NAMA KELOMPOK:
1. Ni Kadek Ayu Desi Dian Wulandari (18089014008)
2. Ni Desak Ketut Ayu Indah Sari (18089014009)
3. I Gusti Ayu Dwi Wardani (18089014019)
4. Ni Luh Eka Dewi Agustini (18089014021)
5. Km. Fermia Koriana Dewi (18089014026)
6. Putu Krisnanda Ariani (18089014030)
7. Ni Kadek Maitri Dharmiyani (18089014032)
8. Ida Ayu Mas Santi Komala Dewi (18089014034)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4
2.1 Pengertian Audit Keperawatan .......................................................... 4
2.2 Tujuan Audit Keperawatan ................................................................ 4
2.3 Manfaat Audit Keperawatan untuk Meningkatkan Manajemen ........ 5
2.4 Klasifikasi Audit Keperawatan .......................................................... 5
2.5 Lingkup Audit Keperawatan .............................................................. 6
2.6 Pengelolaan Audit Keperawatan ........................................................ 6
2.7 Metode Audit Klinik Keperawatan .................................................... 7
2.8 Tahapan Audit Klinik ........................................................................ 8
2.9 Audit Kasus Keperawatan.................................................................. 9
2.10 Sasaran Audit Kasus Keperawatan .................................................... 9
2.11 Target Audit Kasus Keperawatan ...................................................... 10
2.12 Metode Audit Kasus Keperawatan .................................................... 10
2.13 Tahapan Audit Kasus Keperawatan ................................................... 10
2.14 Alur Pelaporan Audit Kasus Keperawatan ........................................ 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi dalam bidang kesehatan sudah mulai berkembang di
Indonesia. Banyak Rumah Sakit berstandar Internasional yang berada di
Indonesia.Rumah sakit ini menjanjikan pelayanan yang paripurna dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Hal ini sesuai dengan amanah
undang-undang nomor 44 tentang Rumah Sakit yang menyebutkan bahwa Rumah
Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan berdasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien,serta mempunyai
fungsi sosial. Amanah ini disambut dengan baik oleh setiap rumah sakit di
Indonesia.
Audit Keperawatan adalah suatu proses analisa data yang menilai tentang
proses keperawatan / hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi
kelayakan dan keefektifan tindakan keperatawan akan bertanggung jawab hal ini
akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.
Audit keperawatan cukup penting karena kekurangan dalam pelayanan
keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien. Disamping itu,
tuntunan akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu semakin meningkat
dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran tentang
kesehatannya. agar terhindar maka kita dituntut untuk memberikan pelayanan
kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta memuaskan klien..
Secara objektif, elemen-elemen pelayanan keperawatan dapat diukur dengan
menggunakan perhitungan statistic serta dianalisis dan dipergunakan sebagai titik
tolak penentuan penilaian secara kualitatif. Secara subjektif, elemen tersebut
memerlukan penilaian secara kualitatif melalui evaluasi klinis dan administrative.
Untuk melaksanakan audit keperawatan diperlukan wadah / struktur yang
diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang
1
keperawatan, komitekeperawatan, gugus mutu, panitia peningkatan mutu
keperawatan, dll.
2
11. Mengetahui Target Audit Kasus Keperawatan.
12. Mengetahui Metode Audit Kasus Keperawatan.
13. Mengetahui Tahapan Audit Kasus Keperawatan.
14. Mengetahui Alur Pelaporan Audit Kasus Keperawatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit Keperawatan
Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien. Hal ini cukup penting karena
kekurangan dalam pelayanan keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan
nyawa klien. Di samping itu, tuntutan akan pelayanan keperawatan yang baik dan
bermutu semakin meningkatdengan meningkatnya pengetahuan masarakat dan
kesadaran tentang kesehatannya. Agar terhindar dari tuntutan itu, perawat dituntut
untuk memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan standar profesi yang
berlaku dan memuaskan klien.
Audit keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari
menentukan topik, menentukan kriteria dan standar, mengumpulkan data,
menganalisa data, menetapkan perubahan, dan melaksanakan re audit. Rangkaian
kegiatan ini di sebut dengan siklus audit keperawatan. Siklus audit keperawatan
harus dilaksanakan secara kontinyu proses asuhan keperawatan komprehenship di
rumah sakit.siklus audit ini diharapkan mampu memotret kualitas mutu profesi dan
pelayanan asuhan keperawatan, dengan demikian bias dilaksanakan perbaikan.
Audit keperawatan harus dilaksanakan dengan integritas yang tinggi oleh tim
independen keperawatan dengan regulasi yang jelas, maka perlu disusun panduan
audit keperawatan.
Pengertian menurut GILLIES (1994), Adalah suatu proses analisa data yang
menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatanakan bertanggung
jawab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.
4
4. Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan keperawatan
5. Menstimulasi pelaporan yang lebih baik terhadap mutu profesi dan pelayanan
keperawatan
6. Untuk melakukan rekomendasi perbaikan pelayanan keperawatan sesuai
kebutuhan pasien dan standar pelayanan keperawatan
5
oleh tenaga keperawatan berdasarkan peristiwa yang terjadi selama proses
pelayanan asuhan keperawatan.
6
5. Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu penilaian
6. Kumpulkan data dan susun data serta penilaiannya
7. Analisa data
8. Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yang dinilai
9. Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
7
2.8 Tahapan Audit Klinik
Langkah-langkah dalam audit klinik keperawatan antara lain :
1. Persiapan
a. Sub komite mutu profesi melaksanakan koordinasi dengan ketua komite
keperawatan untuk memilih dan menetapkan topic dan judul klinik
keperawatan.
b. Ketua komite keperawatan membentuk tim audit klinik keperawatan
yang terdiri dari komite keperawatan, seminatan keperawatan dan
tenaga rekam medis.
c. Tim audit klinik keperawatan menyusun kriteria, dan standar audit.
d. Tim audit klinik keperawatan memilih dan menentukan populasi dan
sampel audit.
e. Tim audit klinik keperawatan menyusun instrument audit.
f. Tim audit klinik keperawatan Menyusun proposal audit klinik
keperawatan.
g. Tim audit klinik keperawatan mengusulkan proposal audit klinik
keperawatan kepada direksi melalui ketua komite keperawatan.
h. Ketua komite keperawatan menerima rekomendasi pelaksanaan audit
klinik keperawatan dari direksi.
i. Ketua komite keperawatan memberikan disposisi pelaksanaan audit
klinik keperawatan kepada tim audit klinik keperawatan.
j. Tim audit keperawatan melaksanakan koordinasi perijinan kepada pihak
terkait.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit klinik keperawatan selanjutnya dilaksanakan oleh tim
audit klinik keperawatan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data audit klinik keperawatan.
b. Melaksanakan analisa data audit klinik keperawatan.
c. Menetapkan perubahan/Plan Of Action (POA).
d. Melaksanakan re-audit klinik keperawatan.
8
e. Melaksanakan analisa hasil re-audit klinik keperawatan.
f. Menyusun kesimpulan dari hasil re-audit klinik keperawatan.
g. Mendokumentasikan hasil kegiatan audit klinik keperawatan.
h. Menyusun laporan audit klinik keperawatan.
i. Melaporkan hasil audit klinik keperawatan kepada direksi dalam
bentuk rekomendasi melalui ketua komite keperawatan.
Tahapan (proses) audit klinik keperawatan dilaksanakan sesuai dengan bagan berikut:
1. MENENTUKAN
TOPIK
6. RE-AUDIT 2. MENENTUKAN
KRITERIA DAN
STANDAR
5. MENETAPKAN 3. PENGUMPULAN
PERUBAHAN DATA
4. ANALISA DATA
9
2.11 Target Audit Kasus Keperawatan
1. Dilaksanakan audit kasus untuk setiap tenaga keperawatan yang diduga
melaksanakan pelanggaran dalam praktik.
2. Ditemukannya problem solving terhadap setiap kasus keperawatan yang
diaudit.
3. Meningkatnya kompetensi tenaga keperawatan sesuai area praktik.
4. Meningkatnya budaya kerja tenaga keperawatan sesuai dengan kompetensi
dan standar pelayanan.
2.12 Metode Audit Kasus Keperawatan
1. Studi kasus
2. Observasi langsung
3. Interview
4. Investigasi
5. Validasi pihak ketiga.
10
4. Sub komite mutu profesi keperawatan mengumpulkan dan melaksanakan
verifikasi data yang dibutuhkan.
5. Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun jadwal audit
insiden/kasus keperawatan.
6. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan koordinasi tentang
jadwal audit insiden/kasus keperawatan kepada auditee dan pihak terkait.
7. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan audit yang dihadiri
oleh auditee yang terkait.
8. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan analisa data dan
merumuskan masalah.
9. Sub komite keperawatan menentukanproblem solving dan rencana tindak
lanjut.
10. Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun laporan kegiatan audit
insiden/kasus keperawatankepada ketua komite keperawatan.
11. Ketua komite keperawatan menyusun dan menyampaikan rekomendasi
kepada direktur utama berdasarkanhasil audit insiden/kasus keperawatan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari
menentukan topik, menentukan kriteria dan standar, mengumpulkan data,
menganalisa data, menetapkan perubahan, dan melaksanakan re audit. Rangkaian
kegiatan ini disebut dengan siklus audit keperawatan.siklus audit keperawatan
harus dilaksanakan secara kontinyu terhadap proses asuhan keperawatan
komprehenship di rumah sakit. Siklus audit ini diharapkan mampu memotret
kualitas mutu profesi dan pelayanan asuhan keperawatan, dengan demikian bias
dilaksanakan perbaikan.
Untuk melaksanakan audit keperawatan diperlukan wadah / struktur yang
diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang
keperawatan, komite keperawatan, gugus mutu, panitia peningkatan mutu
keperawatan, dll.
3.2 Saran
Dengan makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan dapat memahami
konsep tentang Audit Keperawatan dalam mata kuliah manajemen keperawatan
dan suatu saat dapat menerapkannya dengan baik dan benar.
12
DAFTAR PUSTAKA