MAKALAH KELOMPOK
Saat ini, mutu merupakan faktor utama di sebuah negara untuk meningkatkan
daya saing. Para ilmuwan telah sampai pada kesimpulan bahwa dalam kondisi saat
ini revolusi informasi, keunggulan kompetitif tidak ditentukan oleh ukuran negara, atau
oleh sumber daya alamnya yang kaya, atau dengan modal finansial dalam jumlah
yang signifikan, yang penting adalah tingkat pendidikan dan jumlah pengetahuan yang
usang, pengetahuan baru menggantikannya, dan proses ini akan diulang tanpa akhir.
Karena itu, orang perlu belajar sepanjang waktu hidup untuk memenuhi persyaratan
Usaha Kesehatan merupakan hak dasar setiap individu dan semua warga
salah satu indikator positif meningkatnya kesadaran hukum dalam masyarakat. Sisi
ataupun rumah sakit disomasi, diadukan atau bahkan dituntut pasien secara hukum.
kalangan para tenaga kesehatan yang pada gilirannya akan mempengaruhi proses
sumber daya manusia. Oleh karena itu perlu disadari Kesehatan menjadi tanggung
Konstitusi UUD 1945 Pasal 28-H dan UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Dinyatakan bahwa: ”Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
Ada konsep tentang mutu yang harus dipahami sehingga tidak mengalami
kerancuan saat memberi pelayanan. Mutu tidak serta merta baik menurut penerima
layanan, tetapi juga harus dinilai baik oleh pemberi layanan serta harus memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga konsep terkait mutu harus dapat
Adapun dimensi mutu yang harus dipahami. Dimensi mutu adalah dimensi-
dimensi yang harus dapat dirasakan dan terpenuhi oleh suatu layanan tersebut. Suatu
disepakati tersebut.
Oleh karena itu, kelompok ini akan membahas tentang konsep mutu dan
dimensi mutu agar lebih memahami batasan konsep mutu serta dimensi-dimensi mutu
sehingga pelayanan yang diberikan dapat disebut sebagai pelayanan yang bermutu
baik.
PEMBAHASAN
Iman, 2017). Baik atau tidaknya mutu sangat bergantung dari kacamata yang
melihatnya. Melihat dari mata produsen, produk yang bermutu adalah produk yang
sesuai dengan spesifikasi desainnya, tidak cacat dan sesuai dengan standar yang
produk yang memiliki kombinasi harga dan fitur yang baik serta menarik bagi sebagian
besar pelanggan. Bagi konsumen produk berkualitas adalah produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen, sehingga dalam harapan individu apa yang seseorang
anggap sebagai produk berkualitas mungkin tidak dianggap sebagai produk yang
Demikian pula dengan mutu pelayanan kesehatan, hal ini akan tergantung dari
memenuhi standar
4. Menurut yayasan atau pemilik adalah menuntut pemilik agar memiliki tenaga
konsep tentang mutu ada poin-poin penting yang dapat diambil, yaitu :
2. Mutu itu bersifat dinamis, apa yang dianggap bermutu hari ini mungkin tidak
Konsep mutu dapat disimpulkan sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk
atau jasa. Dari sudut pandang konsumen konsep mutu dapat dinilai sebagai usaha
memenuhi harapan konsumen yang berubah dari waktu ke waktu. Sehingga, konsep
mutu adalah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan dalam
rangka memenuhi harapan konsumen. Hal ini berguna untuk menetapkan apakah
sasaran yang diharapkan tercapai dengan memperbaiki setiap proses itu sendiri
memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
kode etik profesi (Azwar dalam Iman, 2017). Ada beberapa sudut pandang mengenai
yang tepat dan mendapatkan hasil yang baik. Setiap orang menginginkan
menginginkan fasilitas fisik yang disediakan dalam kondisi yang bersih dan
nyaman, mereka menginginkan dokter mereka untuk menggunakan teknologi
yang tersedia.
nilai yang sepadan dengan rupiah yang telah dia keluarkan. Bagi pihak
pembayar melihat dar sisi “cost effectiveness” yang berarti mendapatkan nilai
setidaknya ketiga pihak-pihak diatas. Pengertian mutu dari sumber lain adalah
menurut The Institute of Medicine (IOM), mendefinisikan mutu pelayanan
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu layanan kesehatan.
Dimensi kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi mutu pelayanan kesehatan
yang sangat penting. Kualitas pelayanan yang baik akan menimbulkan kepuasan
pada pelanggan atau pengguna jasa layanan (pasien). Kepuasan pelanggan adalah
indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan. Ukuran mutu pelayanan,
kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang
pelanggan merupakan salah satu cara untuk mengukur penampilan rumah sakit
yang diberikan pada pasien harus selalu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
Ada lima dimensi mutu yang saat ini dipergunakan para pelanggan untuk
mengevaluasi kualitas jasa. Kelima hal itu diantaranya (Elliana, 2018 dan Berry dalam
Prakoso, 2019) :
1. Bukti Langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan
pelayanan yang tidak langsung seperti tempat parkir, keadaan ruang tunggu
bersifat tidak dapat dipegang atau diraba secara fisik,maka perlu ada ukuran
lain yang dapat dirasakan secara nyata oleh pelanggan pelayanan kesehatan.
ruang penerimaan pasien yang bersih, nyaman, tersedia kursi yang cukup,
tersedia televisi, peralatan kantor yang lengkap, seragam staf yang bersih dan
dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Dimensi ini mengandung arti bahwa
pelayanan yang diberikan tepat waktu, akurat sesuai yang ditawarkan (misal
tertuang dalam brosur pelayanan). Dalam jasa pelayanan dimensi ini dianggap
hal yang paling penting oleh para pelanggan. Jasa pelayanan kesehatan
merupakan jasa yang non standardize output, dimana produknya akan sangat
tingkat kesiapan dalam melayani sesuai prosedur yang berlaku dan tentunya
ditentukan oleh sikap petugas yang bertugas di garis depan pelayanan, karena
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya risiko atau keragu-raguan.
merasa terbebas dari risiko. Hasil riset menunjukkan bahwa dimensi ini meliputi
/ uang tapi juga keteladanan manajemen puncak, kepribadian dan sikap staf
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan para pelanggan.dimesi ini juga terkait dengan rasa kepedulian
dan perhatian khusus staf kepada setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan
mereka dan memberikan kemudahan untuk dihubungi setia saat jika para pengguna
jasa membutuhkan bantuannya. Dalam hal ini peranan tenaga kesehatan aan sangat
Mutu adalah suatu hal yang abstrak. Sehingga konsep mutu tidak dapat
dipandang dari satu sisi saja. Mutu tergantung dari sudut pandang yang melihatnya.
Mutu adalah layanan yang memuaskan pihak yang melihat pelayanan tersebut.
pelayanan yang bermutu adalah ketika realitas layanan kesehatan yang diberikan
sesuai dengan kriteria dan standar profesional medis terkini dan baik yang sekaligus
telah memenuhi atau bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang
dengan standar dan kode etik profesi. Ada lima dimensi yang digunakan untuk
empati.
DAFTAR PUSTAKA