Anda di halaman 1dari 22

GENERAL LEDGER AND REPORTING CYCLE

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 1
1.1.1 Visi dan Misi PT. Unilever Tbk................................................................ 2
1.1.2 Tujuan dan Prinsip Perusahaan .............................................................. 2
1.1.3 Tata Kelola Usaha .................................................................................... 3
1.2 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3
1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi .................................................. 3
1.2.2 Siklus Buku Besar dan Pelaporan ............................................................ 5
1.2.2.1 Pengertian Siklus Buku Besar dan Pelaporan .................................. 5
1.2.2.2 Aktivitas Utama Siklus Buku Besar dan Pelaporan ......................... 6
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 9
2.1 Peran dan Fungsi Bagian ................................................................................ 9
2.2 Flowchart General Ledger dan Reporting ..................................................... 11
2.3 Dokumen Transaksi ........................................................................................ 11
2.4 Analisis Resiko ................................................................................................. 14
2.5 Evaluasi Flowchart .......................................................................................... 18
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 19
3.2 Saran ................................................................................................................ 19

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin, segala puji bagi AllahSubhanahu Wa Ta’ala, Tuhan


Seluruh alam, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Pemilik Segala Ilmu yang ada di
alam semesta ini. Atas rahmat dan kasih sayang-Nya lah penyusun dapat meyelesaikan
makalah ini. Ya Allah semoga Shalawat dan Salam-Mu selalu engkau curahkan kepada
kekasih-Mu, kepada Rasul-Mu pembawa ajaran Islam, dan yang menjadi rahmat bagi semesta
alam, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Penulisan makalah yang berjudul General Ledger and Reporting Cycle ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Seminar Sistem Informasi Akuntasi.
Makalah ini kami susun dengan sangat sederhana namun kami harapkan semoga makalah ini
dapat memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi yang membacanya.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena kurangnya pemahaman dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan


Unilever Indoensia telah berdiri sejak tanggal 5 Desember 1933 dan telah tumbuh menjadi
salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang terkemuka di Indonesia.
Banyak produk yang telah dihasilkan oleh Unilever untuk kepentingan rakyat Indonesia. Misi
Unilever tidak pernah berubah sejak 85 tahun berdiri yaitu memasyarakatkan kehidupan yang
berkelanjutan (ramah lingkungan dan memberikan manfaat positif kepada masyarakat) dan
selalu berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap harinya melalui produk-
produk yang dihasilkan.
Unilever pertama kali mencatatkan sahamnya bagi publik di bursa efek pada tahun 1981
dan sejak tahun 2015 telah menjadi perusahaan terbesar keempat berdasarkan kapitalisasi pasar
di Bursa Efek Indonesia. Perseroan ini menerima banyak penghargaan semenjak beroperasi,
antaranya ialah: Special Award for Total Productivity Maintenance Achievement 2005 Wall’s
Ice Cream factory, etc., International Energy Globe 2005, Asia’s Best Companies 2005 dan
Indonesia & Asia Most Admired Knowledge Enterprise 2005. Sebagai perusahaan yang
bertanggung jawab secara sosial, Unilever Indonesia memiliki program Sustainability atau
Keberlanjutan yang dilakukan berdasarkan prinsip Unilever Sustainable Living Plan (USLP).
USLP terdiri dari tiga pilar, yaitu Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan, Mengurangi
Dampak Lingkungan, dan Meningkatkan Mata Pencaharian.
Saat ini, Unilever Indonesia memiliki 44 brand dan juga sembilan pabrik yang bertempat
di area industri Jababeka- Cikarang, Rungkut-Surabaya, dan kantor pusat di Tangerang.
Kesembilan pabrik tersebut serta produk-produk yang dihasilkan dari sembilan pabrik tersebut
telah mendapatkan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kami memiliki 1.000 stock
keeping unit (SKU) yang dipasarkan melalui lebih dari 800 jaringan distributor independen
yang menjangkau ratusan ribu toko di seluruh Indonesia.

1
1.1.1 Visi dan Misi PT. Unilever Indonesia Tbk.
VISI
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap
orang Indonesia setiap harinya.
MISI
1. Bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup
melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
3. Menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila
digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
4. Senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan tumbuh dua
kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
1.1.2 Tujuan & Prinsip Perusahaan
a. Selalu bekerja dengan integritas.
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate.
b. Dampak Positif.
Memberikan dampak positif dengan berbagai cara : melalui brand, melalui kegiatan
komersial dan hubungan, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain yang
berhubungan dengan masyarakat.
c. Komitmen yang berlanjut.
Berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan
bekerja dengan tujuan jangka panjang dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
d. Menjalankan aspirasi.
Memberikan aspirasi bagi untuk mengelola bisnis yang diperkuat dengan peraturan dalam
prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan
Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung
pendekatan pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.
e. Bekerja dengan yang lain
Bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama
dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis,
terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

2
1.1.3 Tata Kelola Usaha
Unilever berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan tertinggi di
seluruh operasional Perseroan. Tujuan tata kelola perusahaan adalah terciptanya komitmen
Unilever Indonesia terhadap manajemen yang bertanggung jawab, tidak hanya terhadap bisnis
namun juga terhadap dampak lingkungan secara fisik dan sosial, hal ini sebagai salah satu nilai
utama yang dijunjung dan merupakan komponen penting dalam membangun kepercayaan
antara Perseroan, para investor dan pemangku kepentingan.
Struktur tata kelola sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (‘Undang-Undang Perseroan’) dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan
memiliki tiga organ pokok korporasi; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi, bersama-sama dengan Sekretaris
Perusahaan dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris, memimpin implementasi dari tata
kelola perusahaan yang baik. Dengan demikian, terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas antara masing-masing organ independen ini.
Disamping itu perusahaan Unilever memiliki tata kelola usaha dalam hal hubungan antara
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite-Komite, Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor
yang meliputi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor, Etika Korporasi.
Manajemen risiko Direksi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
yang dihadapi Perseroan dan memastikan bahwa risiko-risiko tersebut dikelola secara efektif.
Direksi didukung oleh Komite Manajemen Risiko Korporasi, yang mengatur desain,
implementasi dan pemutakhiran sistem manajemen yang efektif secara teratur. Komite ini
terdiri atas Group Audit Manager, Financial Controller, Commercial Manager, Business
System Manager dan Sekretaris Perusahaan, dan diketuai oleh Chief Financial Officer.

1.2 Tinjauan Pustaka


1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (2000), “Sistem informasi
akuntasi didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang
diatur untuk mengubah data menjadi informasi”.
Berdasarkan informasi diatas, maka dapat disimpulkan sistem informasi akuntasi adalah
kombinasi dari berbagai sumber daya yag dirancang untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.
Menurut Hall (2001), “Sistem informasi akuntasi terdiri atas tiga subsistem utama antara
lain sebagai berikut :

3
1. Sistem pemrosesan transaksi (SPT) / transaction processing system (TPS) merupakan
pusat dari seluruh fungsi sistem informasi informasi dengan:
a. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan.
b. Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan buku besar).
c. Mendistribusikan informasi keunagan yang utama ke personel operasi untuk
mendukung kegiatan operasional harian mereka.
2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan (SBB/PK) / General Ledger / Financial Reporting
System (GL/FRS).
Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan (SPK) adalah subsistem yang
saling erat terkait. Namun demikian, karena interdependensi operasional mereka,
keduanya dipandang sebagai suatu sistem tunggal yang integratif-SBB/PK. Besarnya input
ke sistem BB datang dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini
diproses oleh SBB untuk memperbaharui akun-akun kontrol buku besar.
Sedangkan sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber daya
keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut, informasi ini
dikomunikasikan terutama bagi pemakai eksternal.
3. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System).
Menyediakan informasi keuangan internal yang diperlukan untuk memanajemen sebuah
bisnis. Para manajer memerlukan informasi yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan
yang harus dilakukan. Laporan yang dihasilkan meliputi anggaran, laporan varians,
analisis biaya-volume-laba, dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan yang
historis)”

4
1.2.2 Siklus Buku Besar dan Pelaporan
1.2.2.1 Pengertian Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Dalam proses akuntansi, membuat sebuah buku besar merupakan hal yang krusial.
Pasalnya, buku besar atau ledger ini memuat berbagai akun untuk meringkas transaksi yang
sudah dicatat pada jurnal.
Pengertian buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari pengaruh
transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal dalam perusahaan.
Dalam pengertian lain, buku besar juga merupakan alat yang dipakai untuk melakukan
pencatatan beragam perubahan di sebuah akun karena adanya transaksi keuangan.
Jumlah perkiraan buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja berbeda-beda.
Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan, keuangan dan
kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta volume transaksi.
Aktivitas mencatat buku besar disebut juga dengan posting. Buku besar merupakan
pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal
umum. Sistem buku besar dan pelaporan memainkan sebuah peran penting dalam sistem
informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mencatat
perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi
keuangan yang telah dicatat pada jurnal umum sebelumnya.
Buku ini berisi tentang perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya
transaksi keuangan terhadap perubahan sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal
perusahaan.
Ada 5 fungsi utama dari buku besar, yaitu:
 Media untuk meringkas data transaksi yang telah tercatat dalam buku jurnal umum.
 Alat untuk menggolongkan data keuangan.
 Alat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening dan akun secara nyata, apakah
ada perbedaan atau malah sama.
 Dasar pengelompokkan transaksi yang ada di jurnal sebelumnya.
 Bahan pelengkap penyusunan laporan keuangan.
Manfaat buku besar
Perannya dalam sebuah bisnis sangatlah penting, khususnya dalam hal pelaporan
keuangan. Isinya berbagai macam jurnal akuntansi yang berhasil merekam segala aktivitas
keuangan. Buku besar memiliki manfaat yang luar biasa pula.
 Menyeimbangkan berbagai laporan keuangan.

5
 Memiliki rekam jejak utama laporan keuangan.
 Bisa memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang ganjil atau tidak biasa.
 Bisa membantu menunjukkan adanya manipulasi data atau tindak kecurangan dalam
pencatatan.
 Bisa untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan atau bisnis.

Setelah proses posting dan transaksi tersebut masuk ke dalam buku besar maka proses
selanjutnya adalah membuat neraca saldo dan melakukan penyesuaian yang hasil dari proses
ini adalah membuat laporan keuangan. Seperti tercermin dalam gambar diatas yang
menjelaskan bahwa sumber data laporan yaitu berasal dari buku besar.
1.2.2.2 Aktivitas Utama Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan
menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan
langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian laporan
keuangan tradisional. Aktivitas menunjukkan bahwa, sebagai tambahan dari laporan keuangan
untuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak manajemen internal juga.
Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari secara lebih terinci.
1. Perbarui Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitas
memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber :

6
a. Subsistem Akuntansi.
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku besar.
Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiap terjadinya transaksi. Akan
tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar
dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi
yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus
pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan
kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode
pembaruan.
b. Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar
atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau
penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
2. Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat jurnal
penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat. Neraca
Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku besar.
Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan benar,
maka total saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP
terbagi dalam lima kategori dasar :
a. Akrual
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan
berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau dikeluarkan.
Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang gaji.
b. Pembayaran di muka
Mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencerminkan
pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait.
Contohnya : sewa, bunga, asuransi.
c. Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi selama beberapa
periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau penyusutan dan beban
piutang tak tertagih.

7
d. Penilaian ulang
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai yang sesungguhnya dengan
yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam prinsip akuntansi.
Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi
nilai persediaan untuk mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan perdiaan untuk
mencerminkan hasil yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.
e. Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan yang ditemukan
dalam buku besar.
3. Buat Laporan Keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-laporan
keuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun.
a. Membuat laporan laba rugi yang menggunakan data dari saldo akun pendapatan biaya
b. Penggunaan label file internal dan eksternal untuk melindungi buku besar yang terakhir
dari kerusakan tanpe disengaja.
c. Melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin. Paling tidak dua salinan
cadangan buku besar harus ada. Satu salinan disimpan diluar lokasi perusahaan untuk
memberi perlindungan dari bencana besar seperti kebakaran atau gempa bumi.
4. Buat Laporan Manajerial
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan
manajerial. Apakah dua kategori utama dari laporan manajerial itu?
a. Laporan pengendali buku besar
b. Anggaran
 Daftar voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal.
 Daftar saldo akun buku besar.
Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses memasukkannya buku
besar.

8
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran dan Fungsi Bagian


Dalam sebuah sistem buku besar dan pelaporan tentu banyak bagian yang terlibat, karena
seperti pembahasan selanjutnya bahwa buku besar adalah rangkuman dari setiap transaksi.
Beberapa bagian yang terlibat dalam sistem buku besar adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pemasaran / Penjualan
Dalam sebuah perusahaan tentunya membutuhkan profit atau keuntungan agar perusahaan
tersebut tetap bertahan. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, tentu perlu ada
pelanggan atau klien yang menjadi target bisnis. Untuk mendapat pelanggan atau klien
tersebut, dibutuhkan marketing yang kuat. Marketing menjadi salah satu divisi yang
memiliki tugas penting dalam menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan. Meski
demikian, divisi marketing tidak bisa berdiri sendiri, masih ada keterkaitan hubungan
dengan divisi lain dalam perusahaan seperti divisi riset, produksi, pengembangan, sumber
daya manusia, dan divisi keuangan. Oleh sebab itu, marketing sering disebut sebagai
penghubung produsen dan konsumen.
2. Bagian Produksi
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk
mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi.
Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan
hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat
pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi
bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta
bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian
dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan
antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan
secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang
tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam
barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan.
3. Bagian Personalia
Personalia adalah departemen yang bertugas melaksanakan serangkaian kegiatan
pengelolaan SDM pada hal-hal yang terkait administratif guna mengatur hubungan kerja

9
antara perusahaan dan karyawannya, misalnya penggajian, dokumen pendukung karyawan
seperti paklaring, surat pengunduran diri, pemecatan, dan juga data absensi.
4. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan memiliki kewenangan sekaligus kewajiban mengatur dana perusahaan
agar secara efektif digunakan untuk memaksimalkan keuntungan usaha sekaligus menjaga
penggunaan dana tersebut secara efisien. Bagian Keuangan harus memastikan setiap
pengeluaran sejalan dengan budget yang telah ditetapkan manajemen perusahaan.
Disinilah bagian Keuangan dituntut melakukan kontrol terhadap pengajuan pengeluaran
kas, biaya keuangan (cost of money), dan kontrak-kontrak eksternal yang ditandatangani
oleh setiap bagian perusahaan.
Bagian Keuangan adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan di mana perusahaan
menyimpan cash nya, menempatkan investasi, atau mencari pinjaman. Bagian Keuangan
harus menyeleksi bank mana yang dapat memberi pinjaman dana dengan bunga rendah
dan sebaliknya bank mana yang dapat memberi bunga tinggi untuk menyimpan dana
perusahaan. Bagian Keuangan cenderung memproduksi laporan untuk dipergunakan pihak
internal perusahaan saja.
5. Bagian Akuntansi
Bagian akuntansi bertugas mengumpulkan bukti-bukti segala jenis transaksi yang telah
terjadi atau akan terjadi (berdasarkan metode akrual), mencatat dan mengelompokkannya,
kemudian membuat laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi
yang berlaku umum atau Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Bagian Akuntansi jarang sekali berhubungan langsung dengan bank, terkecuali saat bank
meminta laporan keuangan perusahaan untuk keperluan analisa kredit atau ketika
diperlukan data-data dari bank terkait penyesuaian di akhir periode akuntansi.
Adalah kewajiban bagian Akuntansi untuk dapat mengidentifikasi keseluruhan aktifitas
perusahaan yang dapat dinilai dengan uang, baik terkait dengan orang maupun barang,
dalam lingkup internal maupun eksternal, transaksi berupa fisik maupun keuangan.
Kegagalan bagian Akuntansi mengidentifikasi transaksi, mengakibatkan adanya kejadian
bernilai uang yang tidak terungkap dalam laporan keuangan perusahaan. Jika ini terjadi
dan jumlahnya material, maka dapat dikatakan telah terjadi penyimpangan terhadap
standar akuntansi yang berlaku umum. Lebih dari itu, akurasi laporan keuangan yang
dihasilkan bagian Akuntansi di setiap akhir periode sangat fatal dampaknya terhadap
pembuatan keputusan manajemen di periode berikutnya.

10
2.2 Flowchart Genereal Ledger dan Reporting
Secara garis besar alur dari sebuah proses bisnis yang terjadi di PT. Unilever Indonesia
yang berkaitan dengan buku besar dan pelaporan dapat dijadikan flowchart sebagai berikut:

2.3 Dokumen Transaksi


Berikut ini adalah contoh format dari dokumen transaksi dalam divisi lain yang berkaitan
dengan proses sistem buku besar dan pelaporan:

11
1. Invoice

2. Inventory Card

12
3. Production Budget

4. COGS Stetement

5. Financial Performance

13
6. Financial Analysis

7. Salary Slip 8. Billing Statement

2.4 Analisis Resiko


Siklus General Ledger pada PT Unilever terdapat bebereapa risiko dari aktivitas yang ada
dengan beberapa poin ancaman yang di nilai tingkatan risikonya dan bentuk kontrol atau
pengendalian, berikut di jabarkan melalui tabel;

14
Risk Description
Impact Likelihood Risk Score Mitigation Strategies Who and When
Activity Threat
1. 1.1. Penggunaan password terbatas untuk setiap akun IT
Akses 1.2. Jejak penggunaan akun IT
sistem Tinggi 1.3. Waktu penggunaan akun dibatasi setelah tidak IT
tanpa 5 4
(20) digunakan dalam jangka waktu tertentu
izin 1.4. Akses informasi suatu akun terbatas sesuai IT, Manager, Supervisor
otoritas dalam sistem
2. 2.1. Rekonsiliasi dan pengendalian internal bagian Accounting, Finance, Other
Input accounting Related Departments
Data data 2.2. Verifikasi input dokumen dengan ID dokumen IT
Input yang 2.3. Audit dan evaluasi sistem informasi Internal Audit, Public
salah Accountant
dan
Rendah
terjadi 1 2
(2)
double
input
namun
dijinka
n
sistem
3. 3.1. Pengendalian integritas pemroses entri data IT, Manager, Supervisor
Kesala 3.2. Rekonsiliasi data general ledger Accounting, Finance, Other
han Related Departments
memp 3.3. Audit (Internal dan Eksternal) Internal Audit, Public
Updating erbaru Accountant
Rendah
General i data 2 2
(4)
Ledger di
genera
l
ledger

15
4. 4.1. Membatasi dan mengendalikan akses IT
Pemba 4.2. Rekonsiliasi data general ledger Accounting, Finance, Other
haruan Tinggi Related Departments
4 4
data (16) 4.3. Audit (Internal dan Eksternal) Internal Audit, Public
tanpa Accountant
izin
5. 5.1. Pengendalian integritas pemroses entri data IT, Manager, Supervisor
Kesala 5.2. Rekonsiliasi data general ledger Accounting, Finance, Other
han Related Departments
Rendah
proses 2 2 5.3. Audit (Internal dan Eksternal) Internal Audit, Public
(4)
penye Accountant
Adjusting suain
General akun
Ledger 6. 6.1. Membatasi dan mengendalikan akses IT
Penyes 6.2. Rekonsiliasi data general ledger Accounting, Finance, Other
uaian Tinggi Related Departments
5 4
akun (20) 6.3. Audit (Internal dan Eksternal) Internal Audit, Public
tanpa Accountant
izin
7. 7.1. Audit dan evaluasi sistem informasi Internal Audit, Public
inform Accountant, IT
asi 7.2. Transparasi akses untuk beberapa dokumen IT
yang khusus
dibutu
hkan
Data tidak Menengah
3 4
Output sesuai (12)
keingi
nan
user

16
8. 8.1. Penggunaan password terbatas untuk setiap akun IT
Akses 8.2. Jejak penggunaan akun IT
sistem Tinggi 8.3. Waktu penggunaan akun dibatasi setelah tidak IT
tanpa 4 4
(16) digunakan dalam jangka waktu tertentu
izin 8.4. Akses informasi suatu akun terbatas sesuai IT
otoritas dalam sistem
9. 9.1. Membuat database khusus backup data IT
Kehila Tinggi 9.2. Aktivitas backup data dilakukan di tempat terpisah IT
ngan 4 5
(20) dari database pusat
data 9.3. Pembatasan akses database IT
10. 10.1. Audit dan evaluasi sistem informasi Internal Audit, Public
Lainnya Kecura Accountant, IT
ngan 10.2. Pengendalian internal berkala Manager, Supervisor, internal
dan Tinggi Audit
4 4
salah (16) 10.3. Audit (Internal dan Eksternal) Internal Audit, Public
saji Accountant
inform
asi

17
2.5 Evaluasi Flowchart
Penilaian risiko yang ada dalam siklus General Ledger PT Unilever maka ada tiga aktivitas
kontrol yang dapat ditambahkan, yaitu ;
1. Ditambahkan suatu proses untuk melakukan otorisasi dan validasi transaksi yang terjadi
sebelum di input ke dalam siklus General Ledger yang bertujuan untuk meningkatkan
keakuratan data yang akan di input.
2. Membuat backup database General Ledger di tempat terpisah dari dabatse pusat untuk
memitigasi kehilangan data.
3. Ditambahkan suatu proses untuk melakukan otorisasi dan validasi akses yang ada di
system sebelum data hasil ouput digunakan oleh pihak manajemen yang bertujuan
untuk meningkatkan keakuratan dan kerahasian data yang akan disajikan.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT. Unilever Indonesia memiliki siklus pelaporan buku besar yang dapat dikatakan ringkas
dan efisien, namun dapat dikatakan juga bahwa sistem informasi yang diterapkan juga tidak
luput dari celah cacat dan penyalahgunaan yang tidak diinginkan. Sehingga diperlukan tinjauan
dan evaluasi lebih lanjut secara berkala.

3.2 Saran
Berdasarkan analisis anacaman dan risiko yang kami lakukan, kami menyarankan agar
sistem yang diterpakan PT. Unilever Indonesia agar lebih memperketat akses masuk dan keluar
sistem dengan menambahkan proses validasi dan otorisasi atas user, dokumen, dan data yang
dimasukkan maupun dihasilkan sistem. Perlu juga menambahkan suatu database tambahan
terpisah yang melakukan backup berkala atas data di database pusat demi menghindari
kerusakan dan kehilangan data. Kami juga menyarankan agar dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut terhadap sistem informasi yang diterapkan saat ini agar dapat segera ditanggulangi
ancaman risiko di masa mendatang.

19

Anda mungkin juga menyukai