Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH INDEPENDENSI DAN FEE AUDIT

TERHADAP KUALITAS AUDIT

PROPOSAL PENELITIAN

DOSEN PENGAMPUH:

JUNAIDI M.SI., AK., CA., CSRS., DR

DISUSUN OLEH:

SALSABIL ALYAMAMA

5180111151

FAKULTAS BISNIS, PSIKOLOGI, DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian Pengaruh Independensi dan Fee audit terhadap kualitas audit,
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Junaidi M.SI., Ak., CA., CSRS., DR
yang telah membantu penyusun baik secara moral maupun materi sehingga dapat
menyelesaikan tugas proposal dengan tepat waktu, Terima kasih juga saya
ucapkan kepada kedua Orang Tua yang selalu memberikan saya dukungan dalam
pembelajaran daring selama pandemi ini dan teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung saya sehingga bisa menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Semoga Proposal ini dapat memberikan gambaran mengenai Pengaruh


Independensi dan Fee audit terhadap kualitas audit dan dapat memberikan
pengetahuan bagi pembaca. Selain itu penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan Proposal.

Yogyakarta, 02 Januari 2021

Salsabil Alyamama

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................4
1.5 Outcome.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6
2.1 LANDASAN TEORI...............................................................................................6
2.1.1 Indenpendensi............................................................................................6
2.1.2 Fee Audit....................................................................................................6
2.1.3 Kualitas Audit.............................................................................................7
2.2 PENGEMBANGAN HIPOTESIS.............................................................................7
2.2.1 Indenpendensi pada kualitas audit.............................................................7
2.2.2 Fee audit pada kualitas audit......................................................................8
Model penelitian........................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................................10
3.1 Data dan Metode Perolehan Data....................................................................10
3.2 Variabel Penelitian...........................................................................................10
3.3 Definisi Operasional Variabel...........................................................................11
3.3.1 Kualitas audit............................................................................................11
3.3.2 Independensi............................................................................................11
3.3.3 fee audit...................................................................................................11
3.4 Alat Analisis Data..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya suatu perusahaan memerlukan jasa profesional dalam
melakukan pengauditan, agar perusahaan tersebut memperoleh hasil laporan
keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen mendapatkan kepercayaan bagi
pengguna informasi akuntansi, bahwa laporan keuangan telah memenuhi
standar akuntansi dan hasil laporan keuangan yang telah diaudit dapat menjadi
acuan dalam mengambil keputusan. Jasa profesional tersebut dilakukan oleh
kantor akuntan publik. Akuntan publik adalah pihak bersifat independen dan
kompeten dalam mengaudit laporan keuangan. Persaingan antar kantor akuntan
publik sangat ketat, maka dari itu kantor akuntan publik meningkatkan
pelayanan jasa dalam mengaudit laporan keuangan, agar dapat bertahan di
dunia bisnis dan mendapatkan kepercayaan publik.
Riset yang dilakukan Haryono & Susilawati (2018) mengenai pengaruh
kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor internal terhadap
kualitas audit hasil penelitian menyatakan semakin tinggi independensi yang
dimiliki oleh auditor internal maka semakin baik kualitas audit yang
dihasilkan. Auditor dapat meningkatkan independensi yang dimiliki dengan
melakukan pemeriksaan dan penyusunan program audit yang bebas dari
kepentingan pribadi dan juga kepentingan pihak lain. Hal tersebut dikarenakan
apabila seorang auditor internal tidak dipengaruhi oleh pihak lain maupun
kepentingan pribadi maka auditor akan menyatakan pendapatnya berdasarkan
pertimbangan fakta-fakta yang ada. Itu berarti semakin tinggi independensi
yang dimiliki oleh auditor internal semakin baik pula kualitas audit yang
dihasilkannya. Penelitian-penelitian yang lain juga menemukan hasil yang
sama bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit, (Ismiyati,

1
Propan, & Icc, 2019) ;(Udayana, 2017);(Nurjanah & Kartika, 2016);
(Munawaroh, 2019).
Namun beberapa penemuan lain menemukan bahwa independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Riset yang dilakukan (Saputra, 2019)
mengenai determinan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas,
menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dari hasil tingkat signifikansi menunjukkan tidak adanya pengaruh
independensi terhadap kualitas audit, hal tersebut mungkin dikarenakan
independensi sudah menjadi hal yang mutlak harus dimiliki seorang auditor,
bagaimanapun seorang auditor itu didalam melaksanakan tugas pengauditan
harus memastikan bahwa auditor tersebut independen. Riset yang dilakukan
(Wujarso & Saprudin, 2020) mengenai pengaruh kompetensi dan independensi
terhadap kualitas audit pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta
menyatakan hasil yang sama yaitu independensi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit, hal ini terjadi karena adanya akuntan publik yang
mengerjakan dua jenis pekerjaan yang seharusnya tidak dapat dikerjakan
bersamaan, yaitu antara jasa general audit dengan jasa penyusunan laporan
keuangan untuk satu entitas.

Adanya kepercayaan yang besar dari pihak yang menggunakan informasi


auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh jasa akuntan publik, membuat
kantor akuntan publik harus mempertahankan kualitas audit yang dihasilkan
agar dapat dipertanggungjawabkan. Kualitas audit yang dihasilkan dapat
digunakan untuk menambah kepercayaan atau kredibilitas laporan keuangan
bagi pengguna informasi, sehingga dapat mengurangi risiko informasi yang
tidak kredibel. Maka dari itu kualitas audit sangat berperan penting untuk
menjaga kepercayaan publik terhadap keakuratan dan validitas laporan
keuangan.
Kualitas audit adalah karakteristik audit yang telah dapat memenuhi
standar auditing dan juga standar pengendalian mutu yang telah
menggambarkan praktik audit serta menjadi ukuran dari kualitas dalam

2
pelaksanan tugas untuk memenuhi tanggung jawab profesinya (Nugrahini,
2015).

Fee audit merupakan salah satu faktor seorang auditor untuk


melaksanakan pekerjaannya (Hartadi, 2012). Besarnya fee audit dapat
bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang
diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan jasa tersebut,
struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan professional yang
lainnya (Pratistha & Widhiyani, 2014). Dalam kode etik akuntan Indonesia
diatur bahwa imbalan jasa professional tidak boleh bergantung pada hasil atau
temuan atas pelaksanaan jasa tersebut namun beberapa hasil penelitian
menemukan adanya hubungan antara kualitas audit dan fee audit. Kompleksitas
jasa yang dimaksud adalah kompleksitas perusahaan menyangkut banyaknya
anak perusahaan dan jumlah karyawan. Semakin kompleks klien, semakin sulit
untuk mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama pula sehingga fee
audit pun semakin tinggi. Indikator Fee Audit yaitu berdasarkan 1) Resiko
penugasan, 2) Kompleksitas jasa yang diberikan, 3) Struktur biaya kantor
akuntan publik yang bersangkutan dan pertimbangan profesi lainnya, 4)
Ukuran KAP (Pramesti & Wiratmaja, 2017) .
Riset yang dilakukan Kurniasih & Rohman (2014) mengenai pengaruh fee
audit, audit tenure, dan rotasi audit terhadap kualitas audit, dimana hasil
penelitian menyatakan bahwa fee audit memiliki pengaruh positif terhadap
kualitas audit. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi fee audit yang
dibebankan oleh perusahaan klien atas jasa audit maka semakin berkualitas
audit yang dihasilkan. Penelitian-penelitian yang lain juga menemukan hasil
yang sama bahwa fee audit memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit,
(Pramesti & Wiratmaja, 2017);(Hartadi, 2012);(Kurniasih & Rohman, 2014).
Namun beberapa penemuan lain menemukan fee audit tidak berpengaruh
positif terhadap kualitas audit. Riset yang dilakukan Permatasari & Astuti
(2019) menyatakan bahwa fee audit tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Variabel fee audit diukur dengan menggunakan

3
logaritma natural dari biaya audit yang tertera di dalam annual report setiap
perusahaan.
Banyaknya Penelitian yang sudah mengkaji atau melakukan penelitian atas
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit namun beberapa hasil
penelitian terdahulu masih belum konsisten dan belum memuaskan sehingga
menimbulkan research gap. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini
lebih membahas mendalam mengenai pengaruh independensi, fee audit
terhadap kualitas audit.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian ini akan menganalisa tentang pengaruh Independensi dan pengaruh
fee audit terhadap kualitas audit, sehingga dalam penelitian ini rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
2. Untuk menguji pengaruh fee audit terhadap kualitas audit.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:


a. Bagi KAP dan Auditor
Penelitian ini dapat memberikan masukan untuk memahami lebih jauh
tentang pelayanan audit yang baik berupa fee audit dan independensi
terhadap suatu kualitas audit yang dibutuhkan klien dengan mengontrol
mutu dari para anggotanya.
b. Bagi penulis

4
Melalui penelitian ini peneliti berkesempatan untuk mengetahui
pengaruh fee audit dan pengaruh independensi yang terhadap kualitas
audit.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan pada factor-faktor lain yang mempengaruh suatu
kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
informasi dan referensi bagi
penelitian berikutnya yang mengambil judul yang sama sebagai bahan
penelitian dan diharapkan adanya peningkatan dan penyempurnaan dari
penelitian yang telah dilakukan.

1.5 Outcome

Outcome penelitian ini adalah rumusan kebijakan untuk memberikan


kepercayaan para investor kepada seorang auditor mengenai laporan
keuangan yang telah diaudit berdasarkan independensi seorang auditor dan
fee audit seorang auditor.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Indenpendensi
Menurut Haryono & Susilawati (2018) semakin tinggi independensi yang
dimiliki oleh auditor internal maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan.
Auditor dapat meningkatkan independensi yang dimiliki dengan melakukan
pemeriksaan dan penyusunan program audit yang bebas dari kepentingan pribadi
dan juga kepentingan pihak lain. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
auditor internal tidak dipengaruhi oleh pihak lain maupun kepentingan pribadi
maka auditor akan menyatakan pendapatnya berdasarkan pertimbangan fakta-
fakta yang ada. Itu berarti semakin tinggi independensi yang dimiliki oleh
auditor internal semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkannya.

Christiawan (2002) menyatakan independensi memberikan refleksi, bahwa


dalam mengambil keputusan di bidang auditnya, akuntan publik dipengaruhi
oleh dorongan untuk mempertahankan klien auditnya. Tetapi disisi lain hasil
penelitian menun jukkan bahwa terdapat beberapa kekuatan yang bisa
meredakan pengaruh dorongan untuk mempertahankan klien.

2.1.2 Fee Audit

Akuntan publik merupakan jasa professional, sehingga dalam penggunaan


jasa auditor eksternal klien atau perusahaan wajib mengeluarkan biaya atas
jasanya tersebut yang biasa disebut dengan fee audit. Iskak (dalam Suharli, dkk.,
2008). Menurut Kurniasih & Rohman (2014) Biaya yang lebih tinggi akan

6
meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun
dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses
audit dapat meningkatkan kualitas audit. fee audit dapat memengaruhi kualitas
audit yang diberikan oleh akuntan publik (dilihat dari berapa besarnya jumlah
fee audit yang diberikan perusahaan kepada akuntan publik tersebut), sehingga
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan yang dihasilkan oleh
perusahaan.

2.1.3 Kualitas Audit

Kualitas audit adalah kemampuan seorang auditor dalam menemukan salah saji
material dan kemauan untuk mengungkapkan kesalahan tersebut, dimana dalam
melaksanakan tugasnya auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
akuntan publik yang relevan. Kualitas audit yang baik adalah auditor mampu
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya dari laporan keuangan ketika terdapat
hal-hal yang melanggar peraturan yang berlaku sehingga laporan keuangan
bebas dari salah saji material (Yanti, Sochib, & Witjaksono, 2018). Kualitas
audit adalah kemampuan seorang auditor untuk menemukan salah saji dalam
material dam kemauan untuk mengungkapkan kesalahan tersbut, dimana dalam
menjalankan profesi auditor, auditor diharuskan berpedoman pada standar
auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.

2.2 PENGEMBANGAN HIPOTESIS


2.2.1 Indenpendensi pada kualitas audit

Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, semakin tinggi


independensi yang dimiliki oleh auditor internal maka semakin baik kualitas
audit yang dihasilkan. Auditor dapat meningkatkan independensi yang dimiliki
dengan melakukan pemeriksaan dan penyusunan program audit yang bebas dari
kepentingan pribadi dan juga kepentingan pihak lain (Haryono & Susilawati,
2018). Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil penelitian

7
ini mendukung teori planed of behavior yang menjelaskan hubungan sikap dan
perilaku. Secara langsung teori ini menjelaskan sikap dan perilaku auditor dalam
melaksanakan pekerjaan auditnya, bahwa semakin tinggi sikap independensi
yang dimiliki seorang auditor maka semakin tinggi pula kualitas audit yang
dihasilkan (Ismiyati et al., 2019).

Sikap tidak memihak yang ditunjukkan auditor ketika melaksanakan tugasnya


mencerminkan auditor bebas dari pengaruh apapun dan bersikap jujur kepada
kreditur, pihak perusahaan, dan pihak lain yang menaruh kepercayaan terhadap
laporan keuangan yang sudah diaudit. Oleh karena itu, kualitas audit yang tinggi
memerlukan sikap independensi dari auditor (Nurjanah & Kartika, 2016).
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dirumuskan hipotesis pertama dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Indenpendensi berpengaruh terhadap kualitas audit

2.2.2 Fee audit pada kualitas audit

Teori Agensi berhubungan dengan teori biaya transaksi dimana keduanya


terdapat penekanan bahwa teori agensi lebih menekankan pada suatu proses
kontrak sedangkan teori biaya transaksi menekankan pada kontraknya yang
dilakukan antara Akuntan Publik dengan klien (Hartadi, 2012). Tujuan utama
dari teori agensi yaitu untuk menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang
melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak dengan tujuannya dapat
meminimalisir biaya karena informasi yang tidak simetris dan kondisi
ketidakpastian. Oleh sebab itu, teori agensi ini berusaha untuk menjawab
masalah agensi yang terjadi karena pihak-pihak yang saling bekerjasama yang
memiliki tujuan yang berbeda (Hartadi, 2012). Hasil penelitian mengidentifikasi
bahwa fee audit memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi fee audit yang dibebankan oleh perusahaan
klien atas jasa audit maka semakin berkualitas audit yang dihasilkan (Kurniasih
& Rohman, 2014).

8
Besarnya fee audit dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melakukan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan
pertimbangan professional yang lainnya dan hasil penelitian menyatakan bahwa
besaran fee audit berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap
kualitas proses audit. Kondisi ini menggambarkan semakin tinggi fee audit yang
diberikan klien, semakin luas pula prosedur audit yang akan dilakukan auditor
maka kualitas audit yang dihasilkan pun akan tinggi (Pratistha & Widhiyani,
2014). Berdasarkan penjabaran di atas, maka dirumuskan hipotesis kedua dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2: Fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit

Model penelitian
variabel independen variabel Dependen

Independensi

Kualitas Audit

Fee Audit

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Metode Perolehan Data


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, berdasarkan sumber, data
yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan lokasi pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) periode 2019
dengan mengakses situs resmi (www.idx.co.id). Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam dokumentasi dengan cara mencatat data sekunder yang
berupa laporan keuangan perusahaan tahunan yang sesuai dengan kriteria
sampel. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu
penentuan sampel dari populasi yang ada. Obyek dalam penelitian ini adalah
independensi, fee audit, dan kualitas audit pada perusahaan LQ45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun pelaporan 2019.

Kriteria untuk sampel yang yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 selama satu 2019.

2. Perusahaan LQ 45 yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan


keuangan

3. Perusahaan LQ 45 tersebut telah menyampaikan laporan keuangan tahunan


tahun 2019 yang berisi data dan informasi yang dapat digunakan dalam

10
penelitian ini serta laporan keuangan tersebut telah diaudit dan disertai
dengan laporan auditor independen.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2
( dua ) kelompok yaitu variabel terikat (variabel dependent) dan variabel
bebas ( independent variabel). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kualitas audit sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah
independensi dan fee audit.

3.3 Definisi Operasional Variabel


3.3.1 Kualitas audit
Kualitas audit adalah kemampuan seorang auditor dalam menemukan salah
saji material dan kemauan untuk mengungkapkan kesalahan tersebut,
dimana dalam melaksanakan tugasnya auditor berpedoman pada standar
auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Kualitas audit dalam
penelitian ini diproksikan kedalam going consern. Variabel kualitas audit
diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan skala nominal.

3.3.2 Independensi
Independensi merupakan suatu standar auditing yang sangat penting untuk
dimiliki oleh auditor. Auditor harus dapat mempertahankan sikap mental
independen karena opini yang dikeluarkan bertujuan untuk menambah
kredibilitas laporan keuangan yang disajikan manajemen, sehingga jika
auditor tersebut tidak independen maka kualitas audit yang dihasilkan tidak
baik (Bayu Wirama & Harta Mimba, 2017). Variabel independensi diukur
dengan going consern

3.3.3 fee audit


Audit fee adalah fee yang diterima oleh akuntan publik setelah
melaksanakan jasa auditnya, besarnya tergantung dari resiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan. Belum
banyaknya perusahaan yang mencantumkan data fee audit di dalam laporan
tahunan dikarenakan pengungkapan data tentang fee audit di Indonesia

11
masih berupa voluntary disclosure (Rizqiasih, 2010). Pada penelitian ini fee
audit akan diukur dengan menggunakan going consern.

3.4 Alat Analisis Data


a. Data dan Metode Perolehan Data
Penelitian ini menggunakan kuantitatif, berdasarkan sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan lokasi pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) periode
2019 dengan mengakses situs resmi (www.idx.co.id). Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang analisisnya
lebih fokus pada data numerik yang diolah menggunakan metode
statistika. Penelitian ini menggunakan analisis statisik deskriptif dimana
Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk
tabulasi sehingga mudah dipahami, tabulasi menyajikan ringkasan,
pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk table numeric dan grafik
(Malinda, 2015).

b. Metode analisis
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak (Imam
Ghozali, 2011). Uji normalitas penelitian ini menggunakan uji kurtosis dan
skewness, pengujian normalitas biasa dilakukan dengan menggunakan
skewness dan kurtosis, alasan utama penggunaan skewness dan kurtosis
adalah pelaksanaan dan interpretasi dari keduanya lebih mudah.
Menurut Fahmeyzan, Soraya, & Etmy (2018), Uji statistik skewness
dan kurtosis adalah jumlah kuadrat dari kemiringan sampel dan koefisien
kurtosis berlebih yang distandarisasi secara tepat dengan varian asimtotik
mereka. Menerapkan uji skewness dan kurtosis sangat sederhana karena
membandungkan statistik uji skewness dan kurtosis terhadap nilai kritis
atas distribusi chi-squared dengan dua derajat kebebasan (X2). Tes ini
biasanya diterapkan pada rangkaian residu model ekonometrik dinamis.

12
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (sugiyono, 2014).
Regresi linear biasa:

r √n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:

t : Nilai t hitung
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Sampel

Jika terhitung lebih besar dibandingkan dengan tabel pada taraf


signifikansi (0,05) 5%, maka variabel independen mempunyai pengaruh
signifikan. Sebaliknya jika terhitung lebih kecil dibandingkan tabel pada
taraf signifikansi (0,05) 5%, maka variabel tersebut tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan.

Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh variabel


independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk
mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen adalah dengan cara
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Kriteria untuk
menentukan bahwa hipotesis diterima adalah jika nilai signifikansi F
lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dan F hitung lebih besar daripada F
tabel (Ghozali, 2011).

Analisis regresi berganda, yaitu teknik analisis yang digunakan


untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keseluruhan variabel X
terhadap variabel Y. sugiyono (2014) Persamaan regresinya dinyatakan
sebagai berikut:
Υ = β0 +β1X1 + β2X2 + e……..

13
Keterangan:

Υ = variable dependen

β0 = Bilangan konstanta b1

β1 = Bilangan konstanta

β2 = Bilangan konstanta

X1 = variable independen 1

X2 = variable independen 2

e = error

Koefisisen determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan


model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisisen
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2011).
β1 Ʃ X1 Y + β2 Ʃ X 2Y + β3 Ʃ X3 Y
R=
√ Ʃ Y2

Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda

x1 = variable independen 1

x2 = variable independen 2

Interprestasi terhadap kuatnya hubungan korelasi adalah sebagai


berikut:

Table Interpretasi Korelasi

14
INTERVAK KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat

DAFTAR PUSTAKA

Bayu Wirama, A., & Harta Mimba, N. (2017). Kemampuan Komitmen Organisasi
Memoderasi Pengaruh Independensi, Due Professional Care, Time Budget
Pressure Pada Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Bpkp Perwakilan Provinsi
Bali). Buletin Studi Ekonomi, 21(2).
https://doi.org/10.24843/bse.2016.v21.i02.p01

Christiawan, Y. J. (2002). Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik:


Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 4(2),
79–92.

Fahmeyzan, D., Soraya, S., & Etmy, D. (2018). Uji Normalitas Data Omzet
Bulanan Pelaku Ekonomi Mikro Desa Senggigi Dengan Menggunakan
Skewness Dan Kurtosi. Jurnal VARIAN, 2(1), 31–36.
https://doi.org/10.30812/varian.v2i1.331

Ghozali, I. (2011). Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.


Semarang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Hartadi, B. (2012). Pengaruh Fee Audit, Rotasi Kap, Dan Reputasi Auditor

15
Terhadap Kualitas Audit Di Bursa Efek Indonesia. EKUITAS (Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan), 16(1), 84.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2012.v16.i1.2315

Haryono, N. O., & Susilawati, C. (2018). Pengaruh Kompetensi, Independensi,


Dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Akuntansi Bisnis, 16(2), 171–184. Retrieved From
https://doi.org/10.24167/jab.v16i2.1694

Ismiyati, A. A., Propan, P. T., & Icc, R. (2019). Keywords : Competency ,


Independency , Accountability , Auditors Ethics , Quality Of Audit .
Pendahuluan Tinjauan Literatur Dan Pengembangan Hipotesis Theory Of
Planned Behavior ( TPB ) Kompetensi Independensi. 04(01), 89–101.

Kurniasih, M., & Rohman, A. (2014). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Dan
Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal Of Accounting,
3(3), 549–558.

Malinda, D. A. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay


(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2008-2013). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Munawaroh, S. (2019). Pengaruh Independensi Dan Motivasi Terhadap Kualitas


Audit Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Berau. Jurnal Of Economic,
Management And Accounting, 2(1), 27–35.

Nugrahini, P. (2015). Pengaruh Kompetensi Dan Profesionalisme Auditor Internal


Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada BUMN Dan BUMD Di Kota
Yogyakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurjanah, I. B., & Kartika, A. (2016). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika,


Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional Auditor, Objektifitas Dan
Integritas Terhadap Kualitas Audit. Dinamika Akuntansi, Keuangan Dan
Perbankan, Vol. 5, Pp. 123–135.

16
Permatasari, I. Y., & Astuti, C. D. (2019). Pengaruh Fee Audit, Rotasi Auditor,
Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Trisakti, 5(1),
81. Https://Doi.Org/10.25105/Jat.V5i1.4839

Pramesti, I., & Wiratmaja, I. D. N. (2017). Pengaruh Fee Audit, Profesionalisme


Pada Kualitas Audit Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Pemediasi. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 18(1), 616–645.

Pratistha, K. D., & Widhiyani, N. L. S. (2014). Pengaruh Independensi Auditor


Dan Besaran Fee Audit Terhadap Kualitas Proses Audit. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 3, 419–428.

Rizqiasih, P. D. (2010). Pengaruh Struktur Governance Terhadap Fee Audit


Eksternal. Universitas Diponegoro.

Saputra, K. A. K. (2019). Determinan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Kualitas Audit. Journal Of Applied Managerial Accounting, 3(2), 168–180.
Https://Doi.Org/10.30871/Jama.V3i2.1538

sugiyono. Dr. Prof. (2014). Statistik Untuk Penelitian (M. P. Endang


Mulyatiningsih, Ed.). Cv Alfabeta.

Suharli, M. & N. (2008). Konsentrasi Auditor Dan Penetapan Fee Audit :


Investigasi Pada Bumn. 12, 133–148.

Udayana, E. A. U. (2017). Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu,


Risiko Audit, Dan Gender Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi, 18(2),
1545–1574.

Wujarso, R., & Saprudin, S. (2020). Pengaruh Kompetensi Dan Independensi


Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta.
Jurnal Akuntansi & Perpajakan Jayakarta, 1(2), 98–110.

www.idx.co.id. (n.d.). Retrieved from %0Awww.idx.co.id%0A

Yanti, R. W. W. L., Sochib, & Witjaksono, P. (2018). Jurnal Riset Akuntansi


Jurnal Riset Akuntansi. Jurnal Riset Akuntansi, 1(September), 1–7.

17
18

Anda mungkin juga menyukai