Anda di halaman 1dari 13

GRI 412: PENILAIAN HAK ASASI MANUSIA

2016

GRI

412
Daftar Isi

Pendahuluan 3

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 5

1. Pengungkapan pendekatan manajemen 5


2. Pengungkapan topik spesifik 7
Pengungkapan 412-1 Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi
manusia atau penilaian dampak 7
 Pengungkapan 412-2 Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak
asasi manusia 8
Pengungkapan 412-3 Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan
klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui
penyaringan hak asasi manusia 9

Rujukan 10

Tentang Standar ini

Tanggung Standar ini dikeluarkan oleh Global Sustainability Standards Board (GSSB).
jawab Tanggapan terkait Standar GRI dapat dikirimkan ke standards@globalreporting.org
untuk dipertimbangkan GSSB.

Ruang lingkup GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia menetapkan persyaratan pelaporan mengenai topik
penilaian hak asasi manusia. Standar ini dapat digunakan oleh organisasi dari berbagai
ukuran, jenis, sektor, atau lokasi geografis yang ingin melaporkan dampaknya terkait
dengan topik ini.

Rujukan Standar ini untuk digunakan bersama-sama dengan versi terbaru dari dokumen-
normatif dokumen berikut.
GRI 101: Landasan
GRI 103: Pendekatan Manajemen
Daftar Istilah Standar GRI

Dalam naskah Standar ini, istilah-istilah yang didefinisikan dalam Daftar


Istilah digarisbawahi.

Tanggal Standar ini berlaku untuk laporan atau materi lain yang dipublikasikan pada atau setelah
berlaku tanggal 1 Juli 2018. Pemberlakuan lebih awal dianjurkan.

Catatan: Dokumen ini mencakup pranala ke Standar lainnya. Di sebagian besar browser, menggunakan ‘ctrl’ + klik
akan membuka tautan eksternal di jendela browser baru. Setelah mengeklik tautan, gunakan ‘alt’ + panah kiri
untuk kembali ke tampilan sebelumnya.

2 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


Pendahuluan

A. Ikhtisar Organisasi kemudian memilih dari seperangkat Standar


GRI topik spesifik untuk pelaporan mengenai topik
Standar ini adalah bagian dari Standar Pelaporan materialnya. Standar-standar ini dikelompokkan menjadi
Keberlanjutan GRI (Standar GRI). Standar ini dirancang tiga seri: 200 (Topik ekonomi), 300 (Topik lingkungan),
untuk digunakan oleh organisasi-organisasi untuk dan 400 (Topik sosial).
melaporkan tentang dampak mereka terhadap
perekonomian, lingkungan, dan masyarakat. Setiap Standar topik termasuk pengungkapan khusus
untuk topik tersebut, dan dirancang untuk digunakan
Standar GRI disusun sebagai standar modular yang bersama dengan GRI 103: Pendekatan Manajemen, yang
saling terkait. Rangkaian lengkapnya dapat diunduh digunakan untuk melaporkan pendekatan manajemen
di www.globalreporting.org/standards/. untuk topik tersebut.

Terdapat tiga Standar universal yang berlaku pada setiap GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia adalah
organisasi yang menyusun laporan keberlanjutan: Standar GRI topik spesifik dalam seri 400
GRI 101: Landasan (topik Sosial).
GRI 102: Pengungkapan Umum
GRI 103: Pendekatan Manajemen B. Menggunakan Standar GRI dan membuat klaim

GRI 101: Landasan adalah titik awal untuk Terdapat dua pendekatan dasar dalam menggunakan
penggunaan Standar GRI. Dokumen tersebut Standar GRI. Untuk masing-masing cara menggunakan
memiliki informasi penting tentang cara Standar, ada klaim atau pernyataan penggunaan yang
menggunakan dan merujuk Standar. sesuai, yang wajib disertakan oleh sebuah organisasi
dalam setiap materi yang diterbitkan.

Gambar 1 1. Standar GRI dapat digunakan sebagai satu set dokumen


Ikhtisar rangkaian Standar GRI
untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai
dengan Standar. Ada dua pilihan dalam mempersiapkan
Landasan Titik awal untuk laporan yang sesuai (Inti atau Komprehensif),
menggunakan
Standar GRI bergantung pada sejauh mana pengungkapan yang
GRI tercakup dalam laporan.
101
Standar Suatu organisasi yang menyiapkan sebuah laporan
Universal sesuai dengan Standar GRI menggunakan Standar ini,
GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia, jika ini adalah
Pengungkapan Pendekatan
Umum Manajemen salah satu topik materialnya.
GRI GRI 2. Standar GRI yang dipilih, atau bagian dari isinya,
102 103 juga dapat digunakan untuk melaporkan informasi
Untuk melaporkan Untuk melaporkan tertentu, tanpa mempersiapkan laporan yang sesuai
informasi kontekstual pendekatan manajemen dengan Standar. Setiap materi yang diterbitkan dan
tentang sebuah untuk setiap topik
organisasi material menggunakan Standar GRI dengan cara ini harus
menyertakan klaim ‘yang merujuk pada GRI’.

Ekonomi Lingkungan Sosial Lihat Bagian 3 dari GRI 101: Landasan untuk
Standar informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan
topik spesifik GRI GRI GRI Standar GRI, dan klaim tertentu yang diperlukan
200 300 400 organisasi untuk dimasukkan dalam materi yang
dipublikasikan.
Pilih dari standar-standar ini untuk melaporkan
pengungkapan spesifik untuk setiap topik material

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016 3


C. Persyaratan, rekomendasi, dan panduan Selain tiga instrumen kunci ini, kerangka hukum
internasional untuk hak asasi manusia menyertakan
Standar GRI mencakup: lebih dari 80 instrumen lain, mulai dari deklarasi dan
prinsip-prinsip pemandu sampai ke traktat-traktat dan
Persyaratan. Ini adalah instruksi wajib. Dalam teks ini, konvensi-konvensi yang mengikat. Instrumen-instrumen
persyaratan disajikan dalam huruf tebal dan ditandai itu juga bermacam-macam dari instrumen universal
dengan kata ‘harus’. Persyaratan harus dibaca dalam sampai regional.
konteks rekomendasi dan panduan; namun, sebuah
organisasi tidak diwajibkan untuk mematuhi rekomendasi Untuk mengidentifikasi, mencegah, dan memitigasi
atau panduan untuk mengklaim bahwa laporan telah dampak hak asasi manusia, suatu organisasi dapat
disusun sesuai dengan Standar. melakukan tinjauan hak asasi manusia atau penilaian
dampak atas operasinya. Organisasi juga bisa
Rekomendasi. Ini adalah kasus ketika tindakan tertentu mengimplementasikan pelatihan khusus yang membekali
dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan. Dalam teks ini, karyawan untuk menangani masalah hak asasi manusia
kata ‘sebaiknya’ menunjukkan rekomendasi. dalam pekerjaan rutin mereka.

Panduan. Bagian-bagian ini mencakup informasi Selain itu, organisasi dapat mengintegrasikan kriteria
latar belakang, penjelasan, dan contoh-contoh untuk hak asasi manusia dalam penyaringan, atau memasukkan
membantu organisasi lebih memahami persyaratan. kriteria hak asasi manusia dalam persyaratan kinerja ketika
membuat kontrak dan perjanjian dengan pihak lain, seperti
Sebuah organisasi diwajibkan untuk mematuhi semua usaha patungan dan anak perusahaan.
persyaratan yang berlaku untuk mengklaim bahwa
laporannya telah disusun sesuai dengan Standar GRI. Pengungkapan dalam Standar ini dapat memberikan
Lihat GRI 101: Landasan untuk informasi lebih lanjut. informasi tentang pendekatan organisasi untuk
mencegah dan memitigasi dampak negatif terhadap
hak asasi manusia.
D. Konteks latar belakang
Standar GRI lainnya berurusan dengan hak asasi manusia
Dalam konteks Standar GRI, dimensi sosial dari khusus (seperti GRI 408: Pekerja Anak atau GRI 411:
keberlanjutan menyangkut dampak organisasi pada Hak-Hak Masyarakat Adat). Selain itu, penilaian terhadap
sistem sosial di tempat organisasi beroperasi. pemasok untuk dampak terkait hak asasi manusia dapat
dilaporkan dengan GRI 414: Penilaian Sosial Pemasok.
GRI 412 membahas tentang topik penilaian hak asasi
manusia. Standar internasional yang menetapkan
ekspektasi atas perilaku yang bertanggung jawab untuk
organisasi sesuai dengan hak asasi manusia adalah ‘Prinsip-
Prinsip Bisnis dan Hak Asasi Manusia’ Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), yang disahkan oleh Dewan Hak
Asasi Manusia PBB pada tahun 2011.

Suatu organisasi dapat berdampak langsung pada hak


asasi manusia, melalui tindakan dan operasinya sendiri.
Organisasi juga dapat berdampak pada hak asasi manusia
secara tidak langsung, melalui interaksi dan hubungannya
dengan pihak lain, termasuk pemerintah, masyarakat lokal,
dan pemasok, serta melalui investasinya.

Organisasi bertanggung jawab atas dampak mereka pada


keseluruhan rentang hak asasi manusia yang diakui secara
internasional. Hak-hak ini mencakup, minimal, semua hak
yang diatur dalam Undang-undang Hak Asasi Manusia
Internasional dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam
‘Deklarasi Prinsip-Prinsip Dasar dan Hak-Hak di Tempat
Kerja’. Undang-undang Hak Asasi Manusia Internasional
mencakup tiga instrumen:
• Deklarasi PBB, ‘Deklarasi Hak Asasi Manusia
Universal’, 1948.
•  onvensi PBB, ‘Kovenan Internasional tentang
K
Hak Sipil dan Politik’, 1966.
• Konvensi PBB, ‘Kovenan Internasional tentang
Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya’, 1966.

4 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


GRI 412:
Penilaian Hak
Asasi Manusia

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik


spesifik. Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:

• Pengungkapan pendekatan manajemen (bagian ini merujuk pada GRI 103)


• Pengungkapan 412-1 Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi
manusia atau penilaian dampak
• Pengungkapan 412-2 Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak
asasi manusia
• Pengungkapan 412-3 Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan
klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui
penyaringan hak asasi manusia

1. Pengungkapan pendekatan manajemen


Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi mengelola suatu topik
material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari para pemangku kepentingan. Organisasi
apa pun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan
pendekatan manajemennya untuk setiap topik material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk
topik-topik tersebut.

Oleh karena itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103: Pendekatan Manajemen
untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103 menjelaskan cara melaporkan pendekatan
manajemen dan informasi apa yang diberikan.

Persyaratan pelaporan
1.1 Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap penilaian hak asasi
manusia dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016 5


Pengungkapan pendekatan manajemen
Lanjutan

Panduan

Ketika melaporkan pendekatan manajemen untuk


hak asasi manusianya, organisasi pelapor juga
bisa menjelaskan:
• s trateginya untuk memperluas kebijakan dan
prosedur yang berlaku ke pihak-pihak eksternal,
seperti usaha patungan dan anak perusahaan;
• penggunaan kriteria atau klausul hak asasi manusia
dalam kontrak, termasuk jenis klausul dan jenis
kontrak dan perjanjian di mana biasanya klausul-
klausul itu diterapkan, seperti investasi dan
usaha patungan.

6 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


2. Pengungkapan topik spesifik

Pengungkapan 412-1
Operasi-operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia atau
penilaian dampak

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Pengungkapan

412-1 a. Jumlah total dan persentase operasi yang telah melewati tinjauan hak asasi manusia atau penilaian
dampak hak asasi manusia, berdasarkan negara.

Panduan

Latar belakang
Informasi yang dilaporkan untuk pengungkapan ini dapat
menunjukkan sejauh mana organisasi mempertimbangkan
hak asasi manusia ketika membuat keputusan di
lokasi-lokasi operasinya. Pengungkapan ini juga dapat
memberikan informasi untuk menilai potensi organisasi
untuk diasosiasikan dengan, atau untuk dianggap terlibat
dalam, pelanggaran hak asasi manusia.

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016 7


Pengungkapan 412-2
Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi
manusia

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


a. Jumlah total jam dalam periode pelaporan yang dikhususkan untuk pelatihan mengenai kebijakan
Pengungkapan hak asasi manusia atau prosedur yang berkaitan dengan aspek hak asasi manusia yang relevan
412-2 untuk operasi.
b. Persentase karyawan yang dilatih selama periode pelaporan mengenai kebijakan hak asasi manusia
atau prosedur yang berkaitan dengan aspek hak asasi manusia yang relevan untuk operasi.

Rekomendasi pelaporan
2.1 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 412-2, organisasi pelapor sebaiknya
menggunakan data dari Pengungkapan 102-7 dalam GRI 102: Pengungkapan Umum untuk mengidentifikasi
jumlah total karyawan.

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 412-2 Latar belakang


Pengungkapan ini meliputi pelatihan karyawan tentang Informasi yang dihasilkan dari pengungkapan ini
kebijakan hak asasi manusia atau prosedur yang terkait menawarkan wawasan mengenai kapasitas organisasi
dengan aspek hak asasi manusia yang relevan untuk untuk mengimplementasikan kebijakan dan prosedur
operasi, termasuk daya terap kebijakan atau prosedur hak asasi manusianya.
hak asasi manusia pada kerja karyawan.
Hak asasi manusia dikukuhkan dengan baik dalam standar-
Pelatihan dapat mengacu pada pelatihan yang khusus standar dan undang-undang internasional, dan hal ini telah
tentang hak asasi manusia atau modul hak asasi manusia mewajibkan organisasi untuk melaksanakan pelatihan
di dalam program pelatihan umum. khusus yang membekali karyawan dalam menangani
Pelaporan jumlah total jam pelatihan untuk karyawan hak asasi manusia dalam kerja rutin mereka. Jumlah
dicakup dalam GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan. total karyawan yang dilatih dan jumlah pelatihan yang
mereka terima, berkontribusi pada penilaian kedalaman
pengetahuan organisasi mengenai hak asasi manusia.

8 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


Pengungkapan 412-3
Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan klausul-
klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui penyaringan hak
asasi manusia

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:


Pengungkapan a. Jumlah total dan persentase perjanjian serta kontrak investasi signifikan yang memasukkan
412-3 klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui penyaringan hak asasi manusia.
b. Definisi yang digunakan untuk ‘perjanjian investasi signifikan’.

Rekomendasi pelaporan
2.2 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 412-3, organisasi pelapor sebaiknya:
2.2.1  memasukkan jumlah total perjanjian dan kontrak investasi yang signifikan yang diselesaikan selama
periode pelaporan yang memindahkan organisasi ke posisi kepemilikan di entitas lain, atau memulai
proyek investasi modal yang penting untuk rekening keuangan;
2.2.2 memasukkan hanya perjanjian dan kontrak yang signifikan dalam hal ukuran atau kepentingan strategis.

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 412-3 Latar belakang


Penyaringan hak asasi manusia mengacu pada proses Pengungkapan ini merupakan salah satu ukuran sejauh
formal atau terdokumentasi yang menerapkan mana pertimbangan hak asasi manusia diintegrasikan
serangkaian kriteria kinerja hak asasi manusia sebagai ke dalam keputusan ekonomi organisasi. Hal ini
salah satu faktor dalam menentukan apakah akan khususnya relevan untuk organisasi yang beroperasi,
menjalin hubungan bisnis. atau mitra dalam usaha patungan di wilayah-wilayah
Perjanjian dan kontrak signifikan dapat ditentukan di mana perlindungan hak asasi manusia merupakan
berdasarkan tingkat persetujuan yang diperlukan dalam kekhawatiran besar.
sebuah organisasi untuk investasi. Kriteria lain juga dapat
digunakan untuk menentukan signifikansi jika kriteria itu
dapat secara konsisten diterapkan pada semua perjanjian.
Jika beberapa perjanjian investasi yang signifikan dilakukan
dan kontrak ditandatangani dengan mitra yang sama,
jumlah total perjanjian mencerminkan jumlah total proyek
terpisah yang dilakukan atau entitas yang dibuat.

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016 9


Rujukan

Dokumen-dokumen berikut menginformasikan pengembangan Standar ini dan dapat membantu dalam memahami
dan menerapkannya.

Instrumen antarpemerintah resmi:


1. Deklarasi Organisasi Buruh Internasional, ‘Deklarasi mengenai Prinsip-Prinsip Fundamental dan Hak-Hak
di Tempat Kerja’, 1998.
2. Undang-Undang Hak Asasi Manusia Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB):
• Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal’, 1948.
• Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik’, 1966.
• Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya’, 1966.

‘Deklarasi mengenai Prinsip-Prinsip Fundamental dan Hak-Hak di Tempat Kerja’ ILO, dibuat berdasarkan delapan
Konvensi inti ILO1:
3. Konvensi 29 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi tentang Kerja Paksa’, 1930.
4. 
Konvensi 87 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk
Berorganisasi’, 1948.
5. 
Konvensi 98 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Hak-Hak untuk Berorganisasi dan Berunding
Bersama’, 1949.
6. Konvensi 100 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Kesetaraan Upah’, 1951.
7. Konvensi 105 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi tentang Penghapusan Kerja Paksa’, 1957.
8. Konvensi 111 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan)’, 1958.
9. Konvensi 138 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Usia Minimum’, 1973.
10. Konvensi 182 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Bentuk Terburuk Pekerja Anak’, 1999.

Konvensi-konvensi regional yang berpegang teguh pada prinsip universalitas dalam Undang-undang Hak Asasi Manusia
Internasional, untuk wilayah-wilayah tempat organisasi pelapor beroperasi, termasuk:
11. Piagam Uni Afrika, ‘Piagam Afrika mengenai Hak Asasi Manusia’, 1981.
12. Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia, ‘Konvensi Eropa untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia dan
Kebebasan Dasar’, 1950.
13. Liga Negara-Negara Arab, ‘Piagam Arab mengenai Hak Asasi Manusia’, 1994.
14. Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS), ‘Konvensi Amerika mengenai Hak Asasi Manusia’, 1969.

Konvensi yang melindungi hak-hak individu yang dapat terkena dampak pekerjaan organisasi, termasuk tapi tidak
terbatas pada:
15. Konvensi 107 Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Konvensi Masyarakat Adat’, 1957.
16. Konvensi Buruh Internasional (ILO) 169, ‘Konvensi Masyarakat Hukum Adat’, 1991.

1 Konvensi 100 dan 111 berkaitan dengan non-diskriminasi; Konvensi 87 dan 98 berkaitan dengan kebebasan berserikat dan perundingan kolektif;
Konvensi 138 dan 182 berkaitan dengan penghapusan pekerja anak; dan Konvensi 29 dan 105 berkaitan dengan pencegahan kerja paksa atau
wajib kerja.

10 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


17. 
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Perempuan (CEDAW)’, 1979.
18. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas’, 2006.
19. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Konvensi mengenai Hak-Hak Anak’, 1989.
20. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Rasial’, 1965.
 eklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, ‘Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hak-Hak
21. D
Masyarakat Adat’, 2007.

Referensi tambahan meliputi:


22. Organisasi Buruh Internasional (ILO), Komite Ahli tentang Penerapan Konvensi dan Rekomendasi,
Laporan III - Informasi dan laporan tentang penerapan Konvensi dan Rekomendasi, diperbarui setiap tahun.
23. 
Organisasi Buruh Internasional (ILO), ‘Deklarasi Tripartit tentang Prinsip-Prinsip mengenai Perusahaan
Multinasional dan Kebijaksanaan Sosial’, 2006.
24. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak Semua
Pekerja Migran dan Anggota Keluarga Mereka’, 1990.
25. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Rasial’, 1963.
26. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi tentang Hak-Hak atas Pembangunan’, 1986.
27. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-bangsa’, 2000.
28. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Deklarasi dan Program Aksi Wina’, 1993.
29. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ‘Prinsip-Prinsip Panduan Bisnis dan Hak Asasi Manusia, Pelaksanaan
Kerangka kerja PBB “Melindungi, Menghormati dan Memulihkan” ’, 2011.
 erserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Melindungi, Menghormati, dan Memulihkan: Kerangka kerja untuk Bisnis
30. P
dan Hak Asasi Manusia, 2008.
31. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Laporan dari Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal mengenai Masalah Hak
Asasi Manusia dan Perusahaan Transnasional dan Perusahaan Bisnis Lainnya, John Ruggie, 2011.

Rujukan relevan lainnya:


32. Global Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pedoman Bisnis Global Compact untuk Penilaian Dampak Konflik
dan Manajemen Risiko, 2002.
33. Global Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Prinsip-prinsip untuk Investasi Bertanggung jawab (PRI),
Pedoman mengenai Bisnis Bertanggung Jawab di Wilayah yang Terkena Konflik dan Berisiko Tinggi: Sumber Daya
untuk Perusahaan dan Investor, 2010.

GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016 11


Ucapan terima kasih

Terjemahan Indonesian ini dilakukan oleh Language Scientific dan telah ditinjau
oleh individu berikut:
Josephine Satyono, Executive Director, Indonesia Global Compact Network (IGCN), Indonesia, Chair of
the Peer Review Committee
Louise Gerda Pessireron, Manager of Project Management & Evaluation, PT. Kaltim Prima Coal, Indonesia
Ricky Santana, Specialist Reporting & Data Management, External Affairs and Sustainable Development
Division, PT. Kaltim Prima Coal, Indonesia
Ali Darwin, Chairman Board of Director and also Executive Director of National Center for Sustainability
Reporting (NCSR), Indonesia
Bob Eko Kurniawan, Country Program Manager, GRI Office, Indonesia
Semerdanta Pusaka, Sinta Kaniawati, Timotheus Lesmana Wanadjaja, Yaya Winarno Junardy

Terjemahan ini disponsori oleh:

Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI ini dikembangkan dan disiapkan dalam bahasa Inggris. Walaupun berbagai
upaya telah dilakukan untuk memastikan keakuratan terjemahan ini, naskah dalam bahasa Inggris tetap merupakan
naskah yang bersifat otoritatif jika ada pertanyaan atau perbedaan yang muncul dari terjemahan. Versi terbaru
Standar GRI berbahasa Inggris dan semua pembaruan terhadap versi bahasa Inggris dipublikasikan dalam situs
web GRI (www.globalreporting.org).

12 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016


Kewajiban hukum
Dokumen ini disusun oleh Global Sustainability Standards Board (GSSB) untuk
mempromosikan pelaporan keberlanjutan melalui proses konsultasi yang spesifik
dengan berbagai pemangku kepentingan yang melibatkan perwakilan dari organisasi-
organisasi serta para pengguna informasi laporan dari seluruh dunia. Meskipun Dewan
Direksi GRI dan GSSB mendorong penggunaan Standar Pelaporan Keberlanjutan
(Standar GRI) dan interpretasi-interpretasi yang terkait oleh semua organisasi,
namun penyusunan dan penerbitan laporan yang mengacu sepenuhnya atau sebagian
pada Standar GRI serta Interpretasi terkait merupakan tanggung jawab penuh
pihak yang mengeluarkan laporan. Baik Dewan Direksi GRI, GSSB ataupun Stichting
Global Reporting Initiative (GRI) tidak dapat bertanggung jawab atas konsekuensi
atau kerugian apa pun yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung dari
penggunaan Standar GRI dan interpretasi terkait dalam persiapan penyusunan laporan,
atau penggunaan laporan berdasarkan Standar GRI dan Interpretasi terkait.

Pemberitahuan hak cipta dan merek dagang


standards@globalreporting.org Dokumen ini dilindungi oleh hak cipta dari Stichting Global Reporting Initiative (GRI).
Reproduksi dan distribusi dokumen ini sebagai sumber informasi dan/atau penggunaan
www.globalreporting.org dalam menyiapkan sebuah laporan keberlanjutan dapat dilaksanakan tanpa harus
meminta izin terlebih dahulu dari GRI. Namun, baik dokumen ini atau kutipannya tidak
dapat direproduksi, disimpan, dialihbahasakan, atau dipindahkan ke dalam bentuk apa
pun atau dengan cara apa pun (elektronik, mekanis, fotokopi, direkam, atau lainnya)
GRI untuk tujuan lain apa pun tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari GRI.

PO Box 10039 Global Reporting Initiative, GRI dan logonya, GSSB dan logonya, serta GRI
Sustainability Reporting Standards (Standar GRI) adalah merek dagang dari
1001 EA Stichting Global Reporting Initiative.

Amsterdam © 2016 GRI


Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
Belanda ISBN: 978-90-8866-084-9
13 GRI 412: Penilaian Hak Asasi Manusia 2016

Anda mungkin juga menyukai