Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MENGIDENTIFIKASI AUDIT KEPERAWATAN

NAMA KELOMPOK:
1. Ni Kadek Ayu Desi Dian Wulandari (18089014008)
2. Ni Desak Ketut Ayu Indah Sari (18089014009)
3. I Gusti Ayu Dwi Wardani (18089014019)
4. Ni Luh Eka Dewi Agustini (18089014021)
5. Km. Fermia Koriana Dewi (18089014026)
6. Putu Krisnanda Ariani (18089014030)
7. Ni Kadek Maitri Dharmiyani (18089014032)
8. Ida Ayu Mas Santi Komala Dewi (18089014034)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Mengidentifikasi Audit Keperawatan”
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kamu juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, 27 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4
2.1 Pengertian Audit Keperawatan .......................................................... 4
2.2 Tujuan Audit Keperawatan ................................................................ 4
2.3 Manfaat Audit Keperawatan untuk Meningkatkan Manajemen ........ 5
2.4 Klasifikasi Audit Keperawatan .......................................................... 5
2.5 Lingkup Audit Keperawatan .............................................................. 6
2.6 Pengelolaan Audit Keperawatan ........................................................ 6
2.7 Metode Audit Klinik Keperawatan .................................................... 7
2.8 Tahapan Audit Klinik ........................................................................ 8
2.9 Audit Kasus Keperawatan.................................................................. 9
2.10 Sasaran Audit Kasus Keperawatan .................................................... 9
2.11 Target Audit Kasus Keperawatan ...................................................... 10
2.12 Metode Audit Kasus Keperawatan .................................................... 10
2.13 Tahapan Audit Kasus Keperawatan ................................................... 10
2.14 Alur Pelaporan Audit Kasus Keperawatan ........................................ 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi dalam bidang kesehatan sudah mulai berkembang di
Indonesia. Banyak Rumah Sakit berstandar Internasional yang berada di
Indonesia.Rumah sakit ini menjanjikan pelayanan yang paripurna dengan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien. Hal ini sesuai dengan amanah
undang-undang nomor 44 tentang Rumah Sakit yang menyebutkan bahwa Rumah
Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan berdasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien,serta mempunyai
fungsi sosial. Amanah ini disambut dengan baik oleh setiap rumah sakit di
Indonesia.
Audit Keperawatan adalah suatu proses analisa data yang menilai tentang
proses keperawatan / hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi
kelayakan dan keefektifan tindakan keperatawan akan bertanggung jawab hal ini
akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.
Audit keperawatan cukup penting karena kekurangan dalam pelayanan
keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien. Disamping itu,
tuntunan akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu semakin meningkat
dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran tentang
kesehatannya. agar terhindar maka kita dituntut untuk memberikan pelayanan
kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta memuaskan klien..
Secara objektif, elemen-elemen pelayanan keperawatan dapat diukur dengan
menggunakan perhitungan statistic serta dianalisis dan dipergunakan sebagai titik
tolak penentuan penilaian secara kualitatif. Secara subjektif, elemen tersebut
memerlukan penilaian secara kualitatif melalui evaluasi klinis dan administrative.
Untuk melaksanakan audit keperawatan diperlukan wadah / struktur yang
diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang

1
keperawatan, komitekeperawatan, gugus mutu, panitia peningkatan mutu
keperawatan, dll.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Audit Keperawatan?
2. Apa Tujuan Audit Keperawatan?
3. Apa Manfaat Audit Keperawatan?
4. Apa Saja Klasifikasi Audit Keperawatan?
5. Apa Ruang Lingkup Audit keperawatan?
6. Bagaimana Pengelolaan Audit Keperawatan?
7. Apa Metode Audit Klinik Keperawatan?
8. Bagaimana Tahapan Audit Klinik?
9. Apa Pengertian Audit Kasus Keperawatan?
10. Apa Sasaran Audit Kasus Keperawatan?
11. Apa Target Audit Kasus Keperawatan?
12. Apa Metode Audit Kasus Keperawatan?
13. Bagaimana Tahapan Audit Kasus Keperawatan?
14. Bagaiamana Alur Pelaporan Audit Kasus Keerawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Pengertian Audit Keperawatan.
2. Mengetahui Tujuan Audit Keperawatan.
3. Mengetahui Manfaat Audit Keperawatan.
4. Mengetahui Klasifikasi Audit Keperawatan.
5. Mengetahui Ruang Lingkup Audit Keperawatan.
6. Mengetahui Pengelolaan Audit Keperawatan.
7. Mengetahui Metode Audit Klinik Keperawatan.
8. Mengetahui Tahapan Audit Klinik.
9. Mengetahui Pengertian Audit Kasus Keperawatan.
10. Mengetahui Sasaran Audit Kasus Keperawatan.

2
11. Mengetahui Target Audit Kasus Keperawatan.
12. Mengetahui Metode Audit Kasus Keperawatan.
13. Mengetahui Tahapan Audit Kasus Keperawatan.
14. Mengetahui Alur Pelaporan Audit Kasus Keperawatan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit Keperawatan
Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien. Hal ini cukup penting karena
kekurangan dalam pelayanan keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan
nyawa klien. Di samping itu, tuntutan akan pelayanan keperawatan yang baik dan
bermutu semakin meningkatdengan meningkatnya pengetahuan masarakat dan
kesadaran tentang kesehatannya. Agar terhindar dari tuntutan itu, perawat dituntut
untuk memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan standar profesi yang
berlaku dan memuaskan klien.
Audit keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari
menentukan topik, menentukan kriteria dan standar, mengumpulkan data,
menganalisa data, menetapkan perubahan, dan melaksanakan re audit. Rangkaian
kegiatan ini di sebut dengan siklus audit keperawatan. Siklus audit keperawatan
harus dilaksanakan secara kontinyu proses asuhan keperawatan komprehenship di
rumah sakit.siklus audit ini diharapkan mampu memotret kualitas mutu profesi dan
pelayanan asuhan keperawatan, dengan demikian bias dilaksanakan perbaikan.
Audit keperawatan harus dilaksanakan dengan integritas yang tinggi oleh tim
independen keperawatan dengan regulasi yang jelas, maka perlu disusun panduan
audit keperawatan.
Pengertian menurut GILLIES (1994), Adalah suatu proses analisa data yang
menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatanakan bertanggung
jawab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.

2.2 Tujuan Audit Keperawatan


1. Meningkatkan mutu profesi keperawatan dan keselamatan pasien
2. Mengevaluasi profesionalitas proses asuhan keperawatan
3. Mencapai pelayanan keperawatan yang berkualitas

4
4. Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan keperawatan
5. Menstimulasi pelaporan yang lebih baik terhadap mutu profesi dan pelayanan
keperawatan
6. Untuk melakukan rekomendasi perbaikan pelayanan keperawatan sesuai
kebutuhan pasien dan standar pelayanan keperawatan

2.3 Manfaat Audit Keperawatan Untuk Meningkatkan Manajemen


1. Administrasi.
a. Memberikan evaluasi program tertentu
b. Mendukung permintaan untuk akreditasi
c. Melandasi perencanaan program baru oleh perubahan
d. Memungkinkan identifikasi kekuatan dankelemahan
e. Menentukan pengaruh pola ketenagaan
f. Sebagai data pengkajian efisiensi
2. Supervisor.
a. Mengidentifikasi area asuhan keperawatan yang diperlukan
b. Memberikan landasan rencana diklat
c. Mengidentifikasi kebutuhan pengawasan bagi perawat pelaksana.
3. Kepala Ruangan dan Perawat Pelaksanaa.
a. Introspeksi dan evaluasi diri
b. Identifikasi jenis asuhan keperawatan
c. Identifikasi kebutuhan tambahan pengetahuan

2.4 Klasifikasi Audit Keperawatan


Audit keperawatan ada dua macam, yaitu :
1. Audit klinik keperawatan, adalah proses evaluasi secara professional terhadap
mutu profesi tenaga keperawatan dan pelayanan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan secara periodic dan terencana.
2. Audit kasus (insiden) keperawatan, adalah proses evaluasi secara professional
terhadap mutu profesi tenaga keperawatan dan pelayanan asuhan keperawatan

5
oleh tenaga keperawatan berdasarkan peristiwa yang terjadi selama proses
pelayanan asuhan keperawatan.

2.5 Lingkup Audit Keperawatan


1. Audit Struktur
Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakana.
a. Fasilitas
b. Peralatan
c. Petugas
d. Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan
2. Audit Proses
Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan apakah
dilaksanakan sesuai standar. Proses audit menggunakan pendekatan
retrospektif yaitu dengan mengukur kualitas asuhan keperawatan setelah
pasien pulang atau setelah beberapa pasien dirawat
3. Audit Hasil
Dapat dilakukan secara Concurrent atau Retrospective yang berdasarkan
konsep HENDERSON sehingga asuhan keperawatan yang diberikan akan
menghasilkan:
a. Kebutuhan pasien terpenuhi.
b. Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan.
d. Pasien memiliki motivasi .

2.6 Pengelolaan Audit Keperawatan


Proses Audit Keperawatan
1. Tentukan aspek yang akan dievaluasi dan pendekatan yang akan digunakan
2. Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
3. Tentukan standar dan kriteria
4. Susun instrumen evaluasi

6
5. Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu penilaian
6. Kumpulkan data dan susun data serta penilaiannya
7. Analisa data
8. Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yang dinilai
9. Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan

2.7 Metode Audit Klinik Keperawatan


1. Retrospektif
Data yang digunakan adalah data lampau. Data yang diperlukan telah
dikumpulkan secara rutin. Keuntungan metode prospektif adalah bisa
dilakukan lebih mudah dan bisa dilihat di status. Kerugian metode prospektif
adalah kesulitan/tidak bisa diperbaiki secara langsung. Misal: data sudah ada di
computer, rekam medis, dll.
2. Konkuren
Metode ini dilaksanakan dengan menilai proses pelayanan asuhan keperawatan
yang sedang berlangsung. Keuntungan metode konkuren adalah perbaikan bisa
langsung dilaksanakan. Kerugian metode konkuren adalah subjek tidak
mau/malu menyampaikan data yang akurat.
3. Prospektif
Data yang digunakan adalah data baru pada saat pasien masuk. Data ini
digunakan untuk menilai proses asuhan keperawatan yang akan datang.
Keuntungan metode prospektif adalah bias dilakukan menggunakan estimasi
yang pernah dilakukan. Kerugian prospektif adalah belum bias diprediksi apa
yang perlu diperbaiki.

7
2.8 Tahapan Audit Klinik
Langkah-langkah dalam audit klinik keperawatan antara lain :
1. Persiapan
a. Sub komite mutu profesi melaksanakan koordinasi dengan ketua komite
keperawatan untuk memilih dan menetapkan topic dan judul klinik
keperawatan.
b. Ketua komite keperawatan membentuk tim audit klinik keperawatan
yang terdiri dari komite keperawatan, seminatan keperawatan dan
tenaga rekam medis.
c. Tim audit klinik keperawatan menyusun kriteria, dan standar audit.
d. Tim audit klinik keperawatan memilih dan menentukan populasi dan
sampel audit.
e. Tim audit klinik keperawatan menyusun instrument audit.
f. Tim audit klinik keperawatan Menyusun proposal audit klinik
keperawatan.
g. Tim audit klinik keperawatan mengusulkan proposal audit klinik
keperawatan kepada direksi melalui ketua komite keperawatan.
h. Ketua komite keperawatan menerima rekomendasi pelaksanaan audit
klinik keperawatan dari direksi.
i. Ketua komite keperawatan memberikan disposisi pelaksanaan audit
klinik keperawatan kepada tim audit klinik keperawatan.
j. Tim audit keperawatan melaksanakan koordinasi perijinan kepada pihak
terkait.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan audit klinik keperawatan selanjutnya dilaksanakan oleh tim
audit klinik keperawatan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data audit klinik keperawatan.
b. Melaksanakan analisa data audit klinik keperawatan.
c. Menetapkan perubahan/Plan Of Action (POA).
d. Melaksanakan re-audit klinik keperawatan.

8
e. Melaksanakan analisa hasil re-audit klinik keperawatan.
f. Menyusun kesimpulan dari hasil re-audit klinik keperawatan.
g. Mendokumentasikan hasil kegiatan audit klinik keperawatan.
h. Menyusun laporan audit klinik keperawatan.
i. Melaporkan hasil audit klinik keperawatan kepada direksi dalam
bentuk rekomendasi melalui ketua komite keperawatan.

Tahapan (proses) audit klinik keperawatan dilaksanakan sesuai dengan bagan berikut:

1. MENENTUKAN
TOPIK

6. RE-AUDIT 2. MENENTUKAN
KRITERIA DAN
STANDAR

5. MENETAPKAN 3. PENGUMPULAN
PERUBAHAN DATA

4. ANALISA DATA

2.9 Audit Kasus Keperawatan


Audit kasus keperawatan adalah proses evaluasi secara professional terhadap
mutu profesi tenaga keperawatan dan pelayanan asuhan keperawatan oleh tenaga
keperawatan berdasarkan peristiwa yang terjadi selama proses pelayanan asuhan
keperawatan.

2.10 Sasaran Audit Kasus Keperawatan


Sasaran audit kasus keperawatan adalah tenaga keperawatan yang mengalami
dugaan pelanggaran dalam melaksanakan tugas profesi baik pelanggaran etik
maupun disiplin profesi.

9
2.11 Target Audit Kasus Keperawatan
1. Dilaksanakan audit kasus untuk setiap tenaga keperawatan yang diduga
melaksanakan pelanggaran dalam praktik.
2. Ditemukannya problem solving terhadap setiap kasus keperawatan yang
diaudit.
3. Meningkatnya kompetensi tenaga keperawatan sesuai area praktik.
4. Meningkatnya budaya kerja tenaga keperawatan sesuai dengan kompetensi
dan standar pelayanan.
2.12 Metode Audit Kasus Keperawatan
1. Studi kasus
2. Observasi langsung
3. Interview
4. Investigasi
5. Validasi pihak ketiga.

2.13 Tahapan Audit Kasus Keperawatan


Tahapan audit kasus keperawatan meliputi :
1. Membuat design audit
2. Mengumpulkan data kasus yang akan dilakukan audit
3. Menindaklanjuti hasil audit
4. Melakukan re-audit (second audit cycle)
Uraian kegiatan audit kasus keperawatan meliputi :
1. Ketua komite keperawatan menerima disposisi atau penugasan dari direksi
untuk melaksanakan audit terhadap insiden/kasus keperawatan.
2. Ketua komite keperawatan melaksanakan koordinasi dengan sub komite
mutu profesi, sub komite kredensial,sub komite etik dan disiplin, dan
seminatan keperawatan.
3. Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun kriteria dan standar audit
insiden/kasus keperawatan.

10
4. Sub komite mutu profesi keperawatan mengumpulkan dan melaksanakan
verifikasi data yang dibutuhkan.
5. Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun jadwal audit
insiden/kasus keperawatan.
6. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan koordinasi tentang
jadwal audit insiden/kasus keperawatan kepada auditee dan pihak terkait.
7. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan audit yang dihadiri
oleh auditee yang terkait.
8. Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan analisa data dan
merumuskan masalah.
9. Sub komite keperawatan menentukanproblem solving dan rencana tindak
lanjut.
10. Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun laporan kegiatan audit
insiden/kasus keperawatankepada ketua komite keperawatan.
11. Ketua komite keperawatan menyusun dan menyampaikan rekomendasi
kepada direktur utama berdasarkanhasil audit insiden/kasus keperawatan.

2.14 Alur Pelaporan Audit Kasus Keperawatan


Alur pelaporan dari audit kasus keperawatan antara lain:
1. Sub komite mutu profesi keperawatan.
a. Menyusun laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
b. Menyertakan bukti kegiatan audit kasus keperawatan.
2. Ketua komite keperawatan.
a. Melakukan analisalaporan kegiatan audit kasus keperawatan.
b. Membuat laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
c. Merekomendasikan hasil audit kasus keperawatan kepada direksi

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari
menentukan topik, menentukan kriteria dan standar, mengumpulkan data,
menganalisa data, menetapkan perubahan, dan melaksanakan re audit. Rangkaian
kegiatan ini disebut dengan siklus audit keperawatan.siklus audit keperawatan
harus dilaksanakan secara kontinyu terhadap proses asuhan keperawatan
komprehenship di rumah sakit. Siklus audit ini diharapkan mampu memotret
kualitas mutu profesi dan pelayanan asuhan keperawatan, dengan demikian bias
dilaksanakan perbaikan.
Untuk melaksanakan audit keperawatan diperlukan wadah / struktur yang
diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang
keperawatan, komite keperawatan, gugus mutu, panitia peningkatan mutu
keperawatan, dll.
3.2 Saran
Dengan makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan dapat memahami
konsep tentang Audit Keperawatan dalam mata kuliah manajemen keperawatan
dan suatu saat dapat menerapkannya dengan baik dan benar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djasri,Hanevi.2014. Audit Keperawatan. Modul Pelatihan. Surakarta: RSUD


Dr.Moewardi.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2013. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.49 Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniadi,Anwar.2013.Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya.Jakarta Badan
Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai