A. Latar Belakang Sebagai mahluk social, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus-menerus. Komunikasi bertujuan untuk memudahkan, melaksanakan, kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal, baik komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hunbungan antar manusia. Petugas kesehatan dituntut untuk menerapkan model komunikasi yang tepat dan disesuaikan dengan tahap perkembangan pasien. Pada orang dewasa mereka mempunyai sikap,pengetahuan dan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya sehingga untuk merubah perilakunya sangat sulit. Oleh sebab itu perlu kiranya suatu model komunikasi yang tepat agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan efektif. Bertolak dari hal tersebut kami mencoba membuat makalah yang mencoba menerapkan model konsep komunikasi yang tepat pada dewasa.
B. RumusanMasalah 1. Komunikasi teurapetik pada klien dewasa. 2. Komunikasi teurapetik pada klien lansia. a) Lansia dengan gangguan kognitif. b) Lansia dengan gangguan sensorik.
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasipadaklien dewasa. 2. Untukmengetahuibagaimanakomunikasipadaklienlansia. 1. Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Dewasa
Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dewasa
Dari segi psikologis: Komunikasi adalah sutu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri. Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus, manusia punya perasaan dan pikiran. Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi dan menerimaakan belajar banyak.
Model Komunikasi Pada Klien Dewasa
Model Shanon & Weaver Model Shanon & Weaver memperhatikan problem pada penyampaian pesan informasi berdasarkan tingkat kecermatan. Model Komunikasi Leary Model komunikasi Leary menekankan pengaruh hubungan interaksi di antara dua pihak yang berkomunikasi. Model Interaksi King Model interaksi King menekankan arti proses komunikasi antara perawat dan klien dengan mengutamakan penerapan system perspektif. Model Komunikasi Kesehatan Komunikasi ini difokuskan pada transaksi antara professional kesehatanklien. 3 faktor utama dalam proses komunikasi kesehatan yaitu: 1) Relationship 2) Transaksi 3) Konteks. Teknik Komunikasi Pada Klien Dewasa Suasana saling menghormati. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa, lawan komunikasi (perawat/tenaga kesehatan) harus dapat menghormati pendapat pribadinya.
Suasana saling percaya.
Komunikasi dengan klien dewasa perlu memperhatikan rasa saling percaya akan kebenaran informasi yang dikomunikasikan. Suasana saling terbuka. Keterbukaan untuk menerima hasil komunikasi dua arah, antara perawat atau tenaga kesehatan dan klien dewasa.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Klien Dewasa
Orang dewasa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang menetap dalam dirinya. Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah model interaksi king dan model komunikasi kesehatan.
2. Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Lansia
Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia
Komunikasi pada lansia memerlukan pendekatan khusus. Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap yang khas pada lansia. Berkomunikasi dengan lansia memerlukan suasana yang saling hormat menghormati. Penyampaian pesan langsung tanpa perantara. Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya fungsi organ komunikasi.
Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia
Teknik komunikasi terapeutik yang penting digunakan perawat menurut Mundakir (2006) adalah: Asertif Responsif Fokus Supportif Klarifikasi Sabar ikhlas.
Strategi Komunikasi terapeutik Pada Klien Lansia
Pendekatan fisik Pendekatan Psikis Pendekatan Sosial Pendekatan Spiritual Fase orientasi Fase kerja
a) Lansia Dengan Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan lansia dan merupakan prediktor mayor kejadian demensia yang masih menjadi permasalahan kesehatan dan sosial. Seiring dengan bertambahnya usia, lansia mengalami perubahan fisik, psikologis dan sosial yang akan menurunkan kemampuan intelektual. Komunikasi terapeutik pada lansia dengan gangguan Alzheimer Selalu berkomunikasi dari depan klien Bicara dengan nada dan cara yang normal Pertahankan kontak mata dengan senyum Minimalkan gerakan tangan Menghargai dan pertahankan jarak Bertanya dengan satu pertanyaan
b) Lansia Dengan Gangguan Sensorik
Ganguan sensorik pada lansia mengakibatkan gangguan penerimaan informasi dari reseptor sensorik sehingga mengakibatkan penurunan control motorik atau ganguan gerakan. Komunikasi terapeutik pada lansia dengan gangguan pendengaran Berdiri dekat dan menghadap pasien Bertanya diarahkan pada telinga yang lebih baik Berikan perhatian dan petahankan kontak mata Panggil nama sebelum pembicaraan dimulai Gunakan pembicaran yang jelas, dan pelan Gunakan tekanan suara yang sesuai