Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI

DI SUSUN OLEH:

NAMA : RAUZATUL JANNAH

NIM : 1340351986

DOSEN PEMBIMBING:

Ns . Vara Al Kautsarina ,S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN IBNU SINA KOTA SABANG

TAHUN AJARAN 2020


A. Latar Belakang
Sebagai mahluk social, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia
ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada
dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus-menerus. Komunikasi
bertujuan untuk memudahkan, melaksanakan, kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan optimal, baik komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hunbungan antar
manusia.
Petugas kesehatan dituntut untuk menerapkan model komunikasi yang tepat dan
disesuaikan dengan tahap perkembangan pasien. Pada orang dewasa mereka mempunyai
sikap,pengetahuan dan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya sehingga untuk
merubah perilakunya sangat sulit. Oleh sebab itu perlu kiranya suatu model komunikasi yang
tepat agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan efektif. Bertolak dari hal tersebut kami
mencoba membuat makalah yang mencoba menerapkan model konsep komunikasi yang tepat
pada dewasa.
                             
B. RumusanMasalah
1. Komunikasi teurapetik pada klien dewasa.
2. Komunikasi teurapetik pada klien lansia.
a) Lansia dengan gangguan kognitif.
b) Lansia dengan gangguan sensorik.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasipadaklien dewasa.
2. Untukmengetahuibagaimanakomunikasipadaklienlansia.
1. Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Dewasa

Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dewasa


Dari segi psikologis:
 Komunikasi adalah sutu pengetahuan yang diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri.
 Komunikasi adalah suatu proses emosional dan intelektual sekaligus, manusia punya
perasaan dan pikiran.
 Komunikasi adalah hasil kerjasama antara manusia yang saling memberi dan
menerimaakan belajar banyak.

Model Komunikasi Pada Klien Dewasa


 Model Shanon & Weaver
Model Shanon & Weaver memperhatikan problem pada penyampaian pesan
informasi berdasarkan tingkat kecermatan.
 Model Komunikasi Leary
Model komunikasi Leary menekankan pengaruh hubungan interaksi di antara dua
pihak yang berkomunikasi.
 Model Interaksi King
Model interaksi King menekankan arti proses komunikasi antara perawat dan klien
dengan mengutamakan penerapan system perspektif.
 Model Komunikasi Kesehatan
Komunikasi ini difokuskan pada transaksi antara professional kesehatanklien. 3 faktor
utama dalam proses komunikasi kesehatan yaitu:
1) Relationship
2) Transaksi
3) Konteks.
Teknik Komunikasi Pada Klien Dewasa
 Suasana saling menghormati.
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien dewasa, lawan komunikasi
(perawat/tenaga kesehatan) harus dapat menghormati pendapat pribadinya.

 Suasana saling percaya.


Komunikasi dengan klien dewasa perlu memperhatikan rasa saling percaya akan
kebenaran informasi yang dikomunikasikan.
 Suasana saling terbuka.
Keterbukaan untuk menerima hasil komunikasi dua arah, antara perawat atau tenaga
kesehatan dan klien dewasa.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Klien Dewasa


 Orang dewasa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang menetap dalam
dirinya.
 Model konsep komunikasi yang sesuai untuk klien dewasa adalah model interaksi
king dan model komunikasi kesehatan.

2. Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Lansia

Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia


 Komunikasi pada lansia memerlukan pendekatan khusus.
 Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap yang
khas pada lansia.
 Berkomunikasi dengan lansia memerlukan suasana yang saling hormat menghormati.
 Penyampaian pesan langsung tanpa perantara.
 Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya fungsi
organ komunikasi.

Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia


Teknik komunikasi terapeutik yang penting digunakan perawat menurut Mundakir (2006) adalah:
 Asertif
 Responsif
 Fokus
 Supportif
 Klarifikasi
 Sabar
 ikhlas.

Strategi Komunikasi terapeutik Pada Klien Lansia


 Pendekatan fisik
 Pendekatan Psikis
 Pendekatan Sosial
 Pendekatan Spiritual
 Fase orientasi
 Fase kerja

a) Lansia Dengan Gangguan Kognitif


Gangguan kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan lansia dan merupakan
prediktor mayor kejadian demensia yang masih menjadi permasalahan kesehatan dan
sosial. Seiring dengan bertambahnya usia, lansia mengalami perubahan fisik, psikologis
dan sosial yang akan menurunkan kemampuan intelektual.
Komunikasi terapeutik pada lansia dengan gangguan Alzheimer
 Selalu berkomunikasi dari depan klien
 Bicara dengan nada dan cara yang normal
 Pertahankan kontak mata dengan senyum
 Minimalkan gerakan tangan
 Menghargai dan pertahankan jarak
 Bertanya dengan satu pertanyaan

b) Lansia Dengan Gangguan Sensorik


Ganguan sensorik pada lansia mengakibatkan gangguan penerimaan informasi dari
reseptor sensorik sehingga mengakibatkan penurunan control motorik atau ganguan
gerakan.
Komunikasi terapeutik pada lansia dengan gangguan pendengaran
 Berdiri dekat dan menghadap pasien
 Bertanya diarahkan pada telinga yang lebih baik
 Berikan perhatian dan petahankan kontak mata
 Panggil nama sebelum pembicaraan dimulai
 Gunakan pembicaran yang jelas, dan pelan
 Gunakan tekanan suara yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai