ANALISIS RASIO
Aktiva Lancar
Current Ratio = X 100%
Hutang Lancar
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
hutang jangka pendeknya dengan aktiva kas dan setara kas.
8
Rasio Cepat (Quick Ratio).
Rasio cepat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio ini digunakan untuk mengetahui nilai modal kerja bersih dari total asetnya.
Idealnya besarnya rasio ini adalah 0,5 kali (50%).
Total Hutang
DER = X 100%
Total Modal
Rasio ini menggambarkan jumlah rupiah modal pemilik yang dijadikan jaminan untuk
melunasi total hutangnya. Idealnya perbandingan jumlah modal pemilik dengan total
hutang adalah 1 : 2, yaitu modal pemilik 1/3 dan total hutangnya 2/3.
9
Rasio perbandingan laba sebelum pajak dan bunga pinjaman (earning before
interest & tax (EBIT)) dengan bunga hutang jangka panjang atau rasio ini dikenal
dengan istilah time interest earned ratio.
Rumus rasio perbandingan laba sebelum pajak dan bunga pinjaman dengan
bunga hutang jangka panjang adalah sebagai berikut:
Semakin besar rasio CCR ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga semakin tinggi, dengan peluang untuk mendapatkan pinjaman baru yang semakin
besar.
Long term Debt to Equity Ratio, rasio ini mengukur besar kecilnya penggunaan
utang jangka panjang dibandingakan dengan modal sendiri perusahaan.
Long term Debt to Equity Long term Debt 100%
Ratio = x
Equity
Semakin tinggi rasio ini mencerminkan risiko keuangn perusahan semakin besar, dan
sebaliknya.
10
Rasio rata-rata hari persediaan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Persediaan Rata-Rata
Average Day's Inventory = X 360
HPP
Rasio ini menggambarkan lamanya persediaan barang berada di gudang. Jangka waktu
yang ideal suatu barang mengendap di gudang sangat tergantung pada jenis barang
tersebut. Untuk barang makanan mungkin tidak boleh disimpan lebih dari 2 hari. Untuk
barang-barang pertanian mungkin maksimal 1 hari, sedangkan untuk barang-barang-
barang furnitur mungkin mingguan atau bulanan dan maksimal 60 hari (2 bulan).
Semakin cepat barang tersebut keluar dari gudang semakin baik kinerja perusahaan
tersebut. Hal ini karena berarti barang tersebut cepat laku di pasaran.
Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over).
Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
HPP
Inventory Turn Over =
Persediaan Rata-Rata
Rasio ini menggambarkan berapa kali perputaran persediaan barang dalam 1 periode.
Semakin lambat perputaran suatu persediaan akan semakin lama dana perusahaan
mengendap di persediaan barang dagangan. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan
mengalami kesulitan modal kerja, terutama kas. Untuk barang-barang yang cepat rusak
ideal perputarannya 3 x seminggu, sedangkan barang-barang tahan lama idealnya adalah
setahun.
Rasio ini menggambarkan lamanya piutang dagang tercatat di perusahaan yang dimulai
dari timbulnya piutang dagang sampai piutang dagang tersebut ditagih. Piutang dagang
yang terlalu lama mengendap di perusahaan, apalagi yang tidak pernah mengalami
perubahan sama sekali, perlu dicurigai. Bisa jadi piutang dagang tersebut tidak dapat
ditagih (macet). Idealnya lamanya piutang dagang mengendap di perusahaan mulai dari
timbul piutang sampai penagihan tidak lebih dari 6 x dalam setahun atau 60 hari (2
bulan).
Perputaran Piutang (Receivable Turn Over).
Perputaran Piutang dihitung dengan rumusnya sebagai berikut:
11
Penjualan Kredit
Receivable Turn Over =
Piutang Dagang Rata-Rata
Rasio ini menggambarkan berapa kali perputaran piutang dagang perusahaan dalam 1
periode. Semakin cepat perputaran piutang dagang berarti semakin cepat perusahaan
mendapatkan uang tunai. Uang tunai tersebut nantinya dapat digunakan untuk kegiatan
operasional keseharian. Idealnya perputaran piutang dagang suatu perusahaan minimal 6
x dalam setahun.
Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Perputaran modal kerja merupakan penjumlahan antara perputaran persediaan
barang dan perputaran piutang dagang. Perputaran modal kerja yang terlalu lambat dapat
mengakibatkan kesulitan dalam pembiayaan operasional sehari-hari.
Rata-Rata Jumlah Hari Hutang (Day of Payable)
Rata-Rata Jumlah Hari Hutang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa lama hutang dagang perusahaan
mengendap, yaitu dari timbulnya hutang dagang tersebut sampai pelunasannya.
Lamanya hutang dagang mengendap di perusahaan sangat tergantung pada kesepakatan
antara perusahaan dengan pemasok. Lamanya dapat 1 bulan, 2 bulan atau selama jangka
waktu yang lebih lama lagi.
