Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERDAGANGAN ELEKTRONIS

DOSEN PEMBIMBING : Sri Sumantri, S.E., M.Ak., Ak


MATA KULIAH : Sistem Informasi Akuntansi

Disusun Oleh:

NAMA NPM
RIZKI AMALIA 19320029

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “perdagangan elektronis” dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas “Sistem Informasi
Akuntansi”.Dalam makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku dan website.

saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan dan kekurangan, maka
saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantudalam
proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan
pembelajaran dikemudian hari.

Baubau, 28 Juli 2021

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................1

Daftar Isi.......................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Tujuan..............................................................................................................................3

Bab II Pembahasan......................................................................................................................4

A. Konsep Dasar Perdagangan Elektronis............................................................................4

B. Konsep Pertukaran Data Elektronis.................................................................................4

C. Konsep Pertukaran Data Keuangan Elektronis................................................................6

D. Model Sistem Komunikasi Data......................................................................................7

E. Konsep Pengendalian Dalam Perdagangan Elektronis.....................................................9

Bab III Penutup............................................................................................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................................................13

Daftar Pustaka..............................................................................................................................14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi
melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan
dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-
pemasaran (emarketing), atau pemasaran online (online marketing), pemprosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan sebagainya.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya
sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan
pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau
pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer
yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini. E-
commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali bannerelektronik dipakai
untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester,
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.

B. Tujuan
Agar dapat memahami tentang Konsep Dasar Perdagangan Elektronis, Konsep Pertukaran Data
Elektronis, Konsep Pertukaran Data Keuangan Elektronis, Model Sistem Komunikasi Data, Konsep
Pengendalian Dalam Perdagangan Elektronis

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perdagangan Elektronis


Electronic business secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/ perdagangan) atau jasa
yang berhubungan erat dengan konsumen, manufaktur, internet service provider, dan pedagang perantara
dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik utama dengan menggunakan
internet yaitu sebuah website. Persamaan e-business yang ada, diantaranya yaitu: (1) E-business
melibatkan lebih dari satu perusahaan dan dapat diaplikasikan hamper di setiap jenis hubungan bisnis. (2)
E-business mengizinkan untuk menjual produk-produk dan jasa secara online. Tujuan suatu perusahaan
menggunakan sistim E-business adalah dengan menggunakan E-business maka perusahaan dapat lebih
efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

Konsep Dasar E- Business


a. Automation: Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep “enterprise resource
planning”)
b. Streamlining / Integration: Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif
(konsep “just in time”).
c. Publishing: Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan jasa yang
diperdagangkan (konsep “electronic cataloging”)
d. Interaction: Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human
error (konsep “electronic data interchange”)
e. Transaction: Kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan melibatkan institusi lain
sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic payment”)

B. Konsep Pertukaran Data Elektronis


Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang konvensional,
yaitu menggunakan media kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan, tentu
akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti
keterlambatan dalam pertukaran informasi, kehilangan data, yang sekaligus juga berarti menambah beban
keuangan dalam perusahaan.  Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam dalam bisnis,
khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis. Kehadiran internet memiliki dampak yang
signifikan untuk menyelesaikan masalah pertukaran data secara konvensional. Namun, jaminan keamanan
transaksi melalui internet juga menjadi kendala bagi sebagian orang. Kehadiran Electronic Data

4
Interchange (EDI) bisa menjadi salah satu solusi untuk membuat keefisienan dalam transaksi bisnis di
Internet dan sekaligus memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi.

Menurut kamus TI, Pengertian EDI adalah metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi
secara elektronik melalui jaringan komputer. EDI memiliki standarisasi transaksi perdagangan, sehingga
perusahaan dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain
tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan sebagainya.
Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu dokumen
dengan pihak lain dengan akurat, cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Apabila proses tersebut
dilaksanakan dengan sebaik mungkin, maka akan terjalin komunikasi yang sangat baik antar sesama
pelaku kegiatan bisnis baik secara internal maupun eksternal.

Kelebihan EDI
 Penghematan Biaya: Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI, perusahaan tidak
memerlukan biaya kertas, biaya penyimpanan dokumen dan biaya pengiriman dokumen.
 Kecepatan: Dengan EDI, leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
 Keakuratan: EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data
ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan
mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
 Keamanan: Penggunaan enkripsi dokumen yang membuat dokumen hampir tidak bisa
dipalsukan.
 Integrasi: Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam
organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih
efisien.

Kelemahan EDI
 Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas
telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
 Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI.
 Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI

5
C. Konsep Pertukaran Data Keuangan Elektronis
Pertukaran data elektronik melibatkan transfer informasi elektronik dalam format standar yang
dapat dibaca mesin. Demikian pula, EDI keuangan adalah transfer pembayaran elektronik, informasi
terkait pembayaran, atau dokumen keuangan lainnya dalam format standar yang dapat dibaca mesin.
Bisnis menggunakan EDI keuangan untuk mengirimkan pembayaran satu sama lain. Namun, pemerintah
mengandalkan EDI keuangan untuk mentransfer pembayaran pajak. EDI keuangan memperkuat ekonomi
global saat ini; tanpa itu, mentransfer pembayaran dalam skala besar akan lambat dan padat karya.

