Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rezy Ivan Samudra Makul: Analisi Laporan Keuangan

Nim: B1032201020 Dosen: Rusliyawati, SE.M.SI.AK

Kelas: B

Prodi: Akuntansi sore

A. Pengertian Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya.
Efesiensi yang dilakukan misalnya di bidang penjualan, penagihan piutang dan
efesiensidi bidang lainnya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran dengan
rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efesien dan efektif dalam
mengelolah aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.

Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas
perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja mereka selama ini. Hasil
yang diperoleh misalnya dapat diketahui seberapa lama penagihan suatu piutang dalam
periode tertentu. Kemudian hasil ini dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa
periode sebelumnya. Di samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur hari rata-
rata sediaan tersimpan digudang, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap dalam
satu periode, penggunaan seluruh aktiva terhadap penjualan dan rasio lainnya.

Dengan demikian, dari hasil pengukuran ini jelas bahwa kondisi perusahaan periode ini
mampu atau tidak untuk mencapai target yang telahditentukan. Apabila tidak mampu
untuk mencapai target, pihak manajemen harus mampu mencari sebab-sebab tidak
tercapainya target yang telah ditentukan.Namun, apabila mampu mencapai target yang
telah ditentukan, hendaknya dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk periode
berikutnya.

Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antaratingkat


penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya diharapkan adanya
keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti sediaan,
piutang dan aktiva tetap lainnya. Kemampuan manajemen untuk menggunakan dan
mengoptimalkan aktiva yang dimiliki merupakan tujuan utama rasio. Semua rasio
aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis aktiva.
Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak
antara penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva
lainnya.Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan
tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

B. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas


Dalam praktiknya rasio aktivitas yang digunakan perusahaan memilikibeberapa tujuan
yang hendak dicapai. Rasio aktivitas juga memberikan banyak manfaat bagi
kepentingan perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, untuk masa sekarang
maupun di masa yang akan datang.
Berikut ini adalah beberapatujuan yang hendak dicapai perusahaan daripenggunaan
rasio aktivitas antara lain:
1. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa
kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satuperiode.
2. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana
hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-
rata tidak dapat ditagih.
3. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
4. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar
dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja
yang digunakan (working capital turn over).
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar
dalam satu periode.
6. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan
penjualan.

Kemudian, di samping tujuan yang ingin dicapai di atas, terdapat beberapamanfaat yang
dapat ambil dari rasio aktivitas, yaitu:
1. Dalam bidang piutang
a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih
selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana
yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat
diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of
receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari)
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.

2. Dalam bidang sediaan

Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini
dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian
perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode
yang lalu.

3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan

Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalammodal kerja
berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapapenjualan yang dapat dicapai oleh
setiap modal kerja yang digunakan.

4. Dalam bidang aktiva dan penjualan


a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode.
b. Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan
dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.

C. Jenis-jenis Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil keputusan terdiri
dari beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan
manajemen perusahaan. Artinya lengkap tidaknya rasio aktvitas yang akan digunakan
tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingindicapai pihak manajemen perusahaan
tersebut.
Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan, akan mampu
memperlihatkan efektivitas perusahaaan secara maksimal, jika dibandingkan dengan
penggunaan hanya sebagian saja.
Berikut ini beberapa jenis-jenis rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

1. Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)


Berikut rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama
satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya
kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Hal-hal yang jelas adalah siklus piutang
memberikan pemahaman tentangkualitas piutang dan kesuksessan piutang piutang.

2. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)


Berikut rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yangditanam dalam
sediaan ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengannama rasio perputaran
sediaan.
Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang
dagangan.Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensi
operasional, yang meningkatkan seberapa baik manajemen modal yang ada pada
persediaan.
Dapat diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yangmenunjukkan berapa
kali jumlah barang persediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin kecil rasio ini semakin
jelek,demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaransediaan adalah jumlah hari
untuk menjual sediaan (persediaan hari penjualan).

3. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)


Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal
kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah lancar dikurangi lancar. Perputaran
modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas terhadap kelebihan aktiva lancar
lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh
perusahaan untuk setiap rupiahmodal kerja.
Perputaran modal kerja merupakan kemampuan modal kerja (bersih) berputar dalam
suatu periode siklus kas (siklus uang tunai) dari perusahaan. Modal kerja selalu dalam
keadaan operasi atau berputar dalam perusahaanselama perusahaan yang bersangkutan
dalam keadaan usaha.
Periode perputaran modal kerja ( working capital turn over period ) dimulai dari saat
dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana
saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat
perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over ratenya). Berapa lama periode
perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-
masing komponen dari modal kerja tersebut.

4. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over)


Fixed assets turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali
dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau dengan
kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah memastikan kepastian tetap
sepenuhnya atau belum. Untuk mencari penjualan bersih dengan aktiva tetap dalam satu
periode.

5. Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Over)


Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran
semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur jumlah penjualan yang diperoleh
dari setiap aktiva rupiah.
Total Assets Turn Over juga merupakan perbandingan antara penjualan dengan total
aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya
total aktiva dalam satu periode tertentu. Total Assets Turn Over merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva yang
diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti
bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain
jumlah aset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila perputaran aset
ditingkatkan atau diperbesar.
Perputaran aset total ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan
lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan tidak
efisiennya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai