Anda di halaman 1dari 28

PELAYANAN KESEHATAN

PADA LANJUT USIA


Ns. Rinna Septiany., S. Kep
Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu
(Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar
yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas
kesehatan.

POSYANDU Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari


masyarakat di bidang kesehatan atau UKBM
LANSIA
(Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang
dibentuk berdasarkan inisiatif dan kebutuhan
masyarakat.
 Posyandu Lansia adalah pos
pelayanan terpadu di suatu wilayah
tertentu dan digerakkan oleh
masyarakat agar lansiay ang tinggal
disekitarnya mendapatkan
pelayanan kesehatan.
 Posyandu Lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan
pemerintah untuk memberikan
PENGERTIA pelayanan kesehatan bagi lansia
yang diselenggarakan melalui
N program Puskesmas dengan
melibatkan peran serta para lansia,

POSYANDU keluarga, tokoh masyarakat dan


organisasi sosial.

LANSIA  Posyandu Lansia merupakan suatu


fasilitas pelayanan kesehatan yang
berada di desa/kelurahan bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya lansia.
 Posyandu lansia adalah wahana
pelayanan yang dilakukan dari,
oleh, dan untuk lansia yang
menitikberatkan pada pelayanan
promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
SASARAN POSYANDU LANSIA

Sasaran langsung

1) Kelompok pra usia lanjut (45-59


tahun)

2) Kelompok usia lanjut (60 tahun


keatas)

3) Kelompok usia lanjut dengan resiko


tinggi (70 tahun ke atas)
Sasaran tidak langsung

1) Keluarga dimana usia lanjut


SASARAN berada
POSYANDU 2) Organisasi sosial yang bergerak
LANSIA dalam pembinaan usia lanjut

3) Masyarakat luas
Tujuan

 Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri


kesehatannya
 Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan lansia secara optimal
 Meningkatkan jangkauan pelayanan kesegatan lansia
 Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
Pemeriksaan kemandirian dalam melakukan aktifitas
sehari-hari,

JENIS Pemeriksaan status mental

PELAYANAN Pemeriksaan status gizi

KESEHATAN Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi

DI Pemeriksaan Hb sahli
POSYANDU
Pemeriksaan gula darah
LANSIA
Pemeriksaan protein urine
 Pelaksanaan rujukan ke
Puskesmas, apabila ditemukan
kelainan pada pemeriksaan
butir a-g

JENIS  Penyuluhan kesehatan baik di


dalam maupun di luar
PELAYANA kelompok melalui kunjungan
rumah lansia dengan resiko
N tinggi terhadap penyakit dan
konseling lansia
KESEHATA  Kunjungan rumah oleh kader
disertai petugas kesehatan
N DI dalam rangka kegiatan
Keperawatan Kesehatan
POSYANDU Masyarakat (Perkesmas) untuk
lansia dengan resiko tinggi
LANSIA terhadap penyakit.
 Pemberian PMT (pemberian
makanan tambahan)
 Kegiatan olah raga untuk lansia
 Meja 1: Pendaftaran
Lansia datang berkunjung ke Posyandu lansia dan
mendaftarkan diri lansia, sendiri atau disertai
pendamping dari keluarga atau kerabat, lansia yang
sudahter daftar di buku register langsung menuju meja
selanjutnya yakni meja 2.
 Meja 2: Pelayanan Kesehatan oleh Kader
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan,
MEKANISME dan tekanan darah pada lansia.

PELAKSANAAN  Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju


Sehat)
KEGIATAN Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi :
Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi
POSYANDU badan lansia.

LANSIA Meja 4: Penyuluhan kesehatan


Oleh Petugas Kesehatan dari Puskesmas, Dinas


kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain
yang bekerja sama dengan Posyandu Lansia. Penyuluhan
kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan, ataupun materi mengenai tindakan
promotif dan preventif terhadap kesehatan Lansia.
 Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan
dan pengobatan ringan untuk preventif, rehabilitatifdan
kuratif.
Pelaksanaan Posyandu Lansia dibantu oleh kader
kesehatan. Kader Lansia adalah seorang tenaga sukarela
dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu
kelancaran pelayanan kesehatan.

Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin


di posyandu.Kader kesehatan dapat dibentuk sesuai dengan
keperluan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat atau
sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.
KMS Lansia
Kartu menuju sehat (KMS) adalah
suatu alat untuk mencatat kondisi
kesehatan pribadi usia lanjut baik
fisik maupun mental emosional.
Kegunaan KMS untuk memantau dan Tata Cara pengisian KMS :
menilai kemajuan Kesehatan Usia
Lanjut yang dilaksanakan di
kelompok Usia Lanjut atau
Puskesmas

(b) Pada kunjungan pertama,


diperiksa semua jenis tes yang
tertera. Sedangkan pada kunjungan
(a) KMS berlaku 2 tahun ulang cukup diperiksa sekali
sebulan, kecuali untuk tes
laboratorium dperiksa per 3 bulan
(Hb, Urine,Protein).

(c) Keterangan : 1. Diisi nomor urut


anggota posyandu 2. Diisi biodata
karakteristik anggota lansia, mulai
nama, umur dan seterusnya
 Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
kesehatan kepada pra Lansia danlansia
yang meliputi pelayanan promotif,
Puskesmas preventif, kuratif, rehabilitatif yang lebih
menekankan unsur proaktif, kemudahan
Santun proses pelayanan, santun, sesuai standart
pelayanan dan kerjasama dengan unsur
Usia lintas sektor. Program Lansia tidak
terbatas pada pelayanan
Lanjut  kesehatan klinik, tetapi juga pelayanan
kesehatan di luar gedung dan
pemberdayaan masyarakat.
Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas & sopan

Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada lansia

Ciri – ciri Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan kesehatan

Puskesmas bagi Lansia Gakin

Memberikan dukungan / bimbingan padalansia dalam


Santun memelihara dan meningkatkan kesehatannya agar tetap
sehat dan mandiri

Lansia Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk


dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran lansia di
wilayahnya

Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral


dengan azas kemitraan dalam rangka untuk pembinaan dan
meningkatkan kualitas hidup lansia
Sarana kursi roda
KEGIATAN LANSIA
Kegiatan Lansia
Aspek legal yaitu peraturan perundang-
undangan yang berlaku di :Indonesia. UU RI No 13
Th 1998, tentang kesejahteraan lansia (GBHN’98 -
2003).

ASPEK LEGAL Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang


Pemberian bantuan bagi Orang Jompo (Lembaran
KEPERAWATAN Negara Republik Indonesia tahun 1965 nomor 32
dantambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
GERONTIK nomor 2747).

Salah satupasal yang berbunyi “seseorang dapat


dinyatakan orang jompo atau lanjut usia setelah
yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak
mempunyai pekerjaan atau tidak mencari nafkah
sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain.
 a.) Hak, kewajiban, tugas dan tanggung
Undang- jawab pemerintah, masyarakat
dankelembagaan.
undang  b)Upaya pemberdayaan.
Nomor 13  c) Uaya peningkatan kesejahteraan
sosial lanjut usia potensial dan
tahun 1998 tidakpotensial.
 d) Pelayanan terhadap Lanjut Usia.
ini berisikan  e) Perlindungan sosial.
antara  f) Bantuan sosial.

lain :  g) Koordinasi.
 h) Ketentuan pidana dan sanksi
administrasi.
 i) Ketentuan peralihan.
 Pengertian Panti Werdha Merupakan unit pelaksana
teknis di bidang pembinaan kesejahteraan sosial lansia
yang memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi
lansia berupa pemberian penampungan, jaminan hidup
seperti pakaian, pemeliharaan kesehatan, pengisian
waktu luang termasuk rekreasi, bimbingan sosial
mental serta agama sehingga mereka dapat menkmati
hari tua diliputi ketentraman lahir dan batin.

Konsep panti werdha


 Memenuhi kebutuhan dasar
pada lansia , Memenuhi
kebutuhan rohani pada
lansia Memenuhi kebutuhan
keperawatan dan
kesehatan
Tujuan lansia ,Memenuhi
kebutuhan ketrampilan
pada lansia , Meningkatnya
peran serta keluarga dan
masyarakat dalam upaya
pemeliharaan kesehatan
lansia dipanti werdha
Sasaran pembinaan dipanti
werdha

1) Lanjut usia : Berusia 60 tahun ke atas, tidak berdaya mencari nafkah


sendiri untuk kelangsungan hidupnya, tidak mempunyai keluarga dan
atau memiliki keluarga tetapi tidak mampu memelihara lansia tersebut.

2) Keluarga

3) Masyarakat

4) Instansi terkait sepertiDepartemen Agama (Depag), Dinas Kesehatan


(Dinkes), Pemerintah Daerah (Pemda), dan lain-lain.
a. Upaya promotif
Upaya untuk menggairahkan semangat hidup dan
meningkatkan derajat kesehatan lansia agar tetap
berguna, baik bagi dirinya, keluarga, maupun
masyarakat.

Jenis
Kegiatannya berupa:
 1) Penyuluhan kesehatan danatau pelatihan bagi
petugas panti mengenai hal-hal: Masalah gizi dan
pelayanan diet, perawatan dasar kesehatan, keperawatan
kasus darurat, mengenal kasus gangguan jiwa,
di panti 
olahraga, teknik-teknik berkomunikasi.
2) Bimbingan rohani pada lansia, kegiatannya
werdha antara lain :Sarasehan, pembinaan mental dan
ceramah keagamaan,pembinaan dan
pengembangan kegemaran pada lansia di panti
werdha.
 3) Rekreasi
 4) Kegiatan lomba antar lansia di dalam atau antar
panti werdha.
 5) Penyebarluasan informasi tentang kesehatan
lansia di panti maupun masyarakat luas melalui
berbagai macam media.
Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan
dan komplikasinya.

Kegiatannya adalah sebagai berikut:

1) Pemeriksaan berkala yang dapat dilakukan dipanti oleh


petugas kesehatan yang datang ke panti secara periodik
UPAYA atau di Puskesmas dengan menggunakan KMS lansia.

2) Penjaringan penyakit pada lansia, baik oleh petugas


PREVENTIF kesehatan di puskesmas maupun petugas panti yang telah
dilatih dalam pemeliharaan kesehatan lansia.

3) Pemantauan kesehatan oleh dirinya sendiri dengan


bantuan petugas panti yang menggunakan buku catatan
pribadi.

4) Melakukan olahraga secara teratur sesuai dengan


kemampuan dan kondisi masingmasing.
Upaya pengobatan bagi lansia oleh petugas
kesehatan atau petugas panti terlatih sesuai
kebutuhan.Konsep Lanjut Usia dan Proses Penuaan
Kegiatan ini dapat berupa hal-hal berikut ini:
1) Pelayanan kesehatan dasar di panti oleh petugas

UPAYA kesehatan atau petugas panti yang telah dilatih


melalui bimbingan dan pengawasan petugas
kesehatan/puskesmas.
KURATIF 2) Perawatan kesehatan jiwa.
3) Perawatan kesehatan gigi dan mulut.
4) Perawatan kesehatan mata.
5) Perawatan kesehatan melalui kegiatan di
Puskesmas.
6) Rujukan ke rumah sakit, dokter spesialis, atau
ahli kesehatan yang diperlukan.
UPAYA REHABILITATIF

Upaya pemulihan untuk mempertahankan fungsi organ


seoptimal mungkin. Kegiatan ini dapat berupa rehabilitasi
fisik, mental dan vokasional (keterampilan). Kegiatan ini
dilakukan oleh petugas kesehatan dan petugas panti yang
telah dilatih.
 Seorang Lansia, berusia 77 tahun
tinggal di panti werdha, sudah
seminggu mengeluh nyeri pada kaki
kanan. Hasil pengkajian klien memiliki
riwayat jatuh dan kaki kanan sulit
digerakkan, saat ini klien berbaring.
Apakah diagnosa keperawatan utama
pada kasus diatas?
Soal kasus I
(a) nyeri akut
(b) kelemahan
(c) risiko jatuh
(d) intoleransi aktivitas
(e) gangguan mobilitas fisik
 Seorang laki-laki berusia 69 tahun,
tinggal dipanti bersama istrinya.
Hasil pengkajian klien tidak dapat
menahan BAK, sering ngompol
sebelum sampai ke kamar mandi
terutama pada malam hari,
merasa dirinya sudah tidak
berguna lagi karena sering
dimarahin istrinya. TD 130/80

Soal kasus II mmHg, BB 65 Kg, dan TB 165 cm .


Apakah masalah utam pada kasus
tersebut?
(a). cemas
 (b) isolasi sosial
 (c) kKoping tidak efektif
 (d) gangguan pola eliminasi
 (e) gangguan gambaran diri

Anda mungkin juga menyukai