Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS

DISUSUN OLEH :

1. NURUL HASANAH PULUNGAN 1813462109


2. ALWALI NUR IMAM 1813462082
3. MEDIWATI GIAWA 1813462102
4. AGUSNIAT JAYA PUTRI 1813462085

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

2020
Kasus 1 :
Memang kita boleh menganggap jika rotasi sebagai bagian dari pelatihan untuk
mencari kader pemimpin perusahaan/fasyankes, namun ada persoalan yang harus
diingat untuk melakukan rotasi tersebut, dibutuhkan biaya (cost) yang
dialokasikan khusus dan itu berjumlah sangat besar, tentu sangat tidak baik jika
kondisi keuangan perusahaan sedang menipis.

Analisis :
Ketika akan dilakukan rotasi pada karyawan, tentu saja harus ada
penyesuaian dan proses pembelajaran bagi mereka. Perusahaan/fasyankes harus
memberikan pelatihan agar karyawan bisa melakukan pekerjaan baru mereka, dan
tentu saja hal ini membutuhkan biaya dan waktu, karena pelatihan karyawan
dalam jangka waktu panjang akan membutuhkan biaya yang besar pula.
Jika kondisi keuangan perusahaan/fasyankes sedang menipis, maka yang
harus dilakukan adalah manfaat rotasi dimaksimalkan dan biayanya diminimalkan
melalui manajemen waktu rotasi untuk mengurangi biaya beban kerja dan
membantu karyawan memahami peranan rotasi pekerjaan dalam rencana
pengembangan.
Namun, jika memang keuangan perusahaan/fasyankes sangat tidak
memungkinkan, sebaiknya rotasi ditunda dulu karena dalam melakukan rotasi
karyawan perlu perencanaan dan pelaksanaan yang matang agar hasilnya tidak
sia-sia. Atau pilihan lain yang bisa dilakukan adalah rotasi tetap dilakukan tapi
pada beberapa karyawan saja yang memang memiliki kemampuan unntuk
dilakukan rotasi dan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan
penempatan barunya agar tidak perlu dilakukan pelatihan yang lama.

1
Kasus 2 :
Bagian rekam medis memperkerjakan petugas di bagian pelaporan dengan latar
pendidikan sarjana komputer, sudah lima tahun lebih petugas tersebut
menjalankan pekerjaan sebagai petugas pelaporan di bawah unit rekam medis.
Dirasa pekerjaan kurang bisa teratasi, maka direkrutlah petugas rekam medis
untuk diposisikan di pelaporan. Apa sebaiknya yang dapat dilakukan pimpinan
terkait hal ini, mengingat unit SIMRS juga membutuhkan tenaga.

Analisis :
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut yaitu karyawan
yang berlatar belakang pendidikan sarjana komputer tersebut lebih baik dimutasi
dibagian SIMRS, karena pekerjaan di unit SIMRS membutuhkan keahlian dalam
mengoperasikan komputer, tapi karyawan tersebut juga harus diberikan pelatihan
yang berkaitan dengan rekam medis dan informasi kesehatan agar dia bisa
menjalankan tugsnya dengan baik dan bisa meminimalkan resiko terjadinya
masalah. Jika memungkinkan akan lebih baik apabila kayawan tersebut
melanjutkan pendidikan dibidang rekam medis dan informasi kesehatan untuk
meningkatkan kompetensinya. Namun, jika memang karyawan tersebut tidak juga
mampu menjalankan tugasnya dengan baik, sebaiknya pempimpin merekrut
PMIK untuk ditempatkan di SIMRS supaya pekerjaannya dapat tersinkroninasi
dengan baik.

Referensi :

Chaerduin, Ali. 2019. Manajemen Pendidikan dan Pelatihan SDM. Jawa Barat :
CV Jejak.

Anda mungkin juga menyukai