Nim : 105731117517
Kelas : Akuntansi 17 F
1. Rasio Likuiditas
Debt Ratio atau Rasio Utang menilai seberapa besar perusahaan berpatokan
pada utang untuk membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan total utang
(total liabilities) dengan total aset yang dimiliki. Aset dan ekuitas itu berbeda
sehingga harus mengetahui terlebih dahulu tentang asset dan ekuitas. Aset
merupakan sumber daya yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan lain di
masa lalu sehingga menjadi milik perusahaan. Sedangkan ekuitas merupakan
hak residual atas asset perusahaan setelah pengurangan seluruh liabilitas
sesuai hakikat akuntansi. Berikut ini rumus rasio utang (debt ratio).
Times Interest Earned Ratio = Laba sebelum Pajak dan bunga / Beban
Bunga x 100%
c) Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
(FCC) atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang menyerpai rasio
Times Interest Earned, apabila perusahaan memperoleh jangka panjang atau
menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract). Biaya tetap
merupakan biaya bunga ditambah biaya ewa tahunan atau jangka pnjang.
Fixed Charge Coverage dapat dihitung dengan rumus :
Price to Cash Flow Ratio (PCFR atau P/CF Ratio) atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Harga Terhadap Arus Kas adalah rasio valuasi
investasi yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi daya tarik
investasi terhadap saham suatu perusahaan dengan membandingkan harga
saham suatu perusahaan dengan arus kas perusahaan tersebut. Dengan kata
lain, Price to Cash Flow Rasio ini menunjukan jumlah uang yang bersedia
dibayar oleh Investor untuk arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan.
Persamaan atau Rumus Price to Cash Flow Ratio dapat ditulis seperti berikut
ini :
Price To Cash Flow Ratio = Harga Saham / Arus Kas Per Saham
Price to cash flow ratio ini juga bisa dihitung menggunakan kapitalisasi pasar.
Persamaan atau rumusnya dapat ditulis sperti dibawah ini :
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau
efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva)
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam
macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan
dengan baik.
b) Perputaran Piutang
Margin Laba Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin Ratio
(Rasio Marjin Kotor). Gross profit margin mengukur efisiensi perhitungan
harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar gross profit margin
semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang menunjukkan
harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan (sales) yang
berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka perusahaan kurang
baik dalam melakukan kegiatan operasional. Rumus perhitungan laba
kotor sebagai berikut.
a) Pertumbuhan penjualan.
Pertumbuhan penjualan menunjukan sejauh mana perusahaan dapat
meningkatkan penjualannya dibandingkan dengan total penjualan secara
keseluruhan.
Rasio-rasio penilaian adalah ukuran kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu
perusahaan karena rasio ini mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio hasil
pengembalian dan resiko.
Price to Earning Ratio (P/E Ratio) ini dihitung dengan cara membagikan
“Nilai Pasar per saham (Market Value per Share)” dengan “Laba per lembar
Saham (Earning per Share/EPS)”. Data Nilai pasar per saham dapat diambil dari
pasar saham atau bursa efek, sedangkan Earning per Share dapat dihitung dengan
cara membagikan Labar Bersih terhadap jumlah saham yang beredar di pasar.
Price to earning ratio = Harga pasar saham / Laba per lembar saham
Semakin tinggi price to earning ratio ini, maka akan memberikan indikasi
bahwa kinerja perusahaan juga semakin baik. Namun dalam hal menganalisa
price to earning ratio ini, perlu dikaitkan dengan pertumbuhan dari laba saham
biasa agar tidak memperoleh kesimpulan yang menyesatkan.
Price to Book Value atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio
Harga terhadap Nilai Buku yang disingkat dengan PBV adalah rasio valuasi
investasi yang sering digunakan oleh investor untuk membandingkan nilai
pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. RAsio PBV ini menunjukan
berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.