Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AUDITING 2

ASSURANCE SERVICES

KELOMPOK 6
1. Nurlita Putri Rosanti (C0C018002)
2. Eldianto Harsandi (C0C018007)
3. Rendi Guntur Yanuar (C0C018026)
4. Arif Budi Prasetyo (C0C018032)
5. Novalista Karunia (C0C018037)
6. Corny Rahmawati Supriyadi (C0C018041)
7. Cahaya Pratama (C0C01845)
8. Renata Melisa (C0C01846)
9. Anggit Dwi Permadi P.J (C0C018049)
10. Hanunah Al Afifah (C0C018054)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Purwokerto, 3 Desember 2020


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Jasa Assurance.........................................................................................................................3
B. Jasa Assurance Lainnya..........................................................................................................4
C. Jasa Atestasi...........................................................................................................................10
D. Jasa Review dan Kompilasi...................................................................................................11
E. Review Informasi Laporan Keuangan Interim Untuk Perusahaan Publik.......................14
F. Penugasan Atestasi................................................................................................................15
G. Pelaporan Pengendalian Untuk Organisasi Jasa.............................................................16
H. Penugasan Prosedur yang Disepakati..............................................................................16
I. Audit Atau Penugasan Assurance Terbatas Lain...............................................................17
J. Jasa Nonassurance.................................................................................................................18
BAB III...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 1986 , AICPA mengembangkan standar atestasi (Attestation
Standart).Standar atestasi lebih luas lingkupnya daripada standar audit sehingga dapat
diterapkan untuk rangkaian jasa yang diminta oleh klien kepada profesi akuntansi. Pada
tahun 2001 , dewan standar audit menyelesaikan revisi substansial dan kodifikasi ulang
dari standar atestasi PCAOB mengadopsi standar atestasi AICPA dengan dasar interim
pada bulan April 2003.

Profesi akuntan berupaya keras untuk mengembangkan kesempatan bagi jasa


auditor di akhir tahun 1990an. Komite khusus AICPA atas jasa assurance (Komite Elliot)
menerbitkan laporan pada tahun 1996 yang mengarah kepada penetapan program oleh
AICPA untuk mempromosikan jasa assurance.

Jasa assurance bukan merupakan jasa baru yang diperlukan masyarakat. Profesi
akuntan publik telah lama menyediakan jasa assurance tentang informasi laporan
keuangan historis kepada masyarakat. Jasa Assurance lebih dikenal jasa audit Sejak
tahun 1994 profesi akuntan publik indonesia menyediakan jasa assurance tentang
prakiraan keuangan. Dimasa depan ini kebutuhan masyarakat akan jasa assurance
tentang pengendalian web site semakin meningkat, dan profesi akuntan publik dapat
memenuhi kebutuhan jasa tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jasa Assurance dan Jasa Assurance lainnya?
2. Apa yang dimaksud WebTrust dan SysTrust?
3. Bagaimana keterkaitan Jasa Assurance dalam Teknologi Informasi?
4. Bagaimana review infromasi laporan keuangan interim untuk perusahaan publik?
5. Bagaimana Penugasan Atestasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami Jasa Assurance dan Jasa Assurance lainnya
2. Mengetahui dan memahami WebTrust dan SysTrust

1
3. Mengetahui dan memahami Jasa Surance dalam Teknologi Informasi
4. Mengetahui dan memahami review informasi laporan keuangan interim untuk
perusahaan publik
5. Mengetahui dan memahami Penugasan Atestasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jasa Assurance
Assurance services adalah jasa-jasa profesional independen yang
meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, bagi pengambil keputusan. Konsep
asurance services meliputi :
1. Berfokus pada pengambilan keputusan, membuat keputusan yang baik
memerlukan informasi berkualitas, yang dapat berupa informasi keuangan
ataupun nonkeuangan.
2. Meningkatkan kualitas informasi perikatan jasa assurance dapat meningkatkan
kualitas keputusan dengan meningkatkan keyakinan mengenai keandalan dan
relevansi informasi. konteks dapat ditingkatkan melalui format penyajian
informasi.
3. Berfokus pada indenpendensi sebagaimana halnya pembahasan terdahulu
mengenai audit laporan keuangan, indenpendensi adalah tanda pengenal bagi
profesi.
4. Jasa profesional, yang mencerminkan penerapan pertimbangan profesional.
Praktisi yang menerapkan pertimbangan profesional pada informasi yang
merupakan subjek dari jasa assurance.

Jasa assurance dapat memperoleh informasi, meningkatkan kualitasnya, dan


menambah manfaatnya bagi pembuat keputusan. Assurance services merupakan jasa
profesional yang mewajibkan Akuntan publik menaati standar kompetensi
profesional, kemahiran jabatan, perencanaan dan supervisi serta data relevan yang
mencukupi. Didalam assurance services terletak antara penugasan atestasi dan
penugasan konsultasi. Sasaran assurance services adalah pengambilan keputusan yang
lebih baik, independensi keyakinan, termasuk dalam definisi itu, bukan di tentukan
oleh standar profesional.
Assurance services dapat membantu orang-orang mengambil keputusan yang
lebih baik dengan meningkatkan informasi yang tersedia bagi mereka. Karena itu,
assurance services dapat:

3
1. Mengambil informasi dengan menggunakan alat-alat pengukuran yang ada
atau dapat disempurnakan.
2. Meningkatkan realiabilitas informasi dengan mengurangi risiko informasi
yang berkaitan dengan keputusan itu. Ini mungkin berada dalam lingkup jasa
audit serta atestasi dan bersifat independen dari pengambil keputusan.
3. Meningkatkan relevansi informasi yang di gunakan dalam pengambilan
keputusan, sehingga dapat mengarahkan pada keputusan yang lebih baik dan
meningkatkan hasil organisasi. Aspek assurance services ini berbeda dengan
model jasa atestasi yang sudah dibahas.

AICPA melalui Komite Eksekutif Jasa Assurance, menyebutkan dan


mengembangkan enam kategori umum dari jasa assurance , yaitu :
1. Penentuan resiko, bahwa profil resiko bisnis entitas sudah komprehensif serta
evaluasi atas keberadaan sistem yang memadai agar dapat mengelola resiko
tersebut dengan efektif.
2. Pengukuran kinerja bisnis, bahwa sistem pengukuran kinerja entitas berisi
ukuran-ukuran yang relevan dan menilai sampai sejauh mana tujuan dan
sasaran entitas telah dicapai dan bagaimana kinerjanya dibandingkan dengan
pesaing.
3. Perdagangan elektronik, bahwa sistem dan alat-alat yang digunakan dalam e-
commerce memberikan integritas data yang memadai, keamanan , privasi, dan
keandalan.
4. Keandalan sistem informasi, bahwa sistem informasi internal memberi
informasi yang andal bagi keputusan operasi dan keuangan.
5. Pengukuran kinerja perawatan kesehatan, bahwa mengenai efektifitas dari jasa
perawatan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan asuransi kesehatan ,
rumah sakit , dokter ,dan pemberi jasa lain.
6. Prime Plus, bahwa berbagai tujuan tertentu yang terkait dengan orang lanjut
usia telah dipenuhi oleh para penyedia jasa perawatan.

B. Jasa Assurance Lainnya


Terdapat beberapa jasa assurance yang diberikan akuntan publik seperti:
review laporan keuangan historis dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan
laporan keuangan historis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna laporan

4
keuangan. Selain itu juga memberikan beberapa jenis penugasan atestasi seperti
penugasan WebTrust dan SysTrust dan laporan atas proyeksi laporan keuangan, yang
dijelaskan lebih rinci berikut:
Jasa Assurance Lainnya Aktivitas Jasa
Pengendalian atas risiko yang Menilai proses dalam praktik investasi
berhubungan dengan investasi, mencakup perusahaan untuk mengidentifikasi dan
kebijakan yang terkait dengan derivatif menentukan efektivitas proses tersebut.
Mystery shopping Melakukan pembelian secara anonim
untuk menilai upaya tenaga penjualan
yang berhadapan dengan pelanggan dan
prosedur yang mereka ikuti.
Penilaian risiko pengumpulan, Menilai risiko keamanan dan
pendistribusian, dan penyimpanan pengendalian yang berkaitan dengan data
informasi digital elektronik, mencakup memadainya
peyimpanan pendukung dan di luar
lokasi.
Penilaian risiko kecurangan dan dindakan Membuat profil risiko kecurangan dan
ilegal menilai kecukupan sistem dan kebijakan
perusahaan dalam mencegah serta
mendeteksi kecurangan dan tindakan
ilegal.
Kepatuhan pada kebijakan dan prosedur Menelaah transaksi antara rekanan
perdagangan dagang untuk menyakinkan bahwa
transaksi tersebut sesuai dengan
perjanjian; mengidentifikasi risiko dalam
perjanjian.
Kepatuhan pada perjanjian royalti Menilai apakah royalti yang dibayarkan
hiburan kepada seniman, pengarang, dan lainnya
sesuai dengan perjanjian royalti.
Sertifikasi ISO 9000 Membuat sertifikasi yang menyatakan
bahwa perusahaan telah memenuhi
standar pengendalian mutu ISO 9000,
yang membantu menyakinkan produk
perusahaan bermutu tinggi.
Audit lingkungan Menilai apakah kebijakan dan praktik
perusahaan memastikan bahwa

5
perusahaan tersebut memenuhi standar
dan hukum lingkungan.

1. CPA WebTrust
Tiga resiko luas dihubungkan dengan perdagangan elektronik : praktik bisnis,
integritas transaksi, dan perlindungn informsi akibat dari resiko tersebut,
konsumen memiliki pertimbangan yang sah mengenai integritas dan kerahasiaan
transaksi. Pihak ketiga yang objektif, seperti CPA, dapat memberikan keyakinan
kepada pelanggan mengenai resiko ini. Segel keyakinan WebTrust menyimbolkan
kepada pelanggan potensial bahwa seorang CPA telah mengevaluasi praktik bisnis
tersebut telah memenuhi prinsip dan kriteria.

Untuk memperoleh segel WebTrust, sebuah entitas harus memenuhi semua


prinsip-prinsip Trust Service sebagaimana diukur oleh kriteria Trust Service dan
menugaskan praktisi CPA yang telah diberi lisensi oleh AICPA untuk
memberikan jasa WebTrust. Setelah segel diperoleh, entitas dapat memajangnya
di situs dan pemeriksaan keyakinan diperbarui secara berkala. Segel WebTrust
entitas akan dikelola oleh organisasi jasa pihak ketiga yang dapat dipercaya jika
entitas menerima laporan wajar tanpa pengecualian, praktisi memberi tahu
manajer segel bahwa segel itu dapat dipajang disitus entitas dan memberi tanggal
kadarluwarsa. Sampai pemberitahuan diberikan, otorisasi untuk memajang segel
itu berakhir pada tanggal kadaluwarsa, dan manajer segel akan menghentikan
otorisasi atas dipajangnya segel.

2. SysTrust
Seiring dengan semakin banyaknya organisasi yang menjadi tergantung pada
teknologi informasi untuk menjalankan bisnisnya dan untuk berinteraksi dengan
pelanggan, pemasok, dan partner bisnis, adalah penting bahwa suatu sistem
informasi entitas beroperasi secara efektif. AICPA dan CICA telah
mengidentifikasikan hal ini sebagai kesempatan bagi CPA dan CA untuk
memberikan keyakinan atas sistem informasi dengan menawarkan jasa yang
disebut SysTrust. Komponen sistem termasuk infrastrukturnya, software,
karyawan, prosedur, dan data SysTrust mengikuti prinsip dan kriteria Trust
Service.

6
Perikatan SysTrust dilakukan menurut standar atestasi. CPA mengevaluasi
suatu sistem terhadap prinsip dan kriteria Trust Service dan menilai apakah
terdapat pengendalian atas sistem. CPA kemudian melakukan pengujian untuk
menilai apakah pengendalian tersebut beroperasi dengan efektif selama periode
yang ditetapkan.Agar entitas dapat menerima pendapat wajar tanpa pengecualian,
sistem harus memenuhi semua Prinsip dan Kriteria Trust Service.

Prinsip – Prinsip Jasa WebTrust dan SysTrust


Prinsip-prisnsip trust Uraian kepastian/ assurance.
Privasi online Memberikan jaminan bahwa system
melindungi privasi informasi pribadi
yang diberikan oleh perorangan.
Contoh: nomor jaminan social.
Keamanan Memberikan jaminan bahwa akses ke
system dan data dibatasi hanya untuk
orang yang berwenang.
Integritas pemrosesan Memberikan jaminan bahwa transaksi
diproses secara lengkap dan akurat.
Ketersediaan Memberikan jaminan bahwa system
dan data akan tersedia bagi pemkai
saat mereka membutuhkannya.
Kerahasiaan Memberikan jaminan bahwa
informasi yang dianggap rahasia akan
dilindungi.
Otoritas sertifikasi (hanya webtrust) Memberikan jaminan atas kecukupan
dan efektivitas pengendalian yang
digunakan otoritas dengan tanggung
jawab memeriksa transaksi elektronik.

 Jasa WebTrust dan Jasa SysTrust


Penugasan atestasi Webtrust, di mana klien mempekerjakan akuntan publik
untuk menyediakan keyakinan yang memedai bahwa situs web perusahaan sesuai
dengan prinsip tush services, jika situ tidak sesuai maka cap elektroniknya dapat
dicabut. Ketika melakukan jasa assurance webtrust, KAP mengukur apakah situs

7
web perusahaan sesuai dengan lima prinsip trust service yaitu keamanan,
ketersediaan, integritas pemrosesan, privasi online, kerahasiaan.
Jasa systrus menyediakan keyakinan kepada manajemen, dewan direksi dan
pihak ketiga mengenai keandalan dari sistem informasi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi real-time. Akutan publik memiliki lisensi systrust untuk
mengevaluasi sistem komputer perusahaan dan menentukan apakah pengendalian
terhadap sistem tersebut berjalan secara efektif.

 Jasa Assurance dalam Teknologi Informasi


Satu faktor kuat yang berpengaruh terhadap permintaan untuk jasa assurance
lain adalah perkembangan internet dan E-Commerce (jasa keuangan elektronik).
Beberapa jasa assurance dalam Teknologi Informasi (TI) :
1. Web Trust Services
Untuk menghadapi peningkatan kebutuhan akan
jaminan/keyakinan yang berkaitan dengan transaksi usaha/bisnis
melalui internet, AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants) dan CICA (Canadian Institute of Chartered Accountants)
bergabung membentuk Jasa Assurance Web Trust.
CPA’s Firm yang telah memperoleh ijin untuk menjalankan
jasa ini menyediakan jaminan/keyakinan yang memadai bagi
pengguna/pemakai Web Sites, dimana CPA’s electronics Web Trust
melampirkan tanda (segel) pada web sites. Segel ini memberikan
keyakinan bagi para pengguna bahwa pemilik web site dalam praktik
usahanya, integritas transaksi, dan pemrosesan informasinya sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
Web Trust adalah jasa atestasi dan Web Trust Seal adalah
tanda/segel yang mewakili laporan profesi akuntan public (CPA) atas
asersi manajemen mengenai pengungkapan praktik E-Commerce.
2. Sys Trust Services.
AICPA dan CICA bergabung membentuk Sys Trust Services
untuk menyediakan jasa assurance mengenai keandalan sistem
informasi. Sys Trust adalah salah satu jenis atestasi untuk menilai dan

8
menguji keandalan system dalam suatu area, seperti keamanan dan
integritas data.
Sys Trust dijalankan CPA untuk memberikan keyakinan
memadai kepada manajemen, Dewan Direksi, atau pihak ketiga
mengenai keandalan sistem informasi yang digunakan dalam
menghasilkan informasi aktual (real-time).

 Jasa assurance dalam Jenis Informasi Lainnya :

1. CPA Performance View


Perusahaan membutuhkan faktor-faktor sukses selain informasi
keuangan dalam mengelola usahanya. Contoh: Kepuasan pelanggan
dan kualitas produk. CPA membantu manajemen mengidentifikasi dan
mengukur faktor-faktor kesuksesan yang kritis.

2. CPA Elder Care Servies.


CPA menyediakan jasa assurance kepada para manula/lansia
yang membutuhkan jaminan bahwa mereka mendapatkan perawatan
yang baik.

3. CPA Risk AdvisoryServices.


Keberhasilan dalam dunia usaha dapat ditunjukkan dengan
keberhasilan perusahaan dalam mengambil risiko dan me-
manage/mengendalikan risiko.
Contoh : ketika perusahaan memperluas usahanya, mungkin
menghadapi risiko atas perubahan nilai tukar uang, kericuhan politik
negara lain. CPA menyediakan jasa untuk membantu mereka
mengidentifikasi dan mengendalikan risiko.

C. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan profesi akuntan publik adalah
jasa atestasi. Jasa Atestasi adalah jasa yang diberikan oleh profesi akuntan publik

9
dimana profesi akuntan publik akan mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan
kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang dibuat dan ditanggungjawabkan oleh
pihak lain.
Sedangkan asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang
secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain. Laporan Keuangan
(LK) historis adalah asersi manajemen. Manajemen menyatakan bahwa LK sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).

Ada tiga jenis jasa atestasi :


1. Audit atas Laporan Keuangan historis
Yaitu bentuk jasa atestasi dimana auditor menerbitkan suatu laporan
tertulis yang berisi pendapat apakah Laporan Keuangan (LK) dalam semua
hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di
Indonesia.

2. Review atas Laporan Keuangan historis


Banyak perusahaan non publik yang menerbitkan LK kepada berbagai
pemakai, tetapi tidak bersedia membiayai audit atas LK tsb. Dalam kondisi
seperti ini akuntan publik dapat membantu menyediakan jasa review. Audit
dan review berbeda dalam hal luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan.
Audit dilaksanakan dengan pemeriksaan skala luas untuk mengumpulkan
bahan bukti memadai dalam rangka memberikan jaminan yang tinggi atas
keakuratan LK.

3. Jasa Atestasi Lainnya.


KAP, dewasa ini, mengembangkan jasa-jasa baru, misalnya atestasi
atas LK prospektif (prakiraan dan proyeksi), data statistik atas hasil-hasil
investasi untuk organisasi seperti reksa dana, karakteristik perangkat lunak
komputer.

D. Jasa Review dan Kompilasi


Perusaahaan mungkin akan menugaskan akuntan publik untuk membantu
pembuatan salporan keuangan baik untuk pengguna internal maupun untuk kreditor

10
atau pemberi pinjaman menurut perjanjian pinjaman. Bergantung pada jumlah
pinjaman, kreditur mungkin memerlukan kompilasi atau review laporan keuangan,
bukan audit. Review laporan keuangan menyediakan keyakinan yang terbatas pada
laporan keuangan, sedangkan kompilasi tidak menyediakan keyakinan yang
diekspresikan.

Karena keyakinan yang diberikan kompilasi dan review jauh dibawah audit,
lebih sedikit bukti yang diperlukan dan dapat disediakan dengan biaya yang lebih
rendah. Karena jasa review dan kompilasi menyediakan keyakinan yang lebih rendah
dari audit, maka akuntan harus membentuk pemahaman dengan klien harus
pemahaman bersama tentang jasa yang akan diberikan, lebih baik dalam suatu
penugasana tertulis.

 Jasa Review
Penugasan jasa review memungkinkan akuntansi untuk mengekspresikan
keyakinan yang terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan PABU.
Akuntan publik harus independen dari klien dalam penugasan jasa review.

 Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review


Bukti untuk penugasan review terutama terdiri dari pengajuan pertanyaan
kepada manajemen dan prosedur analitis, yang pada intinya memerlukan lebih
sedikit prosedur ketimbang untuk suatu audit. Sehingga akuntan tidak
memerlukan pemahaman tentang pengendalian internal, pengujian pengendalian,
atau pengujian substantif atas transaksi dan saldo. SSARS merekomendasikan
prosedur berikut untuk suatu jasa review:
1. Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
dari industri klien.
2. Memperoleh pemahaman mengenai klien.
3. Melakukan tanya jawab dengan manajemen: merupakan prosedur yang
paling penting, pengajuan pertanyaan harus dilakukan kepada personil
yang klien sesuai dan pada umumnya melibatkan diskusi
4. Melakukan prosedur analitis: mengidentifikasi hubungan dan item
individual yang tampak tidak biasa.

11
5. Mendapatkan surat representasi.

Jika akuntansi merasa khawatir bahwa informasi tidak benar, maka


prosedur tambahan sebaiknya dilakukan sebelum akuntan menerbitkan laporan
jasa review standar.

 Bentuk Laporan
Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam laporan:
1. Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa
review, bukan jasa audit.
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa review terutama yang berisi
pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil
dibandingkan dengan audit, dan tidak ada opini.
3. Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam bentuk
assurance negatif.

 Jenis Laporan
Terdapat tiga jenis laporan kompilasi yaitu:
1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh
2. Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan: jenis
kompilasi ini dapat diterima jika laporan tersebut mengindikasikan
kurangnya pengungkapan, dan ketidak hadiran pengungkapan
berdasarakan pengetahuan akuntan publik tidak dilakuakn dengan
tujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan.
3. Kompilasi tanpa independensi

 Kegagalan Mengikuti Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum


Jika dalam laporan review tersebut klien tidak mengikuti PABU, maka
laporan harus dimodifikasi. Laporan tersebut sebaiknya mengungkapkan
dampak penyimpangan seperti ditentukan oleh manajemen atau prosedurkaji
ulang akuntan.

12
 Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan sebagai jasa dimana
akuntan menyiapkan laporan keuangan dan meyajikannya kepada klien atau
pihak ketiga tanpa menyediakan assurance akuntan publik mengenai laporan
tersebut.
Akuntan publik tidak diwajibkan untuk bersikap independen dalam
melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat dikeluarkan tanpa
pengungkapan tambahan seperti catatan kaki. Ketika akuntan menyerahkan
laporan keuangan dan memperkirakan bahwa laporan itu akan digunakan oleh
pihak ketiga, akuntan diharuskan untuk setidaknya menerbitkan laporan
koompilasi yang menyertai laporan tersebut.

 Persyaratan kompilasi
Dalam penugasan kompilasi akuntan harus memenuhi hal-hal berikut:
1. Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari
jasa yang akan disediakan dan deskripsi dari laporan, jika laporan akan
diterbitkan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik
dari industry klien.
3. Mengetahui klien, mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan
akuntansi dan isi dari laporan keuangan.
4. Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien
memuaskan.
5. Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan
adanya penghilangan yang nyata atau kesalahan dalam aritmatik dan
PABU.

Jika akuntan merasa bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar,
dan klien menolak untuk memberikan informasi tambahan, akuntan harus
menarik diri dari penugasan kompilasi.

E. Review Informasi Laporan Keuangan Interim Untuk Perusahaan Publik

13
SEC mengharuskan agar laporan keuangan kuartalan direview oleh auditor
eksternal pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan diberi label belum
diaudit. Karena kantor akuntan yang sama melakukan baik audit tahunan maupun
review laporan interim perusahaan publik, sehingga kantor tersebut disebut sebagai
auditor bukan akuntan yang melakukan review interim.

Review interim perusahaan publik memasukkan lima persyaratan untuk


penugasan jasa kaji ulang. Auditor harus memperoleh pengetahuan mengenai PABU
yang terkait dengan industri klien, memperoleh pengetahuan mengenai klien,
mengajukan pertanyaan kepada manajemen, melaksanakan prosedur analitis,
memperoleh surat representasi. Review atas perusahaan publik tidak menyediakan
dasar untuk mengekspresikan tingkat keyakinan opini yang positif.

Terdapat beberapa perbedaan kunci atas penugasan jasa review dengan review
atas perusahaan public :
1. Audit tahunan juga dilakukan oleh perusahaan publik, auditor auditor harus
punya informasi yang cukup mengenai pengendalian internal untuk keuangan
internal maupun interim.
2. Karena klien diaudit sepanjang tahun, pemahaman auditor akan digunakan
untuk mempertimbangkan lingkup dan hasil untuk review.
3. Penugasan jasa review mengajukan pertanyaan tindakan direksi dan rapat
pemegang saham; perusahaan publik auditor membaca notulen rapat tersebut.
4. Auditor harus memperoleh bukti informasi laporan keuangan interim sesuai
dengan catatan akuntansi untuk review interim perusahaan publik tersebut.

F. Penugasan Atestasi
Dalam suatu penugasan atestasi, akuntan publik melaporkan keandalan dari
informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain.

1. Standar Atestasi
AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestasi yang paralel dengan 10
standar audit yang diterima umum. Perbedaan yang paling nyata antara standar

14
atestasi dan standar audit yang diterima umum ada dalam standar atestasi 2
dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan publik memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai persoalan di mana terdapat atestasinya.Standar 3
mengharuskan akuntan publik mampu mengevakuasi persoalan berkenaan
dengan kriteria yang sesuai dengan tersedia bagi pemakai.
Secara umum, standar auditing diterapkan pada atestasi yang
berhubungan dengan menyediakan keyakinan atas laporan keuangan historis,
mencakup satu atau lebih bagian dari laporan tersebut.

2. Jenis Penugasan Atestasi


Standar auditing memustuskan untuk tidak berusaha mendefinisikan
potensi batasan dari penugasan atestasi kecuali dalam sitilah konsepual karena
jasa yang baru mungkin akan muncul. Pengembangan jasa assurance yang
berhubungan dengan e-commerce dan tekonologi informasi, dikenal sebagai
kelompok jasa WebTrust dan SysTrust , dilaksanakan menurut standar
atestasi.

3. Tingkat Jasa
Tiga tingkat penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan yaitu :
a. Pemeriksaan
Menghasilkan kesimpulan yang postif. Akuntan publik membuat
pernyataan langsung mengenai apakah penyajian dan asersi, dilihat
secara keseluruhan, sesuai dengan kriteria yang dapat diterapkan. Klien
dapat mendistribusikan informasi secara luas.

b. Review
Akuntan publik menyediakan kesimpulan assurance negatif.
Laporan akuntan publik menyaratkan apakah ada informasi yang
diperoleh oleh akuntan publik yang mengindikasi bahwa asersi tidak
disajikan secara benar sesuai dengan kriteria yang dapat ditetapkan.
Laporan review juga tidak terbatas dalam distribusinya.

c. Penugasan Prosedur yang Disepakati

15
Semua prosedur yang dilakukan akuntan publik harus disepakati
oleh akuntan public, penanggung jawab asersi, dan para pengguna
laporan akuntan publik.
Tingkat assurance dalam laporan tersebut bervariasi dengan
prosedur khusus yang disepakati dan dijalankan. Maka distribusi laporan
hanya terbatas untuk pihak yang terlibat yang mengetahui prosedur yang
dijalankan akuntan publik dan tingkat assurance yang dihasilkan.

G. Pelaporan Pengendalian Untuk Organisasi Jasa


Petunjuk untuk pemberian jasa auditor telah dimasukkan dalam standart audit.
Petunjuk untuk jasa audit telah berubah untuk standar atestasi, sementara petunjuk
bagi auditor yang menggunakan telah berubah namun tetap untuk standar audit.
Standart atestasi menyediakan penaduan untuk auditor memberikan jasa
kepada organisasi jasa untuk satu atau dua tipe laporan pengendalian pada organisasi
jasa yang relevan untuk perusahaan pengguna terkait pengendalian internal untuk
laporan keuangan:
1. Melaporkan ke manajemen diskripsi tentang sistem organisasi jasa dan
kesesuaiannya dengan rancangan pengendalian yang ada.
2. Melaporkan ke manajemen diskripsi sistem organisasi jasa dan kesesuaiannya
dengan perencanaan manajemen dan efektifitas pengendalian operasinya.

H. Penugasan Prosedur yang Disepakati


Penugasan prosedur yang disepakati menarik bagi akuntan publik karena
majanemen, atau pemakai pihak ketiga merinci prosedur yang ingin mereka lakukan.
Seorang akuntan publik mungkin menghitung tingkat pengembalian internal, risiko
beta dalam mengukur tingkat pengembalian internal, dan informasi relevan lain
berkaitan dengan kepentingan investor untuk dana bersama.

I. Audit Atau Penugasan Assurance Terbatas Lain


Auditor juga memeriksa jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang berada
dalam standar auditing tetapi bukan merupakan audit dari laporan keuangan historis
yang sesuai dengan PABU. Antara lain meliputi audit laporan keuangan yang

16
disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif yang lain dan audit elemen, akun atau
item tertentu dan syarat ketaatan utang.
1. Dasar akuntansi komprehensif yang lain
Dasar selain dari PABU yang mengatur penerbitan laporan antara lain:
a. Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi.
b. Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan.
c. Dasar pajak pendapatan.
d. Serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial.

2. Elemen, Akun, atau Item Khusus


Kantor Akuntan pada umumnya juga sering diminta untuk mengaudit dan
menerbitkan aspek tertentu dari laporan keuangan, termasuk audit untuk
elemen, akun, atau item khusus.
Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau item
khusus dan audit keuangan laporan yang lengkap, yaitu:
a. Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang
diaudit, bukan laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya
dibutuhkan bukti lebih banyak dibandingkan jika audit bagian tersebut
merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
b. Standar pelaporan yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian
elemen, akun, atau item khusus bukan merupakan laporan keuangan
yang disajikan sesuai PABU.Auditor harus memperluas upaya audit
mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau bagian lain yang terkait
dengan bagian lain yang sedang diaudit.

3. Surat Ketaatan Utang dan Laporan yang Serupa


Jika klien terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka
memberikan laporan dari akuntan publik kepada pemberi pinjaman tentang ada
atau tidak adanya kondisi tertentu, auditor dapat menerbitkan laporan
mengenai kepatuhan utang dan penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau
dengan menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari
laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor:

17
a. Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi
penugasan. Dalam audit atas perjanjian kepatuhan utang, auditor
biasanya mengevaluasi apakah pembayaran pokok dan bunga dilakukan
saat jatuh tempo, apakah terdapat pembatasan deviden, modal kerja, dan
rasio utang, dan apakah pencatatan akuntansi sudah memadai dalam
pelaksanaan audit biasa. Akan tetapi, auditor tidak berhak untuk
menentukan apakah klien telah membatasi kegiatan usahanya sesuai
dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya atas property yang
dijaminkan.Kode etik melarang auditor berpraktik sebagai pengacara
dalam keadaan demikian.
b. Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang
laporan keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan
utang seperti adanya rasio lancer sebesar 2,5 atau lebih baik akan sulit
diselesaikan tanpa audit laporan keuangan secara lengkap.
c. Opini auditor adalah assurance negatif, menyatakan bahwa tidak ada
yang menarik perhatian auditor yang akan mengarahkan auditor untuk
merasa yakin terdapat ketidaktaatan.

J. Jasa Nonassurance
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh AP (Akuntan Publik) yang
didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan atau bentuk lain dari
keyakinan.

Ada Tiga jasa yang sering disediakan profesi Akuntan Publik:


1. Jasa Perpajakan, KAP (Kantor Akuntan Publik) membantu klien menyusun
Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk PPh, Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dll.
2. Konsultasi Manajemen, KAP membantu klien meningkatkan efektifitas
operasinya, meliputi pemberian rekomendasi dan sejumlah saran mengenai
pembenahan system skuntansi, pemanfaatan instalasi computer, ikut serta
menyusun strategi pemasaran, dll.
3. Jasa Akuntansi dan Pembukuan, Banyak perusahaan kecil dengan staf
akuntansi terbatas menyerahkan pembuatan laporan keuangannya kepada
KAP, atau melakukan tugas-tugas pembukuan.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jasa assurance merupakan jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu atau kualitas informasi bagi pengambil keputusan.

Jenis Jasa Assurance:


1. Jasa Atestasi
Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan
orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas
sesuai , dalam semua hal yang material , dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Trust Services
a. Keamanan, Sistem dilindungi terhadap akses yang tidak terotorisasi.
b. Kertersediaan, Sistem tersedia untuk operasi dan penggunaan
sebagaimana dikomitmenkan atau disetujui.
c. Integritas Pemrosesan, Pemrosesan sistem sudah lengkap , akurat ,
tepat waktu , dan terotorisasi.
d. Privasi Online, Informasi personal yang diperoleh sebagai suatu hasil
perdagangan elektronik dikumpulkan, digunakan , diungkapkan , dan
dipertahankan sesuai atau kesepakatan.
e. Kerahasiaan, Informasi yang dimaksudkkan sbagai informasi rahasia
dilindungi sebagaimana dikomitmenkan atau disetujui.

3. CPA WebTrust
Untuk memperoleh segel WebTrust, sebuah entitas harus memenuhi
semua prinsip-prinsip Trust Service sebagaimana diukur oleh kriteria Trust
Service dan menugaskan praktisi CPA yang telah diberi lisensi oleh AICPA
untuk memberikan jasa WebTrust.

4. SysTrust
Suatu sistem informasi entitas beroperasi secara efektif.

19

Anda mungkin juga menyukai