Anda di halaman 1dari 38

Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio keuangan


Membandingkan nominal (angka-angka) yang terdapat pada
laporan keuangan suatu perusahaan guna mengetahui posisi
keuangan serta menilai kinerja manajemen dalam periode
tertentu.
Pengertian Menurut Para Ahli
• James C V Horne dalam Kasmir (2008: 104)
mengartikan rasio keuangan adalah indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi yang diperoleh
dengan membagi satu angka dengan angka lainya.
• Irawati (2005: 22) rasio keuangan adalah teknis analisis
dalam bidang manajemen keuangan yang dimanfaatkan
sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam
periode tertentu ataupun hasil-hasil usaha suatu perusahaan
pada satu periode tertentu dengan cara membandingkan
dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan
perusahaan baik kolom neraca maupun laba rugi.
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Menurut Rahardjo (2007: 104) rasio keuangan perusahaan digolongkan
menjadi lima kelompok yaitu:
1. Rasio Likuiditas (liquidity ratios) adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek.
2. Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios) adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
baik jangka pendek atau jangka panjang.
3. Rasio Aktivitas (activity ratios) adalah rasio yang menunjukkan
tingkat efektivitas dalam penggunaan aktiva atau kekayaan (asset)
perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability rasio) adalah rasio
yang menunjukkan tingkat perolehan keuntungan dibandingkan
penjual atau aktiva.
5. Rasio Investasi (investment rasio) adalah rasio yang menunjukkan
rasio investasi dalam surat berharga seperti saham dan obligasi.
Rumus Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) likuiditas
adalah perihal yang menggambarkan posisi uang kas suatu
perusahaan dan kemampuannya untuk melunasi atau
membayar kewajiban hutang tepat pada waktu jatuh
temponya.
• Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyatakan
bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban (utang) jangka pendek.
Fungsi Likuiditas
1. Media untuk menjalankan aktivitas sehari-hari
2. Sebagai antisipasi dana yang diperlukaan saat
ada kebutuhan mendesak
3. Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan
atau bank) yang ingin melakukan penarikan dana.
4. Sebagai point penentu bagi suatu perusahaan
untuk mendapatkan persetujuan investasi atau
usaha lain yang menguntungkan.
Komponen Dasar Likuiditas
Engle dan Lange menyatakan bahwa Likuiditas memiliki tiga
komponen dasar yang saling berkaitan satu dengan lainnya guna
menjaga tingkat likuiditas dan kestabilan ekonomi perusahaan
atau organisasi. yaitu kerapatan, kedalaman, dan resiliensi.
1. Kerapatan, merupakan gap yang terjadi dalam harga yang
disetujui dengan harga normal suatu barang.
2. Kedalaman, merupakan jumlah ataupun volume produk
yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu.
3. Resiliensi, adalah kecepatan perubahan harga menuju harga
efisien setelah berlangsungnya penyimpangan ataupun
ketidakstabilan harga.
Analisa yang dilakukan dalam Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Rumus:
Aktiva Lancar (Current Aset)
Current ratio = ----------------------------------------------- x 100%
Hutang Lancar (Current Liabilities)
Rasio Likuiditas Lanjutan......
• Apabila hasilnya menunjukkan Rasio lancar (current rasio) 1:1
atau 100% artinya aktiva lancar dapat menutupi kewajiban
jangka pendek dan akan lebih aman jika rasio lancar diatas
satu atau diatas 100% maka akan perusahaan akan mampu
membayar hutang lancarnya tanpa mengganggu operasi
perusahaan.
• Tingginya Rasio lancar dapat menunjukkan adanya uang kas
yang berlebihan dibandingkan dengan aktivitas atau
kebutuhan atau adanya unsur aktiva yang rendah likuiditasnya
seperti persediaan yang berlebihan.
• Tingginya tingkat rasio juga dikhawatirkan akibat tidak
digunakan secara efektif oleh perusahaan. sebaliknya tingkat
rasio yang rendah maka lebih rentan tetapi menunjukkan
bahwa aktiva telah digunakan dengan efektif.
• Sebaiknya saldo kas dibuat sesuai dengan tingginya tingkat
perputaran piutang dan persediaan agar tidak sia-sia.
Rasio Likuiditas Lanjutan......
b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Rasio cepat adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar
menggunakan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai
persediaan. Karena persediaan akan membutuhkan waktu yang
lama untuk diuangkan dibandingkan dengan asset lainnya. Jadi
semakin besar rasio ini semakin baik.
Rumus:
Aktiva Lancar (Current Aset) − Persediaan (Inventory)
Quick Ratio = ———————————-------------------------------------------- x 100 %
Hutang Lancar (Current Liabilities)

Jika hasilnya mencapai 1:1 atau 100% maka ini akan berakibat baik jika
terjadi likuidasi karena perusahaan akan mudah untuk menguangkan
aktiva tersebut untuk membayar kewajibannya.
Rasio Likuiditas Lanjutan......
c. Cash Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia
untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukkan dari
tersedianya dana kas atau setara kas contohnya rekening giro.
Rumus:

Cash
Jika hasil rasio menunjukan 1:1 atau 100% atau semakin besar
Cash Ratio =kas
perbandingan ——————————— ----------------------x
atau setara kas dengan hutang akan semakin 100 baik %
.
Hutang Lancar (Current Liabilities)
Rasio Likuiditas Lanjutan......
d. Rasio perputaran kas (cash turnover ratio)
Rasio ini akan menunjukkan nilai relative antara nilai
penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja bersih
merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi
total utang lancar. Rasio ini dihitung dengan cara membagi
nilai penjualan bersih dengan modal kerja.

Penjualan bersih
Cash Turnover Ratio = ——————————— x 100 %
Modal Kerja Bersih

Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan untuk modal


kerja yang dimiliki perusahaan.
Rasio Likuiditas Lanjutan......
e. Working Capital to Total Asset Ratio
Rasio ini dapat menilai likuiditas dari total aktiva dan
posisi modal kerja.

Current Aset – Current Liabilities


Working Capital to Total Asset Ratio = ———————————-------------------------------- x 100 %
Total Aset
2. Rasio Solvabilitas (Leverage)
Menurut Kasmir (2008 : 151) Rasio Solvabilitas atau
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya
dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang
yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabillitas
Menurut Kasmir (2008 : 153) ada 8 tujuan perusahaan dengan
menggunakan rasio solvabillitas, yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya (kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga)
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiao rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat
sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
8. Tujuan lainnya.
Delapan manfaat rasio solvabilitas
menurut Kasmir (2008 : 154)
1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap
kewajiban kepada pihak lainnya.
2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
yang bersifat tetap ( seperti angsuran pinjaman termasuk bunga)
3. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya
aktiva tetap dengan modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
hutang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih
ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
8. Manfaat lainnya.
2. Rasio Solvabilitas (Leverage) lanjutan................

Rasio yang digunakan adalah:


a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to
Asset Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh utang atau
seberapa besar hutang perusahaan dapat
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Rumus :
Total hutang
Debt to assets ratio = ———————– x 100%
Modal Aktiva
2. Rasio Solvabilitas (Leverage) lanjutan................

b. Debt to Equity Ratio


Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari
dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rumus :

Total hutang (Debt)


Debt to equity ratio = ------------------------ x 100 %
Ekuitas (equity)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage) lanjutan................

c. Long Term Debt to Equity Ratio


Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara
hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya
adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang
jangka panjang dengan cara membandingkan antara
hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang
disediakan oleh perusahaan.
Rumus :
Long term debt
Long term debt to equity ratio = -------------------------- x 100 %
Equity
2. Rasio Solvabilitas (Leverage) lanjutan................

d. Times Interest Earned Ratio


Rasio ini menunjukkan besarnya jaminan keuntungan
untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus :

Times Interest Earned Ratio = Earning Before Interest Tax


Longterm Liabilities Interest
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
/ efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva (aset) yang
dimilikinya.
Analisa dalam Rasio Aktivitas
a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau
likuiditas dari persediaan perusahaan
Rumus :

Harga Pokok Penjualan


Inventory Turnover = ———————————--------- x 1 kali
Persediaan
Analisa dalam Rasio Aktivitas lanjutan.....
b. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)
Perputaran total aktiva akan menunjukkan efisiensi
perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva nya
untuk menghasilkan penjualan.
Rumus :

Penjualan
Total Asset Turnover = ———————– x 1 kali
Total Aktiva
4. Rasio Profitabilitas
Rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah
perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk
menilai seberapa efisien pengelola perusahaan dapat mencari
keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang dilakukan.

Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan


perusahaan dalam melakukan peningkatan penjualan dan
menekan biaya-biaya yang terjadi. Selain itu, rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
seluruh dana yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan
maksimal.
Analisa dalam Rasio Profitabilitas
a. Gross Margin on Sales
Rasio ini menunjukkan nilai relatif antara nilai laba
kotor terhadap nilai penjualan.

Rumus :

Penjualan - HPP
Gross Margin on Sales = ———————– x 100%
Penjualan
Analisa dalam Rasio Profitabilitas lanjutan.....
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Margin laba bersih merupakan ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Rumus :
Laba setelah pajak
Net Profit Margin = ———————– ---------------x 100%
Penjualan
PT Transportasi
Laporan Posisi Keuangan
Per31 Desember2016
( dalamribuanrupiah )
Aktiva Lancar Hutang lancar
Kas 200.000 Hutang dagang 300.000
Efek 200.000 Hutang wesel 100.000
Piutang 160.000 Hutang Pajak 160.000
Persediaan 840.000
Jumlah Aktiva Lancar 1.400.000 Jumlah Hutang Lancar 560.000

Aktiva Tetap Hutang jk. Panjang


Mesin 700.000 Obligasi 600.000
Akum. Penyusutan (100.000)
600.000 Modal sendiri
Bangunan 1.000.000 Modal saham 1.200.000
Akum. Penyusutan (200.000) Agio saham 200.000
800.000 1.400.000
Tanah 100.000 Laba ditahan 440.000
Intangibles 100.000
Jumlah Aktiva Tetap 1.600.000 Juml. Modal sendiri 1.840.000

Jumlah Aktiva 3.000.000 Jumlah pasiva 3.000.000


PT Transportasi
Laporan Laba Rugi
Per31 Desember2016
( dalamribuanrupiah )

Penjualan 4.000.000

Harga pokok penjualan (3.000.000)

Laba kotor 1.000.000

Biaya-biaya ( 570.000)

Keuntungan sebelum bunga & pajak (EBIT) 430.000

Biaya Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 ) ( 30.000)

Keuntungan sebelum pajak (EBT) 400.000

Pajak penghasilan ( 160.000)

Keuntungan bersih setelah pajak (EAT) 240.000


Perhitungan Rasio Keuangan Likuiditas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

I. RASIO LIKUIDITAS
A. Current Ratio Aktiva Lancar
-------------------- = Kemampuan untuk membayar
Hutang Lancar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar.
1.400.000 Setiap hutang Lancar Rp 1,00
------------- = 2,5 : 1 = 250% dijamin oleh oleh aktiva lancar
560.000 Rp 2,50.

Perusahaan mampu membiayai


hutang lancar nya dengan
menggunakan aktiva lancar.

B. Cash Ratio Kas + Efek = 400.000 = Kemampuan membayar utang


HL 560.000 dengan segera yang harus
dipenuhi dengan kas yang
= 0,71 atau 71% tersedia dalam perusahaan dan
efek yang segera dapat
diuangkan.
Setiap hutang Lancar Rp1,00
dijamin oleh kas dan efek Rp
0,71
Perhitungan Rasio Keuangan Likuiditas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

I. RASIO LIKUIDITAS
C. Quick ratio (Acid Test Kas +Efek + Piutang Kemampuan untuk membayar
ratio) Hutang Lancar utang yg segera hrs dipenuhi
dengan aktiva lancar yg lebih
200.000 + 200.000 + 160.000 likuid. Setiap utang lancar Rp
560.000 1,00 dijamin dengan quick
= 1 : 1 atau 100% assets 1,00

D. Working Capital to Aktiva Lancar – Ht Lancar Likuiditas dari total aktiva dan
Total Assets Ratio ------------------------------------- posisi modal kerja neto.
Jumlah Aktiva
Setiap Rp 1,00 assets
perusahaan Rp 0,28 terdiri dari
1.400.000 – 560.000 modal kerja (aktiva lancar)
------------------------------
3.000.000

= 0, 28 : 1 atau 28 %
Perhitungan Rasio Keuangan Solvabilitas (Leverage)
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

II. RATIO
LEVERAGE/SOLVABILITAS
A. Total Debt to Equity Ratio Htg Lancar + Htg JK Panjang Bagian setiap rupiah modal
Jml Modal Sendiri sendiri yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang.
560.000 + 600.000 63% dari setiap rupiah modal
1.840.000 sendiri menjadi jaminan utang.
= 0,63 : 1 atau 63 %

B. Total debt to total Utg Lancar + Utg JK PJ Beberapa bagian dari


capital Assets Jumlah Aktiva keseluruhan dana yang
dibelanjai dengan utang. Atau
560.000 + 600.000 Berapa bagian dari aktiva yang
3.000.000 digunakan untuk menjamin
= 0,39 : 1 atau 39% utang. 39 % dari setiap aktiva
digunakan untuk menjamin
utang.
Perhitungan Rasio Keuangan Solvabilitas (Leverage)
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

C. Long Term Debt To Equity ratio Hutang JK Panjang Bagian setiap rupiah modal sendiri
Modal Sendiri yang dijadikan jaminan untuk
hutang jk panjang.
600.000
--------------- = 0,33 : 1 = 33% 33 % dari setiap rupiah modal
1.840.000 sendiri Digunakan untuk
menjamin hutang jangka panjang.

D. Tangible Assets Debt Coverage Jml Aktiva - Intangibles - HL Besarnya aktiva tetap tangible
Hutang Jk Pjg yang digunakan untuk
3.000.000 – 100.000 – 560.000 menjamin hutang jangka
600.0000 panjang setiap rupiahnya

2. 340.000 Setiap rupiah Hutang JK Pnjg


600.000 dijamin oleh aktiva tangible
sebesar RP 390
= 3,9 :1 atau 390%

D. Times Interest Earned Ratio EBIT Besarnya jaminan keuntungan


Bunga Htg JK panjang yang digunakan untuk
membayar bunga Hutang Jk
430.000 = 14,3 X Panjang.
30.000
Perhitungan Rasio Keuangan Aktivitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

III. RASIO AKTIVITAS

A. Total Assets Turn Over Penjualan Neto 4.000.000 Kemampuan dana yang tertanam
--------------------- = ------------ dlm keseluruhan aktivaberputar
Jumlah Aktiva 3.000.000 dalam satu periode tertentu, Atau
kemampuan dana yang
= 1,33 diinvestasi- kan untuk
menghasilkan revenue.

Dana yang tertanam dalam


keseluruhan aktiva rata-rata dlm
1 thn berputar 1,33X. Atau setiap 1
Rupiah setiap thn dpt meng-
hasilkan Rp1,33

B. Receivable Turn Over Penjualan Kredit Kemampuan dana yang tertanam dalam
------------------------ piutang berputar dalam suatu periode
Piutang Rata-rata tertentu.

4.000.000 Dalam satu tahun rata-rata dana yang


------------------------ = 75 X tertanam dalam piutang berputar
160.000 x 360 selama 25X
Perhitungan Rasio Keuangan Aktivitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

III. RASIO AKTIVITAS

C.Average Collection Period Piutang rata-rata X 360 Periode rata-rata yang


Penjualan Kredit dibutuhkan dalam
pengumpulan pihutang
160.000 X 360 Piutang rata-rata
------------------ = 14,4 hari dikumpulkan setiap 15 hari
4.000.000 sekali.

D. Inventory Turn Over Harga Pokok Penjualan Kemampuan dana yang


--------------------------------- tertanam dalam inventory
Inventory Rata-Rata = berputar dalam satu periode
3.000.000. tertentu.
------------- = 3,6 X
840.000 x 360 Dana yang tertanam dalam
inventory berputar rata-rata
3,6 X dalam satu tahun.
Perhitungan Rasio Keuangan Aktivitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

Inventory rata-rata X 360


----------------------------------- Periode rata-rata persediaan
E. Average Day’s Inventory Harga Pokok Penjualan berada di gudang .

840.000 X 360 Inventory berada di gudang


------------------- = 10 hari rata-rata selama 10 hari.
3.000.000

F. Working Capital Turn over Penjualan Netto Kemampuan modal keja


--------------------------------- perusahaan berputar dalam
Aktiva lancar – Hutang Lancar satu periode siklus kas
perusahaan
4.000.000 Dana yang tertanam dalam
-------------------------- modal kerja berputar rata-
1.400.000 – 560.000 rata 4,8 X dalam satu tahun.
= 4,76 X atau 4,8 X
Perhitungan Rasio Keuangan Profitabilitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

III. RASIO PROFITABILITAS

A. Gross Profit Margin Penjualan Neto – Harga Pokok Penjualan Laba Bruto per rupiah
------------------------------------------------------- penjualan
Penjualan Neto
Setiap Penjualan
4.000.000 – 3.000.000 menghasilkan laba bruto
-------------------------- X 100 % Rp 0,25.
4.000.000

= 25%

B. Operating Income Ratio ( Operating


Profit Margin) Penjualan Neto – HPP – Biaya ADM dan Umum Laba sebelum Bunga dan
---------------------------------------- Pajak (net operating
Penjualan Netto income) oleh setiap rupiah
penjualan

4.000.000 – 3.000.000 –570.000 Setiap rupiah penjualan


menghasilkan laba operasi
---------------------------------------
Rp 0,11.
4.000.000

= 10, 75%
Perhitungan Rasio Keuangan Profitabilitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

C. Operating Ratio Hrg Pokok P enjualan + Biaya Biaya operasi per rupiah
ADM + Biaya Penj + Biaya Umum penjualan .
---------------------------------------
Penjualan Neto Setiap rupiah penjualan
memerlukan biaya Rp 0,89
3.000.000 + 570.000
------------------------- = 89,25 % Makin besar rasio makin buruk
4.000.000

D. Net Profit Margin Keuntungan Neto sesudah Pajak Keuntungan neto per rupiah
-------------------------------------- penjualan
Penjualan Neto

240.000 Setiap rupiah penjualan


---------------------- = 6 % menghsilkan keuntungan neto
4.000.000 sebesar Rp 0,06
Perhitungan Rasio Keuangan Profitabilitas
RASIO KEUANGAN METODE PERHITUNGAN INTERPRETASI

E. Earning Power of EBIT Kemampuan modal yang


Total Investment rate of -------------------------- diinvestasikan dalam keseluruhan
return of total assets) JML AKTIVA Aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi semua investor.
430.000
------------------ = 14,3 %
3.000.000 Setiap satu rupiah modal yang
diinvestasikan menghasilkan
keuntungan Rp 0,14 untuk semua
investor.

F. Net Earning Power ratio / Earning After Tax Kemampuan modal yg


Return On Investment (ROI) ----------------------------- diinvestasikan Dlm keseluruhan
Jumlah Aktiva aktiva untuk menghasilkan
keuntungan neto.
240.000
= -------------------- = 8%
3.000.000
Thank You

Anda mungkin juga menyukai