Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN BERDASARKAN KONSEP PDAC

DOSEN PENGAMPU:

INDRIYANI MAKMUN, M.Keb

DISUSUN OLEH:

1. Adilla Handa Putri 2022E1D001

2. Alifiyah Erika Safira 2022E1D003

3. Lifdianti Adita 2022E1D010

4. Puja islah mawaddah 2022E1D015

5. Sabrina Tria Yunita 2022E1D017

6. Astri sabita 2022E1D021

S1 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2023/2024
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Mataram, Februari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Mutu pelayanan ..................................................................................................2
B. Siklus PDCA.......................................................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................8
A. Kesimpulan ........................................................................................................8
B. Saran ..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang bermutu dapat dilakukan dengan baik apabila delakukan
secara terarah dan teratur. Pelayanan kesehatan memiliki peranan penting demi kepuasan
terhadap pasien. Pelayanan yang memuaskan akan membuat pasien untuk selalu memilih
suatu tempat pelayanan medis
Mutu dalam memberikan layanan kesehatan dapat dilihat dari dua hal yaitu pada alat dan
tenaga medis. Dari segi tenaga medis dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan apakah
sudah sesuai dengan prosedur atau tidak. Bisa pula dilihat dari kelengkapan dan ketersediaan
alat yang digunakan.
PDAC di gunakan dalam pelayanan kesehatan guna untuk menunjang mutu layanan yang
diberikan serta menyelesaikan masalah keseahatan. PDCA sendiri singkatan dari Perencanaan
(Plan), Pelaksanaan (Do), Pemeriksaan (Check), Perbaikan ( Action).
Mutu layanan kesehatan dapat dilihat apabila telah melakukan penilaian, tidak mudah
dilakukan karena mutu layanan bersifat multi dimensional artinya setiap orang dapat memiliki
persepsi berbeda karena perbedaan pada dimensi penilaian. Salah satu cara manilainya yaitu
dengan siklus PDCA.
PDCA adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawasan kerja, dan perbaikan kerja yang dilakukan secara terus menerus dan
bersinambungan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat di rumuskan rumusan masalah yaitu bagaimana pelayanan
mutu kebidanan berdasarkan konsep PDCA
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dapat ditarik tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pelayanan mutu kesehatan berdasarkan konsep PDCA

1
BAB II

PEMBAHASAN
A Mutu Pelayanan
Mutu dapat diartikan sebagai ‘’ Derajat kesempurnaaan ‘’atau tingkat kesempurnaan
penampilan dalam hal ini adalah tingkat kesempurnaan penampilan dari pelayanan
Kesehatan.
Syarat untuk mengukur derajad kesempurnaan tentunya harus dibandingkan dengan
sesuatu keadaan kesempurnaan yang di idamkan atau yang ditetepkan yang dinamakan
stantar.
Syarat untuk mengukur mutu pelayanan Kesehatan bisa dilakukan dengan
membandingkan penampilan pelayanan Kesehatan dengan stantar pelayanan Kesehatan yang
ditetapkan.
Mutu dalam pelayanan Kesehatan itu sanagat subjektif tergantung pada persepsi, sistem
nilai, latar belakang sosial, Pendidikan, ekonomi, budaya, dan banyak faktor lain baik pada
masyarakat ataupun pribadi-pribadi terkait pada jasa pelayanan dan Kesehatan.
Jika pada program menjaga mutu terdapat kumpulan masalah ya g harus diselesaikan,
setelah cara penyelesaian masalah berhasil ditetapkan, kegiatan selanjutnya yang harus
dilakukan pada program menjaga mutu adalah melaksanakan cara penyelesaian tersebut.
Dalam program menjaga mutu pelaksaan kegiatan ini tercangkup dalam suatu siklus
kegiatan tertentu yang dikenal dengan nama siklus PDCA ( plan, do, check, action )
Mutu pelayanan Kesehatan merupakan penampilan yang pantas dan sesuai ( yang
berhubungan dengan standar-standar ) dari suatu interfensi yang diketahui aman, yang dapat
memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan dampak ( roemer dalam amirudin, 2007 ) Mutu merupakan
kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan ( saifudin 2006 )
Dimensi mutu pelayanan kebidanan adalah :

 Kompetensi teknis

 Akses terhadap pelayanan

2
 Efektifitas

 Efesiensi

 Kontinuitas

 Keamanan

 Hubungan antar manusia

 Kenyamanan

Mutu pelayanan kebidanan dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian.
Dalam prakteknya melakukan penilaian tidaklah mudah karna mutu dalam pelayanan
kebidanan bersifat multidimensional.
Robert prevost (dalam saifudin) menyatakan perbedaan dimensi penilaian yaitu:
1. Bagi pemakai jasa pelayanan, mutu terikat dengan dimensi ketanggapan petugas
memenuhi kebutuhan klien, kelancaran komunikasi, keprihatian dan keramahtamahan
petugas terhadap klien.
2. Bagi penyelenggara pelayanan, mutu terkait dengan dimensi kesesuaian pelayanan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta otonomi profesi sesuai dengan kebutuhan
klien.
3. Bagi penyandang dana, mutu terkait dengan dimensi efisiensi pemakaian dana,
kewajaran pembiayaan dan kemampaun menekan beban biaya.
Untuk mengatasi adanya perbedaan dimensi ini disepakati bahwa penilaian mutu
berpedoman pada hakekat dasar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan Kesehatan(health
needs and demands) klien pengguna pelayanan yang apabila berhasil akan menghasilkan
kepuasan (client satisfaction) terhadap pelayanan kebidanan yang diselenggarakan.
Menurut amiruddin(2007) dalam pelakukan penilaian mutu ada tiga pendekatan penilaian
mutu, yaitu:
1. Struktur
a. Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan
manajemen, keuangan, sumber daya manusia lainnya difasilitas Kesehatan
b. Struktur = input
c. Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari:
1. Jumlah, besarnya input
2. Mutu struktur atau mutu input
3. Besarnya anggaran atau biaya
4. Kewajaran
2. Proses
3
a) Proses merupakan semua kegiatan yang dilakukan secara professional oleh tenaga
kesehatan (dokter, perawat dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan klien

b) Proses mencakup diagnose, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur


penanganan kasus.

c) Baik tidaknya proses dapat di ukur dari:

a. Relavan tidaknya proses itu bagi klien

b. Fleksibilitas dan efektivitas

c. Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang semestinya

d. Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan


3. Outcomes

a) Outcomes adalah hasil akhir dan tindakan tenaga kesehatan profesional


terhadap klien

b) Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif
maupun negatif

c) Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau
prosedur terntentu

d) Outcome jangka Panjang adalah status Kesehatan dan kemampuan fungsional


klien

Langkah-langkah dalam menetapkan masalah mutu

1. Menyusun daftar masalah

Menggunakan Teknik kesepakatan kelompok (grup decision making):


a. Curah pendapat (brain storming)
b. Kelompok minimal (nominal grup)
2. Melakukan konfirmasi daftar masalah
Dapat dilakukan dengan:
1. Mengumpulkan daftar masalah secara langsung
2. Mengumpulkan daftar masalah secara tidak langsung yaitu dengan meminta
pendapat staf lain yang terkait tentang kebinaran daftar masalah yang telah
disusun
4
3. Menetapkan prioritas masalah mutu pelayanan Kesehatan
1. Kesepakatan (consensus)
2. Pemungutan suara

4. Merumuskan masalah
a. Apa masalahnya
b. Siapa yang terkena masalah
c. Seberapa besar masalah itu
d. Dimana terjadinya
e. Bilamana masalah itu terjadi

5. Menetapkan penyebab masalah mutu, bisa berasl dari;


1. Unsur masukan (input)
2. Unsur proses (process)
3. Unsur lingkungan (environment)

Langkah menetapkan penyebab masalah mutu:

1. Menyusun daftar penyebab masalah

Penyebab masalah adalah ‘sebab’ yang telah terindektivikasi. Gunakan Teknik curah
pendapat atau kelompok nominal. Untuk membantu menyususn daftar penyebab, dapat
menggunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram)

2. Konfirmasi daftar penyebab masalah


1. Melihat atau mengkaji daftar penyebab masalah
2. Menanyakan daftar penyebab masalah kepada staf yang terkait

B. Siklus PDCA

Konsep siklus PDCA pertama kali di perkenalkan oleh walter Shewhart pada tahunn
1930 yang di sebut dengan ‘Shewhart cycle’. PDCA, singkatan bahasa inggris dari ‘Plan, Do,
Check, Aci’ (rencanakan, kerjakan, Cek, tindak lanjut), adalah suatu proses pemecahan
masalah empat Langkah interatif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas.
Selamjutnya komsep ini di Kembangkan oleh Dr. Walter Edwars demi yang kemudian di
kenal dengan ‘The Deming Wheel’ (Tjitro, 2009).

Siklus PDCABerguna aebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem
sehingga mutu pelayanan Kesehatan.

5
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengwasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan.

Siklus PDCA digunakan dalam pelayanan keehatan untuk penyelesaian masalah dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan Kesehatan. Secara sederhana siklus PDCA dapat di
gambarkan sebagai berikut:

Siklus PDCA twerdiri dari 4 tahap, yaitu:

a. Tahap plan(perencanaan)

Tahap pertama PDCA adalah mengidentifikasi masalah untuk merencanakan


Langkah yang perlu dilakukan dalam mencari solusi. Ini disesuaikan dengan ukuran
proyeknya apakah besar atau kecil, rumit atau sederhana. Biasanya tahapan ini berisi
Langkah-langkah kecil yang perlu dilakukan untuk membuat perencanaan yang tepat
guna mengantisipasi kemungkinan gagal.

Untuk memastikan rencana kamu berjalan dengan baik, sebelumnya ada beberapa
pertanyaan yang perlu dijawab yaitu:
1. Apa masalah inti yang perlu diselesaikan?
2. Sumber daya apa yang dimiliki oleh pelayanan Kesehatan?
3. Sumber daya apa yang diperlukan dalam masalah ini?
4. Dalam kondisi seperti apa rencana ini dipandang berhasil serta apa
tujuannya?
5. Apa solusi terbaik menghadapi masalah berdasarkan pada sumber daya yang
tersedia?

Ada baiknya sebelum berlanjut pada tahap kedua, tim Kesehatan memikirkan matang-
matang rencana ini serta mengumpulkan informasi sebanyak mungkin supaya bisa
membuat rencana yang baik dan benar.

b. Tahap do(melakukan)

Setelah membuat perencanaan yang tepat serta menyiapkan solusinya, maka tahapan
selanjutnya dalam PDCA adalah melakukannya atau menguji coba. Ditahap ini kamu bisa
saja melakukan uji coba proyek percontohan skala kecil untuk mengukur apakah hasilnya
sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.Catat setiap perubahan yang terjadi dalam
proses ini karena itu bisa menjadi data-data yang penting dalam proses evaluasi
selanjutnya.

6
c. Tahap check(memeriksa)

Tahapan checking menjadi upaya penting dalam siklus PDCA sebab, dengan melakukan
checking kamu dan tim akan mengetahui kesalahan dalam tahapan kedua yang sempat
dilakukan. Untuk menghindari proses kesalahan yang berulang. Ada beberapa hal yang
bisa kamu lakukan dalam proses ketiga ini seperti:
1. Memeriksa apakah standarnya terpenuhi
2. Memeriksa apa yang berhasil dan salah serta kenapa ini bisa terjadi

Untuk membuat proses ini berjalan dengan sempurna, selain memeriksa hal di atas, kamu
juga dapat melakukan proses pemeriksaan dengan menggunakan model Ishikawa.

Model Ishikawa ini bisa membantu mengidentifikasi masalah lewat 6 pertanyaan


diantaranya:
1. Lihat metode yang digunakan, apakah mungkin masalah berasal dari metode
yang kurang tepat?
2. Lihat dari mesinnya. Apakah peralatan yang digunakan dalam uji coba
tersebut mutakhir atau tidak, apakah alat itu diatur dengan benar atau tidak dan
apakah bisa bekerja dengan baik?
3. Faktor tenaga kerja dengan melihat kualitas, kuantitas, motivasi kerja hingga
apakah sudah mengikuti pelatihan atau belum.
4. Lihat dari mesinnya. Apakah peralatan yang di gunakan dalam uji coba
tersebut mutakhir atau tidak, apakah alat itu di atur dengan benar atau tidak dan
apakah bisa bekerja dengan baik?
5. Faktor tenaga kerja dengan melihat kualitas, kuantitas, motivasi kerja hingga
apakah sudah mengikuti pelatihan atau belum.
6. Lihat faktor bahan yang digunakan dalam uji coba tersebut apakah sudah
menggunakan kualitas bahan yang bagus atau buruk.
7. Metrik juga perlu dilihat, apakah metrik yang di pilih sudah efektif untuk
mengontrol hasil yang diharapkan?
8. Lingkungan uji coba juga mempengaruhi, apakah lingkungan itu sudah
memadai atau tidak?

d. Tahap Action (Tindakan)

Jika hasil dari peninjauan kamu selama tiga tahap di atas hasilnya cukup memuaskan,
maka kamu dan tim dapat mengembangkan metode ini untuk terus dilakukan secara
berulang. Tapi, apabila ada kekurangan atau kesalahan, maka kamu dan tim bisa
berupaya untuk memperbaikinya.Setiap model PDCA yang berhasil akan menjadi

7
baseline standar baru di perusahan. Meski begitu, kamu juga perlu mengingatkan tim
supaya melakukan tahapan PDCA ini dengan hati-hati.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mutu pelayanan kesehatan adalah penampilan yang pantas dan sesuai dari suatu
intervensi yang diketahui aman yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang
bersangkutan dan telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak.

PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja pelaksanaan
kerja proses kerja dan berbagai kegiatan dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan
untuk pelayanan guna untung menunjang mutu pelayanan kesehatan .

B. Saran

1. Sebagai bidan lebih mengetahui cara penilaian dalam mutu pelayanan

2. Sebagai seorang bidan kita harus mengetahui langkah dan strategi apa saja hendaknya
kita lakukan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan

8
DAFTAR PUSTAKA

melalui konsep PDCA. (2017). slideshare.net/khusnuleza/penilaian-mutu-pelayanan-kebidanan-melalui-


konsep-pdca-80117230.

Annissa. (2019). Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan Berdasarkan Pdca. scribd.com.

Kaslan, R. O. (2014). penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui konsep PDCA (Plan, Do, Check,
Action). thechloedzagoev.blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai