NIM : 1912070365
TUGAS RASIO KEUANGAN
1. Current Ratio
Pengertian Rasio Lancar atau Current Ratio adalah rasio yang mengukur kinerja keuangan
necara likuiditas perusahaan. Rasio Lancar ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya pada 12 bulan ke depan. Calon kreditur
umumnya menggunakan rasio ini untuk menentukan apakah akan melakukan pinjaman jangka
pendek atau tidak kepada perusahaan yang bersangkutan. Rasio Lancar atau Current ratio ini
juga menunjukan efisiensi siklus operasi perusahaan atau kemampuannya mengubah produk
menjadi uang tunai.
2. Quick Ratio
Pengertian Rasio Cepat atau dalam bahasa Inggris sering disebut juga dengan Quick Ratio
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling likuid atau aset yang
paling mendekati uang tunai (aset cepat). Yang termasuk sebagai Aset Cepat (Quick Asset)
adalah Aktiva Lancar atau Aset lancar yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai
dan mendekati nilai bukunya. Rasio Cepat ini biasanya dianggap sebagai tanda kekuatan atau
kelemahan finansial perusahaan. Dengan Quick Ratio atau Rasio Cepat ini, Kreditur dapat
mengetahui berapa banyak hutang jangka pendek perusahaan yang dapat dipenuhi dengan
menjual semua aset likuid perusahaan dalam waktu yang paling singkat. Rasio Cepat atau
Quick Ratio ini sering disebut juga dengan Acid Test Ratio.
3. Cash Ratio
Pengertian Rasio Kas (Cash Ratio) atau sering disebut juga dengan Rasio Aset Tunai (Cash
Asset Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan total kas (tunai) dan setara
kas perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Rasio Kas ini pada dasarnya adalah
penyempurnaan dari rasio cepat (quick ratio) yang digunakan untuk mengidentifikasikan sejauh
mana dana (kas dan setara kas) yang tersedia untuk melunasi kewajiban lancar atau hutang
jangka pendeknya.
Terdapat dua komponen utama dalam Inventory Turnover Ratio ini, yang pertama adalah
pembelian barang (stock purchasing) untuk persediaan dan yang kedua adalah Penjualan
(sales). Jika jumlah barang yang dibelinya banyak sehingga menyebabkan jumlah
persediaannya besar maka perusahaan harus berusaha untuk menjualnya dalam jumlah yang
besar juga untuk meningkatkan kinerja perputaran persediaannya (Inventory Turnover). Jika
tidak, maka akan timbul biaya-biaya penyimpanan persediaan dan biaya-biaya penanganan
persediaan lainnya. Penjualan harus sesuai dengan pembelian barang/persediaan agar
persediaannya dapat berputar secara efektif. Itulah sebabnya mengapa departemen pembelian
(Purchasing) harus selaras dengan departemen penjualan (Sales).
8. Debt Rasio
Pengertian Rasio Hutang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Debt Ratio adalah Rasio
yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk
membiayai asetnya. Rasio Hutang ini dapat menunjukan proporsi hutang perusahaan terhadap
total aset yang dimilikinya. Para Investor dapat menggunakan Rasio Hutang atau Debt Ratio ini
untuk mengetahui berapa banyak hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan
asetnya. Kreditur juga dapat mengukur seberapa tinggi risiko yang diberikan kepada suatu
perusahaan.