Anda di halaman 1dari 13

PAYMENT METODELOGI DAN SISTEM

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
M. FARRAS ARRASYIDU

(134047019032)

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


YAYASAN SIHAT BEURATA BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah  ini membahas tentang apa itu Hipertensi, penyebab terjadinya hipertensi dan faktor-


faktor resiko serta pengobatannya.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Namun kami menyadari


bahwa masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis megucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Banda Aceh, 11 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C.Tujuan.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

A. Pengertian e-Payment ..................................................................................................2

B. Jenis-jenis e-Payment....................................................................................................2

C. Kemanan e-Payment.....................................................................................................3

D. Sistem Interaksi e-Payment..........................................................................................4

E. Jenis Sistem Pembayaran Kesehatan Dirumah Sakit....................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................................9

B. Saran........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya penggunaan teknologi internet dan juga teknologi computer


merupakan salh satu bagian dari E-bussines. E-bussines merupakan sebuah bentuk bisnis yang
dikembangkan dan ditempat di sebuah sistem elektroknik yaitu jaringan computer dan internet
.sedangkan menurut (subekti,2014) E-bussines merupakan integrasi dari pembelian dan
penjualan secara elektronik, pengadaan secara elektronik, pemasaran secara elektronik, traksaksi
yang aman, proses yang di otomatisasi dan juga kolaborasi semua bagian secara elektronik

Pembayaran elektronik atau yang biasa disebut dengan E- payment adalah pembayaran
yang dilakukan secara elektronik menggunakan aplikasi atau bentuk fisik tertentu seperti kartu
bembayaran atau uang elektronik.Salah satu tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan
kepada customer dalam melakukan traksaksi pembayaran dari pada harus melakukan transaksi
pembayaran menggunakan uang tunai.

B. RUMUS MASALAH

1. Apa Pengertian Dari E-payment


2. Apa Jenis – Jenis dari E-payment
3. Bagaimana sistem kemanan dari E-paymen
4. Bagaimana sistem interaksi dari Epayment

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari E-payment


2. Untuk mengetahui Jenis – Jenis dari E-payment
3. Untuk mengetahui sistem keamanan dari e-payment
4. Untuk mengetahui sistem interaksi dari E-payment
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Payment

Menurut (Turban, E., & King, D., 2002) E-payment adalah mekanisme pembayaran yang
dilakukan melalui Internet untuk transaksi pembelian barang dan jasa oleh customer. Dalam
pelaksanaannya, e-payment melibatkan beberapa pihak yaitu

1. Issuer, Bank atau institusi nonbank yang menerbitkan instrumen e-payment yang akan
digunakan dalam proses jual beli online.
2. Customer/Payer/Buyer, Pihak yang melakukan pembayaran secara online atas barang
atau jasa yang dibelinya.
3. Merchant/Payee/Seller, Pihak yang menerima pembayaran secara online atas barang atau
jasa yang dijualnya.
4. Regulator, Biasanya adalah pihak pemerintah yang membuat aturan mengenai pengaturan
proses e-payment.

B. Jenis-jenis E-Payment
Menurut (Turban, E., & King, D., 2002) Beberapa bentuk e-payment 

1. Payment Card, Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit atau kartu
debit.
2. E-wallet Pengguna memiliki akun dimana didalamnya terdapat data jumlah uang yang
mereka miliki pada akun tersebut dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi jual beli
secara online.
3. Smart Card, Merupakan kartu yang didalamnya sudah tertanam oleh microchip khusus,
memori elektronik, dan baterai. Smart card mengandung informasi mengenai pengguna yang
memiliki hak untuk menggunakannya.
4. E-cash, E-cash merupakan versi digital dari mata uang kertas dan koin yang sudah ada
sebelumnya yang memungkinkan pembayaran barang-barang dengan harga rendah secara
aman dan anonym.

2
5. E-check, Merupakan cek versi digital yang dapat dicairkan secara langsung ke bank.
C. Keamanan E-Payment
Pada proses pembayaran yang dilakukan secara elektronik atau e-payment diperlukan
adanya mekanisme keamanan yang sangat terjamin agar pengguna, baik merchant maupun
consumer, mempercayai sistem e-payment tersebut. Skema keamanan yang terdapat pada e-
payment saat ini adalah skema Public Key Infrastructure (PKI) yang menggunakan public key
untuk melakukan proses enkripsi.

Enkripsi merupakan proses mengubah suatu pesan atau data menjadi bentuk lain yang
sulit, membutuhkan biaya besar, dan membutuhkan waktu bagi pihak yang tidak memiliki hak
untuk mendapatkan data atau pesan asli tersebut. Sedangkan dekripsi, merupakan proses yang
berkebalikan dengan enkripsi yaitu proses pengubahan data atau pesan yang tidak dapat
dipahami oleh manusia menjadi pesan atau data asli yang dapat dipahami manusia. Proses
enkripsi dan dekripsi memiliki empat bagian penting yaitu :

1. Plaintext Plaintext merupakan pesan atau data asli yang belum mengalami proses enkripsi
dan dapat dipahami oleh manusia.
2. Ciphertext Ciphertext merupakan pesan atau data hasil proses enkripsi yang dilakukan
terhadap plaintext.
3. Algoritma enkripsi, Algoritma enkripsi merupakan urutan langkah-langkah yang
diterapkan untuk melakukan pengubahan data atau pesan asli (plaintext) menjadi bentuk data
atau pesan yang tidak dapat dipahami oleh manusia (ciphertext).
4. Key, Key merupakan suatu kode rahasia yang digunakan untuk melakukan proses
enkripsi dan dekripsi suatu pesan atau data. Terdapat dua tipe key yaitu private key dan
public key. Private key merupakan key yang hanya diketahui oleh pemiliknya. Sedangkan
public key, merupakan key yang dapat diketahui oleh semua pihak yang selalu
dipublikasikan melalui Internet.
Salah satu metode yang digunakan untuk menjaga keamanan sistem epayment adalah dengan
menggunakan digital signature.Digital signature adalah kode identifikasi yang dapat digunakan
untuk mengotentikasi identitas pengirim pesan atau dokumen.Secara umum, terdapat dua tujuan
diterapkannya digital signature yaitu mengotentikasi identitas pengirim pesan atau dokumen dan
menjamin keaslian isi dari pesan elektronik atau dokumen.
Tujuan diterapkannya digital signature pada proses pembayaran secara elektronik salah satunya
adalah untuk menghindari terjadinya tindakan penipuan yang dilakukan oleh pihak merchant
dengan menyangkal bahwa pembeli telah melunasi transaksi pembelian. Selain itu, digital
signature juga bertujuan agar pembeli tidak melakukan penipuan dengan mengatakan bahwa
pembeli sudah melunasi pembayaran.Dalam penggunaannya secara online, digital signature
memiliki beberapa keuntungan tambahan yaitu dapat dibawa kemanapun, dan tidak mudah
ditirukan.

Beberapa properti yang terdapat pada digital signature berkaitan dengan upaya mencapai
tujuannya yaitu harus dapat :
1. Memverifikasi penulis, tanggal, dan waktu penandatanganan
2. Mengotentikasi isi pesan atau dokumen yang dilakukan pada saat penandatanganan
3. Diverifikasi oleh pihak ketiga untuk menyelesaikan perselisihan.

D. Sistem Interaksi E-Payment


Analisis Kebutuhan Sistem Interaksi
Menurut (Shneiderman, B., & Plaisant, C., 2005) Sebelum melakukan
perancangan antarmuka pada suatu aplikasi, perancang perlu melakukan analisis
kebutuhan pengguna aplikasi terlebih dahulu. Beberapa tujuan dilaksanakannya analisis
kebutuhan yaitu :
 Mengetahui kebutuhan pengguna dengan pasti. 
Dengan mengetahui kebutuhan pengguna, maka pengembang suatu aplikasi tidak
akan menyediakan fungsionalitas yang berlebihan yang dapat berakibat pada sulitnya
implementasi dan pengaturan aplikasi bagi pengembang serta sulitnya pembelajaran
dan penggunaan aplikasi oleh pengguna.
 Menjamin reliability.
1. Data yang ditampilkan harus tepat dan sesuai dengan keadaan..
2. Beberapa aspek harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun
antarmuka. Beberapa aspek tersebut yaitu privacy, keamanan, dan integritas
data.

4
3. Antarmuka harus menyediakan fitur untuk melindungi pengguna dari tindakan-
tindakan yang tidak benar yaitu pengaksesan sistem yang bukan haknya dan
penghancuran data yang dilakukan tidak dengan hati-hati.

E. Jenis Sistem Pembayaran Pelayanan Kesehatan Dirumah Sakit

1. Pembayaran Retrospektif

Adalah besaran dana dan jumlah dana yang harus dibayar oleh pasien atau pihak
pembayar, ditetapkan setelah pelayanan di berikan.

