Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Kegiatan Praktek Belajar Lapangan


Praktek Belajar Lapangan (PBL) ini merupakan salah satu mata kuliah yang harus
diikuti oleh setiap Mahasiswa/i APIKES yang merupakan salah satu mata kuliah yang
persyaratan untuk mata kuliah selanjutnya. PBL diarahkan sesuai dengan tujuan progam
yaitu untuk dapat melatih dalam menetapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan. Mahasiswa tidak hanya mendapatka teori, tetapi juga dapat mempraktekkan
langsung kepada masyarakat ang membutuhkan. Adanya bidang Rekam Medis di Rumah
Sakit merupakan penunjang bagi tercapaina ketertiban admistrasi sebagaimana
diharapkan, seperti yang saya ketahui bahwa di BLUD RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
menggunakan Rekam Medis untuk kelancaran bagi pasien yang berobat.

B. Tujuan Praktek Belajar Lapangan (PBL)


a. Tujuan Umum
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan praktek untuk mahasiswa di APIKES yaitu :
 Untuk memperkenalkan mahasiswa pada ruang lingkup kerja Rumah Sakit
Meuraxa sebagai unit pelayanan kesehatan secara langsung
 Sebagai persiapan menghadapi secara langsung bagaimana cara kerja pada
Rumah Sakit Meuraxa, memiliki pengalaman tentang program Informasi
Kesehatan
 Untuk memperluas wawasan dan pandangan mahasiswa terhadap ruang
lingkup pekerjaan pada tempat praktek diseseuaikan dengan keahlian masing-
masing
 Mahasiswa diharapkan mampu mengelola Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan dengan baik dan benar
b. Tujuan Khusus
 Mampu melayani pasien dengan baik dan benar
 Mengetahui bagaimana melakukan registrasi pasien atau identitas pasien
 Untuk mengetahui kegunaan dari pengisian identitas pasien

1
 Mampu melakukan cara penyimpanan dan penomoran data yang baik dan
benar menurut nomor masing-masing
 Mampu mengenal kembali data yang ada di Rumah Sakit Meuraxa tempat
mahasiswa praktek

C. Rumusan Masalah
Keterbatasan ruangan dan lemari penyimpanan berkas rekam medis sehingga
terjadi penumpukan berkas rekam medis di ruang pengolahan berkas rekam medis

D. Cara Penyusunan Laporan


Metode penyusunan laporan diambil dari laporan tahunan Rumah Sakit Meuraxa
Aceh Besar dan hasil pengalaman yang dilakukan selama tiga minggu yaitu dari tanggal
11 Januari sampai dengan 30 Januari 2021 yang bertempat di Rumah Sakit Meuraxa
Kota Banda Aceh.

E. Manfaat Penulisan Laporan Praktek


Setiap penulisan tentunya memiliki manfaat bagi penulis dan pembaca, penelitian
langsung dilakukan oleh penulis berdasarkan hasil pengamatan dan dilakukan bersama
kelompok PBL semester III tahun Akademik 2020/2021 sehingga hasil yang dapat boleh
dikatakan sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.
a. Manfaat Bagi Mahasiswa
Memperoleh wawasan dalam membuat laporan dan dapaat elakukan sndiri
kegiatan yang ada dan menjadi perbandingan antara ilmu yang di dapat
langsung dari Rumah Sakit tempat praktek mahasiswa.
b. Manfaat bagi petugas
Pasien atau keluarga dapat mengetahui berapa lama mereka harus
mmenunggu saat dilakukan pendaftaran.
c. Manfaat bagi petugas
Atasan Kepala Rumah Saki dapat menentukan jumlah tenaga yang di
butuhkan sehingga tidak terjadi pemborosan tenaga dan menjadi acuan
kelengkapan dan kejelasan data identitas pasien serta pihak Rumah Sakit dapat
mengetahui bila dilakkukan perubahan jika dilanggar maka perlu pada status
pasien dicantumkan nomor registrasi pasien (No Reg).

2
F. Tempat dan Waktu PBL
PBL dilaksanakan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dan ditempatkan
dibagian Rekam Medis yang dilaksanakan mulai pada tanggal 03 Agustus s/d 20 Agustus
2021. Jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB setiap hari senin
sampai jum’at.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rekam Medis


Dalam penjelasan Pasal 46 aya (1) UU Praktik Kedokteran, yang diamaksud
dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
Menurut Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis
menyatakan rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang
berisi identitas, pemerikasaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan
kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
disimpulkan bahwa diatas dapat dari paragraf kegiatan pencatatan saja, rekam medis
merupakan suatu sistem penyelenggaraan bukan sekedar kegiatan pencatatan saja. Tetapi
mempunyai pengertian sebagai satu sistem Penyelenggaraan Rekam Medis.

B. Kegunaan Dan Tujuan Rekam Medis


Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak mungkin tertib
administrasi rumah sakit akan berhasil sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan
tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Kegunaan rekam medis terdiri dari beberapa aspek diantaranya aspek admistrasi,
legal, finansial, riset, edukasi, dan dokumentasi, yang dijelaskan sebagai berikut :

4
1. Aspek Administrasi. Suau berkas rekam medis mempunyai nilai
administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang
dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai Medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perwatan yang harus di berikan seorang pasien.
3. Aspek Hukum. Suau berkas rekam medis mempunyai nikau hukum karena
isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan,dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan
bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena
isinya menyangkut data dan informasi yang dapat digunakan dalam
menghitung biaya pengobatan/tindakan dan perawatan.
5. Aspek Penelitian. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,
karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nikai
pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang
perkembangan/kronologis dan kegiatan pelanan medis yang diberikan
kepada pasien. Informasi terserbut dapat di pergunakan sebagai
bahan/referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.
7. Aspek Dokumentasi. Suatu berkas Rekam Medis mempunyai nilai
dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawabam dan
laporan sarana pelanan kesehatan

C. Isi atau Muatan Rekam Medis


Di rumah Sakit terdapat tiga jenis ekam Medis, yaitu :
 Rekam Medis untuk pasien rawat jalan
 Rekam Medis untuk rawat inap
 Rekam Medis untuk gawat darurat

5
Untuk pasien rawat jalan dan pasien gawat darurat, RM mempunyai informasi
pasien, antara lain :

 Identitas dan formulir perizinan (lembar kuasa)


 Riwayat penyakit tentang :
1. Keluhan penyakit
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit terdahulu
4. Riwayat penyakit keluarga yang mungkin diturunkan
5. Diagnosa
 Instruktur diagnosa dengan tanda dengan pihak pelayanan kesehatan yang
terganggung jawab
 Untuk rawat inap, membuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam
rawat jalan, dengan tambahan persetujuan tindakan medis. Catatan konsultasi
adalah :
a. Catatan perawatan dan tenaga kesehatan lainnya
b. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
c. Resume akhir evaluasi pengobatan

Pada BLUD Rumah Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh, isi Rekam Medis
adalah sebagai berikut :
a. Nomor rekam medis
b. Nama pasien
c. Jenis kelamin
d. Umur pasien
e. Status pasien
f. Nama keluarga
g. Alamat (Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi)
h. Pendidikan
i. Pekerjaan
j. Kode wilayah
k. Kode penyakit

6
BAB III

GAMBARAN UMUM RSUD MEURAXA

A. Sejarah Pengembangan BLUD Rumah Sakit Meuraxa


RSUD Meuraxa sejak menjadi Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kota Banda
Aceh pada tahun 1997 hingga ahun 2013 ini tlah melalui berbagai peristiwa bersejarah
turut juga disertai dengan perpindahan lokasi rumah sakit.
Pada awalnya RSUD Meuraxa merupakan rumah sakit milik Yayasan Meuraxa
yang didirikan oleh tokoh-tokoh masyarakat dari kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh.
Secara resmi rumah sakit ini kemudian diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Daerah
Istimewa Aceh melalu Gubernur Daerah Istimewa Aceh pada tanggal 26 April 1997,
dengan surat penyerahan Nomor : 15/PKS/1997.
Selanjutnya secara resmi pada tanggal 20 September 1997 oleh Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Aceh, yang tercantum dalam surat Nomor : 445/653/1997,
pengelolaan rumah sakit yang kemudian diberi nama Rumah Sakit Umum Meuraxa ini
diserahkan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk dijadikan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) di Kota Banda Aceh.
Tujuan penyerahan pengolaan ini guna menunjang proses pengingkatan dan
pengembangaan fungsi dan peran RSUD Meuraxa agar lebih efisien dan efektif sebagai
instansi pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
RSUD Meuraa Kota Banda Aceh dalam penyelenggaraannya berfungsi ganda
yakni disamping memberi pelayanan medik kepadaa masyarakat juga berfungsi sebagai
tempat pembelajaran klinik bagi calon Profesi Kesehatan untuk meningkatkan
kompetensi, sehingga peran aktif dalam mengembangkan SDM yang berkualitas dan
berdayaguna yang dilaksankan secara profesional selaras dengan visi, misi, dan rencana
strategi RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.

7
B. Visi dan Misi Di BLUD Rumah Sakit Meuraxa Kota Banda Aceh
Visi dan Misi RSUD Meuraxa sesuai dengan Visi dan Misi Kota Banda Aceh
dimana dalam Grand Strategy desebutkan bahwa Meningkatkan Mutu Pelayanan
Kesehatan yang sesuai dengan SPM. Pengembangan ini dijabarkan dalam Visi dan Misi
BLUD R Meuraxa, yaitu berupa :
 Visi :
“ Menjadi pusat pelayanan kesehatan rujukan prima dan pendidikan sesuai
syariah “
 Misi :
 Memberikan pelayanan secara profesional sesuai syariah
 Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
 Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan pegawai rumah sakit
 Menyelenggaran pendidikan, penelitian dan pengebdian masyarakat
 Melaksanakan pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan
 Menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang seht sesuai syariah
 Motto :
“ Melayani adalah ibadah, sehat itu anugerah “

 Filosofi RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh :


Sehat adalah hak asasi manusia yang wajib dijaga, dipelihara, dan
diselamatkan serta dilaksanakan dengan ikhlas.

 Tujuan
1. Memiliki komitmen terhadap disiplin etika dan performa klinik yang baik
dengan mematuhi tata tertib yang sudah ditetapkan
2. Pembimbing klinik dan peserta didik praktek klinik memiliki persepsi yang
sama dalam melaksanakan pembelajaran klinik
3. Bimbingan kepada peserta didik praktek klinik terarah sesuai kompetensi
yang tercapai.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Tujuan Penyimpanan


Penyimpanan adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu tempat yang
khusus agar penyimpanan dan pengambilan (Retrieval) menjadi lebih mudah dan
cepat

 Tujuan Penyimpanan Berkas Rekam Medis


 Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis
yang disimpan di rak filling
 Mudah mengambil di rak penyimpanan
 Mudah mengembalikannya
 Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik,
kimiawi dan biologi

B. Kegiatan Penyimpanan di RSUD Meuraxa


Sebelum dilakukan penyimpanan, berkas rekam medis dirapikan terlebih
dahulu oleh petugas penyimpanan sebelum disimpan kedalam lemari penyimpanan
berkas rekam medis.Kemudian setelah perapian berkas rawat inap di urutkan sesuai
dengan nomor rekam medis, guna untuk mempermudah dalam penyimpanan.
Penyimanan (filling) adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu tempat
yang khusus agar penyimpanan dan pengambilan kembali berkas rekam medis
menjadi lebih mudah dan cepat.

C. Sistem Penyimpanan di RSUD Meuraxa


Sistem penyimpanan yang digunakan di RSUD Meuraxa adalah sistem
sentralisasi. Dengan cara sentralisasi terjadi penggabungan antara berkas rekam medis

9
rawat inap dan IGD dalam satu tempat karena semua pasien rawat inap hanya
memiliki satu nomor rekam medis.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem sentralisasi antara lain :
1. Kelebihan :
 Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeiharaan dan penyimpanan
berkas rekam medis
 Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan
 Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah di
standarisasikan
 Memungkinkan peningkatan efesiensi kerja petugas penyimpanan
 Mudah untuk menerapkan sistem unit record (satu pasien satu nomor)
2. Kekurangan :
 Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani IGD dan unit rawat
inap
 Rumah sakit harus mampus menyediakan ruang penyimpanan yang luas
 Tempat penerimaan pasien harus buka 24 jam

D. Bentuk / Model Penyimpanan di RSUD Meuraxa


Sistem penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Meuraxa berdasarkan nomor
rekam medis yang diberikan kepada setiap pasien.
Sistem penyipanan di Rumah Sakit Meuraxa terdiri dari Sistem Nomor Langsung
(Straight Numerical Filling System) adalah penyimpanan rekam medis dalam rak
penyimpanan secara berurutan sesuai dengan urutan nomor rekam medis pasien.
Nomor yang digunkan di Rumah Sakit Meuraxa adalah nomor langsung yang
bersifat dari terkecil sampai yang terbesar.
Contoh :
12 60 54
12 60 55
12 60 56
12 60 57

E. Fasilitas Fisik Ruang Penyimpanan

10
Yang harus diperhatikan dalam ruang penyimpanan adalah alat penyimpanan yang
baik, penerangan yang baik, pengaturan suhu, pemeliharaan ruangan dan faktor
keselamatan kerja petugas, alat penyimpanan rekam medis yang dipakai di Rumah
Sakit Meuraxa adalah lemari terbuka.

F. Pengambilan Rekam Medis (Retrieval)


Pengeluaran rekam medis harus ada ketentuan/peraturan tentang pengeluaran RM
yang ditentukan oleh Rumah Sakit, diantaranya :
1. RM tidak boleh dibawa keluar ruang penyimpanan tanpa surat permintaan yang
sah
2. Identitas peminjam dan maksudnya harus jelas
3. Jangka waktu peminjaman
4. Nama petugas yang mengeluarkan
5. Penggunaan RM untuk research harus dengan persetujuan pimpinan
6. RM tidak dibenarkan berada diluar rumah sakit kecuali atas perintah pengadilan

Petunjuk keluar (out guide/kartu pinjam/tracer) adalah suatu alat yang penting
untuk mengawasi keluarnya RM dari tempat penyimpanan yang biasanya
diletakkan sebagai pengganti pada tempat berkas rekam medis di rak penyimpanan.

G. Sampul Pelindung Rekam Medis


1. Rekam medis harus diberi pelindung sampul untuk :
 Memelihara keutuhan susunan lembaran-lembaran rekam medis
 Mencegah terlepasnya atau tersobeknya lembaran sebagai akibat sering
dibolak-balik lembaran tersebut
2. Sampul yang sering dipakai :
 Sampul pelindung
 Map
 Amplop
H. Persyaratan Tata Ruang Penyimpanan Yang Baik
1. Ruang yang tersedia dapat dipergunakan secara efesien
2. Tersedianya pelayanan yang menunjang (listrik,air,AC,dsb)

11
3. Pimpinan dengan mudah melakukan pengawasan
4. Terciptanya komunikasi dan arus kerja yang lancar
5. Mobilitas pegawai tak terganggu oleh letak perlatan
6. Terciptanya rasa aman bagi pegawai
7. Susunan tempat kerja dapat dengan mudah diubah sewatu-waktu
8. Memberikan suasana yang dapat merangsang daya kera

I. Ketentuan dan Prosedur Penyimpanan


1. Yang berhak menyimpan dan mengembalikan berkas rekam medis hanya petugas
yang bertugas di penyimpanan
2. Sebelum melakukan penyimpanan akan dilakukan perapian terhadap berkas rekam
medis terlebih dahulu
3. Berkas rekam medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas segera
diperbaiki
4. Pengamatan, pengecekan, pengaturan, pemeliharaan dan pengevaluasian harus
dilakukan secara periodik
5. Berkas rekam medis yang berkenaan dengan proses hukum harus disimpan terpisah
dari rak penyimpanan yang biasa, misalnya diruang kepala rekam medis
6. Harus membuat laporan rutin kegiatan di penyimpanan seperti :
 Jumlah rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan setiap harinya untuk
poliklinik
 Jumlah permintaan rekam medis dari IGD ataupun rawat inap
 Jumlah salah simpan
 Jumlah rekam medis yang tidak dapat ditemukan

J. Lama Penyimpanan Rekam Medis


1. Permasalahan :
 Kurangnya ruang penyimpanan
 Kurangnya tenaga
 Kurang peralatan
 Kekhawatiran akan menghapusan RM
 Adanya was-was akan sanksi hukum
2. Lama penyimpanan :

12
Rawat jalan minimal 5 tahun, rawat inap minimal 5 tahun kecuali untuk kasus-
kasus tertentu.

K. Standar Prosedur Peminjaman Rekam Medis


Pelayanan medik membuat standar prosedur peminjaman rekam medis untuk
kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan peminjaman rekam medis, yaitu :

 Persyaratan
 Rekam medis
 Permintaan
 Tracer/out guide
 Sarana
 Formulir

Formulir yang disediakan untuk peminjaman rekam medis berbentuk bon peminjaman,
bon peminjaman biasanya berbentuk satu formulir yang berisi nomor rekam medis, nama
pasien, nama peminjam, dan tanda tangan peminjam dan petugas.

Formulir tersebut biasanya dibuat rangkap tiga, satu ditempelkan pada rekam medisnya,
satu disimpan sebagai tanda bukti keluarnya rekam medis pada rak dimana rekam medis
tersebut disimpan dan satu ditinggal di poliklinik/bagian/orang yang meminjam rekam medis
tersebut. Pada saat rekam medisnya kembali, kedua copy surat permintaan dibuang. Bon
peminjaman rekam medis biasanya dibuat dari kertas biasa dengan ukuran ± 10,5 x 7 cm

Buku ekspedisi adalah buku petunjuk untuk mengetahui dan memonitor rekam medis yang
sedang dipinjam maupun yang sudah dikembalikan. Ditinjau dari pemusatan atau penyatuan
dokumen rekam medis, maka cara penyimpanannya dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Sentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara sentralisasi yaitu suatu sistem
penyimpanan dengan cara menyatukan formulir-formulir rekam medis milik seorang
pasien kedalam satu folder.
Kelebihan Cara ini yaitu :

13
 Data dan informasi hasil-hasil pelayanan dapat berkesinambungan karena
menyatu dalam satu folder sehingga riwayatnya dapat dibaca seluruhnya
 Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam
medis
 Mengurangi jumlah biaya yang dapat dipergunakan untuk peralatan dan ruangan
 Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah
distandarisasikan
 Memungkinkan peningkatan efesiensi kerja petugas penyimpanan karena
dokumen rekam medis milik seorang pasien berada dalam satu folder
Kekurangan sistem sentralisasi ini yaitu :
 Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan unit
rawat inap
 Tempat penyimpanan dokumen rekam medis harus dijaga 24 jam karena
sewaktu-waktu diperlukan untuk pelayanan di UGD yang buka 24 jam
 Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam, karena KIUP akan
digunakan sewaktu-waktu bila pasien datang tidak membawa KIB, Padahal
KIUP tersimpan TPPRJ
2. Desentralisasi
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis secara secara desentralisasi yaitu
suatu sistem penyimpanan dengan cara memisahkan milik seorang pasien antara
dokumen rekam medis rawat jalan, dokumen rekam medis gawat darurat dan
rawat inap pada folder tersendiri dan atau ruangan atau tempat tersendiri
Kelebihan sistem desentralisasi ini yaitu :
 Efesiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat
 Beban kerja yang diaksanakan petugas lebih ringan

Kekurangan sistem desentralisasi ini yaitu :


 Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis
 Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak

3. Satelit
Sistem penyimpanan satelit adalah sistem penyimpanan dengan cara
menggabungkan sistem sentralisasi dan desentralisasi, sistem ini hanya

14
berfungsi pada rumah sakit yang sudah menggunakan komputerisasi, Kelebihan
menggunakan sistem ini adalah pengambilan dan pencarian data lebih cepat
sedangkan kelemahannya adalah sekuritas data masih dipertanyakan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil kegiatan praktek di RSUD Meuraxa tentang penyimpanan
dapat disimpulkan bahwa penyimpanan adalah sistem penataan rekam medis dalam
suatu tempat khusus agar penyimpanan dan pengambilan kembali berkas rekam medis
menjadi lebih mudah dan cepat. Dan di RSUD Meuraxa dalam melaukan
penyimpanan menggunakan sistem sentralisasi. Sentralisasi adalah penyimpanan
berkas rekam medis seorang pasien dalam satu tempat baik IGD maupun catatan-
catatan selama seorang pasien dirawat (rawat inap) yang disimpan dalam satu tempat.

B. Saran
1. Dalam melakukan penyimpanan berkas rekam medis sebaiknya petugas harus sangat
telit.i dan mengikuti prosedur penyimpanan BRM agar tidak terjadi kesalahan dalam
penyimpanan dan akan memudhkan dalam pengambilan kembali berkas rekam medis
tersebut pada saar diperlukan
2. Di lihat dari kondisi berkas rekam medis rawat inap yang semakin lama semakin
bertambah dibutuhkan tempat penyimpanan tambahan agar berkas dapat disimpan
dengan rapi dan mudah diambil kembali untuk penggunaan selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

PerMenKes. 2008. No. / Menkes / Per / III / 2008. Tentang Rekam Medis

Hatta, Geumala. 2009. Pedoman Laporan Rekam Medis Erlangga-Jakarta

Huffman, EK Health Information Manajement, Translation, BAB VIII,

Filing methods, stroge and returntion. Physicion record Company Berwyn. Linois,
1944

https://www.kajianpustak.com/2018/11/tujuan-jenis-isi-dan-penyimpanan-rekam-medis.html

16

Anda mungkin juga menyukai