Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

RASIO AKTIVITAS
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK

Dosen Pengampu:
Maiyaliza, SE.,M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Ade Saefurohmam (122020074)
2. Auryn Shafarina (122020248)
3. Rachmania Syifa (122020251)
4. Melda Erella (122020265)
5. Widyana Lestari (122020294)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
RASIO AKTIVITAS
PENGERTIAN
Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang di- gunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam meng- gunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Efisiensi yang
dilakukan misalnya di bidang penjualan, sediaan, penagihan piutang dan efisiensi di bidang lainnya. Rasio
aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif
dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya.
Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membanding- kan antara tingkat penjualan dengan
investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya diharapkan adanya keseimbangan seperti yang
diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti sediaan, piutang dan aktiva tetap lainnya. Kemampuan
manajemen untuk menggunakan dan mengoptimalkan aktiva yang dimiliki merupakan tujuan utama rasio
ini.

TUJUAN DAN MANFAAT RASIO AKTIVITAS


Dalam praktiknya rasio aktivitas yang digunakan perusahaan memiliki beberapa tujuan yang
hendak dicapai. Rasio aktivitas juga memberikan banyak manfaat bagi kepentingan perusahaan maupun
bagi pihak luar perusahaan, untuk masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Berikut ini adalah beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas
antara lain:
1. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode;
2. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), di mana hasil perhitungan
ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih;
3. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang;
4. Untuk mengukur barana kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputasr dalam satu
periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working
capital turn over);
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu
periode;
6. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan di- bandingkan dengan penjualan.

Kemudian, di samping tujuan yang ingin dicapai di atas, ter- dapat beberapa manfaat yang
dapat dipetik dari rasio aktivitas, yakni sebagai berikut.
1. Dalam bidang piutang
a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama
satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanam
dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif
atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata- rata penagihan piutang (days of
receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang
tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
2. Dalam bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini
dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan
dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalan
satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja
yang digunakan.
4. Dalam bidang aktiva dan penjualan
a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar
dalam satu periode.
b. Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan
penjualan dalam suatu periode tertentu.
5. Manfaat lainnya.

JENIS-JENIS RASIO AKTIVITAS


Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari
beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen
perusahaan. Artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut.
Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan, akan mampu memperlihatkan
efektivitas perusahaan secara maksimal, jika dibandingkan dengan penggunaan hanya sebagian saja.
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuangan,
yaitu:
1. Perputaran piutang (receivable turn over);
2. Hari rata-rata penagihan piutang (Days of Receivable);
3. Perputaran sediaan (Inventory turn over);
4. Hari rata-rata penagihan sediaan (days of inventory);
5. Perputaran modal kerja (working capital turn over);
6. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turn over);
7. Perputaran aktiva (assets turn over).

1. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)


Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan
tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over
investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan
pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang.
Cara mencari rasio ini adalah dengan membandingkan antara penjualan kredit dengan rata-
rata piutang.
Rumusan untuk mencari receivable turn over adalah sebagai berikut.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

2. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)


Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan
nama rasio perputaran sediaan (inventory turn over). Dapat diartikan pula bahwa perputaran
sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu
tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek demikian pula sebaliknya.
Cara menghitung rasio perputaran sediaan dilakukan dengan dua cara yaitu: pertama,
membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan nilai sediaan, dan kedua,
membandingkan antara penjualan nilai sediaan. Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini
menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian
pula apabila perputaran sediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak
produktif dan banyak barang sediaan yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan investasi
dalam tingkat pengembalian yang rendah.
Rumusan untuk mencari inventory turn over dapat digunakan sebagai berikut:
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑗𝑢𝑎𝑙
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =
𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

3. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)


Perputaran modal kerja atau working capital turn over merupa- kan salah satu rasio untuk
mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya
seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Untuk
mengukur rasio ini, kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal
kerja rata-rata.
Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yang rendah, dapat diartikan
perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya
perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya
jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau
perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 =
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
4. Fixed Assets Turn Over
Fixed assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana
yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain, untuk
mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau
belum. Untuk mencari rasio ini, caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih dengan
aktiva tetap dalam suatu periode.
Rumus untuk mencari Fixed Assets Turn Over dapat digunakan sebagai berikut.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
5. Total Assets Turn Over
Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
rupiah aktiva.
Rumus untuk mencari total assets turn over adalah sebagai berikut.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
1. Perputaran Piutang (Receivaible Turn Over)

 2020
75.826.880
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 15.326.139 = 4,947

 2021
84.904.301
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 16.376.061 = 5,184

 2022
96.924.686
𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 17.389.232 = 5,573

Grafik

perputaran piutang
5.8
5.573
5.6
5.4 5.184
nilai

5.2
4.947
5
4.8
4.6
2020 2021 2022
tahun

Kesimpulan dan Saran


Dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dalam mengelola piutangnya telah meningkat secara
konsisten dari tahun 2020 hingga 2022. Perputaran piutang perusahaan pada tahun 2020 sebesar 4,947
kali, meningkat menjadi 5,184 kali pada tahun 2021, dan terus meningkat hingga 5,573 kali pada tahun
2022. Standar industri untuk perputaran piutang adalah sebesar 15 kali.
Perusahaan memiliki perputaran piutang yang lebih rendah dibandingkan dengan standar industri yang
ditetapkan, yang menandakan bahwa perusahaan bisa lebih efisien dalam mengelola piutangnya.
Meskipun terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
faktor-faktor yang memengaruhi perputaran piutang, seperti kebijakan kredit, proses penagihan, dan
pengelolaan risiko kredit.
Sebagai saran, perusahaan disarankan untuk memperbaiki proses pengelolaan piutang dengan melakukan
evaluasi terhadap kebijakan kredit yang diterapkan, meningkatkan proses penagihan piutang, dan
melakukan analisis terhadap risiko kredit. Dengan langkah-langkah perbaikan ini, perusahaan diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola piutangnya, mendekati atau bahkan melebihi standar
industri yang ditetapkan, dan meminimalkan risiko terkait piutang. Hal ini akan membantu perusahaan
untuk memperkuat likuiditas, mengoptimalkan arus kas, dan meningkatkan kesehatan keuangan
secara keseluruhan.

2. Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)

 2020
75.826.880
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 60.414.446 = 1,255

 2021
84.904.301
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 67.329.674 = 1,261

 2022
96.924.686
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 76.902.242 = 1,260

Grafik

perputaran sediaan
1.262 1.261
1.26
1.26

1.258
nilai

1.256 1.255

1.254

1.252
2020 2021 2022
tahun
Kesimpulan dan Saran
Dapat dilihat bahwa Perusahaan memiliki tingkat perputaran sediaan yang relatif stabil dari tahun 2020
hingga 2022, dengan nilai perputaran sediaan berturut-turut yaitu 1,255, 1,261, dan 1,26. Meskipun
perputaran sediaan perusahaan mengalami sedikit peningkatan dari tahun ke tahun, namun masih jauh di
bawah standar industri yang sebesar 20 kali. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini
memiliki kinerja sediaan yang kurang efisien dan masih perlu ditingkatkan.
Untuk meningkatkan efisiensi perputaran sediaan perusahaan, beberapa saran yang dapat diberikan yaitu
Meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan agar dapat mengelola persediaan dengan
lebih efektif,memperbaiki proses manajemen persediaan untuk mengurangi biaya penyimpanan dan
memperhitungkan dengan cermat kebutuhan persediaan berdasarkan permintaan dan tren pasar untuk
menghindari kelebihan stok,memperkuat kerjasama dengan pemasok untuk meningkatkan responsibilitas
pasokan.Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
perputaran sediaan dan menjadikannya lebih efisien sesuai dengan standar industri.

3. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

 2020
1.088.477
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 13.558.536 = 0,080

 2021
1.963.050
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 14.211.903 = 0,138

 2022
2.907.478
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 15.664.200 = 0,185

Grafik

perputaran modal kerja


0.2 0.185

0.138
0.15
nilai

0.1 0.08

0.05

0
2020 2021 2022
tahun
Kesimpulan dan Saran
Dapat dilihat bahwa Perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan dalam perputaran sediaan dari
tahun 2020 hingga 2022, dengan nilai perputaran sediaan berturut-turut adalah 0,080 kali, 0,138 kali, dan
0,185 kali. Namun, meskipun terjadi peningkatan yang positif, nilai perputaran sediaan perusahaan masih
jauh di bawah standar industri yang sebesar 6 kali. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan
ini masih memiliki kinerja sediaan yang kurang efisien dan harus ditingkatkan lebih lanjut.
Untuk meningkatkan efisiensi perputaran sediaan perusahaan, dapat dilakukan dengan cara Meningkatkan
kontrol persediaan dan perencanaan secara terstruktur untuk mengoptimalkan pengelolaan
persediaan,melakukan analisis permintaan pasar secara berkala guna menyesuaikan persediaan dengan
kebutuhan riil pelanggan,mempercepat proses rotasi persediaan dengan strategi penjualan yang tepat dan
program promosi yang efektif,menjalin kerjasama yang kuat dengan pemasok untuk mempercepat proses
restock serta menekan biaya persediaan.Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan
perusahaan dapat terus meningkatkan perputaran sediaan dan mendekati standar industri
yang lebih optimal.

4. Fixed Assets Turn Over

 2020
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠) = 12,448

 2021
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠) = 13,137

 2022
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑥𝑒𝑑 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠) = 13,454

Grafik

Fixed Assets Turn Over


13.6 13.457
13.4 13.137
13.2
13
12.8
nilai

12.6 12.448
12.4
12.2
12
11.8
2020 2021 2022
tahun
Kesimpulan dan Saran
Perusahaan memiliki tingkat Fixed Assets Turnover yang cenderung meningkat dari tahun 2020 hingga
2022, dengan nilai berturut-turut yaitu 12,448 kali, 13,137 kali, dan 13,457 kali.Perusahaan telah mampu
meningkatkan efisiensi pemanfaatan aset tetapnya dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, nilai Fixed
Assets Turnover masih di atas standar industri sebesar 5 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan ini memiliki kinerja yang efisien dalam memanfaatkan aset tetapnya.
Untuk menjaga dan meningkatkan efisiensi penggunaan aset tetap, beberapa saran yang dapat diberikan
dengan cara Melakukan evaluasi reguler terhadap performa aset tetap untuk memastikan pemanfaatannya
secara optimal,memperkuat perencanaan jangka panjang terkait investasi pada aset tetap agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan,menerapkan praktik pengelolaan aset yang terencana dan terstruktur guna
mengoptimalkan operasional perusahaan,Memperhatikan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan
efisiensi dan keandalan aset tetap.Dengan mengikuti saran-saran tersebut, diharapkan perusahaan dapat
terus mempertahankan dan meningkatkan efisiensi penggunaan aset tetap serta tetap bersaing dalam
industri dengan kinerja yang baik.
5. Total Assets Turn Over

 2020
75.826.880
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = = 5,592
13.558.536

 2021
84.904.301
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 14.211.903 = 5,974

 2022
96.924.686
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 = 15.664.200 = 6,187

Grafik

Total Assets Turn Over


6.4 6.187
6.2 5.974
6
nilai

5.8 5.592
5.6
5.4
5.2
2020 2021 2022
tahun

Kesimpulan dan Saran


Dapat dilihat bahwa Total Assets Turnover yang diberikan, yaitu 5,92 kali pada tahun 2020, 5,974 kali
pada tahun 2021, dan 6,187 kali pada tahun 2022, serta standar industri sebesar 2 kali, dapat disimpulkan
bahwa perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang baik dalam memanfaatkan total asetnya untuk
menghasilkan pendapatan.Meskipun nilai Total Assets Turnover perusahaan berada di atas standar
industri, peningkatan yang stabil dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu
meningkatkan efisiensi penggunaan aset secara keseluruhan.

Saran Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja efisiensi penggunaan total aset yaitu melakukan
evaluasi reguler terhadap struktur modal dan perencanaan investasi untuk optimalisasi penggunaan total
aset,memperkuat pengawasan terhadap performa total aset secara keseluruhan untuk mengidentifikasi
peluang peningkatan efisiensi,Menetapkan strategi pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
untuk mendukung pertumbuhan dan efisiensi penggunaan total aset,mengoptimalkan manajemen risiko
terkait penggunaan total aset agar dapat menghasilkan return yang maksimal.Dengan terus menjaga fokus
pada efisiensi penggunaan total aset dan mengimplementasikan saran-saran di atas, diharapkan
perusahaan dapat terus memperbaiki kinerja operasionalnya, meningkatkan profitabilitas, dan tetap
bersaing dengan baik di industri.
RIVIEW JURNAL
The Effect Of Solvency Ratio, Profitability Ratio And Activity Ratio To
Judul
Company Value Of PT. Astra Internasional Tbk
Jurnal International Journal of Business and Quality Research
Volume Vol 1 No 3
Tahun 2023
Penulis Ida Yusnita
Sajid Ali Khan / Green Hills Postgraduate College Rawalakot Poonch Azad
Kashmir, Pakistan
Almighty C. Tabuena / Philippine Normal University, Philippines
Wegayehu Enbeyle / Mizan-Tepi University, Ethiopia
Alaa al-Jobory / University of Anbar/ College of Science/Physics Department,
Iraq
Bobur Sobirov / Samarkand Institute Of Economics And Service, Uzbekistan
Md Mahfujur Rahman / Universiti Utara Malavsia, Malavsia
Arman Hj. Ahmad / Universiti Kuala Lumpur Business School, Malaysia
Daniel Inegbedion / Caleb University, Nigeria
Oscar Opoku Agyemang / University of Cape Coast, Ghana
Reviewer
Sambaji Rao / Svkm's Institute of Technology, India
Abdullaev Utkur Azimovich / Acting Associate Professor of Banking, Tashkent
Financial Institute, Uzbekistan
Hafiz Ali Raza /Faculty; Social Sciences, Institute of Agricultural Extension,
Education and Rural Development, University of Agriculture Faisalabad,
Punjab, Pakistan
Mardonova Ashirjon Tursunbaevna / Department of Digital Economics
Samarkhand State University,Uzbekistan
Uma shankar yadav Yadav / Motilal Nehru national institute of technology
Allahabad prayagraaj, India
Suherman / Economic Facuty/ Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
Tanggal Publish 2023-8-1
Link Download https://e-journal.citakonsultindo.or.id/index.php/IJBQR/article/view/500/387
Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pemahaman terhadap
kondisi pasar dan nilai perusahaan dalam konteks industri otomotif, khususnya
pada perusahaan PT Astra International Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh rasio solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap
Latar Belakang nilai perusahaan sebagai representasi kondisi pasar dan kinerja perusahaan.
Dengan menggunakan metode verifikatif dan data sekunder, penelitian ini
memberikan kontribusi dalam pemahaman hubungan antara variabel-variabel
keuangan dengan nilai perusahaan, yang dapat menjadi panduan bagi
manajemen perusahaan dan investor dalam pengambilan Keputusan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio
solvabilitas (Debt to Equity Ratio), profitabilitas (Return on Assets), dan
aktivitas (Total Assets Turn Over) terhadap nilai perusahaan (Price to Book
Value) pada PT. Astra International Tbk periode 2011-2021. Penelitian ini
Tujuan Penelitian
dilakukan secara parsial dan simultan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan serta memberikan pemahaman yang lebih baik
bagi manajemen perusahaan dan investor terkait kondisi pasar dan kinerja
perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
verifikatif. Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antar variabel (solvabilitas, profitabilitas, aktivitas) dan untuk menguji
teori dengan menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa Ikhtisar Laporan Keuangan dari PT. Astra
Metode International Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2021.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda
menggunakan perangkat lunak SPSS 25 untuk menguji hubungan antara
variabel-variabel keuangan dengan nilai perusahaan. Metode verifikatif dan
analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang diproksikan
sebagai variabel independen, yaitu:
1. Rasio Solvabilitas yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio
(DER).
2. Rasio Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA).
3. Rasio Aktivitas yang diproksikan dengan Total Assets Turn Over
Objek
(TATO).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV) dari PT. Astra International Tbk
periode 2011-2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
variabel-variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dalam
konteks perusahaan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (Debt to Equity Ratio),
profitabilitas (Return on Assets), dan aktivitas (Total Assets Turn Over)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book
Value) pada PT. Astra International Tbk periode 2011-2021. Secara simultan,
ketiga variabel tersebut memberikan kontribusi sebesar 85,2% terhadap nilai
Hasil
perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 14,8% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa rasio solvabilitas (DER) tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) PT. Astra International
Tbk periode 2011-2021. Namun, secara keseluruhan, penelitian ini memberikan
pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan dan memberikan panduan bagi manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan terkait kondisi pasar dan kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas (Debt
to Equity Ratio), profitabilitas (Return on Assets), dan aktivitas (Total Assets
Turn Over) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (Price
to Book Value) pada PT. Astra International Tbk periode 2011-2021. Meskipun
secara parsial rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan, namun secara keseluruhan ketiga variabel tersebut memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-
Pembahasan faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan memberikan rekomendasi bagi
manajemen perusahaan. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain adalah
perusahaan dapat meningkatkan rasio solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas
untuk mencapai laba yang maksimal dan mempertimbangkan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan. Selain itu, perusahaan
juga disarankan untuk memperhatikan nilai rasio solvabilitas setiap tahunnya
sebagai ukuran kemampuan dalam melunasi kewajiban serta untuk melindungi
perusahaan dari kemungkinan kemerosotan bisnis.

