Anda di halaman 1dari 28

IMPLEMENTASI PRINSIP ETIKA BISNIS DAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY ( CSR )


PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.

( Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Kontemporer )

Oleh :

Rilo Muzani Syukur – 1212201013


Suendang - 1212191013

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS SANGGABUANA YPKP
2021
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kami, sehingga kami bisa

menyelesaikan makalah ini dengan judul “Implementasi Prinsip Etika Bisnis

Dan Corporate Social Responsibility pada PT. Unilever Indonesia, Tbk”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya

hingga akhir zaman.

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritiknya yang

bersifat membangun untuk menyempurnakan Makalah ini, dengan harapan untuk

memperbaiki kualitas Makalah. Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna

khususnya bagi kami yang menulis dan umumnya bagi kita semua yang

membacanya.

Bandung, 26 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan ...................................................................................................2


BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................4

2.1 Etika Bisnis ...........................................................................................4

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) ................................................9

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................13

3.1 Prinsip dan Etika Bisnis PT. Unilever Indonesia Tbk .........................13

3.2 Dampak Negaif yang ditimbulkan dari Pencemaran Limbah PT.

Unilever Indoneia Tbk .......................................................................20

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................23

4.1 Kesimpulan..........................................................................................23

4.2 Saran ....................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Zaman sekarang bisnis merupakan aktifitas yang tidak dapat dipisahkan

dalam kegiatan sehari-hari. Para pebisnis tidak akan jenuh dalam memajukan dan

memperluas usahanya dalam mencari keuntungan yang semaksimal mungkin.

Mulai dari negara maju hingga negara negara berkembang, semuanya melakukan

bisnis sebagai mata pencaharian meraka. Begitupun dengan negara Indonesia yang

tidak mau kalah bersaing dengan negara-negara lainnya.

Perkembangan bisnis di Indonesia sangat maju seiring degan perkembangan

teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun secara online.

Bahkan pangsa pasar bisnis online lebih luas dan tentunya dapat memperoleh

keuntungan yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan

kualitas produk yang ditawarkan secara on-line.

Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan keuntungan, ternyata

masih banyak para pebisnis yang mengacuhkan etika bisnis yang baik, seperti

misalnya tidak memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual,

pencemaran lingkungan dan lain-lain.

Dewasa ini kesadaran akan lingkungan sudah semakin meningkat. Masalah

pencemaran sudah banyak menarik minat, mulai dari lapisan bawah hingga lapisan

atas. Setiap pemerintah daerah mewajibka pembuatan instalasi pengolahan limbah

kepada pimpinan industri di daerahnya, bahkan sudah ada yang diajukan sampai ke

pengadilan karena pelanggara limbah ini.

1
Perusahaan-perusahaan yang baru banyak yang tumbuh dan berkembag di

sekeliling masyarakat. Dan tidak sedikit pula yang dapat merugikan masyarakat

sekitar karena limbah yang dihasilkan tidak diolah atau dibuag sebagaimana

mestinya.

Pembangunan yang dilakuakan secara besar-besaran di Indonesia dapat

meningkatka kemakmuran, namun disisi lain juga dapat menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan hidup. Dampak yang diakibatkan dari pencemaran

lingkungan yang dihasilkan dari buangan proses sebuah industri mengakibatkan

rusaknya ekosistem (pencemaran terhadap ikan dan air) serta mengakibatkan

sejumlah penyakit d masyarakat sekitar.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka kami tertarik untuk membuat makalah

yang berjudul “Implementasi Prinsip Etika Bisnis dan Corporate Social

Resposibility (CSR) pada PT. Unilever Indoneisa, Tbk.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prinsip etika bisnis di PT. Unilever Indonesia.Tbk?

2. Apasaja dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran limbah PT.

Unilever Indonesia, Tbk?

3. Bagaimana implementasi cororate social responsibility PT. Unilever

Indonesia, Tbk mengenai pencemaran limbah yang ditimbulkan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

2
1. Untuk mengetahui prinsip dan etika bisnis yang terdapat di PT. Unilever

Indonesia.Tbk?

2. Untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran limbah

PT. Unilever Indonesia, Tbk.

3. Untuk mengetahui implementasi atau bentuk tanggungjawab perusashaan PT.

Unilever Indonesia, atas pencemaran limbah yang ditimbulkan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Etika Bisnis

2.1.1 Definisi Etika Bisnis

Menurut Muslich (2004:9) etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan

tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan

norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan

pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.

Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku

bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Murti Sumarni,

1995:21).

Dengan demikian, etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku

pengusahaberdasarkan nilai-nilai moral dan norma-norma yang dijadikan tuntutan

dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha.

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam

membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan

perusahaan. Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis,

tanggungjawab sosial, peraturan pemerintah dan perundangan saling berkaitan satu

sama lain.

2.1.2 Prinsip Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan atau

cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut

Muslich (2004: 18-20) menyatakan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis meliputi:

4
1. Prinsip Ekonomi

Perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang

dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya dalam

menetapkan kebijakan perusahaan harus diarahkan pada upaya

pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran,

kesejahteraan para pekerja, komunitas yang dihadapinya.

2. Prinsip Kejujuran

Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam mendukung

keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan

bisnis, kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan

aktivitas bisnis. Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka

masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh

kepercayaan yang tinggi bagi perusahaan tersebut.

3. Prinsip Niat Baik dan Tidak Berniat Jahat

Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentu tidak membantu

perusahaan dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru kejahatan

dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan dari

suatu tujuan terlihat cukup transparan misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai

dari suatu perusahaan.

4. Prinsip Adil

Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk bersikap dan berperilaku adil

kepada pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis tersebut.

5
5. Prinsip Hormat pada Diri Sendiri

Prinsip hormat pada diri sendiri adalah cermin penghargaan yang positif pada

diri sendiri. Hal ini dimulai dengan penghargaan terhadap orang lain.

Menjaga nama baik merupakan pengakuan atas keberadaan perusahaan

tersebut.

Prinsip-prinsip etika bisnis di atas tidak hanya digunakan padasebuah

perusahaan atau organisasi perdagangan, akan tetapi dapat pula digunakan pada

usaha yang dikelola pedagang kaki lima, hal ini dikarenakan setiap bisnis yang

dijalankan oleh pedagang kaki lima harus didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut

agar tidak melanggar hak-hak konsumen.

2.1.3 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Etika Bisnis

Dalam etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya

adalah:

1. Etika bisnis produksi

Produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang

atau jasa. Dalam etika menentukan produk dalam rangka mempertemukan

apa dan bagaimana keinginan dan kebutuhan konsumen, berkaitan erat

dengan hal-hal sebagai berikut:

a. produk yang berguna dan dibutuhkan

b. produk yang berpotensi menghasilkan keuntungan

c. nilai tambah yang tinggi

d. jumlah yang dibutuhkan dan mendapatkan keuntungan

e. dapat memuaskan konsumen secara positif (Muslich, 2004:97).

6
2. Etika bisnis promosi dan pemasaran

Kegiatan promosi dan pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan

bisnis yang dijadikan pendukung utama dalam menggembangkan bisnis.

Menurut Muslich (2004: 93-94) hal yang penting dalam promosi menurut

etikanya adalah kebenaran dan kejujuran obyektivitas pesan faktual yang

disampaikan dengan tujuan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas

masyarakat terhadap perusahaan.

3. Etika bisnis distribusi

Prinsip distribusi produk dimaksudkan untuk mencapai ketepatan dan

kecepatan waktu datangnya barang ketangan konsumen, keamanan yang

terjaga dari kerusakan, sarana kompetisi dalam ketepatan memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Etika bisnis dalam kegiatan distribusi yaitu kecepatan dan ketepatan produk

ditangan konsumen dengan mudah pada saat dibutuhkan. Jika bisnis

melakukan penimbunan atas produk maka akibatnya tidak terdapat

ketersediaan produk yang cukup di masyakat dan dapat menyebabkan

kelangkaan. Penimbunan barang dengan tujuan mendapatkan keuntungan

yang maksimal hal ini tidak sesuai dengan etika bisnis.

