Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

RASIO KEUANGAN

MMANAJEMEN KEUANGAN & AKUNTANSI

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Fahima Albaar 206080136

Dosen Pembimbing :

Nurhayati,SE.,MARS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

2022
SOAL :
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, yang juga
digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan atau kekayaan suatu perusahaan.

Hutang lancar adalah kewajiban keuangan jangka pendek perusahan yang mempunyai
batas jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan atau dalam siklus operasi normal.

RASIO KEUANGAN

A. RASIO LIKUIDITAS.

1. Rasio lancar

Rumus = Aset lancar


Hutang lancar

= 58.614.941.761,45 = 5,767818951 kali


10.162.410.134,45

Keterangan :
Jika angka rasio lancar suatu perusahaan lebih dari 1,0 kali, maka
perusahaan tersebut punya kemampuan yang baik dalam melunasi kewajibannya,
karena perbandingan aktivanya lebih besar dibanding kewajiban yang dimiliki.
Namun jika ratio lancar yang dimiliki perusahaan nilainya di bawah 1,0 kali, maka
kemampuannya dalam melunasi utang masih dipertanyakan.
Selain itu, jika  rasio lancar suatu perusahaan nilainya lebih dari 3,0 bukan
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan keuangan yang baik. Bisa jadi
perusahaan tersebut tidak mengalokasikan aktiva lancarnya secara optimal, tidak
memanfaatkan aktiva lancarnya secara efisien, dan tidak mengelola modalnya
dengan baik.
Rasio lancar Merupakan rasio likuiditas yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempo
dalam satu tahun, yang dihitung dengan membandingkan semua aset lancar
dengan kewajiban lancar perusahaan.

2. Rasio Quick.

Rumus = Aset lancer – Persediaan


Hutang lancar

= 12.309.245.167,63 = 1,2112525478 Kali


10.162.410.134,45

Keterangan :

Rasio kas adalah rasio keuangan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Rasio kas digunakan
untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan.

Hasil penghitungan quick ratio jika lebih dari 1,0 maka menunjukkan


kemampuan perusahaan yang baik dalam memenuhi kewajibannya.
Namun, jika ketika menghitung rasio nilainya di atas 3,0 kali maka bukan berarti
keadaan likuiditas perusahaan sedang baik. Boleh jadi kas perusahaan jumlahnya
besar karena tidak dialokasikan kemana pun sehingga tidak produktif.
B. RASIO AKTIVITAS.
1. Rata – Rata Umur Piutang.
Rumus = Piutang dagang
Penjualan / 365

Keterangan :

Rasio rata-rata umur piutang adalah pengukuran efisiensi manajemen


piutang perusahaan dan durasi (waktu) yang diperlukan untuk melunasi piutang
atau mengubah piutang menjadi kas. Rasio ini dihitung dengan membandingkan
jumlah piutang dengan penjualan per hari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365
hari.

2. Perputaran Persediaan.

Rumus = Harga Pokok Penjualan


Persediaan

= 211.674.579.198,74 = 31,977 kali


6.619.618.795,00
Rumus 2 = Jumlah hari / Perputaran persediaan

= 365 / 31,977

= 11 hari

Keterangan :

Perputaran persediaan adalah rasio yang menggambarkan seberapa


efektif sebuah perusahaan menjual persediaannya selama periode tertentu.
Biasanya, perputaran persediaan dapat dihitung bulanan, triwulanan atau
tahunan, tergantung pada jenis bisnisnya.

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas perputaran


persedian yang dapat dikelola sebanyak 31.976 . Rumah sakit tersebut
membutuhkan 11 hari untuk menjual persediaannya

3. Perputaran Aset Tetap

Rumus = Penjualan
Aset Tetap

= Pendapatan BLUD-LO = 211.674.579.198,74


Total Aset Tetap 295.026.470.713,00

= 0,717 kali.

Keterangan :

Rasio perputaran aset tetap (fixed-asset–turnover ratio) adalah rasio


keuangan  untuk mengukur seberapa seberapa produktif dan efisien
perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan.
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa produktif dan efisien
rumah sakit dalam perputaran aset tetap sebesar 0.717

4. Perputaran Total Aset

Rumus = Penjualan
Total Aset

= Pendapatan BLUD-LO
Total Aset

= 211.674.579.198,74 = 0,593
356.472.701.846,45

Keterangan :

Perputaran total aset merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk


mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber dayanya yang berupa aset.

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa produktif dan efisien


rumah sakit dalam perputaran total aset sebesar 0.593

5. Perputaran Modal Kerja

Rumus = Penjualan
Modal Kerja

= 211.674.579.198,74
586.149.417.661,45

= 0,361
Keterangan :

Modal kerja adalah uang yang tersedia untuk membiayai dana


operasional sehari hari (kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan, dan
aktiva lancar lainya).

Jadi rasio perputaran modal kerja rumah sakit tersebut 0.361 ini berati
kondisi keuagan rumah sakit ini dalam keadaan bahaya karena jumlah hutang
lebih banyak dibandingkan dengan aset yang dimiliki.

C. RASIO SOLVABILITAS

1. Debt To Asset Ratio ( Ratio Hutang Terhadap Aset )

Rumus = Total Hutang


Total Aset

= 10.162.410.134,45
356.472.701.846,45

= 0,028

Keterangan :

Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset adalah rasio yang mengukur
seberapa banyak aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau seberapa
besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aset, atau
mengukur persentase berapa besar dana yang berasal dari utang.

Penilaian atas Debt To Asset Ratio sendiri terbagi atas tiga golongan yaitu
sebagai berikut :

 Bila hasil debt to assets ratio kurang dari 0,5 kali artinya aset perusahaan
dibiayai dari ekuitas atau modal sendiri.

 Jika hasil debt to assets ratio lebih besar dari 0,5 kali artinya aset
perusahaan dibiayai dari hutang.
 Apabila hasil debt to assets ratio adalah 0,6-0,7 kali maka dikatakan
normal. Walaupun begitu hasil ini perlu dibandingkan dengan DER pada
industri yang sama.

2. Times Interest Earned

Rumus = EBIT
Bunga

Keterangan :

Times Interest Earned Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar atau menutupi beban bunga di masa depan

3. Fixed Charge Coveragefixed

Rumus = EBIT + Biaya Sewa


Bunga + Biaya Sewa

Keterangan :

Charge coverage ratio adalah rasio keuangan untuk mengukur seberapa


mampu perusahaan menutupi pembayaran bunga dan sewa.

EBIT = Laba bersih + Beban bunga + Beban pajak

EBIT = Pendapatan – Harga pokok penjualan – Beban operasional +


Pendapatan non-operasional + Beban non-operasional (tidak termasuk bunga
dan sewa).

D. RASIO PROFITABILITAS

1. Profit Margin.

Rumus = Laba bersih


Penjualan
= Surplus sebelum pajak-LO
Total Ekuitas

= -54.055.993.364,56 = -0,156 %
346.310.291.712,00

Keterangan :

Profit margin adalah perhitungan profitabilitas atau keuntungan yang


didapatkan melalui metode perhitungan perbandingan laba di luar bunga
maupun pajak dengan nilai penjualan.

ROI adalah matrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur


kemungkinan memperoleh pengembalian dari investasi.

2. Return On Total Asset

Rumus = Laba bersih


Total Aset

= Surplus sebelum pajak-Lo


Total Aset

= -54.055.993.364,56 = -0,156 %
356.472.701.846,45

Keterangan :

Digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan berdasarkan


penghasilannya di masa lalu. Sehingga, hal tersebut bisa dimanfaatkan
diperiode sebelumnya.
Return On Total Asset adalah indikator untuk menunjukkan seberapa
untuk sebuah perusahaan dibandingkan dengan total asetnya. Rumus ROA
akan memberi gambar bagi manajer, investor, atau analis mengenai
seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan aset untuk
menghasilkan pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai