Anda di halaman 1dari 23

Analisis Rasio LK

Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur
seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan semua sumber daya yang ada
padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan
investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-
rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya
terdapat keseimbangan yang layak antara
penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya
persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya.
Aktiva yang rendah pada tingkat
penjualan tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang
tertanam pada aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila
ditanamkan pada aktiva lain yang lebih
produktif.
Jenis-jenis Rasio Aktivitas
1. Total Assets Turn Over (perputaran
aktiva)
Total assets turn over merupakan
perbandingan antara penjualan dengan
total aktiva suatu perusahaan dimana
rasio ini menggambarkan kecepatan
perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu.
Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan
perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin
besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat
lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang
sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets
turn overnya ditingkatkan atau diperbesar.
Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan
pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi
manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan
efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam
perusahaan.
Total Asset Turnover

Penjualan
Total Asset
Turnover =
Rata-rata Aset
2. Working Capital Turnover
 Menghubungkan penjualan dengan modal kerja, memberi
indikasi perputaran modal kerja selama periode tertentu.
 Rasio ini harus diperbandingkan dengan data periode yang
lalu, pesaing, dan rata-rata industri dalam rangka memastikan
cukup tidaknya perputaran modal tersebut.

Working Capital Penjualan


Turnover =
Rata-rata Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau
berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang
bersangkutan dalam keadaan usaha.periode
perputaran modal kerja (working capital turn over
period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan
dalam komponen-komponen modal kerja sampai
dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek
periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau
makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya).
Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah
tergantung berapa lama periode perputaran dari
masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
3. Fixed Asset Turnover

 Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membuat


aset tetap produktif dengan menghasilkan penjualan.
 Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan
aset tetap.

Fixed Asset Penjualan


Turnover =
Rata-rata Aset Tetap
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi
kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya
secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.
Kalau perputarannya lambat (rendah),
kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau
ada banyak aktiva tetap namun kurang
bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain
seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan
dibandingkan dengan nilai output yang akan
diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti
semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
4. Inventory Turnover
 Rasio Perputaran Persediaan mengukur berapa kali persediaan
perusahaan telah dijual selama perioda tertentu

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan =
Rata-Rata Persediaan
5. Rata-rata umur piutang
Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan
piutang perusahaan, serta menunjukkan
berapa lama waktu yang diperlukan untuk
melunasi piutang atau merubah piutang
menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini
dihitung dengan membandingkan jumlah
piutang dengan penjualan perhari. Dimana
penjualan perhari yaitu penjualan dibagi
360 atau 365 hari.
6. Account Receivable Turnover
 Rasio Perputaran Piutang digunakan dalam hubungannya
dengan analisis modal kerja, memberikan ukuran kasar
seberapa cepat piutang berputar menjadi kas

Penjualan (kredit)
Perputaran Piutang =
Rata-Rata Piutang
Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
financialnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.

Suatu perusahaan yang solvable berarti bahwa


perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan
yang cukup untuk membayar semua hutanghutang
nya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak
mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar
hutang-hutangnya disebut perusahaan yang
insolvable
1. Rasio hutang modal / Debt to Equity
Ratio
Rasio hutang modal menggambarkan
sampai sejauh mana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak
luar dan merupakan rasio yang mengukur
hingga sejauh mana perusahaan dibiayai
dari hutang. Rasio ini disebut juga rasio
leverage.
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa
bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur
permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham (Wahyono, 2002:12).

Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana


mencerminkan pengimbangan antar hutang jangka
panjang dan modal sendiri. Modal sendiri adalah modal
yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba)
atau berasal dari mengambil bagian, peserta, atau pemilik
(modal saham, modal peserta dan lain-lain) (Riyanto,
2008:22).
Rasio Utang terhadap Ekuitas (Total
Debt to Equity Ratio)

 Rasio ini digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap


rupiah ekuitas yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan
utang
Total Utang
Rasio Utang
terhadap Ekuitas =
Total Ekuitas
2. Total Asets to Total Debt Ratio/ Debt
Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara
total hutang dengan total aktiva. Sehingga
rasio ini menunjukkan sejauh mana
hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
Menurut Sawir (2008:13) debt ratio
merupakan rasio yang memperlihatkan
proposi antara kewajiban yang dimiliki
dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi
total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki
perusahaan semakin besar. Total hutang semakin besar
berarti rasio financial atau rasio kegagalan perusahaan
untuk mengembalikan pinjaman semakin tinggi.

Dan sebaliknya apabila debt ratio semakin kecil maka


hutang yang dimiliki perusahaan juga akan semakin
kecil dan ini berarti risiko financial perusahaan
mengembalikan pinjaman juga semakin kecil.

 Debt Ratio=total hutang / total aktiva


3. Time Interest Earned

 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan operasi


perusahaan dalam memberikan proteksi kepada kreditor
jangka panjang, khususnya dalam membayar bunga.

EBIT
Time Interest
Earned =
Biaya Bunga
Jadi rasio solvabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajibannya, untuk melunasi
seluruh hutangnya yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya
apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.
Dengan demikian rasio solvabilitas
berpengaruh dengan kinerja keuangan
perusahaan sehingga rasio ini memiliki
hubungan dengan harga saham perusahaan.
SolvabilitasPerusahaan itu gunanya untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya jika
perusahaan tersebut dilikuidasi.
Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika
perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup
untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik
yang jangka panjang maupun jangka pendek.
Bagaimana jika perusahaan tidak mempunyai
cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya ?
maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.

Anda mungkin juga menyukai