PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KUALITAS / MUTU
Membicarakan tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi
setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada
konteksnya. Banyak pakar dalam di bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan
kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya yang palin
populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingakat internasional, yaitu
W.Edwards Deming, Philip B, Crosby dan Joseph M.Juran yang dikutip dari Yamit
(2001:7).
Deming : Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Crosby : Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.
Juran : Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap
spesifikasai.
Berdasarkan pengertian diatas terlihat bahwa kualitas adalah kinerja yang berdasarkan
standar keahlian untuk memenuhi kebutuhan pelangganan.
Kualitas pelayanan dapat diketahui dengn cara membandingkan antara persepsi
(kenyataan) dengan ekspetasi (harapan) pelangganatas satu pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan dan jasa. Penilaian pelanggan terhadap kualitas pelayanan.
Harapan atas suatu pelayanan di pengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1. Komunikasi dari mulut ke mulut (World of mouth communication)
Adalah faktor yang menentukan dalam pembentukan harapan
pelanggan atas suatu jasa / pelayanan. Pemilihan untuk mengkonsumsi suatu jasa /
pelayanan yang bermutu dalam banyak kasus di pengaruhi oleh informasi dari
mulut ke mulut diperoleh dari pelanggan yang telah mengkonsumsi jasa tersebut
sebelumnya.
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, dari
definisi-definisi yang terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam elmen-elemen sebagai
berikut :
1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelangganan.
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Dengan bedasarkan elemen-elemen tersebut, Goest dan Davis (1994) yang dikutip
dari Tjiptono (2003:4) membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya.
Definisi tersebut adalah : Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
B. ASPEK MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Menurut Jacobalis, mutu pelayanan kesehatan mencakup empat aspek yaitu:
1) Penampilan keprofesian atau klinis. Aspek ini menyangkut sumber daya manusia seperti
dokter, perawat yang terkait dengan sikap, perilaku, pengetahuan dan pengalamannya.
2) Efektifitas dan efesiensi. Hal ini menyangkut pemanfaatan sumber daya yang ada.
3) Keselamatan pasien. Aspek ini menyangkut keamanan dan keselamatan pasien,
perlindungan dari resiko yang sekecil-kecilnya terhadap pasien.
4) Kepuasan pasien. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial pasien seperti kebersihan
lingkungan, kemampuan, keramahan, kecepatan pelayanan dan perhatian petugas
terhadap pasien.
5) 4. Indikator penilaian pelayanan kesehatan
C. KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN
1) Pengertian kualitas pelayanan keperawatan
Berdasarkan kebijakan Depkes RI 1998, mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan
kepada pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasien, sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan pada rumah sakit, serta dapat menghasilkan keunggulan
kompetitif melalui pelayanan yang bermutu, efisien, inovatif, dan mengsahilkan customer
responsiveness.
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses yang berjangka panjang, ditunjukan
untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Perubahan yang terjadi
akan mencakup seluruh aspek keperawatan yakni:
a. Penataan pendidikan tinggi keperawatan.
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
c. Pembinaan dan kehidupan keprofesian
d. Penataan lingkungan untuk pekembangan keperawatan.
Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling berhubungan, saling
bergantung, saling mempengaruhidan saling berkepentingan. Oleh karena itu keempat
aspek merupakan focus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisme
serta mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi tantangan
keperawatan di masa mendatang.
2) Strategi peningkatan mutu pelayanan keperawatan
Strategi peningkatan mutu pelayanan keperawatan antara lain:
a. pendidikan berlanjut
b. sumber daya dimanfaatkan secara efisien dan efektif
c. aman bagi pasien dan perovider
d. memuaskan bagi pasien dan provider
e. serta menghormati aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat.
Prasyarat peningkatanan mutu pelayanan keperawatan antara lain pimpinan yang peduli
dan mendukung, sadar mutu bagi seluruh staf, program diklat untuk peningkatan sumber
daya manusia, sarana dan lingkungan yang mendukung dan adanya standar depkes RI.