Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu jenis

deskriptif kuantitatif, dimana data-datanya dalam bentuk sesuatu yang dapat

dihitung. Penelitian kuantitatif memperhatikan pengumpulan dan analisis

dalam bentuk numeric.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah pada perusahaan

Telekomunikasi. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan

waktu penelitian kurang lebih selama 2 bulan, mulai dari September -

Oktober 2021.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang ditentukan peneliti dengan kualitas dan karakteristik

tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk periode tahun 2019-2020 yang telah

diaudit.

2. Sampel

Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu, pendekatan

proposive sampling. Proposive sampling (juga dikenal sebagai

judgement, selective atau subyektif sampling) adalah teknik pengambilan

31
32

sampel di mana peneliti mengandalkan penilaiannya sendiri ketika memilih

anggota populasi untuk berpartisipasi dalam penelitian.

D. Defenisi Operasional dan Pengukuran

Variabel yang digunakan meliputi variabel dependen dan independen.:

a. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan/dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

kinerja keuangan. Kinerja keuangan di tunjukkan dengan rasio. Bayak

jenis pengukuran rasio keuangan yang umum di pakai seperti ; ROA,

ROE, Quick Ratio, Current Ratio, dll. Akan tetapi dalam penelitian ini

kinerja keuangan diproyeksikan dengan TATO.

TATO di gunakan karena menunjukkan efektivitas manajemen

perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan

pendapatan. Tidak di gunakannnya rasio lain karena bernilai negatif.

Sehingga menyulitkan peneliti untuk mengolah data ke dalam program

SPSS. Untuk melihat nilai TATO di gunakan rumus :

Penjualan
TATO =
Total Aktiva

b. Variabel independen

Variabel indipenden atau variabel bebas yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yang

menjadi variable X adalah Penerapan PSAK 72, yang membahas

pendapatan yang berasal dari kontrak pelanggan untuk memberikan

informasi bagi pengguna laporan keuangan mengenai jumlah, sifat, waktu

dan adanya naik turunnya pendapatan dan cash flow yang diakibatkan
33

dari kontrak entitas dengan konsumen atau pelanggan dan masa

pandemi Covid-19. Pengukuran PSAK 72 menggunakan variabel dummy.

Perusahaan yang telah menerapkan PSAK 72 diberi notasi 1, dan

perusahaan yang belum menerapkan PSAK 72 diberi notasi 0.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data sekunder data

sekunder yaitu data laporan keuangan perusahaan telekomunikasi yang

terdaftar di BEI.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu

menggunakan uji normalitas distribusi dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas data

Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

data dalam penelitian. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan analisi grafik. Analisis grafik yaitu berupa grafik

histogram dan grafik P-P Plot.

Interpretasi dari grafik P-P Plot dengan melihat penyebaran

item pada garis diagonal pada grafik. Grafik P-P Plot dikatan

memenuhi syarat asumsi normalitas apabila item menyebar di garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2016: 156).

Grafik P-P Plot diatas menunjukan bahwa data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini

memenuhi syarat asumsi normalitas.


34

b. Uji Multikollinearitäs

Menurut Ghozali (2016) pada pengujian multikolinearitas

bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independent atau variable bebas. Efek dari

multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada

sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika

koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini

menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel

independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.

Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas

pada model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai

variance inflation factor (VIF). Nilai Tolerance mengukur variabilitas

dari variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai

VIF tinggi, dikarenakan VIF = 1/tolerance, dan menunjukkan terdapat

kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah untuk nilai

tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas angka 10.

a. Uji Heteroskedastizitäs

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah pada

model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan kepengamatan lainnya.. Salah satu model regresi yang

memenuhi persyaratan adalah bahwa ada kesamaan dalam varians

antara residu dari satu pengamatan dan lainnya yang disebut

homoscedasticity.
35

Dalam Penelitian ini uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji

glejser. Uji glejser adalah uji statistik yang paling lazim digunakan.

Ghozali (2011), uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut

residual terhadap variabel independen. Model regresi dikatakan tidak

mengandung heterokedastisitas jika probabilitas signifikansinya di

atas tingkat kepercayaan 5% atau > 0,05 dan sebaliknya.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi

antara suatu periode waktu (t) dengan periode sebelumnya (waktu (t)

-1). Secara sederhana, analisis regresi terdiri dari menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen sehingga tidak

boleh ada korelasi antara pengamatan dan data observasi

sebelumnya.

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut

waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada

kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara

serempak pada saat yang bersamaan. Beberapa uji statistik yang

sering dipergunakan adalah uji uji dengan Run Test dan jika data

observasi di atas 100 data sebaiknya menggunakan uji Lagrange

Dalam penelitian menggunakan uji Run Test. Pengambilan keputusan

uji Run Test adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05 maka

terdapat gejala autokorelasi

2) Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05

maka tidak terdapat gejala autokorelasi.


36

2. Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear

antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Analisis regresi sederhana untuk mengetahui bagaimana arah dari

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah kedua

variabel memiliki hubungan positif atau hubungan negatif selain itu untuk

memprediksi nilai dari variabel terikat apabila nilai variabel bebas

mengalami kenaikan ataupun penurunan. Persamaan regresi pada

penelitian ini adalah :

Y = a + bX

Keterangan:

Y     = Variabel dependen (Kinerja Keuangan)

X     = Variabel independent (Penerapan PSAK 72)

a      = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)

b      = Koefisien regresi

1. Uji Parsial (uji-t)

Uji parsial (uji-t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel

independent yaitu Penerapan PSAK 72 (X), mempunyai pengaruh yang

signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependent yaitu Kinerja

Keuangan (Y).

Pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan

program SPSS Versi 25 dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan adalah

5%. (0,05)
37

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Hipotesis diterima karena variabel

bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau dengan kata lain ada

pengaruh signifikan antara variabel yang diuji.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Hipotesis ditolak dan karena

variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau dengan

kata lain tidak ada pengaruh signifikan antara variabel yang diuji.

2. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi pada regresi liniear sering diartikan

sebagai seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam

menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien

determinasi dilihat pada nilai R Square.


38

Anda mungkin juga menyukai