 Pembayaran tunai dari kantong sendiri (OUT OF POCKET ) sebagian besar


pembayaran di Indonesia.
 Fee forservice( jasa per pelayanan ), pembayaran jasa per pelayanan yang di terima
(tradisional).
 Sumber Dana Retrospektif
1. Uang pribadi pasien
2. Uangdari majikan pasien atau keluarga pasien
3. Uang dari perusahaan atau badan asuransi/ jaminan social, seperti PT askes dan
PT jamsostek atau badan asuransi komersial seperti bapel JPKM dan perusahaan
asuransi
4. Uang dari pemerintah, lembaga donor
5. Uang hasil sumbangan pihak tertentu

2. Sistem Pembayaran Prospektif

Pembayaran Prospektif secara umum adalah pembayaran pelayanan kesehatan yang harus
dibayar, besaran biayanya sudah ditetapkan dari awal sebelum pelayanan kesehatan diberikan.
Berikut adalah macam-macam jenis pembayaran pelayanan kesehatan dengan sistem Prospektif,
yaitu:

 Pembayaran Kapitasi
Pembayaran kapitasi merupakan suatu cara pengedalian biaya dengan menempatkan
fasilitas kesehatan pada posisi menanggung risiko, seluruhnya atau sebagian, dengan cara
menerima pembayaran atas dasar jumlah jiwa yang ditanggung.
 Pembayaran Per Kasus
Sistem pembayaran per kasus (case rates) banyak digunakan untuk membayar rumah sakit
dalam kasus-kasus tertentu.Pembayaran per kasus ini mirip dengan DRG, yaitu dengan
mengelompokan berbagai jenis pelayanan menjadi satu-kesatuan.Pengelompokan ini harus
ditetapkan dulu di muka dan disetujui kedua belah pihak, yaitu pihak rumah sakit dan pihak
pembayar.

 Pembayaran Per Diem


Pembayaran per diem merupakan pembayaran yang dinegosiasi dan disepakati di muka
yang didasari pada pembayaran per hari perawatan, tanpa mempertimbangkan biaya yang
dihabiskan oleh rumah sakit.Satuan biaya per hari sudah mencakup kasus apapun dan biaya
keseluruhan, misalnya biaya ruangan, jasa konsultasi/visite dokter, obat-obatan, tindakan
medis dan pemeriksaan penunjang lainnya. Sebuah rumah sakit yang efisien dapat
mengendalikan biaya perawatan dengan memberikan obat yang paling cost-effective,
pemeriksaan laboratorium hanya untuk jenis pemeriksaan yang benar-benar diperlukan,
memiliki dokter yang dibayar gaji bulanan dan bonus, serta berbagai penghematan lainya,
akan mendapatkan keuntungan

 Pembayaran Global Budget


Merupakan cara pendanaan rumah sakit oleh pemerintah atau suatu badan asuransi
kesehatan nasional dimana rumah sakit mendapat dana untuk mmembiayai seluruh
kegiatannya untuk masa satu tahun. Alokasi dan ke rumah sakit tersebut diperhitungkan
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan tahun sebelumnya, kegiatan lain yang
diperkirakan akan dilaksanakan dan kinerja rumah sakit tersebut. Manajemen rumah sakit
mempunyai keleluasaan mengatur dana anggaran global tersebut untuk gaji dokter, belanja
operasional, pemeliharaan rumah sakit dan lain-lain.

 Diagnostic Related Group (DRG)


Pengertian DRG dapat disederhanakan dengan cara pembayaran dengan biaya satuan per
diagnosis, bukan biaya satuan per pelayanan medis maupun non medis yang diberikan kepada
seorang pasien dalam rangka penyembuhan suatu penyakit3. Dalam pembayaran DRG, rumah
sakit maupun pihak pembayar tidak lagi merinci pelayanan apa saja yang telah diberikan
kepada seorang pasien. Rumah Sakit hanya menyampaikan diagnois pasien waktu pulang dan
memasukan kode DRG untuk diagnosis tersebut.Besarnya tagihan untuk diagnosis tersebut
telah disepakati oleh seluruh rumah sakit di suatu wilayah dan pihak pembayar, misalnya
badan asuransi/jaminan sosial atau tarif DRG tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah
sebelum tagihan rumah sakit dikeluarkan.

6
Pengembangan Dengan INA-CBG’S

INA-CBG’S adalah kependekan dari Indonesia Case Base Group’s.SISTEM INA-


CBG’Sadalah aplikasi yang digunakan sebagai aplikasi pengajuan klaim Rumah Sakit,
Puskesmas dan semua Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) bagi masyarakat miskin Indonesia.
 Sistem Casemix INA-CBG’S adalah suatu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang
dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif homogen dalam hal sumber daya yang
digunakan dan berisikan pasien2 dengan karakteristik klinik yang sejenis.(George Palmer, Beth
Reid). Case Base Groups (CBG’s), yaitu cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan
diagnosis-diagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama. Rumah Sakit akan mendapatkan
pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan oleh untuk suatu kelompok diagnosis.
Dalam pembayaran menggunakan SISTEM INA-CBG’S, baik Rumah Sakit maupun pihak
pembayar tidak lagi merinci tagihan berdasarkan rincian pelayanan yang diberikan, melainkan
hanya dengan menyampaikan diagnosis keluar pasien dan kode DRG (Disease Related Group).
Besarnya penggantian biaya untuk diagnosis tersebut telah disepakati bersama antara
provider/asuransi atau ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya. Perkiraan waktu lama perawatan
(length of stay) yang akan dijalani oleh pasien juga sudah diperkirakan sebelumnya disesuikan
dengan jenis diagnosis maupun kasus penyakitnya.
INA-CBG’S merupakan kelanjutan dari aplikasi INA-DRG yang lisensinya berakhir pada
tanggal 30 September 2010 lalu.(Untuk diketahui, pemerintah harus membayar lisensi sebesar 4
miliar untuk INA-DRG).INA-CBG’S menggantikan fungsi dari aplikasi INA-DRG.SISTEM
INA-CBG’Sadalah ciptaan anak bangsa dengan tetap mengadopsi sistem DRG.
Aplikasi INA-CBG’S, lebih real dibandingkan dengan INA-DRG karena menekankan
pendekatan prosedur dibanding diagnosa, sementara aplikasi INA-CBG’S lebih mengedepankan
diagnosa dibandingkan prosedur.

Manfaat Penggunaan INA-CBG’S :


 BAGI PASIEN
 Adanya kepastian dalam pelayanan dengan prioritas pengobatan berdasarkan derajat
keparahan
Dengan adanya batasan pada lama rawat (length of stay) pasien mendapatkan perhatian
lebih dalam tindakan medis dari para petugas rumah sakit, karena berapapun lama rawat
yang dilakukan biayanya sudah ditentukan.
 Mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis yang berlebihan oleh tenaga medis
sehingga mengurangi resiko yang dihadapi pasien.

 BAGI RUMAH SAKIT


 Rumah Sakit mendapat pembiayaan berdasarkan kepada beban kerja sebenarnya.
 Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan Rumah Sakit.
 Dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat untuk kualitas pelayanan
lebih baik berdasarkan derajat keparahan, meningkatkan komunikasi antar spesialisasi
atau multidisiplin ilmu agar perawatan dapat secara komprehensif serta dapat memonitor
QA dengan cara yang lebih objektif.
 Perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja yang lebih akurat.
 Dapat untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan oleh masing-masing klinisi.
 Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget anggaran.
 Mendukung sistem perawatan pasien dengan menerapkan Clinical Pathway.

 BAGI PENYANDANG DANA PEMERINTAH (PROVIDER)


 Dapat meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran pembiayaan kesehatan.
 Dengan anggaran pembiayaan yang efisien, equity terhadap masyarakat luas akan akan
terjangkau.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembayaran elektronik atau yang biasa disebut dengan E- payment adalah pembayaran
yang dilakukan secara elektronik menggunakan aplikasi atau bentuk fisik tertentu seperti kartu
bembayaran atau uang elektronik.

Sistem Casemix INA-CBG’S adalah suatu pengklasifikasian dari episode perawatan pasien yang
dirancang untuk menciptakan kelas-kelas yang relatif homogen dalam hal sumber daya yang
digunakan dan berisikan pasien2 dengan karakteristik klinik yang sejenis.

B. Saran

Berdasarkan perbandingan dari berbagai electronic payment sistem , smartcard


merupakan salah satu pilihan yang terbaik , sehingga agar seluruh sistem smartcard dapat
terintegrasi dengan baik maka para perusahaan smartcard harus membuat suatu tampilan yang
standard dan melakukan berbagai test and implementasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sumbarsehat.com/2013/09/sistem-pembayaran-dengan-dengan-ina-cbgs.html

http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2014/03/karakteristik-jenis-keamanan-
sistem-Interaksi-e-payment.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai