DI SUSUN OLEH :
ASTIVANI LAKSANDER
1814201196
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan orang lain agar dapat
bertahan hidup. Untuk dapat membina hubungan dengan orang lain, maka
butuh komunikasi sebagai alat untuk berinteraksi. Komunikasi dapat
mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Pada proses keperawatan,
komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan faktor penentu
dalam keberhasilan memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Oleh
karena itu, seorang perawat perlu mempelajari konsep dasar komunikasi
sebagai dasar ilmu bagi perawat. Komunikasi merupakan proses yang sangat
penting dan berarti dalam hubungan antar manusia. Pada profesi
keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan (Purba,
2012).
Setiap makhluk hidup didunia ini akan mengalami proses menua,hal ini
dikarenakan proses menua merupakan hukum alam (sunariani dkk
2007).proses menua akibat dari kehilangan yang bersifat bertahap (gradual
loss) yang terkait banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia, perubahan
seperti kemunduran pada sistem sensorinya yang dapat menyebabkan
terjadinya masalah komunikasi pada lansia.
Terdapat banyak bukti bahwa kesehatan yang optimal pada pasien lanjut usia
tidak hanya bergantung pada kebutuhan biomedis akan tetapi juga
tergantung dari perhatian terhadap keadaan sosial,ekonomi,kultural dan
psikologis.walaupun pelayanan kesehatan secara medis pada pasien lanjut
usia telah cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan komunikasi yang baik
serta empati sebagai bagian penting dalam penanganan persoalan kesehatan
lansia.komunikasi yang baik ini akan sangat membantu dalam keterbatakan
kapasitas fungsional,sosial,ekonomi,perilaku emosiyang labil pada pasien
lanjut usia.
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang dari
pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga menimbulkan respon
tingkah laku sesuai dengan informasi yang diterima oleh penerima pesan.
Menurut Eriksons (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), menjelaskan
bahwa pada orang dewasa terjadi perkembangan psikososial yaitu intimasi
vs isolasi. Orang dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu,
pengetahuan tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama
menetap dalam dirinya, sehingga tidak mudah untuk merubahnya.
Disamping sikap komunikasi pada orang dewasa, kita harus
memperlihatkan atau mampu menciptakan suasana yang dapat mendorong
efektivitas komunikasi pada kelompok usia dewasa maupun lansia dan juga
menciptaan suasana komunikasi yang dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Ada beberapa suasana yang harus diciptakan yaitu, suasana
hormat menghormati, suasana saling menghargai, suasana saling percaya
dan suasana saling terbuka.
Dalam berkomunikasi dengan lansia terdapat beberapa hambatan
seperti, gangguan neurologi, penurunan daya fikir, perawat sering
memanggil nenek, mendengarkan dengan penuh perhatian, perbedaan
budaya, overload sensoris, gangguan penglihatan, hambatan fisik,
hamabatan pribadi, dan gangguan suasana kenyamanan.
Cara untuk mengatasi hambatan komunikasi tersebut, antara lain:
gunakan umpan balik, kenali perbedaan individu, berkomunikasi secara
langsung (face to face), serta gunakan bahasa yang sederhana dan mudah di
pahami.
3.2 Saran
Bagi pembaca khusunya perawat harus memahami tentang aplikasi
terapeutik pada lansia agar pemeriksaan pasien lansia di rumah sakit
berjalan dengan lancar, selain itu juga penting mengetahui apa saja
kemungkinan yang akan menjadi hambatan dalam berkomunikasi dengan
lansia serta dapat mengetahui cara mengatasi hambatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA