Anda di halaman 1dari 16

ASSURANCE SERVICES

Oleh:

ANDINI UTARI PUTRI (01022681519002)


KELAS BKU AKUNTANSI REGULER PAGI
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
2016
I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan guna mencatat semua
aktivitas, melaporkan perubahan posisi keuangan, serta menggambarkan kinerja
perusahaan-perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Laporan keuangan dibuat untuk
memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan. Para pengguna laporan
keuangan juga oleh manajemen sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan yang dipercayakan kepadanya. Menurut PSAK No. 1 Revisi 2009 laporan
keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya
maupun dengan laporan keuangan entitas lainnya. Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pengguna laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan media pertanggungjawaban seorang manajemen
sebagai pengelola perusahaan kepada pemilik. Sebagai pihak yang diberi otoritas maka
manajemen harus melaporkan hasil kerjanya kepada pihak pemberi otoritas (pemilik).
Begitu juga terhadap pihak lain yang juga berkepentingan terhadap laporan keuangan
tersebut, diantaranya kreditor membutuhkan informasi mengenai profitabilitas serta stabilitas
perusahaan, investor memerlukan informasi mengenai keamanan dan profitabilitas investasi
mereka (Smith dan Skousen, 2009: 18). Kell (2004: 46-47) menyatakan kebutuhan audit
independen atas laporan keuangan disebabkan olek kondisi yang berbeda-beda, beberapa
user laporan keuangan berhadapan dengan konflik kepentingan yang aktual dan potensial
diantara mereka sendiri dan manajemen entitas yang melaporkan. Hal ini berupa keraguan
bahwa laporan keuangan serta data yang terkait yang disiapkan manajemen mungkin tidak
sesuai dengan keinginan manajemen.
Konflik kepentingan juga ada diantara kelompok user laporan keuangan yang
berbeda seperti kreditur dan pemegang saham. Karena itu para user ingin memperoleh
keyakinan dari pihak auditor independen bahwa informasi tersebut bebas dari bias
manajemen dan netral terhadap berbagai kelompok user dalam arti informasi yang disajikan
bukan untuk menguntungkan suatu pihak user. Selama ini perusahaan tidak memiliki
akuntabilitas publik seperti UKM (Usaha Kecil Menengah, Private entities, dan lain-lain)
mengalami dilema dalam penyusunan laporan keuangan. Di satu sisi mereka menginginkan
laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang nantinya digunakan untuk memperoleh
kredit dari bank, tujuan pelaporan pajak maupun tujuan internal perusahaan. Namun disisi
lain mereka menghadapi hambatan dalam pengaplikasian SAK umum sehingga
menimbulkan cost yang besar apabila tetap diterapkan.

II. KAJIAN TEORI

1
ASSURANCE SERVICES
Konsep asurance services meliputi audit yang telah di laksanakan sesuai dengan
statements on auditing standard dan jasa pelaporan khusus, atestasi, serta review dan
kompilasi. Jasa kompilasi merupakan bagian dari kategori assurance services yang baru
karena jasa ini memberikan informasi penting bagi pemngambik keputusan, sekalipun tidak
ada keyakinan eksplisist yang di berikan mengenai realibilitas informasi itu.

DEFINISI ASSURANCE SERVICES


Laporan dari AICPA Special Committee On Assurance Services mendefinisikan
assurance services

Assurance services adalah jasa-jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi, atau kon

Assurance services dapat membantu orang-orang mengambil keputusan yang lebih


baik dengan meningkatkan informasi yang terwsedia bagi mereka. Karena itu, assurance
services dapat:
mengambil informasi dengan menggunakan alat-alat pengukuran yang ada atau dapat
disempurnakan
meningkatkan realiabilitas informasi dengan mengurangi risiko informasi yang berkaitan
dengan keputusan itu. Ini mungkin berada dalam lingkup jasa audit serta atestasi dan
bersifat independen dari pengambil keputusan
meningkatkan relevansi informasi yang di gunakan dalam pengambilan keputusan,
sehingga dapat mengarahkan pada keputusan yang lebih baik dan meningkatkan hasil
organisasi. Aspek assurance services ini berbeda dengan model jasa atestasi yang
sudah dibahas.

DUNIA JASA AKUNTAN PUBLIK

konsultasi

kompilasi
internasional teknologi
keyakinan

perpajakan Audit/ atestasi

Perencanaan keuangan

2
Independensi telah tertanam dalam definisi assurance services. Para pemakai akan
mendapatkan nilai dari kenyataan bahwa akuntan publik tidak mempunyai kepentingan
dengan informasi itu selain dari kegunaannya. Assurance services merupakan jasa
profesional yang mewajibkan Akuntan publik menaati standar kompetensi profesional,
kemahiran jabatan, perencanaan dan supervisi serta data relevan yang mencukupi
Jasa atestasi (misalnya, audit, review atau penugasa atestasi lain) melibatkan
pemberian kesimpulan tertulis yang meneguhkan realiabilitas informasi tertulis yang di
gunakan oleh pihak ketiga. Pada umumnya, ada tiga pihak yang terlibat dalam penugasan
tersebut: pihak yang menyiapkan informasi dan menentukan isi informasi, pihak yang
menggunakan informasi itu, dan akuntan publik. Independensi disyaratkan oleh standar
seerti GAAS atau standar atestasi, dan akuntan publik menyiapkan laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulannya.
Pada akhir spektrum ini, penugasan konsultasi umumnya merupakan penugasan dua
pihak, yaitu antara akuntan publik dan kliennya. Tujuan penugasan konsultasi (consulting
engagement) adalah untuk meningkatkan hasil organisasi. Setiap penugasan dirancang
khusus dan akuntan publik akan menentukan isi informasi dan laporannya pada suatu
penugasan konsultasi. Independensi tidak di wajibkan, tidak ada keyakinan eksplisit yang
diberikan, dan laporan dapat berbentuk tertulis atau lisan. Rekomendasi dalam suatu
penugasan konsultasi tidak diukur terhadap kriteria yang telah ditetapkan seperti standar
GAAP, OCBOA atau COSO tentang pengendalian internal.
Didalam spektrum assurance services terletak antara penugasan atestasi dan
penugasan konsultasi. Sasaran assurance services adalah pengambilan keputusan yang
lebih baik, independensi keyakinan, termasuk dalan devinisi itu, bukan di tentukan oleh
standar profesional. Pada saat publik cenderung memusatkan perhatian pada peningkatan
relevansi informasi, bukan hanya pada reliabilitasnya. Kriteria yang di gunakan selama
penugasan biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan keputusan, bukan
menggunakan satu kriteria yang sesuai untuk semua GAAP dan OCBOA. Penugasan
keyakinan lebih bersifat fleksibel dari pada penugasan atestasi: informasi dapat
dikembangkan baik oleh akuntan publik ataupun oleh entitas yang membuat asersi: dan isi
informasi dapat ditentukan baik oleh akuntan publik, penyusun maupun pemakai.
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena istilah keyakinan
menyiratkan beberapa formulir atau laporan dimana akuntan publik akan memberikan
kesimpulan yang independen tentang informasi. Akan tetapi, disini tidak diperlukan laporan
tertulis.
Beberapa tema utama mengalir ke dalam pekerjan AICPA Special Committee On
Assurance Services yakni

3
teknologi informasi
fokus pelanggan
lingkungan kompetitif untuk assurance services
independensi keyakinan

pengembangan standar keyakinan dalam bentuk kriteria pengukuran dan pelaporan

Perbandingan jasa atestasi, keyakinan dan konsultasi

Atestasi Keyakinan Konsultasi


Hasil Kesimpulan tertulis Informasi yang Rekomendasi
tentang lebih baik bagi berdasarkan
relialibititas asersi pengambil tujuan
tertulis dari pihak keputusan. penugasan
lain Rekomendasi
dapat menjadi
Tujuan Informasi yang produk
Pengambilan Hasil yang lebih
dapat keputusan bai
Pihak-pihak yang diandalkan
Tidak ditetapkan, yang lebih tiga
Umumnya baik Umumnya dua:
terlibat tetapi (meskipun akuntan
dalam umumnya penyusun dan publik di bayar
penugasan tiga(pihak ketiga pemakai dapat di oleh pemakai
biasasnya pekerjakan oleh
eksternal); entitas yang
akuntan publik sama); akuntan
Independensi umumnya
Disyaratkan di oleh publik dibayar
Termasuk dalam oleh Tidak
standar definisi disyaratkan
Substansi keluaran Sesuai dengan Keyakinan Rekomendasi: tidak
akuntan publik kriteria tentang diukur terhadap
yang di tetapkn reliabilitas atau kriteria formal
atau dinyatakan relevansi
informasi: kriteria
dapat ditetapkan,
Bentuk keluaran Tertulis dinyatakan,
Beberapa atau Tertulis atau
akuntan publik bentuk lisan
Informasi penting Aserter komunikasi
Baik akuntan publik Akuntan publik
yang ataupun aserter
di kembangkan
Isi oleh
informasi yang Penyususn (klien) Penyusun, Akuntan publik
ditentukan oleh akuntan
Tingkat keyakinan Pemeriksaan, publik, atau
Fleksibel: Tidak ada keyakinan
review, misalnya yang eksplisit
atau prosedur dapat merupakan
yang di sepakati tingkat kompilasi,
bersama keyakinan yang
eksplisit tentang
kegunaan informasi
untuk tujuan yang
dimaksudkan, atau
implisit dari

4
TEKNOLOGI INFORMASI DAN ASSURANCE SERVICES
Ada beberapa kecenderungan teknologi informasi (TI) yang mempunyai implikasi
penting bagi akuntan publik yang memberikan assurance services. Bebrapa kecenderungan
penting yang diidentifikasi oleh AICPA special committee on assurance services yaitu:
Akan lebih mudah untuk menarik, memproduksi, melacak, dan menganalisis informasi.
Teknologi informasi berguna untuk mempermudah penarikan dan pengendalian
informasi. Banyak aspek kunci dari pengendalian internal menggunakan TI dan
penggunaan teknologi seperti XBRL telah mempermudah pengambilan keputusan untuk
melacak informasi. Kecenderungan ini memberikan nilai yang tinggi bagi
kemampuan akuntan publik untuk menemukan informasi yang relevan dan
menganalisis informasi dalam konteks pengambilan keputusan.
Teknologi sekuriti akan terus meningkat. Skema proteksi database memberikan akses
hanya pada orang-orang yang berwenang. Dengan semakin meningkatnya teknologi
sekuriti, lebih banyak orang akan mempunyai kemampuan untuk memperoleh akses ke
informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan, dan perusahaan yang terlibat
dalam aliansi strategik akan memperoleh akses yang terbagi atas informasi. Sekuriti
atau pengam,anan data semakin meningkat dapat mempermudah perusahaan karena
tersedia akses bagi masyarakat investasi ke data base yang menyediakan informasi
tentang perusahaan secara real-time
TI akan mempercepat pergeseran kekuasaan dari mereka yang menyiapkan informasi
ke mereka yang menggunakan informasi. Laporan keuangan dewasa ini adalah bersifat
satu untuk- semua dimana penyusun dan auditor menyiapkan suatu laporan tunggal
bagi banyak pengambil keputusan. Teknologi TI dapat membuat model yang berlaku
saat ini menjadi usang, dan penting bagi akuntan publik.
Akses data dapat menggantikan pelaporan. TI mengurangi biaya untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan mengelola informasi serta mempermudah untuk menghubungkan
produk-produk informasi dengan pengambil keputusan melalui jaringan kerja. TI akan
memungkinkan perusahaan untuk beralih dari mengirimkan atau melaporkan informasi
ke investor dan kreditor menjadi memberi akses tertentu yang terbatas kepada mereka,
yaitu pada bagian-bagian terpilih dari data base entitas, yang mempermudah
pengembilan keputusan yang lebih baik bagi mereka yang menggunakan informasi itu
TI dapat mengubah hubungan diantara pemberi keyakinan dan penyusun serta
pemakai informasi. Apabila para pengambil keputusan mempunyai akses ke data base,
bukan hanya akses ke informasi yang termasuk dalam laporan tahunan atau 10 K,
maka mereka masih menginginkan keyakinan atas realibilitas informasi itu. Karena TI

5
mengubah hubungan diantara entitas dan pelanggan, kreditor, investor, serta analis,
maka hal itu dapat mempercepat pengembangan model-model keyakinan baru.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PELUANG BAGI ASSURANCE SERVICES


Karena pengambilan keputusan semakin mengendalkan pada TI untuk mendukung
kebutuhan pengambilan keputusan, maka mereka mempunyai kebutuhan yang lebih besar
akan keyakinan atas sistem dan pengendalian. Pengambilan keputusan yang mampu
secara langsung menyadap data base suatu entitas akan sangat berkepentingan dengan
realiabilitas sistem yang menciptakan data base itu. Pertumbungan pertukaran data
elektronik juga akan meningkatkan permintaan akan keyakinan tentang sistem dan
pengendalian.
Pengambil keputusan cenderung mempunyai kebutuhan akan jenis-jenis informasi
baru. Riset yang dilakukan AICPA special Committee on assurance services sudah
menunjukkan adanya permintaan akan informasi tentang risiko yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, bersama dengan informasi yang lebih baik tentang kinerja dan
apakah suatu entitas telah mencapai tujuannya, serta tentang mutu sistem yang
menghasilkan informasi ini.
Pengambilan keputusan mungkin juga memerlukan bantuan perantara yang dapat
membantu melakukan navigasi di lautan data. Masalah utama yang dihadapi banyak
pengambil keputusan adalah adanya informasi tidak relevan yang berlebihan.
Akuntan publik dapat menolong
pengambilan keputusan dengan membantu menyusun kerangka model keputusan
yang sesuai dan mengembangkan informasi yang tepat untuk model-model itu.
Alur waktu dari keyakinan mungkin juga berubah. Karena pemakai mendapatkan
akses langsung ke data, maka mereka mungkin menginginkan keyakinan pada waktu selain
dari akhir tahun atau kuartal. Apabila pemakai secara rutin mempunyai akses real time ke
data bases, maka mereka mungkin memerlukan keyakinan data yag berkesinambungan.

FOKUS PELANGGAN
Assurance services memuasatkan perhatian pada mereka yang mengambil
keputusan berdasarkan informasi dan menggunakan temuan akuntan publik untuk
mengambil keputusan. Dalam bebrapa kasus, pelanggan adalah klien tradisional dan dalam
kasus lain pelanggan adalah pemakai informasi yang diberikan akuntan publik. Ketika
mempertimbangkan assurance services, adalah penting untuk menentukan konsumen akhir
dari informasi, tidak hanya klien yang membayar jasa itu karena, konsumen akhirlah yang
menciptakan permintaan akan jasa itu.

6
AICPA sepecial committee on assurance services melaporkan bahwa peranan
tradisional akuntan publik dalam memenuhi kebutuhan pengambil keputusan telah dibatasi.
Akuntan publik telah
memusatkan perhatian pada risiko yang sempit (risiko audit dan komponennya)
memusatkan perhatian pada ukuran kinerja yang sempit (ukuran keuangan historis)
melaporkan kepada beberapa pemegang saham yang sempit (manajemen
puncak, investor, dan kreditor)
memandang sempit sistem informasi (sistem berdasarkan transaksi
keuangan historis internal)

namun, banyak dari assurance services baru yang direkomendasikan oleh komite akan
banyak memperluas peran tradisional akuntan publik dengan melibatkan akuntan publik
pada rentang informasi yang jauh lebih luas, yang ditujukan guna membantu organisasi dan
pemegang sahamnya mengembil keputusan yang lebih baik

LINGKUNGAN KOMPETITIF UNTUK ASURANCE SERVICES


AICPA assurance services melaporkan bahwa selama periode 1989 sampai 1995
pendapatan dari jasa akuntansi dan auditing tradisional bagi 60 kantor akuntan terbesar
jumlahnya daftar saja, berdasarkan penyesuaian-inflasi. Kekuatan penting lain yang
mengubah lingkungan saat ini untuk jasa akuntansi dan auditing adalah sebagai berikut.
substitusi teknologi. Perangkat lunak terus mengambil alih jasa-jasa yang mudah seperti
pembukuan sederhana dan penyusunan laporan keuangan
kehilangan pangsa pasar. Laporan keuangan tidak lagi menjadi sumber utama informasi
keuangan bagi banyak pengambil keputusan. Banyak pemberi pinjaman mengambil
keputusan kredit berdasarkan teknik skor kredit yang terkomputerisasi, dan banyak
investor lebih menggandalkan pada laporan para analis keuangan, dari pada menuntut
kaporan keuangan yang telah diaudit atau direview
meningkatkan kecanggihan klien dan pemakai. Banyak perusahaan besar dan pemakai
mempunyai karyawan yang berprofesi sebagai akuntan publik. Dengan
semakin canggihnya entitas ini, mereka dapat melaksanakan sendiri jenis-jenis
pengikhtisaran dan analisis data yang biasa mereka berikan kepada kantor akuntan
publik

Pesaing
Model assurance service yang baru adalah jenis dimana akuntan publik harus bersaing
dengan profesional lain dan menjadi yang pertama memasarkan jasa berkualitas. AICPA

7
Special Committee On Assurance Service menguraikan karakteristik berikut berkaitan
dengan para pesaing yang mungkin ada di pasar ini.

Bermodal Besar
Pesaiang yang besar mampu mendapatkan sejumlah besar modal hutang atau ekuitas guna
membiayai teknologi yang unggul, periklanan, atau menciptakan jaringan jasa yang besar.

Tidak Terhambat Oleh Peraturan Akuntan Publik


Daya saing akuntan publik dapat dibatasi oleh undang-undang negara bagian yang
mengatur jenis-jenis penugasan yang dapat diterima seorang akuntan publik, jenis honor
yang dapat di bebankan atau jenis laporan yang diterbitkan

Gesit
Persaing baru mungkin lebih gesit dalam memanfaatkan peluang baru. Mereka mungkin
lebih bersedia memikul risiko, dan bergerak lebih cepat dibandingkan akuntan publik yang
berada dalam proses penetapan standar saat ini.

Pakar Suatu Masalah


Seorang akuntan publik yang tidak yang tidak memiliki pengetahuan industri yang signifikan,
atau akses ke pengetahuan industri yang mendalam, akan mengalami kelemahan kompetitif
dibandingkan dengan pakar lain yang lebih memahami risiko bisnis yang dihadapi oleh
organisasi atau faktor-faktor persaingan yang penting.

Penyedia Informasi Dengan Data Base Atau Sistem Terpasang Yang Besar
Persaingan untuk menyediakan informasi dan membantu pengambil keputusan dapat
berasal dari organisasi yang memiliki akses ke data base atau pengetahuan publik atau
pemilik modal. Persaingan juga dapat berasal dari organsisasi yang menyediakan sistem
komputer dan memberikan konsultasi mengenai rancangan sistem informasi.

Sertifikat Dari Disiplin Lain


Profesional lain juga mendapatkan manfaat dari penunjukan profesional. Para profesional
yang mendapatkan sertifikat dari American Society Of Appraisers saat ini sangat dibutuhkan
di pasaran untuk melaksanakan penilaian usaha.

Keunggulan Kompetitif Akuntan Publik


Keunggulan kompetitif dimana mereka mampu mengangkat diri dari ke posisi yang
mendominasi pasar.

8
Penasihat Bisnis Yang Dipercaya
Banyak klien memandang akuntan publik sebagai penasihat bisnis mereka yang dapat di
percaya. Akuntan publik menikmati reputasi yang kuat dari segi interitas dan objektifitas.

Independensi
Profesi akuntan publik mempunyai reputasi untuk bersikap independensi berdasarkan
tradisinya dan aturan dalam Code Of Profesional Conduct. Independensi seringkali dinilai
tinggi oleh pengambil keputusan yang memerlukan nasihat yang tidak memihak.

Akses Ke Klien
Akuntan publik mempunyai akses yang tidak ada bandingannya ke semua tingkat
organisasi. Auditor mempunyai pemahaman yang unik atas suatu organisasi dan
kebutuhannya. Pengetahuan ini, digabungkan dengan reputasi independensi, merupakan
keunggulan kompetitif yang kuat.

Memperhatikan Kepentian Masyarakat


Akuntan publik sudah lama mempunyai tradisi menyeimbangkan kepentingan klien dan
kepentingan masyarakat. Kepentingan publik dan masyarakat yang secara umum mengakui
bahwa akuntan publik bersikap independen dan tidak memihak.

Sistem Pengendalian Mutu Di Tempat


Akuntan publik berpraktik dalam organisasi yang memiliki peer review internal dan sistem
pengendalian mutu guna memastikan bahwa jasa telah diberikan secara kompeten.
Kesadaran pengendalian dari suatu kantor akuntan yang menerapkan falsafah
pengendalian mutu dapat memberikan nilai tentang komitmen kantor itu terhadap mutu,
meskipun setiap jasa itu tidak mendapat peer review.

INDEPENDENSI KEYAKINAN (ASSURANCE)


Konsep pertimbangan yang independen merupakan bagian dari definisi assurance
services. Kode prilaku profesional mencakup definisi independen untuk audit dan atestasi;
namun banyak assurance services meluas di luar lingkup penugasan yang dilaksanakan
sesuai dengan SASs, SSAEs dan SSARSs. Akibatnya, laporan dari AICPA special
committee on assurance services mendefiniskan independensi keyakinan

Independensi keyakinan (Assurance Independence) adalah tidak adanya kepentingan yang menciptakan risi

9
Konsep risiko dan materialitas bukan merupakan barang baru bagi auditor tetapi
konsep risiko dan materialitas tidak jarang diterapkan pada pembahasan tentang
independensi. Menurut definisi ini, risiko penyimpangan material yang tidak dapat diterima
akan ada jika seseorang yang bernalar logis dan memiliki pengetahuan tentang
kepentingan pemberi keyakinan atas informasi itu dapat menyimpulkan bahwa objektivitas
pemberi keyakinan telah menurun.
Suatu konteks yang penting untuk mengevaluasi independensi adalah Informasi
Yang Menjadi Pokok Dari Penugasan Keyakinan. Independensi adalah suatu fungsi dari
risiko penyimpangan yang material berkaitan dengan informasi yang menjadi pokok
penugasan keyakinan.

PENGEMBANGAN STANDAR ASSURANCE SERVICES


Standar profesional telah dikembangkan untuk memberikan perlakuan dan kriteria
yang konsisten atas transaksi pelaporan dan laporan keuangan dan untuk memberi
pedoman bagi profesional dalam memberi atestasi atas informasi itu. Standar-standar ini
dikembangkan dalam suatu proses yang cermat, yang mungkin memerlukan waktu cukup
lama dari penentuan kebutuhan akan standar sampai penerbitan standar yang relevan.
Proses penetapan standar tradisional (Traditional Standard Setting Process) untuk
mengembangkan exposure draft dan mempertimbangkan dengan cermat alternatif-alternatif,
perlu dilakukan dengan lambat dalam suatu lingkungan dimana sasarannya adalah standar
yang sesuai untuk semua orang.
Akan tetapi, assurance services dirancang untuk menanggapi kebutuhan
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang berbeda mungkin mempunyai
kebutuhan yang juga berbeda, dan kriteria untuk assurance services akan efektif jika hal itu
disarankan atas kebutuhan pelanggan. AICPA Special Committee On Assurance Services
merekomendasikan pendekatan yang lebih responsif untuk mengembangkan kriteria
assurance services yang baru. Komite ini berpendapat bahwa exposure draf dan proses
pemberian komentar dapat lebih efisien dengan menerbitkan naskah terbitan atau exposure
draf di Word Wide Web serta mengumpulkan masukan melalui bulletin board, pertemuan
elektronik di balai kota, dan dialog secara on-line antara penyusun standar serta mereka
yang ingin memberikan komentar, atau mengajukan pertanyaan tentang kriteria pengukuran
dan pelaporan yang diusulkan.
Komite itu juga merasa bahwa perubahan fundamental untuk mengembangkan
kriteria pengukuran dan pelaporan akan menggunakan metode pengembangan standar
berulang atau iteratif. Menurut proses penetapan standar berulang, standar akan segera
diterbitkan setelah nilai dapat diberikan kepada pengambil keputusan dengan harapan
bahwa perbaikan akan menyusul dan bahkan sering dilakukan. Ini serupa dengan model

10
pengembangan perangkat lunak di mana sebuah perusahaan perangkat lunak
mengeluarkan versi 1.0 ke pasar, kemudian menerima umpan balik dari pelanggn,
memperbaiki produk, serta kemudian mengeluarkan versi selanjutnya. Proses perbaikan ini
tidak akan pernah selesai dalam pasar yang bersaing atau kompetitif.
Assurance services executive committee bertanggung jawab untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, dan mengkomunikasikan peluang assurance services yang baru bagi
akuntan publik, yaitu peluang untuk memberikan jasa profesional independen baru yang
meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya, bagi pengambil keputusan. Jika standar
kinrja diperlukan, maka satuan tugas itu bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan
bekerja sama dengan komite teknis senior yang tepat atau badan lain guna membantu
perumusan jika standar kinerja berasal dari bidang terakhir.
Pada awal tahun 2000 Assurance Services Executive Committee mempunyai dua

satuan tugas yang berbeda pada berbagai proyek. Elektronik Commerce Services

Development Taks Force bertanggung jawab untuk mengembangkan assurance services e-

commerce dan memberikan pedoman bagi praktisi untuk memberikan jasa tersebut. badan

ini juga bertanggung jawab mengembangkan kriteria pengukuran untuk menilai integritas

dan keamanan dari jaringan kerja e-commerce, pedoman kinerja serta pelaporan untuk

jasa-jasa akuntan publik, dan rencana untuk mengkomunikasikan konsep jasa itu kepada

para praktisi. Elektronik Commerce Service Development Task Force terlibat secara aktif

dalam pengembangan prinsip dan kriteria baik untuk penugasan CPA WebTrustsm
maupun
sm
Cpa SysTrust

III. PEMBAHASAN ARTIKEL


1. Faktor Faktor Yag Mempengaruhi Perusahaan Membutuhkan Jasa Kantor
Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Menengah Di Kota Medan)
By Silalahi, P. S.
Jurnal Akuntansi, Vol. 3 No. 1 Oktober 2014. Hlm : 29-42
Setiap perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan guna mencatat semua
aktivitas, melaporkan perubahan posisi keuangan, serta menggambarkan kinerja
perusahaan-perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Laporan keuangan dibuat untuk
memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan. Para pengguna laporan
keuangan juga oleh manajemen sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan

11
keuangan yang dipercayakan kepadanya. Menurut PSAK No. 1 Revisi 2009 laporan
keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya
maupun dengan laporan keuangan entitas lainnya. Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media
pertanggungjawaban seorang manajemen sebagai pengelola perusahaan kepada pemilik.
Sebagai pihak yang diberi otoritas maka manajemen harus melaporkan hasil kerjanya
kepada pihak pemberi otoritas (pemilik). Begitu juga terhadap pihak lain yang juga
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, diantaranya kreditor membutuhkan
informasi mengenai profitabilitas serta stabilitas perusahaan, investor memerlukan informasi
mengenai keamanan dan profitabilitas investasi mereka (Smith dan Skousen, 2009: 18).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei pada perusahaan
menengah di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat, apakah faktor kecurangan
pelaporan keuangan, pengajuan kredit ke Bank,Penetapan beban pajak, dan persepsi
organisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan membutuhkan jasa
akuntan publik (KAP). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan menengah di Kota
Medan. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 23 perusahaan menengah di Kota Medan
dengan 63 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 17.00. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor kecurangan pelaporan keuangan, pengajuan kredit ke
bank, penetapan beban pajak dan persepsi organisasi berpengaruh signifikan terhadap
variabel Y, yaitu Jasa Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan nilai signifikansi masing-masing
variabel adalah sama dengan 0.000 pada tingkat alpha 0,05 (5 %) . Nilai R2 sebesar 0,979,
menunjukkan bahwa 97,9% dari variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi
variabel dependen , sedangkan 2,1 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.

2. Perbedaan Sikap Akuntansi Publik dan Pengguna Jasa Akuntan Publik


Terhadap Advertensi Jasa Akuntan Publik
By Herawaty, A. & Destriana, N.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12 No. 3, Desember 2010. Hlm : 187-200
Dunia telah memasuki era globalisasi dan transformasi yang cepat, yang ditandai
dengan berbagai hal seperti perkembangan teknologi dan sosial, serta tidak ketinggalan isu
tentang iklan yang dilakukan oleh akuntan publik, yang telah menjadi perbincangan
kontroversial dalam beberapa tahun ini. Di Indonesia, isu tentang iklan bagi akuntan publik
juga telah menjadi suatu perdebatan. Pada rapat sidang komisi kode etik kongres VI tahun

12
1990 di Jakarta dihasilkan sebuah gagasan untuk memperbolehkan akuntan publik
memasang iklan jasanya dengan batasan-batasan tertentu, tetapi gagasan ini ditolak oleh
sidang pleno (Iskak 2000).
Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh bukti empiris bahwa terdapat
perbedaan antara akuntan publik dan pengguna jasa akuntan publik terhadap advertensi
jasa akuntan publik, dilihat dari dimensi citra profesi, kualitas jasa, harga jasa, kesadaran
konsumen, ukuran KAP, persaingan KAP dan intervensi pemerintah.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
melalui penyebaran kuisioner baik secara langsung maupun melalui perantara (contact
person). Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertama, akuntan
publik yang bekerja di KAP Big Four maupun non Big Four yang berlokasi di wilayah Jakarta,
berpendidikan minimal S-1 Akuntansi dan bekerja di KAP tersebut minimal 2 tahun dan
bukan berstatus sebagai auditor magang atau kontrak. Kedua, pengguna jasa akuntan
publik adalah perusahaan, yaitu pihak pengambil keputusan di perusahaan yang
menggunakan jasa akuntan publik tersebut. Responden yang dijadikan sebagai objek
penelitian adalah para manajer, direktur, dan komisaris yang bekerja pada perusahaan publik
dan non publik di wilayah Jakarta. Pemilihan sampel yang digunakan adalah convenience
sampling.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah disajikan pada bab sebelumnya,
maka penulis menyimpulkan sebagai berikut terdapat per- bedaan sikap antara akuntan
publik dan pengguna jasa akuntan publik ter- hadap advertensi jasa akuntan publik, dilihat
dari dimensi image profesi, kualitas jasa dan kesadaran konsumen. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Payamta (2000). Tidak terdapat perbedaan sikap yang
signifikan antara akuntan publik dan pengguna jasa akuntan publik terhadap advertensi jasa
akuntan publik, dilihat dari dimensi harga jasa, ukuran KAP, persaingan KAP dan intervensi
pemerintah. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Payamta (2000).
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang perlu diperha- tikan untuk
penelitian berikutnya, yaitu responden penelitian hanya terbatas pada auditor yang
bekerja di KAP yang berlokasi di wilayah Jakarta, sehing- ga hasil penelitian tidak dapat
digunakan sebagai dasar generalisasi untuk persepsi seluruh auditor di Indonesia terkait
masalah advertensi akuntan publik serta data yang diperoleh mengenai persepsi sikap
responden disam- paikan secara tertulis melalui instrumen kuisioner, yang belum tentu
men- cerminkan keadaan yang sesungguhnya.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dengan topik sejenis se- baiknya dapat
memperoleh representasi responden dari seluruh wilayah KAP yang ada di Indonesia,
sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar generalisasi dan menyebarkan

13
kuisioner dengan metoda wawancara atau ter- libat tatap muka langsung dengan
responden.

IV. PENUTUP
Konsep asurance services meliputi audit yang telah di laksanakan sesuai dengan
statements on auditing standard dan jasa pelaporan khusus, atestasi, serta review dan
kompilasi. Jasa kompilasi merupakan bagian dari kategori assurance services yang baru
karena jasa ini memberikan informasi penting bagi pemngambik keputusan, sekalipun tidak
ada keyakinan eksplisist yang di berikan mengenai realibilitas informasi itu.
Didalam spektrum assurance services terletak antara penugasan atestasi dan
penugasan konsultasi. Sasaran assurance services adalah pengambilan keputusan yang
lebih baik, independensi keyakinan, termasuk dalan devinisi itu, bukan di tentukan oleh
standar profesional. Pada saat publik cenderung memusatkan perhatian pada peningkatan
relevansi informasi, bukan hanya pada reliabilitasnya. Kriteria yang di gunakan selama
penugasan biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan keputusan, bukan
menggunakan satu kriteria yang sesuai untuk semua GAAP dan OCBOA. Penugasan
keyakinan lebih bersifat fleksibel dari pada penugasan atestasi: informasi dapat
dikembangkan baik oleh akuntan publik ataupun oleh entitas yang membuat asersi: dan isi
informasi dapat ditentukan baik oleh akuntan publik, penyusun maupun pemakai.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin.A dan James K. Loebbecke. 2008, Auditing. Alih Bahasa jusuf. FEUI.
Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, J. & Walter G.Kell. 2010. Modern Auditing. New York : John Wiley & Sons.

Herawaty, A. & Destriana, N. 2010. Perbedaan Sikap Akuntansi Publik dan Pengguna Jasa
Akuntan Publik Terhadap Advertensi Jasa Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol. 12 No. 3, Desember 2010. Hlm : 187-200.
http://www.stietrisakti.ac.id/jba/JBA12.3Desember2010/5_artikel_JBA12.3Desember2
010.pdf (Diakses Pada Tanggal 18 November 2016).

Mewsier, G. & Prawit. 2006. Auditing and Assurance Services a systematic approach.
McGraw-Hill International.

Silalahi, P. S. 2014. Faktor Faktor Yag Mempengaruhi Perusahaan Membutuhkan


Jasa Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Perusahaan Menengah Di Kota
Medan). Jurnal Akuntansi, Vol. 3 No. 1 Oktober 2014. Hlm : 29-42.
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=291416
(Diakses Pada Tanggal 18 November 2016).

15

Anda mungkin juga menyukai