Perputaran Aset / Aktiva Tetap (Fixed assets Turn Over).
Penjualan ( Sales)
Fixed assets =
Turn Over Total Aktiva Tetap ( Total Fixed
Assets )
Fixed assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Semakin
rendah tingkat perputaran aktiva tetap menyebabkan kondisi perusahaan semakin
tidak menggembirakan.
Perputaran Aset/ Aktiva ( Total Assets Turn Over)
Penjualan ( Sales)
Total Assets Turn = X 360
Over Total Aktiva ( Total Assets )
Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran
semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Semakin rendah tingkat perputaran aktiva
menyebabkan kondisi perusahaan semakin tidak menggembirakan.
12
D. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Beberapa jenis rasio profitabilitas
yang digunakan meliputi margin laba bersih (net profit margin/NPM), tingkat
pengembalian asset (Return on Assets)/ROA) dan tingkat pengembalian modal pemilik
(Return on Equity/ROE) Basic Earning Power dan Laba Per lembar Saham Biasa (
Earning Per Share of Common Stock ).
Margin Laba (Net Profit Margin/NPM).
Margin Laba dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio ini menggambarkan kemampuan menghasilkan laba dari omset penjualan yang
dihasilkan selama 1 periode. Idealnya terjadi kenaikan lebih dari 100% dari net profit
margin periode sebelumnya.
Tingkat Pengembalian Assets (Return on Assets).
Rasio Tingkat Pengembalian Assets dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Rasio ini berguna untuk mengetahui kemampuan aktiva perusahaan dalam menghasilkan
laba. Apabila terjadi kenaikan dalam angka rasio ini berarti perusahaan tersebut semakin
efisien dalam mengelola assetnya.
Tingkat Pengembalian Modal Pemilik (Return on Equity).
Rasio Tingkat Pengembalian Modal Pemilik dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Laba Setelah Pajak
Return on Equity = X 100%
Total Modal
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan menggunakan modal pemilik. Dari rasio ini dapat diketahui seberapa jauh
kemampuan modal pemilik dalam menghasilkan laba. Idealnya rasio ini mengalami
peningkatan dari periode ke periode.
Basic Earning Power
Laba Sebelum Bunga dan
Basic Earning Power = Pajak
Total Aktiva/ asset
13
Basic Earning Power adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkanlaba sebelum bunga dan pajak dengan
menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan.
Laba Per lembar Saham Biasa ( Earning Per Share of Common Stock ).
Laba Saham Biasa
Earning Per Share of =
Common Stock Saham Biasa yang Beredar
Laba Per lembar Saham Biasa ( Earning Per Share of Common Stock ).
Disebut pula sebagai rasio nilai buku yaitu rasio untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Keuntungan bagi
pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong dengan pajak.dalam hal ini
keuntungan dikurangi pajak, deviden, dan dikurangi hak – hak lain untuk para pemegang
saham prioritas. Semakin tinggi nilai rasio ini berarti semakin tinggi pula tingkat
kesejahteraan para pemegang saham.
E. Contoh Komprehensif
Contoh penerapan jenis-jenis rasio tersebut di atas dapat dijelaskan dengan
menggunakan laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi P.D. ANTERO pada
gambar 2.1 dan 2.2. di bawah ini.
P.D. ANTERO
Neraca
Per 31 Desember 2016 dan 2015 (dalam Rp. 000)
Keterangan 31/12/2016 31/12/2015
Aktiva:
Aktiva Lancar:
Kas dan Setara Kas 19.460 4.860
Piutang Dagang 14.000 4.900
Persediaan Barang 50.400 24.800
Total Aktiva Lancar 83.860 34.560
Aktiva Tidak Lancar:
Bangunan 75.000 75.000
Kendaraan 28.000 28.000
Peralatan 19.610 8.100
Akumulasi Penyusutan -11.400 -10.900
Total Aktiva Tidak Lancar 111.210 100.200
Total Aktiva 195.070 134.760
Kewajiban:
14
Hutang Lancar:
Hutang Dagang 2.900 2.000
Hutang Pajak 160 150
Total Hutang Lancar 3.060 2.150
Kewajiban Jangka Panjang:
Hutang Bank 27.000
Total Hutang Jangka Panjang 27.000
Total Kewajiban 30.060 2.150
Modal ( Ekuitas):
Modal Sendiri 132.610 97.710
Laba Tahun Berjalan 32.400 34.900
Total Modal 165.010 132.610
Total Kewajiban dan Modal 195.070 134.760
P.D. ANTERO
Laporan Laba Rugi
Periode Berakhir 31 Desember 2016 (dalam Rp. 000)
Penjualan bersih 630.000
Harga (Beban) Pokok Penjualan 462.000 -
Laba Kotor (EBIT) 168.000
Biaya Usaha :
Biaya penjualan:
Biaya Komisi 40.000
Biaya brosur dan iklan 55.000 +
Total biaya penjualan 95.000
Biaya Administrasi & Umum:
Biaya Gaji 14.000
Biaya Listrik, Air dan Telepon 7.500
Biaya Keperluan Kantor 5.000
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 500 +
Total Biaya Administrasi & Umum 27.000 +
Total Biaya Usaha 122.000 -
Laba Usaha (EBT) 46.000
Bunga Bank 10.000 -
Laba Setelah Bunga Bank 36.000
Pajak 3.600 -
Laba Bersih (EAT) 32.400
15
Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dipahami lebih mendalam kondisi
keuangan P.D. ANTERO tahun 2016 dengan rasio-rasio berikut ini:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Jenis Rasio Perhitungan (Rp. 000) Penjelasan
Aktiva Lancar
a. Current Ratio = x 100 Kemampuan melunasi hutang lancar dengan
menggunakan aktiva lancar
Hutang Lancar
83.860
= x 100% Setiap Rp.1 hutang lancar dijamin akan dilunasi
dengan Rp. 27,41 aktiva lancar
3.060
Simpulan:
= 27,41atau 2741% P.D. ANTERO cukup likuid karena karena
rasionya (2741%) melebihi angka ideal (140%)
Kas dan Setara Kas Kemampuan melunasi hutang lancar dengan
b. Cash Ratio = x 100% menggunakan kas dan surat berharga yang
disetarakan dengan kas
Hutang Lancar
3.060
Simpulan:
Simpulan:
Masih kurang bagus posisi modal
= 0.4142:1 atau 41,42% kerja nettonya karena masih
kurang sedikit dari angka ideal
(50%)
16
2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
17
= 0,2036 atau 20,36% P.D. ANTERO mempunyai
kemampuan dalam penggunaan
utang jangka panjangnya sebesar
20,36% dibandingkan dengan
modal sendiri rasio ini masih
cukup aman karena modal sendiri
masih cukup bagus untuk mecover
penggunaan utang jangka panjang.
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Persediaan barang rata-rata Lamanya (berapa hari) persediaan
a. Average Day's x 360 barang berada di gudang.
Inventory =
HPP
(50.400+24.800)/2
= x 360 Persediaan barang berada di
gudang selama 29 hari
462.000
= 29 hari Simpulan:
Lamanya dana yang mengendap di
persediaan barang masih cukup
baik karena masih belum melebihi
60 hari (jangka waktu ideal)
= 12 x Simpulan:
Dana P.D. ANTERO yang
tertanam di persediaan barang
rata-rata berputar 12 kali setahun.
Hal ini masih cukup baik karena
masih lebih besar dari angka ideal
(6x).
630.000
= 5 hari Simpulan:
Dana P.D. ANTERO yang
mengendap pada piuutang dagang
masih cukup bagus karena waktu
dana mengendap di piutang
dagang (5 hari) belum melebihi
angka maksimal (60 hari)
18
Jenis Rasio Perhitungan (Rp. 000) Penjelasan
= 67 x Simpulan:
Perputaran dana P.D.
ANTERO Yang tertanam di
piutang dagang masih cukup
bagus karena perputarannya
masih jauh lebih tinggi dari
angka ideal (6x)
e. Working Capital Inventory Turn Over Berapa kali terjadi perputaran
Turn Over = + modal kerja dalam 1 periode.
Receivable Turn over
HPP
Lamanya perusahaan
(2.900+2000)/2 mempunyai hutang s/d
= x 360 pembayaran adalah 2 hari.
462.000
19
= 630.000 P.D. ANTERO setiap Rp. 1
penjualan , akan dijamin
dengan asset tetap sebesar
5,66 x
111.210 Simpulan :
= 5, 66x P.D. ANTERO setiap Rp. 1, -
penjualan akan dijamin
dengan aktiva tetap sebesar
5,66 x. dalam hal ini P.D.
ANTARO dalam efektivitas
penjualan yang dapat di
dukung dari aktiva tetap masih
cukup bagus.
Total Assets Turn Penjualan ( Sales) Mengukur efektivitas
Over = penggunaan seluruh aktiva
dalam menghasilkan
penjualan.
Total Aktiva ( Total Assets )
= 630.000 P.D. ANTERO menjaminkan
setiap Rp. 1,- penjualan akan
dijamin dengan total aktivanya
sebesar 3,23 x.
195.070 Simpulan :
= 3,23 x P.D. ANTERO dalam hal ini
masih cukup bagus karena
masih mampu menjaminkan
Rp. 1, - penjualan dapat
dijamin dengan 3,23x total
aktiva nya
Penjualan
630.000
20
32.400 Rp. 0,1664 laba bersih
= x 100%
194.670
= 0,1664 : 1 atau 16,64% Simpulan:
P.D. ANTERO mampu
menghasilkan laba sebesar
16,64% dari investasi yang
dikeluarkan untuk aktiva.
Total Modal
164.610
21
= Rp. 810,- Simpulan :
Laba yang dihasilkan
perusahaan dari jumlah saham
yang beredar adalah Rp. 810,-
22