Anda di halaman 1dari 13

Makalah Manajemen Keperawatan

Pengontrolan dalam Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh : Ramdhan Alwi Irawan

NIM : PO5303212210271

Kelas : A

D III KEPERAWATAN WAIKABUBAK

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
perlindungannya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna di kerenakan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan yang membangun dari berbagai pihak.

Waikabubak 20 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1. Latar Belakang..............................................................................................

2. Rumusan Masalah.........................................................................................

3. Tujuan ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

1. Konsep Penjaminan Mutu Pelayanan dan Asuhan Keperawatan ................

2. Pengertian .....................................................................................................

3. Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan ......................................................

4. Kepuasan Pelanggan ………………………………………….……………

5. Sistem Audit Mutu ………………………………………………………

6. Laporan Kerja ……………………………………………………………..

BAB III Penutup......................................................................................................

Kesimpulan ..........................................................................................................

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kesehatan saat ini sudah sangat sering dibicarakan, baik dari pihak penyedia jasa
pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari pihak masyarakat sebagai pemakai jasa
pelayanan kesehatan. Menurut Pohan (2012) pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan
telah menjadi suatu kiat yang sistemik serta terus menerus dievaluasi dan disempurnakan
sebagai salah satu perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola dan
merencanakan layanan kesehatan.
Pendekatan itu juga merupakan bagian dari keterampilan yang sangat mendasar
bagi setiap pemberi (provider) layanan kesehatan yang secara langsung melayani pasien.
Mutu pelayanan tidak terlepas dari satu profesi saling keterkaitan,tergantung pada mutu
pelayanan medis dan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien .
Pelayanan keperawatan yang baik didasarkan pada kualitas tindakan profesional
perawat. Menurut Puspitarini (2009) mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan
kepada pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasien, sehingga pasien dapat menghasilkan keunggulan kompetitif melalui
pelayanan yang berkualitas, efesien, inovatif dan menghasilkan customer responsiveness.

2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana konsep penjaminan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan?
b) Apa pengertian peningkatan mutu pelayanan?
c) Apa saja indikator mutu pelayanan kesehatan?
d) Bagaimana konsep kepuasan pelanggan?
e) Apa yang dimaksud dengan sistem audit mutu?
f) Bagaimana laporan kerja?
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui konsep penjaminan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan
b) Untuk mengetahui pengertian peningkatan mutu pelayanan
c) Untuk mengetahui indikator mutu pelayanan kesehatan
d) Untuk mengetahui konsep kepuasan pelanggan
e) Untuk mengetahui apa itu sistem audit mutu
f) Untuk mengetahui laporan kerja
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Penjaminan Mutu Pelayanan dan Asuhan Keperawatan


Pengertian Kualitas atau mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien
ditingkatan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi faktor- faktor yang tidak di
inginkan (Depkes RI,2010). Kualitas mutu pelayanan kesehatan dasar adalah kesesuaian
antara pelayanan kesehatan dasar yang disediakan atau diberikan dengan kebutuhan yang
memuaskan pasien atau kesesuaian dengan ketentuan standar pelayanan (Ridwan, 2017).
Layanan kesehatan yang berkualitas adalah suatu layanan yang dibutuhkan, dalam hal ini
di tentukan oleh profesi layanan kesehatan, dan sekaligus dinginkan baik oleh pasien
ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pohan,2012)
Menurut Azwar (2006) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukan
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri
setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut makin baik pula kualitas pelayanan
kesehatan. Konsep kualitas pelayanan dari harapan yang diharapkan seperti dikemukakan
diatas, ditentukan oleh empat faktor, yang saling terkait dalam memberikan suatu
persepsi yang jelas dari harapan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan. Keempat
faktor tersebut adalah :
1) Komonikasi dari mulut ke mulut (Word of mouth communication), faktor ini sangat
menentukan dalam harapan pelanggan atas suatu jasa/pelayanan. Pemilihan untuk
mengkonsumsi suatu jasa atau pelayanan yang bermutu dalam banyak kasus dipengruhi
oleh informasi dari mulut ke mulut yang diperoleh dari pelanggan yang telah
mengkonsumsi jasa tersebut sebelumnya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran.
2) Kebutuhan pribadi (personal need), yaitu harapan pelanggan bervariasi tergantung pada
karakteristik dan keadaan individu yang memengaruhi kebutuhan pribandinya.
3) Pengalaman masa lalu (post experience), yaitu pengalaman pelanggan merasakan suatu
pelayanan jasa tertentu di masa lalu yang memengaruhi tingakt harapannya untuk
memperoleh pelayanan jasa yang sama di masa kini dan yang akan datang.
4) Komunikasi eksternal (company’s external communication) yaitu komunikasi eksternal
yang digunakan oleh organisasi jasa sebagai pemberi pelayanan melalui berbagai bentuk
upaya promosi juga memegang peran dalam pembentukan harapan pelanggan.

Berdasarkan pengertian diatas terdapat tiga tingkat konsep kualitas layanan yaitu :
1) Bermutu (quality surprise), bila kenyataan pelayanan yang diterima melebihi
pelayanan yang diharapkan pelanggan.
2) Memuaskan (satisfactory quality) bila kenyataan pelayanan yang diterima sama
dengan pelayanan yang diharapkan pelanggan.
3) Tidak bermutu (unacceptable quality), bila ternyata kenyataan pelayanan yang
diterima lebih rendah dari yang diharapkan pelanggan.

2. Pengertian

Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien


dan efektif sesuai standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan secara
menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan
hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan kesehatan/keperawatan sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal. Persepesi tentang mutu suatu organisasi
pelayanan sangat berbeda-beda karena sangat bersifat subjektif, disamping itu selera dan
harapan pengguna pelayanan kesehatan selalu berubah-ubah, banyak pengertian tentang
mutu diantaranya adalah :
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati
(Winston dictonary, 1956).

b. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program (Donabedian, 1980).
c. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri suatu barang atau jasa yang di dalamnya
terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna (Din ISO
8402, 1986).

3. Indikator Mutu

Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi.


Indikator juga mempunyai arti variabel yang menunjukan satu kecenderungan sistem
yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan.
Berdasarkan hal tersebut indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai
pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak
terhadap pelayanan. Indikator mutu pelayanan keperawatan klinik meliputi (DepKes RI,
2008): Keselamatan pasien. Indikator ini meliputi pasien aman dari kejadian jatuh,
dekubitus, kesalahan pemberian obat dan cedera akibat restrain.

1) Dekubitus
Dekubitus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan integritas
kulit. Hal ini terjadi akibat tekanan, gesekan dan atau kombinasi di daerah kulit dan
jaringan di bawahnya.
2) Kesalahan dalam pemberian obat
Kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat terjadi jika perawat benar pasien, benar
obat, benar waktu pemberian, benar dosis obat, benar cara pemberian dan benar
dokumentasi. Kejadian kesalahan pengobatan pasien yang dirawat inap dapat
mengakibatkan keadaan fatal atau kematian. Kejadian nyaris cedera pada pasien.
Kejadian ini sebagai tanda bahwa adanya kekurangan dalam system pengobatan pasien
dan mengakibatkan kegagalan dalam keamanan pasien.
3) Pasien jatuh
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur kelantai atau tempat
lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak
disebabkan oleh penyakit stroke, epilepsy, bahaya karena terlalu banyak aktivitas. Angka
kejadian pasien jatuh adalah presentasi jumlah insidensi pasien jatuh dari tempat tidur
yang terjadi di sarana kesehatan pada periode waktu tertentu setiap bulan.
4) Restrain
Restrain adalah alat bantu yang digunakan untuk mobilisasi, terutama untuk pasien
bingung atau disorientasi. Restrain hanya digunakan bila metode lain sudah tidak aktif.

4. Kepuasan Pelanggan

Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan tercapai bila


terpenuhinya kebutuhan pasien atau keluarga terhadap pelayanan yang diharapkan.
Pelayanan keperawatan sabagai pemberian jasa pelayanan kesehatan sehingga kepuasan
merupakan tujuan utama dan memberikan pelayanan yang berkualitas. Kepuasan
merupakan bagian yang penting dan hal tersebut akan terwujud perawatan dan staff.
Tingkat kepuasan pasien berdasarkan skala dikaitkan dengan efisiensi, efektivitas, biaya
dan perilaku terdiri dari:
Kelengkapan dan ketetapan informasi dinyatakan lengkap bila pasien diberikan informasi
tentang:
1) Orientasi berupa petugas, ruangan dan fasilitas

2) Hak dan kewajiban pasien

3) Validasi, klarifikasi, fasilitas penyakit dan pengobatan

4) Rencana tindakan keperawatan.

5. Sistem Audit Mutu


Audit keperawatan adalah strategi yang umum yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pemberian layanan kesehatan dan merupakan bagian dari proses
evaluasi. Audit profesi keperawatan mengacu pada pengumpulan data, dan
memberikan ringkasan data untuk praktisi dan pengambil keputusan dengan maksud
untuk menginformasikan peningkatan dalam pemberian pelayanan kesehatan dan
membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam perawatan, pengimplementasian
inisiatif peningkatan dan perubahan perilaku penyedia.
Pelaksanaan audit keperawatan menunjukkan kelayakan dan manfaat terutama
mengenai pengurangan waktu untuk mengirim tagihan keasuransi kesehatan, adanya
interaksi yang lebih besar antara auditor dan tim perawatan, adanya pembuatan
indikator dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas kesehatan dan
pendokumentasian keperawatan.
Audit internal pelayanan keperawatan Adalah suatu proses analisa data yang
menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatan akan bertanggung jawab
hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.

A. Manfaat audit internal keperawatan

1. Administrator
a) Memberikan evaluasi program tertentu
b) Mendukung permintaan untuk akreditasi
c) Melandasi perencanaan program baru oleh perubahan
d) Memungkinkan identifikasi kekuatan dan kelemahan
e) Menentukan pengaruh pola ketenagaan
f) Sebagai data pengkajian efisiensi

2. Supervisor
a) Mengidentifikasi area asuhan keperawatan yang diperlukan
b) Memberikan landasan rencana diklat
c) Mengidentifikasi kebutuhan pengawasan bagi perawat pelaksana

3. Kepala Ruangan dan Perawat Pelaksana


a) Introspeksi dan evaluasi diri
b) Identifikasi jenis asuhan keperawatan
c) Identifikasi kebutuhan tambahan pengetahuan

B. Lingkup audit

1. Audit Struktur Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakan


a) Fasilitas
b) Peralatan
c) Petugas
d) Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan

2. Audit Proses
Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan apakah dilaksanakan
sesuai standar. Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif yaitu dengan
mengukur kualitas asuhan keperawatan setelah pasien pulang atau setelah beberapa
pasien dirawat.

3. Audit Hasil
1) Kebutuhan pasien terpenuhi
2) Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
3) Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
4) Pasien memiliki motivasi

C. Pelaksanaan proses audit hasil:

1. Identifikasi kesenjangan
2. Analisa penyebab
3. Tindakan perbaikan:
a) Menyusun rencana
b) Implementasi
4. Kaji tindakan keberhasilan, tindakan kebaikan

D. Proses Audit Keperawatan

1) Tentukan aspek yang akan dievaluasi dan pendekatan yang akan digunakan
2) Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
3) Tentukan standar dan kriteria Susun instrumen evaluasi
4) Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu penilaian
5) Kumpulkan data dan susun data serta penilaiannya
6) Analisa data
7) Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yang dinilai
8) Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
9) Identifikasi pasien dengan nama yang sama

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Manajemen Mutu dalam Pelayanan Keperawatan merupakan suatu pelayanan


keperawatan yang komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual yang diberikan oleh perawat
profesional kepada pasien (individu, keluarga maupun masyarakat) baik sakit maupun sehat,
dimana perawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar pelayanan. Secara
sederhana proses kendali mutu ( Quality Control ) dimulai dari menyusun strandar – standar
mutu, selanjutnya mengukur kinerja dengan membandingkan kinerja yang ada dengan standar
yang telah ditetapkan. Apabila tidak sesuai, dilakukakan tindakan koreksi. Bila diinginkan
peningkatan kinerja perlu menyusun standar baru yang lebih tinggi dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uki.ac.id/2715/1/
BUKUMATERIPEMBELAJARANMANAJEMENKEPERAWATAN.pdf

https://pdfcoffee.com/makalah-mutu-pelayanan-keperawatan-2-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai