Dosen Pengampu :
Dra. Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati., M.Si., Ak.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang "Assurance Services dan
Non Assurance Services" dengan tepat waktu dan terselesaikan dengan baik, meskipun masih
memiliki banyak kekurangan di dalam paper ini. Tujuan dari pembuatan paper ini yaitu untuk
memenuhi nilai dari mata kuliah Pengauditan I.
Dengan adanya paper ini kami sangat berharap agar paper ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan tentang Assurance Services dan Non Assurance Services. Tak ada gading
yang tak retak karenanya kami sebagai penulis paper ini menyadari bahwa dalam penulisan
paper masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari Ibu Dosen pengampu mata kuliah Pengauditan I dan juga teman teman, untuk
perbaikan paper kami agar dapat lebih baik kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Assurance Services?
2. Apa saja contoh dari Assurance Services?
3. Apa itu Non-Assurance Services?
4. Apa saja contoh dari Non-Assurance Services?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Assurance Services.
2. Untuk mengetahui contoh dari Assurance Services.
3. Untuk mengetahui definisi Non-Assurance Services.
4. Untuk mengetahui contoh dari Non-Assurance Services.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Assurance services dapat disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai
profesi lain. Contoh assurance services yang disediakan oleh profesi lain meliputi jasa
pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen (Non profit organization),
pemeringkatan televisi (television rating), dan sebagainya. Profesi Akuntan Publik
menyediakan assurance services terkait informasi laporan keuangan historis kepada
masyarakat, yang lebih dikenal sebagai jasa Audit. Di Amerika, assurance services yang
juga diberikan oleh profesi akuntan publik mencakup jasa undian dan jasa kontes,
termasuk prakiraan keuangan. Saat ini, kebutuhan masyarakat akan assurance services
terkait pengendalian situs web semakin meningkat, dan profesi akuntan publik dapat
memenuhi kebutuhan ini.
3
Beberapa tema utama AICPA Special Committee on Assurance Services, yakni:
1. Teknologi informasi
2. Fokus pelanggan
3. Lingkungan kompetitif untuk assurance services
4. Independensi keyakinan
5. Pengembangan standar keyakinan dalam bentuk kriteria pengukuran dan
pelaporan
4
4. Akses langsung ke data dapat menggantikan bentuk pelaporan tradisional.
Penggunaan TI akan mengurangi biaya yang terkait dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan manajemen informasi, serta memfasilitasi koneksi antara
produk informasi dan pengambil keputusan melalui jaringan kerja.
5. TI dapat mengubah dinamika hubungan antara penyedia keyakinan dan
pembuat serta pengguna informasi. Perubahan dalam hubungan antara entitas
dan para stakeholder, seperti kreditur, investor, dan analis, yang disebabkan
oleh TI, dapat mempercepat pengembangan model-model keyakinan baru.
5
2.1.3 Lingkungan Kompetitif untuk Assurance Services
Adapun kekuatan penting lain yang mengubah lingkungan jasa akuntansi dan
auditing saat ini melibatkan evolusi teknologi, meningkatnya kompleksitas regulasi,
serta tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas yang semakin tinggi.
1. Substitusi teknologi.
Perangkat lunak terus mengambil alih jasa-jasa yang mudah seperti
pembukuan sederhana dan penyusunan laporan keuangan.
2. Kehilangan pangsa pasar.
Laporan keuangan tidak lagi menjadi sumber utama bagi sebagian
pengambil keputusan. Pemberi pinjaman cenderung menggunakan teknik
"skor kredit" terkomputerisasi untuk keputusan kredit, sementara investor
lebih mengandalkan analisis keuangan daripada laporan keuangan yang telah
diaudit atau di review. Ini mencerminkan pergeseran tren dalam cara
informasi keuangan dinilai dan digunakan.
3. Meningkatnya kecanggihan klien dan pemakai.
Banyak perusahaan besar dan pemakai (seperti: perusahaan yang
melaksanakan analisis keuangan) mempunyai karyawan yang berprofesi
sebagai akuntan publik dengan semakin canggihnya entitas ini, mereka dapat
melaksanakan sendiri jenis-jenis pengikhtisaran dan analisis data yang biasa
mereka berikan kepada kantor akuntan publik.
6
1. Bermodal besar
Pesaing yang besar mungkin mampu mendapatkan sejumlah besar
modal hutang atau ekuitas guna membiayai teknologi yang unggul,
periklanan, atau menciptakan jaringan jasa yang besar.
2. Tidak terhambat oleh peraturan akuntan publik
Regulasi di banyak negara bagian mengatur semua layanan akuntan
publik, termasuk yang diberikan oleh mereka tanpa ijazah khusus. Akuntan
publik dapat menghadapi batasan bersaing karena undang-undang negara
bagian mengatur tipe penugasan, jenis honorarium yang diperbolehkan
(seperti honorarium kontingensi atau komisi), dan jenis laporan yang dapat
dikeluarkan.
3. Gesit
Akuntan publik secara tradisional berhati-hati dan memusatkan
perhatian pada standar. Pesaing baru mungkin lebih gesit dalam
memanfaatkan peluang baru. Mereka mungkin lebih bersedia memikul risiko
yang bergerak lebih cepat dibanding akuntan publik yang berada dalam
proses penetapan standar saat ini.
4. Pakar suatu masalah
Dalam beberapa situasi, pesaing mungkin kurang berpengalaman
dalam menguji asersi. Seorang akuntan publik yang tidak memiliki
pemahaman industri yang cukup atau akses ke pengetahuan industri yang
mendalam akan mengalami kelemahan kompetitif dibandingkan dengan para
ahli lain yang lebih memahami risiko bisnis organisasi atau faktor persaingan
yang krusial.
5. Penyedia informasi dengan database atau sistem terpasang yang besar
Pesaing dalam industri jasa keuangan, contohnya, mungkin memiliki
sumber daya, pemahaman tentang pemilik modal, dan pengalaman industri
yang memungkinkan mereka bersaing dengan akuntan publik. Persaingan
juga dapat datang dari organisasi yang menyediakan sistem komputer dan
memberikan konsultasi terkait rancangan sistem informasi.
7
terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau pihak lain. Kemandirian keyakinan
menjadi hal yang krusial dalam menjaga reputasi dan integritas seorang auditor
internal, serta meningkatkan kepercayaan dari pihak yang menggunakan hasil audit
internal.
Untuk menjaga kemandirian keyakinan, seorang auditor internal perlu
menghindari situasi konflik kepentingan, tumpang tindih tugas, dan pengaruh-
pengaruh yang dapat merusak objektivitasnya. Selain itu, auditor internal diwajibkan
untuk patuh terhadap kode etik dan standar audit internal yang telah ditetapkan oleh
organisasi profesi, seperti The Institute of Internal Auditors (IIA) atau Asosiasi
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Dalam pelaksanaan tugas konsultatif,
auditor internal juga harus berhati-hati agar tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat
merugikan kemandirian dan objektivitasnya saat melaksanakan tugas asuransi.
8
2.2 Contoh Penugasan Assurance Services
9
Mystery shopping Melakukan pembelian secara anonim untuk
menilai upaya tenaga penjualan yang
berhadapan dengan pelanggan dan prosedur
yang mereka ikuti.
Penilaian risiko pengumpulan, Menilai risiko keamanan dan pengendalian
pendistribusian penyimpanan yang berkaitan dengan data elektronik, yang
informasi digital memadai mencakup peyimpanan pendukung
dan di luar lokasi.
Penilaian risiko kecurangan dan Membuat profil risiko kecurangan dan
tindakan ilegal menilai kecukupan sistem serta kebijakan
perusahaan dalam mencegah serta
mendeteksi kecurangan dan tindakan ilegal.
Kepatuhan pada kebijakan dan Menelaah transaksi antara rekanan dagang
prosedur perdagangan untuk menyakinkan bahwa transaksi tersebut
sesuai dengan perjanjian; mengidentifikasi
risiko dalam perjanjian.
Kepatuhan pada perjanjian Menilai apakah royalti yang dibayarkan
royalti hiburan kepada seniman, pengarang, dan lainnya
sesuai dengan perjanjian royalti.
Sertifikasi ISO 9000 Membuat sertifikasi yang menyatakan
bahwa perusahaan telah memenuhi standar
pengendalian mutu ISO 9000, yang
membantu menyakinkan produk perusahaan
bermutu tinggi.
Audit lingkungan Menilai apakah kebijakan dan praktik
perusahaan memastikan bahwa perusahaan
tersebut memenuhi standar dan hukum
lingkungan.
Prinsip dan kriteria telah dikembangkan untuk dua assurance service yang
/dengan e-commerce dan reliabilitas sistem, diantaranya yaitu :
10
1. CPA WebTrustSM
2. CPA SysTrustSM
3. Jasa ElderCare
11
2.3 Definisi Non Assurance Services
Jasa nonassurance adalah layanan yang disediakan oleh Akuntan Publik (AP) tanpa
memberikan pendapat, keyakinan, atau bentuk lain dari keyakinan. Terdapat tiga jenis
jasa yang umumnya disediakan oleh profesi Akuntan Publik:
Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melakukan berbagai tugas akuntansi untuk
klien mereka, mulai dari mencatat transaksi akuntansi hingga menyusun laporan
keuangan. Jasa perpajakan mencakup bantuan yang diberikan oleh akuntan publik
kepada klien mereka dalam pengisian SPT pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan
mewakili klien dalam menghadapi masalah perpajakan. Jasa konsultasi diatur dalam
Standar Jasa Konsultasi, dan meliputi jasa-jasa berikut ini:
a. Konsultation (consultations)
b. Jasa pemberian saran profesional (advisory service)
c. Jasa Implementasi
d. Jasa Transaksi
e. Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainya
f. Jasa produk
12
2.4 Contoh Penyediaan Non-Asurans Services oleh Kantor Akuntan Publik
Banyak penyediaan jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik, dan biasanya
disesuaikan dengan kebutuhan klien, baik itu perorangan maupun badan/perusahaan.
Meskipun demikian, banyak ahli yang memiliki kemampuan di berbagai bidang
akuntansi. Salah satu lingkup penyediaan jasa yang populer oleh Kantor Akuntan Publik
adalah:
13
- Pemantauan tanggal penyampaian dokumen dan memberikan advice kepada
klien audit pada tanggal tersebut.
14
2.4.6 Jasa sistem Teknologi Informasi
Jasa Sistem Teknologi Informasi, ketika memberikan jasa sistem Teknologi
Informasi (TI) kepada klien, Kantor Akuntan Publik harus meyakini, bahwa:
- Klien memahami tanggung jawabnya untuk membangun dan memonitor
sistem pengendalian internal.
- Klien menetapkan tanggung jawab untuk membuat semua keputusan
manajemen sehubungan dengan desain dan implementasi perangkat keras
atau sistem perangkat lunak untuk karyawan yang kompeten, sebaiknya
merupakan manajemen senior.
- Klien membuat semua keputusan manajemen sehubungan dengan dengan
desain dan proses implementasi.
- Klien mengevaluasi kecukupan dan hasil dari desain dan implementasi
sistem, dan
- Klien bertanggung jawab untuk mengoperasikan sistem (perangkat keras
atau perangkat lunak) dan terhadap data yang digunakan atau dihasilkan.
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
A. Alvin, Elder, J. Randal, and Beasley, S. Mark (2006). Auditing and AssuranceService,
12th Edition,
Prentice Hall, Pearson Education.Boynton, C. William, and Johnson, N. Raymond (2006).
Modern Auditing: Assurance Service and The Integrity of Financial Reporting, 8Th
Edition, John Wiley & Sons,Inc.Mulyadi (2002).Edisi ke-6, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Ramadhani, Sofiyasmin. 2014. Jasa Audit Assurance Dan Non Assurance. Diakses pada 28
November 2023 melalui:http://sofiyasmin27.blogspot.com/2014/12/jasa-audit-
assurance-dan-non-assurance.htmlArens,
Sumiyana. 2019. Modul 1 : Konsep Dasar Auditing. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
17