Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENAMAAN PASIEN

Tulisan ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan yang diampu oleh Bapak Marko Ferdian Salim, M.P.H.

Oleh:
1. Anisatul ‘Afifah (16/401500/SV/12004)
2. Anjarina Witianti Putri (16/396526/SV/10739)
3. Azizatun Khasanah (16/401507/SV/12011)
4. Dinda Narullita P.I. (16/401516/SV/12020)
5. Eka Purwanti (16/401520/SV/12024)
6. Marhaban Fathurrohman (16/401540/SV/12044)

PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIS


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul Sistem Penamaan
Pasien. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang diampu oleh Bapak Marko Ferdian Salim,
M.P.H.
Makalah ini terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut.
1. Bapak Marko Ferdian Salim, M.P.H. selaku dosen Mata Kuliah Sistem Informasi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang telah banyak memberi pengarahan
dalam penyusunan makalah ini.
2. Sekolah Vokasi UGM yang telah memberikan fasilitas untuk mengakses data dan
mengolah karya tulis ini.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik
dan saran pembaca sangat penulis perlukan untuk penyusunan yang lebih baik di masa
mendatang. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca.

Yogyakarta, 01 April 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Penamaan..................................................................................................................2
B. Sistem Penamaan....................................................................................................................2
C. Cara Penamaan.......................................................................................................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nama dalam arti bahasa yaitu kata yang digunakan untuk menyebut dan
memanggil orang, barang, binatang; dapat pula berarti gelar, sebutan, kehormatan,
kemasyhuran. Nama seseorang merupakan identitas pribadi yang diberikan orang tuanya
pada saat lahir dan akan dimiliki sampai setelah ia meninggal dunia.
Sistem pemberian nama seseorang di suatu bangsa atau suku atau marga
mempunyai cara dan ciri masing-masing sehingga dengan nama itu seseorang dapat
dipanggil dan dapat dibedakan satu dengan lainnya. Oleh sebab itu dalam penlisan nama
pasien di setiap formulir rekam medis sangat penting artinyaagar tidak terjadi kesalahan
dalam pelayanan misalnya tertukarnya berkas rekam medis pasien satu dengan pasien lain.
Tertukarnya bayi misalnya dapat terjadi karena pencatuman nama ibunya yang salah pada
saat yang sama ada dua atau lebih ibu melahirkan. Oleh sebab itu pula dalam makalah ini
akan diuraikan mengenai sistem penamaan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
karya tulis ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan penamaan?
2. Bagaimana sistem penamaan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan?
3. Bagaimana cara penamaan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang definisi penamaan.
2. Menjelaskan tentang sistem penamaan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Menjelaskan tentang cara penamaan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

iv1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Penamaan
Penamaan adalah tata cara penulisan nama seseorang yang bertujuan untuk
membedakan satu pasien dengan pasien lain dan untuk memudahkan dalam pengindeksan
(Indeks Utama Pasien / IUP). Hal ini juga akan mempermudah dalam memberikan
pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit.

B. Sistem Penamaan
Di negara barat, penulisan nama pasien sangat mudah dilakukan karena mereka
sudah memiliki patokan-patokan yang baku, misalnya mencatat nama untuk keperluan
resmi patokannya adalah nama keluarga (Surename) selalu dicantumkan terlebih dahulu,
lalu diikuti nama diri (First Name).
Di Indonesia kurang dikenal penggunaan atau pencatatan nama berdasarkan nama
keluarga, sebagaimana yang berlaku di negara barat, persoalannya sekarang apakah
kebijakan kita menerapkan system yang berlaku di negara barat secara bulat-bulat tanpa
memperhatikan situasi dan kondisi yang berlaku di Indonesia, yang memiliki penduduk
serta culture yang sangat heterogen. Oleh karena itu sistem penamaan harus dilakukan
secara luwes, karena sebetulnya nama hanyalah salah satu identitas yang membedakan
pasien satu dengan yang lainnya, disamping umur, alamat, dan nomor rekam medis
pasien.
Indeks Nama Pada Formulir RM
1. Penulisan nama pasien diikuti singkatan yang menunjukan status pasien (di depan atau
di belakang nama).
No. Status Pasien Tambahan Singkatan
1. Bayi By.
2. Bayi yang belum mempunyai nama (Nama ibunya) By. Ny.
3. Anak-anak An.
4. Laki-laki belum menikah Sdr.
5. Perempuan belum menikah Sdri. Atau Nn.
6. Laki-laki yang sudah menikah Bp.
7. Perempuan yang sudah menikah Ny.
8. Pasien yang sudah meninggal Alm.

v2
2. Penulisan gelar/ pangkat ditulis di belakang nama pasien.
3. Nama ditulis lengkap sesuai KTP.
4. Penulisan nama menggunakan ejaan ynag disempurnakan di Indonesia (EYD)
5. Ditulis menggunakan huruf kapital.
6. Disertakan nama penanggung jawab yang sah (nama suami, nama ayah).

Contoh Penanggung Jawab Pertama yang Sah


No. Status Pasien Penanggung Jawab Pertama
1. Anak-anak Ayah
2. Laki-laki sudah menikah Dirinya sendiri atau istrinya
3. Perempuan sudah menikah Suaminya

Prinsip Utama
Prinsip utama yang harus di taati oleh petugas pencatat adalah nama pasien harus
tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini yaitu :
1. Nama Pasien Sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau lebih.
2. Nama Pasien Sendiri, dilengkapi dengan nama suami apabila telah menikah.
3. Nama Pasien Sendiri, dilengkapi dengan nama orangtua ( Nama Ayah)
4. Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/ marga, maka nama keluarga / marga
(Surename) didahulukan dan diikuti dengan nama sendiri.

C. Cara Penamaan
Cara penulisan nama pasien menjadi sangat penting artinya karna sering dijumpai
pasien dengan nama yang sama dan seringnya seorang pasien yang berobat di rumah
sakit. Dengan menggunakan cara penulisan akan memudahkan seorang penulis untuk
mengambil berkas rekam medis ditempat penyipanan apabila berkas rekam medis
diperlukan. Untuk untuk keseragaman penulisan nama seorang pasien memakai ejan baru
yang disempurnakan. Ada pun cara penulisan adalah sebagai berikut:
1. Nama Orang Indonesia
a. Nama orang Indonesia yang mempunyai nama keluarga, di indeks menurut kata
akhir ( nama keluarga ) sebagai kata pengenal diikuti tanda koma baru
kemudian nama sendiri.
Contoh:
Suwito Mangkusastro diindeks Mangkusastro, Suwito
Abdi Dipokusumo diindeks Dipokusumo, Abdi
vi
3
b. Nama orang Indonesia yang majemuk.
Contoh:
Sutopo Yuwono ( yuwono bukan nama keluarga ) diindeks Sutopo Yuwono
c. Nama orang Indonesia mempunyai suku, marga, diindeks menurut suku dan
marga tersebut.
Contoh:
Rohot Sitompul diindeks Sitompul, Ruhut
Dirk Palekahelu diindeks Palekahu, Dirk
d. Nama – Nama Wanita
1) Nama wanita yang menggunakan nama ayahnya diindeks menggunakan
nama ayahnya ditambah Nn.
Contoh:
Anna Matovani diindeks Matovani, Anna (Nn)
Henni Prasetyo diindeks Prasetyo, Henni (Nn)
2) Wanita yang sudah bersuami diindeks dengan nama suami ditambah Ny.
Contoh:
Urrul Prasetyo diindeks Prasetyo, Urrul (Ny)
Marita Basariyadi diindeks Basariyadi, Marita (Ny)

Aturan ini berlaku pula bagi janda yang masih menggunakan nama
almarhum suaminya. Bila yang bersangkutan bersuami lagi., nama suami yang
baru kata pengenal yang pertama. Untuk membeda antara wanita yang bersuami
dan yang belum bersuami, dibelakang dituliskan Nn. Ny dalam tanda kurung.

e. Nama Bayi
Bila terjadi bayi baru lahir hingga saat pulang belum mempunyai nama,
maka penulisan nya adalah bayi binti.
Contoh:
Adinda, bayi binti (Nn), bila bayi wanita dan orang tuanya beragama Islam.
Ritonga, bayi, bila bayi lahir laki-laki dengan orang tua nya beragama kristen.
2. Nama Orang Eropa
Nama orang Eropa terletak di bagian akhir dari nama tersebut atau nama
keluarga diikuti nama diri
Contoh:
Robert Kennedy diindeks Kennedy, Robert
vii
4
3. Nama Orang Arab
Penulisan sama seperti penulisan nama orang Eropa.
Contoh:
Saed bin Gozali diindeks Gozali, Saed bin

4. Nama orang Jepang, India dan Thailand


Contoh:
Mahatma Gandhi diindeks Gandhi, Mahatma
Saburon Kabayasi diindeks Kabayasi, Saburo
Charoom Rataranatsin diindeks Rataranatsin, Charoom

5. Nama orang China, Vietnam dan Korea


Nama keluarga terletak dibagian paling depan, sehingga cara penulisannya
(keturunan, she) tidak mengalami perubahan.
Contoh:
Tan Po Guan diindeks Tan Po Guan
Kim III Sung diindeks Kim III Sung
Tranh Van Dang diindeks Tranh Van Dang

6. Gelar- gelar
a. Gelar Bangsawan
Contoh:
RA Kartini diindeks Kartini, RA
Teuku Umar, diindeks Umar, Teuku
Gelar – gelar yang yang di pakai di sumatra barat tetapi bukan gelar contohnya
Syamsudin Sultan Bendaharo diindeks Syamsudin Sultan Bendaharo
b. Gelar Kesucian
Contoh:
Haji Amir Mahmud diindeks Mahmud, Amir Haji
FX Suharji diindeks Suharjo, FX.
c. Gelar Kesarjanaan
Contoh:
Sumarno Notonegoro, SH diindeks Notonegoro, Sumarno ( SH)
Drs, Hardi Saputra diindeks Saputra, Hardi (Drs)

viii
5
BAB III
PENUTUP

Penamaan adalah tata cara penulisan nama seseorang yang bertujuan untuk
membedakan satu pasien dengan pasien lain dan untuk memudahkan dalam pengindeksan
(Indeks Utama Pasien / IUP). Hal ini juga akan mempermudah dalam memberikan pelayanan
rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit.
Sistem penamaan di Indonesia berbeda dengan negara barat karena di Indonesia sangat
beragam penamaannya. Adapun indeks pada formulir rekam medis, penulisan nama pasien
diikuti singkatan yang menunjukan status pasien (di depan atau di belakang nama), penulisan
gelar/ pangkat ditulis di belakang nama pasien, nama ditulis lengkap sesuai KTP,
menggunakan ejaan ynag disempurnakan di Indonesia (EYD), menggunakan huruf kapital,
dan disertakan nama penanggung jawab yang sah (nama suami, nama ayah).
Prinsip utama yang harus di taati oleh petugas pencatat adalah nama pasien harus
tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini yaitu: (1) Nama
Pasien Sendiri, apabila nama sudah terdiri dari satu kata atau lebih, (2) Nama Pasien Sendiri,
dilengkapi dengan nama suami apabila telah menikah, (3) Nama Pasien Sendiri, dilengkapi
dengan nama orangtua ( Nama Ayah), dan (4) Bagi pasien yang mempunyai nama keluarga/
marga, maka nama keluarga / marga (Surename) didahulukan dan diikuti dengan nama
sendiri.

ix
6
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media.

7x

Anda mungkin juga menyukai