Kelebihan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Penggunaan Metode Verifikatif: Penggunaan metode verifikatif dalam
penelitian ini memungkinkan untuk menguji hubungan antar variabel
dan menguji teori dengan menguji hipotesis apakah diterima atau
ditolak. Hal ini memberikan kejelasan dalam analisis data dan
interpretasi hasil penelitian.
2. Penggunaan Data Sekunder: Penggunaan data sekunder dari Ikhtisar
Laporan Keuangan PT. Astra International Tbk memberikan keandalan
dan validitas pada analisis yang dilakukan. Data sekunder ini merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, namun
Kelebihan tetap memberikan informasi yang relevan untuk penelitian.
3. Analisis Regresi Berganda: Penggunaan analisis regresi berganda
memungkinkan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Hal ini
memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan.
4. Kontribusi Signifikan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio
solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini memberikan pemahaman
yang lebih baik bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan terkait kondisi pasar dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini memiliki kelebihan dalam metode penelitian, penggunaan data,
analisis statistik, dan kontribusi signifikan terhadap pemahaman mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.
Kekurangan dari penelitian ini dapat mencakup beberapa aspek, seperti:
1. Batasan Sampel dan Periode Penelitian: Penelitian ini hanya
menggunakan data dari PT. Astra International Tbk periode 2011-2021.
Keterbatasan dalam sampel dan periode penelitian dapat mempengaruhi
generalisasi hasil penelitian terhadap populasi yang lebih luas atau
periode waktu yang lebih panjang.
2. Faktor Eksternal yang Tidak Diperhitungkan: Penelitian ini menyatakan
bahwa 14,8% dari variabilitas nilai perusahaan dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti. Kekurangan ini menunjukkan bahwa terdapat
faktor-faktor eksternal lain yang mungkin memengaruhi nilai
perusahaan namun tidak dimasukkan dalam analisis.
3. Ketergantungan pada Data Sekunder: Penggunaan data sekunder dari
laporan keuangan dan harga saham dapat memiliki keterbatasan dalam
Kekurangan
hal ketersediaan data yang akurat dan lengkap. Ketergantungan pada
data sekunder juga dapat membatasi analisis yang lebih mendalam
terhadap faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi nilai
perusahaan.
4. Pengaruh Variabel Lain yang Tidak Diperhitungkan: Meskipun
penelitian ini fokus pada rasio solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas,
terdapat kemungkinan adanya variabel lain yang juga berpengaruh
terhadap nilai perusahaan namun tidak dimasukkan dalam analisis. Hal
ini dapat membatasi pemahaman menyeluruh mengenai faktor-faktor
yang memengaruhi nilai perusahaan.
Kekurangan-kekurangan tersebut perlu dipertimbangkan untuk penelitian
selanjutnya guna meningkatkan validitas, reliabilitas, dan generalisabilitas hasil
penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. Astra International
Tbk periode 2011-2021 mengenai pengaruh rasio solvabilitas, profitabilitas, dan
aktivitas terhadap nilai perusahaan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio solvabilitas (Debt to Equity Ratio), profitabilitas (Return on
Assets), dan aktivitas (Total Assets Turn Over) secara bersama-sama
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kesimpulan
Meskipun secara parsial rasio solvabilitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan, namun secara keseluruhan ketiga
variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah perusahaan sebaiknya meningkatkan rasio profitabilitas dan
aktivitas untuk meningkatkan nilai perusahaan. Meskipun rasio
solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan, perusahaan tetap perlu
memperhatikan keseimbangan antara ketiga rasio tersebut.
3. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, namun terdapat kekurangan
seperti batasan sampel, faktor eksternal yang tidak diperhitungkan, dan
ketergantungan pada data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh rasio solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas terhadap nilai perusahaan, beberapa saran untuk
penelitian selanjutnya dapat meliputi:
1. Perluasan Sampel dan Periode Penelitian: Disarankan untuk memperluas
sampel perusahaan dan periode penelitian agar hasil penelitian dapat
lebih representatif dan generalisasi dapat dilakukan pada populasi yang
lebih luas.
2. Penggunaan Metode Penelitian yang Beragam: Selain analisis regresi
berganda, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan penggunaan
metode penelitian lain seperti analisis panel atau analisis jalur untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai hubungan
antara variabel-variabel yang diteliti.
3. PenggunaanVariabel Tambahan: Penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan pengukuran variabel tambahan yang juga dapat
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, seperti faktor eksternal pasar
Saran atau faktor internal perusahaan yang relevan.
4. Analisis Lebih Mendalam terhadap Faktor-faktor Pengaruh: Disarankan
untuk melakukan analisis lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan, termasuk faktor-faktor yang tidak
diteliti dalam penelitian ini, untuk memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif.
5. Penelitian Komparatif: Penelitian selanjutnya dapat melakukan
perbandingan antara perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama
atau lintas industri untuk melihat perbedaan dalam pengaruh rasio
keuangan terhadap nilai perusahaan.

Dengan memperhatikan saran-saran di atas, diharapkan penelitian selanjutnya


dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pemahaman mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan dan memberikan panduan
yang lebih baik bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai