Dosen: Narmi,.S.Kep.Ns.M.Kes
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….……...iii
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ......................................................................................... 4
A. Pengertian Perencanaan ............................................................... 4
B. Tujuan Perencanaan ...................................................................... 4
C. Syarat perencanaan ....................................................................... 5
D Komponen perencanaan ................................................................ 6
E. Jenis Perencanaan Yang Disusun Kepala Ruang Rawat ........... 7
F. Proses Penyusunan Rencana Penyelesaian Masalah
Manajemen ............................................................................................ 8
G. Perencanaan Dalam Manajemen Rawat Inap............................ 12
H. SNARS (Standart Nasional Akreditasi Rumah Sakit) ................ 14
BAB III PENUTUP ................................................................................... 26
A. Kesimpulan .................................................................................... 26
B. SARAN..............................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun
internasional. Berdasarkan hal tersebut, beberapa dekade terkahir ini
munculah istilah akreditasi untuk menilai kualitas suatu organisasi termasuk
rumah sakit. Secara umum akreditasi berarti pengakuan oleh suatu jawatan
tentang adanya wewenang seseorang untuk melaksanakan atau
menjalankan tugasnya.
Menurut Menurut Kemenkes RI (2011) meskipun rumah sakit ini
telah berlangsung sejak tahun 1995, namun dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi serta makin kritisnya masyarakat Indonesia
dalam menilai mutu pelayanan kesehatan, maka dianggap perlu
dilakukannya perubahan yang bermakna terhadap mutu rumah sakit di
Indonesia. Perubahan tersebut tentunya harus diikuti dengan pembaharuan
standar akreditasi rumah sakit yang lebih berkualitas dan menuju standar
Internasional.
Dalam Dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI khususnya
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem
akreditasi yang mengacu pada Joint Commission International (JCI).
Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit, disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan
pasien rumah sakit dan meningkatkan perlindungan bagi pasien,
masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit dan rumah sakit sebagai
institusi. Beberapa ketentuan yang diatur dalam UU tentang akreditasi
rumah sakit adalah : (1) dalam upaya meningkatkan daya saing, rumah
sakit dapat mengikuti akreditasi internasional sesuai kemampuan,(2) rumah
sakit yang akan mengikuti akreditasi internasional harus sudah
mendapatkan status akreditasi nasional, (3) akreditasi internasional hanya
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud perencanaan?
2. Apa sajakah tujuan perencanaan?
3. Apa sajakah syarat perencanaan?
4. Apa sajakah komponen perencanaan?
5. Apa sajakah jenis perencanaan yang di susun kepala ruang rawat?
6. Bagaimanakah proses penyusunan rencana penyelesaian masalah
manajemen?
7. Bagaimana perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di
ruang rawat inap?
8. Apakah yang dimaksud SNARS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud perencanaan
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan perencanaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah
suatu keputusan dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan,
dimana, berapa, dan bagaimana yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang dapat ditinjau dari proses, fungsi dan keputusan.
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan
adalah pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting
tentang suatu rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai,
bagaimana cara mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan,
bagaimana indicator/ tolak ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa
yang harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan. (Asmuji, 2014).
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam
meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu
pelayanan keperawatan dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan, dibutuhkan perencanaan
yang baik dan professional. Perencanaan yang baik ha, rus berdasarkan
sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif
dan efisien. (Asmuji, 2014).
B. Tujuan Perencanaan
Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:
1. Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan
tujuan.
2. Hal tersebut bermakna pada pekerjaan
3. Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas
yang tersedia
5
C. Syarat perencanaan
D. Komponen perencanaan
1. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya
merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Input yang dapat mengukur pada bahan alat sistem
prosedur atau orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah
dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.
2. Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran
yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian
untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran. Output yang menjadi tolak
ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah
pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
3. Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi
penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar
dan akreditasi.
7
1. Pengumpulan data.
2. Analisis lingkungan
a) Analisis
Situasi Jika keperawatan ingin berhasil, jangan takut
untuk berpikir besar. Oleh karena itu, keperawatan harus
memulai bertindak berdasarkan tujuan. Perawat sebagai
manusia seringkali melewatkan hal-hal semestinya perawat
lakukan dan melakukan hal-hal yang mestinya perawat
lewatkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar perawat lupa
merumuskan tujuan dari setiap langkah yang diambilnya
sehingga sering kali terjadi perawat tersesat ditengah jalan
dan hanya berputar-putar. Selalu diperlukan upaya untuk
memusatkan konsentrasi organisasi layanan keperawatan
untuk melihat apa yang diinginkanya, bagaimana cara
mencapainya dan melakukan evaluasi sejauh mana hal
tersebut terlaksana.
9
c) Analisis TOWS
Menurut Simamora (2012) model ini di kembangkan
oleh david (1989) yang tidak menggunakan singkatan SWOT
seperti yang lazimnya, namun menggunakan TOWS David
tampaknya ingin mendahulukan analisis ancaman dan
peluang, untuk kemudian melihat sejauh mana kapabilitas
internal sesuai dan cocok dengan factor – factor eksternal
tersebut. Terdapat empat strategi yang tampil dari hasil
analisis TOWS tersebut. Strategi SO digunakan untuk
menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam
lingkungan eksternal. Para manager tidak akan meninggalkan
kesempatan untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar
peluang yang di maksud.
Strategi WO bertujuan memperbaiki kelemahan
internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan luar.
Sering di jumpai dilema bahwa ada peluang terlihat, namun
organisasi tidak mampu mengejarnya. Strategi ST akan di
gunakan organisasi untuk menghindari, setidaknya
memperkecil dampak ancaman yang datang dari luar.
Strategi WT adalah taktik pertahanan yang di arahkan pada
usaha memperkecil kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal. Dalam hal ini, aktivitas organisasi
mungkin harus menghentikan sementara dan
membubarkannya, lalu organisasi yang baru atau melebur
masuk ke organisasi sejenis yang lain, mengadakan
rasionalisasi, dan lain – lain.
d) Analisis Tulang Ikan
Analisis tulang ikan digunakan untuk mengategorikan
berbagai sebab potensial dari satu masalah atau pokok
persoalan dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Cara
ini juga membantu dalam menganalisis apa yang
11
1. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja
dengan pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai
contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan
pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut :
Kepala Ruangan.
Perawat Primer.
Perawat Asosiet.
Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi
dan misi Rumah sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan
model asuhan keperawatan sebelumnya, bagaimana kekuatan
sumber daya yang ada dan sarana serta prasarana yang telah
diidentifikasi pada pengumpulan data sebelumnya.
2. Rencana Strategi Perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai
merencanakan bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan didalam Manajemen Keperawatan. Organisasi mulai
menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek
keperawatan yang professional, bagaimana format dan
pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga perawat, mengatur
tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di ruangan, jadwal
kerja dari masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi perawat,
13
1) Tidak lulus akreditasi Rumah sakit tidak lulus akreditasi bila dari 16
bab yang di survei mendapat nilai kurang dari 60 % Bila rumah sakit
tidak lulus akreditasi dapat mengajukan akreditasi ulang setelah
rekomendasi dari surveior dilaksanakan.
2) Akreditasi tingkat dasar Rumah sakit mendapat sertifikat akreditasi
tingkat dasar bila dari 16 bab yang di survei hanya 4 bab, dimana
salah satu babnya adalah Institusi pendidikan pelayanan kesehatan,
mendapat nilai minimal 80 % dan 12 bab lainnya tidak ada yang
mendapat nilai dibawah 20 %
24
Masa Berlaku Status Akreditasi Status akreditasi berlaku selama tiga tahun
kecuali ditarik oleh KARS. Status akreditasi berlaku surut sejak hari pertama
pelaksanaan survei rumah sakit atau saat survei ulang. Pada akhir tiga
tahun siklus akreditasi rumah sakit, rumah sakit harus melaksanakan survei
ulang untuk perpanjangan status akreditasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit berstandar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit meliputi ; Perencanaan, Tujuan
Perencanaan, Syarat Perencanaan, Komponen Perencanaan, Jenis-jenis
perencanaan yang di susun kepala ruang rawat, Proses penyusunan
rencana penyelesaian masalah manajemen, Perencanaan dalam
manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat inap, dan SNARS (Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit) itu sendiri. SNARS atau yang di sebut
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1, merupakan standar
akreditasi baru yang bersifat nasional dan diberlakukan secara nasional di
Indonesia. Disebut dengan edisi 1, karena di Indonesia baru pertama kali
ditetapkan standar nasional untuk akreditasi rumah sakit. Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 berisi 16 bab. Dalam Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 yang selanjutnya disebut SNARS Edisi 1 ini
juga dijelaskan bagaimana proses penyusunan, penambahan bab penting
pada SNARS Edisi 1 ini, referensi dari setiap bab dan juga glosarium istilah-
istilah penting, termasuk juga kebijakan pelaksanaan akreditasi rumah
sakit.
B. SARAN
Diharapkan Rumah Sakit dapat menjalankan manajemen Asuhan
Keperaawatan sesuai standar akreditasi Rumah Sakit agar tercipta
pelayanan kesehatan dengan baik.
27
DAFTAR PUSTAKA