (perputaran aset tetap) - Lanjutan

Perputaran Aset Tetap Penjualan/Pendapatan


(Total assets turn over) = -------------------------------
Aset Tetap

Rp 27.212.914.210.000
= -------------------------------- = 5,27 = 5,3 kali dalam setahun
Rp 5.154.533.876.000

Artinya:
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
PT. Wijaya Kita Tbk menunjukkan hasil yg tinggi yaitu 5,3 kali dalam setahun, hal tersebut menunjukk
an semakin efektif penggunaan aset tetap perusahaan tersebut
RASIO AKTIVITAS >> Perputaran Piutang
Rasio perputaran piutang adalah perbandingan total penjualan kredit (neto) terhadap piutang rata-rata. Sem
akin tinggi rasio (turnover) maka modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah. Sebaliknya ji
ka rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga perlu dianalisis lebih lanjut kar
ena mungkin kinerja bagian kredit dan penagihan kurang efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak
an pemberian kredit.
Rasio ini mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun sehingga kualitas piutang dan efisi
ensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya juga terlihat. Rasio ini biasanya digun
akan untuk menganalisis modal kerja karena ukuran seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi k
as bisa ditentukan. Jumlah hari piutang menggambarkan lamanya suatu piutang yang bisa ditagih (jangka w
aktu pelunasan). Jika jangka waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya piut
ang semakin besar.
RASIO AKTIVITAS >>
Perputaran Piutang - Lanjutan

Penjualan/Pendapatan
Perputaran Piutang = -------------------------------
Piutang Usaha
Rp 27.212.914.210.000
= -------------------------------- = 6,09 = 6,1 kali dalam setahun
Rp 4.461.895.735.000

Rata-rata umur piutang:


365 hari / perputaran piutang = 365 hari / 6,1 kali = 59,83 hr = 60 hari
Artinya dalam setiap 60 hari maka akan terjadi perputaraan piutang yaitu utk merubah piutang menjadi kas.

Artinya:
Jumlah hari piutang menggambarkan lamanya suatu piutang yang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan). Jika jangka
waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang semakin besar.
PT. Wijaya Karya Tbk menunjukkan hasil yg tinggi yaitu 6,1 kali dalam setahun, hal tersebut menunjukkan b
ahwa kecenderungan piutang ditagih dalam jangka waktu 60 hari.
RASIO AKTIVITAS >> Inventory Turn Over (perputaran persediaan)

Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu
periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock.
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.
Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan
seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.

Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan.
 Penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan
(at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran
fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan
mengukur perputaran persediaan dalam kas.
Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan
(at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan (at marke
t) sebaiknya di gunakan.
 Penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh
karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhi
r dibagi dua.
RASIO AKTIVITAS >>
Inventory Turn Over (perputaran persediaan) - Lanjutan

Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan/Beban Pokok Pendapatan


(Inventory turn over) = --------------------------------------------------------------------
Persediaan
Rp 23.732.835.386.000
= -------------------------------- = 3,4 = 3,4 kali dalam setahun
Rp 6.854.729.608.000
Rata-rata umur persediaan
365 hari / 3,4 kali = 107,35 hari
Atau 107 hari umur pesediaan, artinya setiap 107 hari maka akan terjadi perputaraan persediaan, sehingga dalam 1
tahun terjadi sekitar 3,4 kali perputaran persediaan.

Artinya:
Perputaran persediaan yg tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu (1) tahun dan m
enunjukkan efektivitas manajemen persediaan yg baik. Sebaliknya perputaran persediaan yg rendah menandakan ta
nda-tanda miss-management seperti kurangnya pengendalian persediaan yg efektif.
PT. Wijaya Kita Tbk menunjukkan hasil yg cukup tinggi yaitu 3,4 kali dalam setahun, hal tersebut menunjukkan
efektivitas manajemen yg baik.
Latihan perhitungan untuk rumus rasio-rasio pada
topik ini mengacu pada data Laporan Tahunan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2019.

RASIO PROFITABILITAS, mempergunakan data:


 Ikhtisar Keuangan
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
 Laporan Laba Rugi Konsolidasian dan
Penghasilan Komprehensif Lainnya
 Catatan atas Laporan Keuangan
Rasio Profitabilitas
Profit Margin >> kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Rasio ini bias dilihat pada analisis common-size untuk laporan laba rugi.

Laba Bersih/Netto (Laba Tahun Berjalan setelah dikurangi Beban Pajak)


Profit Margin = -------------------
Penjualan (HPP/Beban Pokok Penjualan/Pendapatan)
Rp 2.621.015.140.000
= -------------------------------- = 0,11 = 11%
Rp 23.732.835.386.000

Artinya: profit margin yg rendah menandakan beban pokok pendapatan dari PT. Wijaya Karya Tbk yg terla
lu rendah utk tingkat biaya-biaya tertentu atau terdapat biaya-biaya yg terlalu tinggi utk tingkat pendapatan
tertentu. Jika profit margin perusahaan tinggi menandakan perusahaan menghasilkan laba yg tinggi pada t
ingkat penjualan/pendapatan tertentu.
Rasio Profitabilitas - lanjutan
Return On Asset (ROA) >> kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat aset tertentu.
ROA sering jg disebut ROI (Return On Invesment).
Rasio ini bias dilihat pada analisis common-size untuk laporan laba rugi.

Laba Bersih/Netto (Laba Tahun Berjalan setelah dikurangi Beban Pajak)


ROA = -------------------
Total Aset
Rp 2.621.015.140.000
= -------------------------------- = 0,042 = 4,2 %
Rp 62.110.847.154.000

Artinya: ROA rendah menandakan ketidakefisienan manajemen aset dari PT. Wijaya Karya Tbk
Rasio Profitabilitas - lanjutan
Return On Equity >> kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham terte
ntu. Rasio ini bisa merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Laba Bersih/Netto (Laba Tahun Berjalan setelah dikurangi Beban Pajak)
ROE = -------------------
Modal Saham
Rp 2.621.015.140.000
= -------------------------------- = 2,92 = 292 %
Rp 896.995.137.000

Artinya: Hasil perhitungan ROE mendekati 1 menunjukkan semakin efektif dan efisiennya penggunaan
ekuitas PT. Wijaya Kita Tbk untuk menghasilkan pendapatan.
Sebaliknya jika ROE mendekati 0 berarti perusahaan tidak mampu mengelola modal yang tersedia secara
efisien untuk menghasilkan pendapatan.
Latihan perhitungan untuk rumus rasio-rasio pada
topik ini mengacu pada data Laporan Tahunan
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2019.

RASIO PASAR, mempergunakan data:


 Ikhtisar Keuangan
 Ikhtisar Saham
 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
 Laporan Laba Rugi Konsolidasian dan
Penghasilan Komprehensif Lainnya
 Catatan atas Laporan Keuangan
Rasio Pasar
Rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini l
ebih banyak berdasar pada sisi investor (atau calon investor), meskipun manajemen p
erusahaan juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.

Harga Saham per Lembar


Price Earning Ratio (PER) = ---------------------------------
Earning per Lembar
Rp 1.990
= --------------- = 68,15 kali
29,2

Artinya:
PER yang tinggi yaitu 68,15 kali dari PT. Wijaya Karya Tbk cenderung menunjukkan pertumbuhan perusahaan yg ti
nggi. Sebaliknya jika perusahaan dengan PER rendah maka menunjukkan pertumbuhan yg rendah pula. Dari sisi in
vestor, PER yang tinggi barangkali tidak menarik bagi investor (atau calon investor) karena harga saham ce
nderung tidak akan naik lagi dan kemungkinan memperoleh capital gain (keuntungan modal saham) yg lebih kecil
Rasio Pasar - lanjutan
Untuk mencari nilai Harga per Lembar Saham & Earning per Lembar Saham suatu perusahaan dengan
melihat informasi Laporan Tahunan (Annual Report) Perusahaan Tahun Tertentu pada bagian Ikhtisar Saham
(lihat: Daftar Isi >> Ikhtisar Saham)

Harga per Lembar Saham yg digunakan utk rumus PER adalah Harga Saham Penutupan (Triwulan IV)
karena diasumsikan itulah harga saham penutupannya ada periode tersebut.

Earning per Lembar saham = Laba Bersih/Netto /Jumlah saham yg beredar


Jumlah saham yg beredar terdapat juga pada Ikhtisar Saham tersebut dan pada Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian bagian Ekuitas >> Modal ditempatkan & disetor penuh 8.969.951.372 lembar saham

PT. Wijaya Karya Tbk – Ikhtisar Saham


Harga per lembar saham penutupan - triwulan IV senilai Rp 1.990
Earning per lembar saham = Laba Bersih/Netto /Jumlah saham yg beredar
= Rp 2.621.015.140.000 / 8.969.951.372 lembar saham = 29,2
Rasio Pasar
Dividend Yield >> jumlah dividen saham tahunan dari suatu perusahaan yang dinyatakan dalam persentase dari h
arga pasar terakhir dari saham perusahaan tersebut. Dividend yield yang tinggi menunjukkan ada potensi passive in
come yang menarik dari saham yang dimiliki oleh investor. Secara sederhana dividend yield adalah tingkat ke
untungan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Dividen per Lembar


Dividend Yield = ---------------------------------
Harga Saham per Lembar
Rp 8,47
= --------------- = 0,0042 atau 0,42%
Rp 1.990

Perusahaan dengan dividend yield yg rendah, memiliki prospek pertumbuhan yg tinggi karena dividen sebagian besar
akan diinvestasikan kembali dan juga karena harga dividen yg tinggi (PER yg tinggi) mengakibatkan dividend yield
menjadi rendah. Sebaliknya perusahaan dengan prospek pertumbuhan yg rendah akan memberikan dividen yg tinggi
dan dgn demikian mempunyai dividend yield yg tinggi pula.
Artinya: PT. Wijaya Karya Tbk memiliki dividend yield yg rendah yaitu 0,42%, menunjukkan kecendurungan p
rospek pertumbuhan yg tinggi karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali dan juga karena harga di
viden yg tinggi (PER yg tinggi yaitu sebesar 68,15 kali) mengakibatkan dividend yield menjadi rendah.
Rasio Pasar - Lanjutan
Kebijakan pembagian deviden perusahaam (DPR) adalah 40% dari laba bersih dibagikan sebagai de
viden. Dengan demikian kita bisa menghitung deviden sebagai berikut:
Deviden = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% =  Rp. 640.000.000
Deviden per saham = Deviden / saham beredar = Rp. 640.000.000 / 10.000.000
= Rp. 64 per lembar saham

Untuk perusahaan yang memiliki DPR yang kecil umumnya adalah perusahaan yang sedang dalam
masa ekspansi, sehingga membutuhkan dana untuk membiayai ekspansi. Growth company umumny
a memberikan DPR sekitar 20%-50%.

DPR = 29,01%
Dividen = Laba Bersih/Netto x DPR
Rp 2.621.015.140.000 x 29,01 % = Rp 76.035.649,21
Dividen per saham = Dividen / Jumlah saham beredar
Rp 76.035.649,21 / 8.969.951.372 lembar saham
= Rp 8,47 / saham
Rasio Pasar - lanjutan
Rasio pembayaran dividen >> rasio ini melihat bagian earning (pendapatan) yg dibayarkan sebagai dividen
kepada investor.

Dividen per Lembar


Rasio pembayaran dividen = ---------------------------------
Earning per Lembar
Rp 8,47
= --------------- = 0,29 = 0,3 = 3%
29,2

Artinya:
Perusahaan yg mempunyai tingkat pertumbuhan yg tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividen yg rendah, s
ebaliknya perusahaan yg mempunyai tingkat pertumbuhan yg rendah akan mempunyai rasio pembayaran dividen yg ti
nggi. Rasio pembayaran dividen PT. Wijaya Karya Tbk menunjukan hasil yg rendah yaitu 3 %, artinya pe
rusahaan ini mempunyai tingkat pertumbuhan yg tinggi.
Terima Kasih. Stay Healthy.
Stay Strong. Stay Safe.
Success!

Anda mungkin juga menyukai