NIM : 2020041034415
Kelas :C
Penerapan rumus rasio aktivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi organisasi
terkait pemanfaatan asetnya. Dengan begitu, pendapatan perusahaan atau bisnis bisa
meningkat dan menghasilkan kas. Rumus rasio aktivitas juga dipakai untuk mengecek
tingkat investasi atau penanaman modal yang dialokasikan pada aset serta pendapatan
yang diperolehnya. arena alasan ini, rasio aktivitas juga dikenal sebagai rasio operasi atau
analisis rasio perputaran.
Peran rasio aktivitas atau rasio perputaran dalam evaluasi efisiensi bisnis dengan analisis
yang cermat atas persediaan, aset tetap dan piutang. Rasio ini juga berguna untuk
membandingkan bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan tren dari waktu ke waktu
dalam analisis pernyataan horizontal atau bagaimana kinerja perusahaan bersaing dengan
kompetitor dalam analisis perusahaan yang sebanding.
Bagi bisnis atau perusahaan, rasio aktivitas tentu mempunyai beragam manfaat . Berikut
beberapa di antaranya:
1. Membantu perusahaan atau bisnis dalam membandingkan perkembangannya pada lini
usaha yang setara.
2. Mengidentifikasi masalah serta membantu perusahaan dalam melakukan koreksi yang
dibutuhkan terhadap aktivitas bisnisnya.
3. Menyederhanakan analisis melalui penyediaan data keuangan menggunakan format
yang lebih simpel agar pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan lebih optimal
dan tepat sasaran.
4. Investor mampu menggunakan informasi dari rasio ini guna membantu
mengoptimalkan aktivitas investasi atau penanaman dananya karena proses evaluasi
dan analisisnya didasarkan pada data serta angka yang akurat.
Semakin tinggi nilai rasio ini, artinya perusahaan lebih mampu untuk menciptakan
penjualan lebih banyak menggunakan sejumlah tingkatan aset tertentu. Nilai rasio ini
bisa dibandingkan dengan bisnis atau perusahaan dengan ukuran dan industri yang
serupa.
Nilai yang lebih besar untuk rasio ini lebih disukai karena ini berarti kemampuan
menghasilkan lebih banyak penjualan dari sejumlah aset lancar tertentu.
3. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)
Jenis rasio ini bisa disebut pula sebagai perputaran dari modal kerja dan dihitung
untuk menganalisis likuiditas.
RUMUS:
Penjualan menjadi Modal Kerja = Penjualan ÷ Modal Kerja Rata-rata
Rasio ini mengukur jumlah uang tunai yang dibutuhkan untuk menghasilkan tingkat
penjualan tertentu. Mengingat hal ini, modal kerja yang tinggi kemungkinan besar
mengindikasikan penggunaan modal kerja yang menguntungkan.
Hasil perhitungan dapat disajikan dalam waktu per tahun atau dalam hari. Jika diukur
dalam hitungan kali per tahun, tren penurunan rasio ini akan berdampak negatif bagi
suatu perusahaan, artinya kemampuan mengubah piutang menjadi kas menjadi lebih
rendah.
Namun, jika diukur dalam hitungan hari, tren penurunan rasio ini direkomendasikan,
karena ini berarti lebih sedikit hari yang dibutuhkan untuk mengubah piutang menjadi
uang tunai. Rumus penghitungan piutang dalam hitungan hari sedikit berbeda:
RUMUS:
Perputaran Piutang Usaha (Hari) = Rata-Rata Piutang Kotor ÷ (Penjualan
Bersih ÷ 360)
Secara umum, rendahnya nilai rasio ini berarti penggunaan modal kerja yang efisien.
Namun, rasio hutang hari yang lebih besar tidak selalu menunjukkan posisi
perusahaan yang buruk, karena menunda pembayaran kepada pemasok hingga tanggal
terakhir dapat dilakukan oleh perusahaan secara teratur untuk mempersingkat siklus
konversi kas.
Rumus ini menghitung jumlah hari tertentu yang diperlukan agar persediaan
perusahaan diubah menjadi uang tunai.
RUMUS:
Perputaran Inventaris dalam Hari = 360 ÷ Perputaran inventaris (Inventaris
Hari Beredar)
Biasanya nilai rasio yang tinggi ini dianggap lebih baik, karena hal ini berarti
perusahaan menggunakan kasnya secara efektif dan lebih sering melakukan
penyerahan. Namun, dalam beberapa kasus, nilai tinggi rasio rasio ini dapat
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki dana yang tidak mencukupi dan mungkin
segera membutuhkan pembiayaan jangka pendek.
RUMUS:
Perputaran Kas = Penjualan ÷ Kas Rata-Rata dan Setara Kas dan Saham yang
Dapat Dipasarkan
Pada dasarnya, jenis rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kecepatan
bisnis dalam mengubah aset menjadi tunai. Rasio tersebut juga bisa menjadi indikator
terkait seberapa bagus bisnis telah dijalankan. Karenanya, pemahaman tentang rasio
aktivitas ini penting untuk dimiliki perusahaan agar aktivitas bisnisnya berjalan dengan
lancar.
Departemen manajemen dan akuntansi dapat menggunakan beberapa rasio aktivitas untuk
mengukur efisiensi bisnis mereka. Rasio yang paling populer adalah perputaran
persediaan dan perputaran total aset. Kami sangat menyarankan Anda untuk menganalisis
dan membandingkan rasio dengan bisnis lain di industri dan skala yang sama.
RESUME/SUMMARY
MATERI 5
NIM : 2020041034415
Kelas :C
Ada dua hal pokok yang digambarkan dalam neraca, yaitu bagian Aktiva: semua harta
yang dimiliki perusahaan, dan bagian Pasiva: kewajiban yang harus dipenuhi oleh
perusahaan kepada pihak ketiga.
Aset Liquid: semua sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam bentuk kas/yang
dapat dicairkan segera (uang tunai, surat berharga, piutang dagang, persediaan
baik dalam proses maupun dalam bentuk barang jadi, dan biaya dibayar d imuka)
Pasiva Lancar: semua kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang
dari 1 tahun (utang dagang, pinjaman jangka pendek, pajak, biaya yang harus
dibayar, uang muka)
4. Analisis Piutang
Ukuran umum untuk analisis piutang adalah rasio periode penerimaan tagihan.
Semakin cepat periode penerimaan tagihan perusahaan semakin baik. Rumus
untuk menghitung periode penerimaan tagihan :
Mencari jumlah rata-rata nilai penjualan setiap hari:
Rumus:
Total Penjualan Pertahun/360 hari = Rata-rata Penjualan Perhari
2. Efek Ekuitas
Merupakan efek yang mewakili kepemilikan pada entitas lain, yang dapat
diklasifikasikan menjadi 3:
1) Tidak memiliki pengaruh – kepemilikan kurang dari 20%
2) Pengaruh signifikan – kepemilikan antara 20%-50%
3) Pihak yang mengedalikan – kepemilikan lebih dari 50%
KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Terjadi jika
perusahaan mengakuisisi sebagian besar efek ekuitas perusahaan lainnya:
Beberapa alasan ekonomi melakukan kombinasi bisnis:
1) Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan
pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.
2) Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
3) Memperkuat manajemen.
4) Meningkatkan efisiensi operasi.
5) Mendorong diversifikasi.
6) Mempercepat masuk ke pasar.
7) Mencapai skala ekonomi.
8) Memperoleh manfaat pajak.
1) Pertimbangan Kontijensi
2) Alokasi Total Biaya.
3) Penelitian dan Pengembangan dalam Proses
4) Utang Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
5) Keuntungan atas IPO Entitas Anak
6) Penjualan Dan Laba Sebelum Akuisisi
7) Akuntansi Push And Down
8) Keterbatasan Tambahan Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian
EFEK DERIVATIF
Analisis Derivatif
Pengungkapan Derivatif
1) Pengungkapan Kualitatif
Garis besar mengenai jenis aktivitas lindung nilai yang digunakan dan metode
akuntansi.
2) Pengungkapan Kuantitatif
Menyediakan informasi kuantitatif mengenai aktivitas lindung nilai suku bunga
dan mata uang asing pada laporan tahunan.
3) Eksposur Risiko Suku Bunga
Perjanjian swap: mempertahankan hubungan yang diinginkan antara utang suku
bunga tetap dan mengambang.
4) Eksposur Valuta Asing
Risiko valas terkait mata uang asing.