Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI RUMAH SAKIT

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk dari Badan Layanan Umum dalam instansi
pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa
“Badan Layanan Umum merupakan instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip dan produktifitas
DEFINISI KINERJA
Menurut Otley (dalam Mahmudi, 2005), kinerja adalah mengacu pada sesuatu yang
terkait dengan kegiatan melakukan pekerjaa, dalam hal ini meliputi hasil yang dicapai kerja
tersebut.
DEFINISI PENGUKURAN KINERJA
Dalam Reference Guide, Province of Alberta Canada (dalam BPKP, 2004), disebutkan
bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dapat digunakan manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
AVERAGE COLLECTION PERIOD (ACP)
Menurut Sutrisno (2003,63), Average Collection Period adalah perbandingan antara piutang
usaha dan penjualan per hari. ACP mengukur rata-rata waktu penagihan atas penjualan. Semakin
pendek ACP, semakin baik kinerja perusahaan tersebut karena modal kerja yang tertanam dalam
bentuk piutang kecil sekaligus mencerimkan sistem penagihan piutang berjalan dengan baik. Jika
ACP terlalu panjang, kemungkinan yang terjadi adalah
1. Perusahaan memberikan terms of payment yang terlalu panjang kepada konsumen atau
distributor.
2. Piutang perusahaan banyak yang macet dengan perhitungan sebagai berikut :
360
ACP =
Tingkat Perputaran Piutang

Adapun indikator dalam menghitung Average Collection Period adalah :


Total Piutang Usaha x
Collection Periods (CP) = 360 hari
Total Pendapatan Usaha

PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURN OVER RATIO)


Inventory Turn Over Ratio adalah sebuah rumus efisiensi yang menunjukkan seberapa
efektif dari persediaan yang dapat dikelola dengan membandingkan HPP dalam persediaan rata-
rata untuk suatu periode. Rasio ini digunakan untuk mengukur rata-rata dari persediaan diputar
dalam suatu periode. Artinya, rasio ini mengukur berapa kali perusahaan menjual total
persediaan rata-rata sepanjang tahun.
Rasio ini akan menjadi sebuah indikator yang baik dalam menentukan nilai kualitas
persediaan dan pembelian yang efektif dalam manajemen persediaan.
Rasio perputaran yang tinggi menandakan perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya
yang banyak untuk membeli barang dagangannya dan dapat mengoptimalkan pengeluarannya.
Adapun rumus dalam menghitung Perputaran Persediaan ini adalah :
Penjualan
Rasio Perputaran Persediaan =
Rata-rata Persediaan

PERPUTARAN TOTAL ASSET


Menurut Hanafi (2009:78), rasio perputaran total aktiva mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan penjualan bergantung pada total asset yang dimilikinya.
Adapun fungsi rasio ini adalah :
1. Mengetahui seberapa efektif dan efisien perusahaan dalam mengelola asset yang
dimilikinya.
2. Mengetahui total asset dan penjualan yang dimiliki perusahaan tersebut
3. Mengetahui aktiva yang digunakan dalam mendongkrak penjualan
Rumus dari Perputaran Total Asset ini adalah ;
Penjualan Bersih (HPP)
Rasio Perputaran Total Asset =
Total Aset Rata-rata

RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL AKTIVA (RATIO OF OWNER’S


EQUITY TO TOTAL ASSETS)
Rasio ini menunjukkan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang
dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman
yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaa. Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang
menunjukkan tingkat solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat
direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca.
Modal Sendiri
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva =
Total Aktiva

Anda mungkin juga menyukai