Anda di halaman 1dari 49

PENGANTAR

EPIDEMIOLOGI

Agus Hadian Rahim

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
RS DR.HASAN SADIKIN
BANDUNG
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan kebutuhan kesehatan

masalah kesehatan ?

Epidemiologi
Pendahuluan
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Ilmu kesehatan yg meneliti
• distribusi
• frekuensi
• determinan
Penyakit pd populasi manusia
History of Epidemiology Classical
Infectious Diseases Epidemiology
• Edward Jenner(1749-1823)
– Vaksin untuk smallpox
– Memakai Cow pox.
– 160 tahun sebelum virus ditemukan

• John Snow (1813-1858)


– Air kotor – Kholera (Asosiasi)
– 44 tahun sebelum vibrio diidentifikasi
History of clinical epidemiology
Nutritional
• Joseph Goldberger (1874-1927)
– Pellagra
– Hubungan dg income keluarga
– Faktor ekonomi lain (Seven Cotton Mill Villages
of South Carolina in 1916)
– Tidak infeksius, kekurangan nutrisi
– Diet daging dan makanan tambahan
History of Clinical Epidemiology of
chronic disease
• Framingham studies (Cohort studies)
– Sejak tahun 1971 di Boston University
– Identifikasi faktor tersering/karakteristik ttg
CVD
– Waktu lama dgn populasi partisipan besar
History of Clinical Epidemiology of
Chronic Disease
• R. Doll & AB Hill (1951-1961)
– Mortalitas – kebiasaan merokok
– Studi selama 5 tahun
– Hubungan dengan kanker paru-paru
History of Clinical Epidemiology of
chronic disease
• Framingham studies (Cohort studies)
– Sejak tahun 1971 di Boston University
– Identifikasi faktor tersering/karakteristik ttg
CVD
– Waktu lama dgn populasi partisipan besar
History of Epidemiology Clinical
Infectious Diseases Epidemiology
• Ignaz Semmelweis (1818-1865)
– Asosiasi tangan kotor - childbed fever
– 32 tahun sebelum penyebab agent diketahui
History of Epidemiology Classical
Nutritional Epidemiology
• James Lind (1716-1794)
– Scurvy dengan Jeruk
– Asam askorbat ditemukan 175 tahun
kemudian
Pendekatan Epidemiologi
• Peny tdk scr random
 karakter personal
 lingkungan
• Studi thd manusia dlm lingkungannya
 fokus pd manusia
 observasi non experimental
TUJUAN
• Identifikasi etiologi/penyebab suatu penyakit.
• Pembatasan penyebaran penyakit pada
masyarakat.
• Mempelajari perjalanan dan prognosis suatu
penyakit.
• Evaluasi terhadap usaha pencegahan dan
pengobatan.
• Membangun landasan untuk penentuan
kebijakan dan regulasi publik
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN

Mengemukakan tentang keadaan / faktor tertentu


yang dihadapi oleh masalah kesehatan

Dibedakan atas tiga macam aspek :


1. Ciri-ciri manusia
2. Tempat
3. Waktu
Penyebaran menurut ciri-ciri manusia

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Golongan Etnik
4. Agama
5. Status Perkawinan
6. Pekerjaan
7. Status Ekonomi
Penyebaran Menurut Tempat

1. Keadaan geografis
2. Keadaan penduduk
3. Keadaan pelayanan kesehatan
Penyebaran Menurut Waktu
• Membantu dalam memahami :

1. Kecepatan perjalanan penyakit


2. Lama terjangkitnya suatu penyakit
Aplikasi Epidemiologi

• Surveilance
• Studi kausal
• Diagnostik testing
• Natural history
• Faktor-faktor prognostik
Surveilance
Deteksi masalah kesehatan atau exposure dlm populasi
target.

Penggunaan utk Monitoring :


• penyebaran peny menular &
• kelainan congenital
• cedera
• kesehatan kerja
• malignancy dll
Studi Kausal /Penyebab

• Mempelajari karakteristik personal & Link


-interview
-data medis
-lab
Hub kausatif lsg / tdk langsung
 RISK factors  dasar strategi
pencegahan
Test Diagnostik

• Pembuktian Obyektif ada/ tdk kondisi ttt


Guna :
- Deteksi dini pd populasi asimptomatik
 SCREENING
- Perlu :
Sensitif  false – rendah
Spesifik  false + rendah
Natural History
Main question of every patient :
What will happen to me ?
Data dr banyak pasien  typical sequence
of event.
Case fatality rate  % meninggal/waktu t3
Survival time  rata2 waktu D/ s/d
meninggal
Faktor Prognostik
Karakteristik yg b’hub dgn tingkat survival
Dpt terkait :
- Ras
- Umur
- Gender ,dll
Test terapi baru
Semua obat metoda th/ baru harus teruji
- Lab
- klinis
Metoda standar :
RANDOMIZED CONTROLLED CLINICAL TRIAL
Dibandingkan dgn th/ standar / placebo
Subyek dipilih scr acak
Pola Penyakit
Epid deskriptif
Pengenalan karakteristik & distribusi
Epid Analitik
Kemungkinan penyebab
Epidemiologi deskriptif
Berkaitan dgn
1. Person
karakter personal, ras, gender,
usia, dll.
2. Place
3. Time
Korelasi dgn penyakit
Studi Ekologi
dilakukan pd slrh level populasi
disebut juga studi korelasi

Case controlled studies


Cohort
 penelitian melibatkan level individu
terhindar dari ecologic fallacy
Migrasi & kejadian penyakit

Penilaian dampak migrasi thdp peny


 apakah ada determinan lingk
apakah ada determinan genetik
Migrasi & kejadian penyakit
Tdk sederhana ok :
-kecenderungan komunitas migran
-kondisi perumahan
-status sosial ekonomi
-akses thd Yankes
-compliance thd th/
-kuman resisten
-reinveksi ok kunjungan
Metodologi penelitian
Bentuk penelitian :
1. Hubungan / Pertalian
2. Observasional X eksperimental
3. Deskriptif X analitik
4. Studi cohort
5. Prevalensi / cross sectional
6. Prospektif X retrospektif
Hubungan / pertalian
Hubungan kausatif

Hubungan antara
variabel independen
variabel dependen
Observasional
Proses berjalan alami
dampak perubahan satu var dikaji
hubnya thd variabel lain.

Eksperimental
Peneliti aktif
menilai akibat perubahan satu variabel
thd variabel lain
PEDOMAN DALAM MEMILIH METODE
Observasi atau Intervensi
OBSERVASI INTERVENSI
1. Masalah kesehatan yang diteliti 1. Jika masalah kesehatan yang
sering ditemukan diteliti jarang ditemukan
2. Jika bermaksud untuk mencari 2. Jika bermaksud untuk lebih
penjelasan pertama hubungan menjelaskan hubungan sebab-
sebab-akibat akibat (tindak lanjut penelitian
3. Jika tidak mungkin dilakukan observasi)
penelitian intervensi karena aspek 3. Jika dalam melaksanakan
etika penelitian tidak ditemukan
4. Jika diduga akibat yang hambatan etika penelitian
ditimbulkan terlalu berbahaya 4. Jika diketahui akibat yang
5. Jika ingin mengetahui tendensi ditimbulkan tidak berbahaya
hubungan kausal saja 5. Jika ingin mengetahui ada atau
tidaknya hubungan kausal yang
sebenarnya
PEDOMAN DALAM MEMILIH METODE
Kohort atau Kasus kontrol
KOHORT KASUS KONTROL

1. Apabila yang diketahui adalah 1. Apabila yang diketahui adalah


penyebab dan yang ingin akibat dan yang ingin diketahui
diketahui adalah akibat adalah penyebab
2. Apabila akibat yang ingin 2. Apabila akibat yang telah
diketahui banyak ditemukan diketahuhi tersebut jarang
3. Apabila jarak waktu antara adanya ditemukan
penyebab dan timbulnya akibat 3. Apabila jarak waktu antara adanya
relatif singkat penyebab dan timbulnya akibat
4. Apabila ingin lebih mengetahui terlalu lama
hubungan sebab akibat 4. Apabila ingin mengetahui
5. Apabila angka drop out hubungan awal sebab-akibat
diperkirakan rendah 5. Apabila angka drop out
diperkirakan tinggi
What is clinical epidemiology (CE)

“New basic science for preventive medicine,


in which the exploration of relevant aspects
of human ecology and public health began
with the study of individual patients.”
John Paul, 1938; J. Clin. Invest.; 17: 539-41
Clinical epidemiology proponents
(Paul, Sackett)
CE emphasizes training of epidemiologically-
oriented clinicians, instead of development of
clinically-oriented epidemiology
As population epidemiology, CE takes
contributions from
– Health economics
– Population epidemiology
– Biostatistics
– Social science
Clinical and population
epidemiology
Traditional epidemiologist:
– Can be non clinician or doctor
– Uses mainly observational research (on large
populations)
– Determinants of health status in population,
Clinical epidemiologist:
– (practising) clinician
– Use of experimental methods (RCT’s)
– Interested in diagnostic and therapeutic
questions
Clinical epidemiology was central in five
recent evolutions

- Evidence generation;
- Evidence appraisal: critical, rapid
- Evidence retrieval: efficient storage and
retrieval
- Evidence application: EBM
- Evidence synthesis: Cochrane
Collaboration
Basic Applied
Action
Biomedical Popul Epi
Science Public Health
Epi methods & Clin Epi
Biostatistics Clin practice
EBM
PENERAPAN EPIDEMIOLOGI

• Penerapan dari prinsip metode epidemiolgi pada


praktek klinis
• Peran penting dalam dunia kedokteran

• Pusat perhatian : normal/abnormal, uji


diagnostik, riwayat dan prognosis
Normal dan Abnormalitas

• Menjadi prioritas pada tiap konsultasi


• Penting!!! Sebelum tindakan berikutnya
• 3 kriteria digunakan dalam mengambil
keputusan
3 kriteria dalam pengambilan keputusan

1. Normal sebagai sesuatu yang umum


2. Abnormalitas berhubungan dengan penyakit
3. Abnormalitas sebagai yang diperhatikan
Normal sebagai hal umum

• selalu digunakan dalam praktek klinis


• kejadian yang sering terjadi sebagai hal
normal
• teknik persentil, 95 percentil point batas
normal, 5 persen populasi abnormal
Abnormalitas penyakit
• distribusi observasi orang sehat dan orang
berpenyakit
• Kesulitan!! selalu ada orang sehat pada
sisi yang abnormal, begitupun sebalikya.
Abnormal diperhatikan
• Kesulitan dari 2 kriteria sebelumnya
• berdasar bukti dari uji acak yang terkontrol
yang menunjukkan tingkatan pengobatan
yang lebih baik.
• hanya pada praktek klinis saja.
Uji diagnostik
• Tujuan mendiagnosis tiap penyakit
yang timbul
• uji diagnostik membantu yakinkan
diagnosis
• diagnosis proses ilmiah membuktikan
atau menggugurkan hipotesis
Nilai sebuah percobaan
• tergantung pada sensitivitas dan
spesifisitas
• Penting!! prevalensi penyakit pada
populasi
Sejarah alami dan prognosis
1. onset patologis
2. tingkatan presimptomatis
3. tingkatan penyakit terlihat jelas secara
klinis
Preclinical Phase Clinical Phase

Outcome

(A) (P) (S) (M) (D) (T)

Biologic Pathologic Signs and Medical Diagnosis Treatment


Onset of Evidence Symptoms Care
Disease of Disease of Disease Sought
if Sought

Figure 6-1, Epidemiology, Leon Gordis; p 96


Sejarah alami dan prognosis
• Prognosis, prediksi dari jalan suatu
penyakit
• kemungkinan bahwa kejadian khusus
akan terjadi masa mendatang
• Informasi epidemiologi sangat penting
bagi prognosis.
• Idealnya, prognosis harus relevan secara
klinis

Anda mungkin juga menyukai