4. Etika bisnis dalam kompetisi

Sebuah kegiatan bisnis tidak bisa terlepas dari kompitisi antar pelaku bisnis.

Menurut Muslich (2004:108) prinsip etika yang dapat dikembangkan dalam

kompetisi berdasarkan landasan-landasan antara lain:

7
a. memberikan yang terbaik untuk konsumen, dapat berupa memberikan

kualitas produk yang terbaik, memberikan harga yang kompetitif dan

memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.

b. tidak berlaku curang

c. kerja sama positif

Prinsip-prinsip etika bisnis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

prinsip ekonomi dapat diukur melalui empat hal yang meliputi: keuntungan

maksimal, pendapatan meningkat, barang dagangan yang dijual memiliki nilai

lebih, dan harga yang ditawarkan cukup kompetitif

Prinsip kejujuran dapat diukur melalui empat hal yang meliputi: penawaran

barang dan jasa, hubungan kerjasama dengan mitra dagang, jujur pada semua mitra

dagang, dan informasi yang diberikan sesuai dengan realita.

Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat dapat diukur melalui tiga hal yang

meliputi: memberikan yang terbaik kepada konsumen, tidak berlaku curang, dan

kerjasama positif antar mitra dagang.

Prinsip keadilan dapat diukur melalui dua hal yang meliputi: memberikan

pelayanan yang adil dan harga barang dagangan sesuai dengan kualitasnya

Prinsip hormat pada diri sendiri dapat diukur melalui dua hal yang meliputi:

barang dagangan yang ditawarkan terjamin kualitasnya dan memperhatikan aspek

kesehatan.

2.1.4 Pentingnya Etika Bisnis

Bisnis dipahami sebagai suatu proses keseluruhan dari produksi yang

dirumuskan sebagai usaha memaksimalkan keuntungan perusahaan dan

8
meminimumkan biaya produksi. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan

pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas

keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Muhammad (2004: 60-61), pentingnya etika bisnis dalam

kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk

menyelaraskan kepentingan strategis sustu bisnis dengan tuntunan moralitas.

b. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang

bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat

dipisahkan dari etika.

2.2 Corporate Social Responsibility (CSR)

2.2.1 Defiinisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut (Wibisono 2007:8) Corporate Social Responsiblity (CSR) dapat

didefinisikan sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemamangku

kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan

memaksimalkan dampak positif yang mencangkup aspek ekonomi sosial dan

lingkungan (triple bottom line). Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan.

Sedangkan menurut (Prastowo dan Huda 2011:17) Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah mekanisme alami sebuah perusahaan untuk

“membersikan” keuntungan-keuntungan besar yang diperoleh. Sebagaimana

diketahui, cara-cara perusahaan untuk memperolah keuntungan kadang-kadang

9
merugikan orang lain, baik itu yang tidak disengaja apalagi yang disengaja.

Dikatakan sebagai mekanisme alamiah karena CSR adalah konsekuensi dari

dampak keputusankeputusan ataupun kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh

perusahaan, maka kewajiban perusahaan tersebut adalah membalikkan keadaan

masyarakat yang mengalami dampak tersebut kepada keadaan yang lebih baik.

Dengan demikian, Corporate Sosial Responsibility (CSR) merupakan

komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,

bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut

komunitas setempat dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka

meningkatkan kualitas kehidupan dan perusahaan bertanggung jawab terhadap

seluruh stakeholder perusahaan.

2.2.2 Tujuan Perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR)

Menururt Chuck Williams (2001:123) dalam (Resturiany 2011) menyebutkan

bahwa “Tujuan perusahaan menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)

agar dapat memberi manfaat yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi

tanggung jawab ekonomi, hukum, etika dan kebijakan.

a. Tanggung jawab ekonomis

Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan adalah

menghasilkan laba. Laba adalah pondasi perusahaan. Perusahaan harus

memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus

hidup (survive) dan berkembang.

10
b. Tanggung jawab legal

Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam proses

mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang

telah ditetapkan pemerintah.

c. Tanggung jawab etis

Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik,

benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi

perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be ethical.

d. Tanggung jawab filantropis

Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berperilaku etis,

perusahaan dituntut agar dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan

secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kualitas kehidupan semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan

pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni

kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah

nonfiduciary responsibility”.

Dari keempat poin Corporate Social Responsibility diatas, perlu dipahami

sebagai satu kesatuan yang dapat diterapakan dalam perusahaan. Walaupun banyak

yang menganggap bahwa laba yang harus diutamakan, karena laba merupakan

cerminan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Tetapi,

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba tidak bisa dilakukan tanpa

adanya kepdulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar dan taat terhadap hukum

yang berlaku. Sebaiknya, kegiatan untuk menghasilkan laba dikaitkan dengan

11
pengembangan masyarakat sekitar dan pembangunan yang berkelanjutan, karena

masyarakat sangat memegang peranan penting dalam keberlangsungan bisnis

perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) bukan lagi hanya sekedar,

kegiatan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan sejumlah

dana, namun sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan untuk melaksanakan

Corporate Social Responsibility (CSR) yang diatur dalam undang-undang pada

setiap tahunnya.

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Prinsip dan Etika bisnis di PT. Unilever Indonesia.Tbk

3.1.1 Tujuan dan nilai dalam bisnis di PT. Unilever Indonesia. Tbk.

Kami menerapkan standar perilaku yang ditetapkan perusahaan pada saat

kami berhubungan dengan setiap mitra yang bekerja sama dengan kami, masyarakat

yang terlibat dalam bisnis dan kegiatan kami, maupun lingkungan sekitar kami.

1. Selalu bekerja dengan integritas

Kami melakukan bisnis dengan berpegang kepada integritas dan rasa hormat

terhadap semua orang, organisasi, dan lingkungan yang terlibat dengan bisnis

kami.

2. Dampak positif

Kami bertujuan untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat baik

melalui brand kami, kegiatan kami.

3. Komitmen yang terus-menerus

Kami juga selalu berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan yang

ditimbukkan dari bisnis kami. Kami juga terus berusaha mencapai tujuan

jangka panjang kami untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan.

4. Menetapkan aspirasi

Kami ingin memberikan aspirasi kepada masyarakat pada saat kami

menjalankan bisnis. Hal ini sejalan dengan Kode Etik Prinsip Bisnis kami

yang mengatur standar operasional kami yang harus dupatuhi oleh semua

13
orang di Unilever. Kode etik ini juga mendukung pendekatan kami terhadap

tata kelola dan tanggung jawab perusahaan.

5. Bekerja sama dengan orang lain

Kami memiliki sebelas prinsip dalam Kode Etik Bisnis kami yang mencakup

integritas dan tanggung jawab bisnis terkait karyawan, konsumen, dan

lingkungan. Dan Kami hanya mau bekerja sama dengan pemasok yang

memiliki Kode Etik yang selaras dengan Kode Etik Prinsip Bisnis kami.

3.1.2 Implementasi Prinsip Etika bisnis PT. Unilever Indonesia, Tbk

Berikut ini merupakan Prinsip dan Etika Bisnis dalam Perusahaan PT.

Unilever Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:

1. Standar Perilaku

Dalam melaksanakan semua kegiatan, kami melakukannya dengan penuh

kejujuran, integritas, keterbukaan serta menghormati hak azasi manusia,

menjaga kepentingan para karyawan kami dan menghormati kepentingan sah

dari para relasi kami.

2. Mematuhi Hukum

Seluruh perusahaan Unilever dan para karyawannya berkewajiban mematuhi

ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka

melaksanakan usahanya.

3. Karyawan

Kami bertekad bekerjasama dengan karyawan demi mengembangkan dan

memperkuat ketrampilan dan kemampuan setiap individu. Kami menghargai

14
martabat dan hak individu untuk kebebasan berserikat dalam satu asosiasi.

Kami akan memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para

karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses konsultasi.

4. Pemegang Saham

Unilever melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip tata kelola

perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan

informasi atas kegiatan kami, struktur dan situasi serta kinerja finansial

kepada pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.

5. Mitra Usaha

Unilever memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling

bermanfaat dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam jalinan

bisnis, kami mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip bisnis

yang selaras dengan prinsip bisnis kami

6. Keterlibatan Komunitas

Unilever berupaya untuk menjadi perusahaan yang terpercaya dan

bertanggung jawab terhadap masyarakat serta komunitas tempat kami

beroperasi sebagai bagian integral dari masyarakat.

7. Kegiatan Publik

Unilever didorong untuk mempromosikan dan mempertahankan kepentingan

bisnis mereka yang sah. Unilever akan bekerja sama dengan pemerintah dan

organisasi lain, baik secara langsung maupun melalui badan-badan seperti

asosiasi perdagangan, dalam mengembangkan undang-undang dan peraturan

lain yang diusulkan dan mungkin akan berdampak pada kepentingan bisnis.

15
Unilever tidak mendukung partai politik atau berkontribusi untuk dana

kelompok yang memiliki kegiatan dengan tujuan mempromosikan

kepentingan partai.

8. Lingkungan

Unilever berkomitmen untuk mengelola dampak lingkungan dan

mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Unilever akan bermitra dengan

berbagai pihak untuk mempromosikan pentingnya menjaga lingkungan,

meningkatkan pemahaman tentang masalah lingkungan, dan

menyebarluaskan contoh praktik yang baik.

9. Inovasi

Melalui inovasi ilmiah yang kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan

konsumen, kami akan menghormati kepentingan konsumen dan masyarakat.

Kami akan bekerja berdasarkan ilmu pengetahuan dan kami akan menerapkan

standar yang ketat terkait keamanan produk kami.

10. Kompetisi

Unilever menghargai kompetisi yang adil dan mendukung pengembangan

undang-undang persaingan yang tepat. Perusahaan dan karyawan Unilever

akan menjalankan kegiatan sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan yang

sehat dan semua peraturan yang berlaku.

11. Integritas Bisnis

Unilever tidak memberi atau menerima, baik secara langsung atau tidak

langsung, suap atau keuntungan yang tidak layak lainnya demi keuntungan

bisnis atau finansial. Karyawan tidak diperbolehkan menawarkan,

16
memberikan atau menerima hadiah atau pembayaran apa pun yang, atau dapat

ditafsirkan sebagai suap. Setiap permintaan atau penawaran suap harus segera

ditolak dan dilaporkan kepada pihak manajemen.

Catatan akuntansi Unilever dan dokumen pendukung harus secara akurat

menggambarkan dan mencerminkan sifat dari transaksi yang mendasarinya.

Tidak ada akun, dana, atau aset yang dirahasiakan atau tidak direkam, yang

akan dibuat atau dipertahankan.

12. Konfilk Kepentingan

Semua karyawan Unilever diharapkan untuk menghindari kegiatan pribadi

dan kepentingan finansial yang dapat bertentangan dengan tanggung

jawabnya terhadap perusahaan. Karyawan Unilever tidak boleh mencari

keuntungan untuk diri mereka sendiri atau orang lain dengan

menyalahgunakan posisinya.

13. Kepatuhan, Pemantauan, Pelaporan

Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini adalah elemen penting dalam

kesuksesan bisnis kami. Jajaran direksi Unilever bertanggung jawab untuk

memastikan prinsip-prinsip ini diterapkan di seluruh Unilever.

Pejabat Eksekutif Tertinggi bertanggung jawab untuk menerapkan prinsip-

prinsip ini dan dalam hal ini didukung oleh Global Code and Policy

Committee yang diketuai oleh Kepala Divisi Hukum.

Tanggung jawab sehari-hari didelegasikan kepada semua manajemen senior

di daerahnya, kategorinya, fungsinya, dan perusahaan yang beroperasi. Mereka

bertanggung jawab untuk menerapkan prinsip-prinsip yang didukung oleh Komite

17
Regulasi Lokal . Jaminan kepatuhan diberikan dan dipantau setiap tahun.

Kepatuhan dapat ditinjau oleh direksi yang didukung oleh Komite yang

bertanggung jawab yang terkait dengan hal ini, misalnya masalah keuangan dan

akuntansi didukung oleh Komite Audit.

Setiap pelanggaran Kode Etik harus dilaporkan. Dewan Unilever tidak akan

mengkritik manajemen atas kerugian bisnis akibat kepatuhan pada prinsip-prinsip

ini dan kebijakan wajib lainnya. Ketentuan telah dibuat bagi karyawan agar dapat

melaporkan secara rahasia dan tidak ada karyawan yang akan menderita sebagai

akibat dari melakukannya.

3.2 Dampak Negatif yang Ditimbulkan dari Pencemaran Limbah PT.

Unilever Indonesia, Tbk.

Dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan akibat limbah pabrik PT.

Unliver Indonesia, Tbk terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Dampak Pencemaran Air

a) Air yang tercemar dapat mengakibatka kerugian terhadap manusia juga

ekosistem yang ada didalam air tersebut. Kerugian yang disebabkan oleh

pencemaran air dapat berupa:

b) Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga, hal ini

diakibatkan air sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakakn lagi,

apalagi air ini banyak manfatnya seperti untuk diminum, masak,

mencuci, mandi dan lain-lain.

18
c) Air tidak dapa digunakan lagi untuk industri, contoh air yang terkena

minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam

proses industri kimia.

d) Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk

irigasai, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah

tercemar oleh senyawa anorganik akan mengakibatka perubaha drastis

pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan

tanaman dan hewan air, selian itu air yang tercemar oleh imbah B3

menyebabkan ikan mati da pada manusia akan mengakibatkan timbul

penyait kulit (rasa gatal).

2. Dampak Pencemaran Udara

Dengan dibangunnya pabrik-pabrik didaerah perkotaan asapnya dapat

mengakibatkan polusi udara sehingga mengganggu kenyamanan bagi para

pemakai jalan. Apabila udara telah tercemar maka akan menimbulkan

penyakit seperti sesak nafas.

3. Dampak Pencemaran Tanah

Tanah yang telah tercemar oleh bahan pencemar seperti senyawa karbonat

maka tanah tersebut akan menjadi asam, H2S yang bernama CO membentuk

senyawa beracun didalam tanah sehingga cacing penggembur tanah mati.

Ketiga dampak pencemaran limbah ini akan berakibat buruk terhadap

lingkungan sekitar terutama karena hasil kegitan industri PT. Unilever Indonesia,

Tbk apabila limbahnya lagsung dibuang tanpa melaui proses prngolahan terlebih

dahulu.

19
3.3 Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Unilever

Indonesia, Tbk

3.2.1 Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia,

Tbk untuk Berkembang Bersama Masyarakat

PT. Unilever berupaya untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian

kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat, misalnya:

a) menggali dan memberdayakan masyarakat,

b) memberkan nilai tambah bagi masyarakat,

c) memadukan kekuatan para mitra, dan

d) menjadik katalisator bagi pembentkan kemitraan

Dalam menigkatka reputasi perusahaan, PT. Unilever Indoensia, Tbk

menekankan pentingnya berkesinambungan dalam pelestarian lingkungan,

kehidupan sosial, maupun pertumbuhan usaha.

Perhatian utama PT. Unilever Indonesia adalah memenangkan hati pelanggan

(internal atau eksternal) dan upaya membahagikan konsumen da masyarakat secara

terus menerus, dengan memahami dan mengantisipasi kebutuhan mereka, serta

menaggapinya secara mandiri, dengan cara:

a) secara proaktif mendengarka kebutuhan konsumen dan masyarakat

menghasilkan tindakan yang berfokus pada peningkatan nilai.

b) Menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli da

masyarakat.

c) Merencanakan secara efektif – memberikan waktu persiapan yang cukup

untuk bekerja dengan baik.

20
d) Memenuhi apa yang dijanjikan – tepat waktu

e) Peduli terhadap kondisi sosial masyarakat sosial

Perilaku ini diterapkan dalam kegiatan perusahaan sehari-hari. Tahun 2003,

PT. Unilever Indoensia, Tbk memperkenalkan Program 3C (Costumer, Consumer

and Community) connection kepada karyawannya. Mereka didorong untuk secara

proaktif mendengarka keinginan pelanggan, konsumen dan masyarakat, guna

mengumpulkan masukan bagi oeningkatan kontribusi perusahaan.

3.2.2 Implementasi Prinsip Etika bisnis dan Corporate Social Responsibility

PT. Unilever Indonesia, Tbk

Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT. Unilever Indoensia,

Tbk mengenai pencemara limbah yang ditimbulkan perusahaan, dapat diwujudkan

melalui beberapa program, antara lain:

a) Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah,

b) Program Pelestarian Sumber Air,

c) Program Daur Ulang, dan

d) Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat.

Dalam mengemagka programnya, perusahaan berpegang kepada 4 strategi

utama, yaitu:

a) Mengembagkan program yang terkait usaha kami

b) Merumuskan model kegiatan atau program percontohan yang dapat

diterapkan didaerah lain

c) Bekerja dengan unsur-unsur masyarakat, seperti LSM, lembaga

pemerintahan, pranata pendidikan pelau bisnis lain, dan

21
d) Membuat replikasi model di daerah-daerah lain.

Dalam melaksanakan inisiatif Corporate Social Responsibility, kami

menerapkan pendekata menyeluruh bagi setiap inisiatif. Melihat konteks yang lebih

luas, mulai dari kecil untuk memastikan pencapaian hasil yang lebih baik, lalu kami

bergerak cepat untuk mereplikasikan inisiatif tersebut, sehingga dampaknya akan

dirasakan oleh masyarakat secara luas.

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PT Unilever telah menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya.

Pelanggaran-pelanggaran seperti pencemaran lingkungan dapat terjadi apabila PT

Unilever tidak menggunakan etika bisnis. Dan pengendalian saham sehingga stabil

juga dapat dikategorikan sebagai etika dalam berbisnis.

4.2 Saran

Dari hasil penulisan diatas diharapkan PT. Unilever Indonesia, Tbk konsisten

dalam menjalankan etika bisnisnya agar menghindari segala pelanggaran yang

dapat terjadi. Meminimalisir segala kesalahan, agar terus memajukan efek kebaikan

pada etika dalam berbisnis, dan serta mempertahankan, meningkatkan segala

prestasi yang telah dicapai dan terus memberikan dampak yang positif terhadap

bisnisnya dan juga untuk masyarakat.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Muhammad. 2004. Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam.


Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Muslich. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Ekonesia.

Prastowo, Joko dan Miftachul Huda. 2011. Corporate Social Responsibility Kunci.
Meraih Kemuliaan Bisnis. Yogyakarta: Samudra Biru.

Resturiyani, Novi. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility


terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011). Bandung: Universitas
Pasundan. Diperoleh tanggal 10 Januari 2014 dari
http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/48/jbptunpaspp-gdg-novirestur-2391-1-
skripsii-f. pdf

Sumarni, Murti; John Soeprihanto.1995. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty.

Williams, Chuck. 2001. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Yusuf Wibisono, 2007, Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility), PT Gramedia, Jakarta.

https://www.unilever.co.id/investor-relations/pedoman-tatakelola-
perusahaan/pedoman-prinsip-prinsip-bisnis/

https://seartanle.wordpress.com/2015/11/16/makalah-etika-bisnis-pt-unilever/

https://id.scribd.com/document/368672231/Tugas-Membuat-Makalah-Kasus-
Etika-Bisnis
https://www.academia.edu/29486689/Tugas_5_Kasus_Perusahaan_Melanggar_Et
ika_docx
http://materianakmanagement.blogspot.com/2016/11/etika-bisnis-corporate-
social.html

24

Anda mungkin juga menyukai