Bagaimana EDI Keuangan Bekerja?


Untuk mengirim pembayaran melalui EDI keuangan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh
perusahaan atau lembaga. Pembeli secara elektronik mengekstrak informasi pembayaran dari sistem
hutang organisasi. Data tersebut diformat menjadi standar EDI. Kemudian, set transaksi ditransmisikan ke
bank organisasi. Selanjutnya, bank memformat informasi tersebut ke dalam format yang diperlukan untuk
transmisinya melalui Jaringan Automated Clearing House (ACH) sebagai transaksi ACH. Jaringan ACH
mengirimkan pembayaran dan data terkaitnya ke bank penjual, dengan bank mengkredit penjual. Secara
otomatis mengirimkan informasi pembayaran ke sistem piutang penjual, di mana penjual dapat melihat
dana telah diposting.

Bagaimana Proses EDI Keuangan Merampingkan?


Industri jasa keuangan tidak asing dengan kompleksitas. Bank menyediakan beragam layanan
kepada klien mereka, dan klien mereka cukup beragam. Klien ritel dan komersial juga memiliki
kebutuhan yang berbeda. Klien, layanan, dan proses menghasilkan banyak informasi. Bagaimana
organisasi jasa keuangan mengatasi arus yang sangat besar? Sebelum EDI keuangan, industri jasa
keuangan mengandalkan proses kertas. Masalah dengan proses kertas adalah bahwa mereka padat karya,
rawan kesalahan, dan benar-benar efisien. EDI keuangan mengotomatiskan banyak proses di industri jasa
keuangan. Berkat EDI keuangan, organisasi dapat secara elektronik menerima faktur dan melakukan
pembayaran. Bagi perusahaan besar, kemampuan itu menghemat waktu, kertas, dan uang, baik bagi
pembeli maupun penjual. Selain menghemat waktu, kertas, dan uang, otomatisasi memungkinkan
perusahaan mendapatkan pembayaran lebih cepat. Dibutuhkan lebih sedikit waktu untuk mendapatkan
pembayaran secara elektronik daripada dengan cek.

Akibatnya, perusahaan dapat mengoptimalkan siklus konversi kas mereka. Selain itu, EDI
keuangan memberikan alternatif biaya yang lebih rendah untuk metode pembayaran berbasis kertas.
Mungkin mahal untuk memproses pemeriksaan karena perlunya campur tangan manusia. EDI keuangan

6
membutuhkan intervensi manusia yang minimal. Seperti yang Anda tahu, berbuat salah adalah
manusiawi. Kesalahan itu mahal, dan dengan menghilangkan kebutuhan akan campur tangan manusia,
perusahaan menghemat uang

Mengapa EDI Keuangan Menjadi Lebih Populer?


 Ada beberapa faktor yang mendorong adopsi EDI keuangan. Mereka:
 Persyaratan pembayaran perawatan kesehatan
 Peningkatan pembayaran B2B diperlukan
 Peraturan pembayaran internasional
 Peraturan pembayaran pajak pemerintah

D. Model Sistem Komunikasi Data


Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan tipe channel transmisi, yakni tipe
transmisi satu arah (Simplex atau one way transmission), transmisi dua arah bergantian (Half
Duplexatau either way transmission), atau transmisi dua arah serentak (Full Duplex atau both way
transmission).
1. Simplex atau One Way Transmission
Tipe channel transmisi ini hanya dapat membawa informasi data dalam bentuk satu arah saja,
tidak bolak-balik. Misalnya siaran radio atau televisi, yaitu signal yang dikirimkan dari stasiun
pemancar hanya dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat penangkap siaran
tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengiriman data dari satu
komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim kekomputer lainnya
sebagai penerima) merupakan contoh dari one way transmission.
2. Half Duplex atau Either Way Transmission
Half Duplex atau Either Way Transmission biasa disingkat HDX, dalam tipe channel transmisi
ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak secara serentak (bergantian). Artinya
bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan sebaliknya. Radio CB Walkie-
talkie merupakan contoh dari two-way transmission, dengan radio CB Walkie-talkie kita dapat
berbicara atau mendengarkan namun secara bergantian.
3. Full Duplex atau Both Way Transmission
Full Duplex atau Both Way Transmission biasa disingkat FDX
merupaka channel transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak atau
dapat mengirim dan  menerima data dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat telepon

7
merupakan contoh dari  tipe channeltransmisi ini. Dengan telepon kita bisa berbicara sekaligus
mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.

Model komunikasi data berdasarkan jalur transmisinya terdiri dari unicast, multicast, dan broadcast.
1. Unicast
Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan alat yang lain, sedangkan
ketika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak dapat melakukan kontak dengan alat lainnya
diluar kontak yang terjadi. Contoh apabila dua telepon saling terhubung, telepon yang lain tidak
dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon yang sedang terhubung itu.
2. Multicast
Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak terjadi, masing-masing alat tetap
dapat terhubung dengan alat lainnya. Contohnya adalah server yang digunakan untuk
mengakses Internet. Server mampu melayani beberapa komputer yang terhubung dengan media
transmisi, dan dalam proses ini masing-masing komputer mampu melakukan proses balik
dengan server tersebut.
3. Broadcast
Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat memberikan respon balik
terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi pengirim dapat mengirim kelebih dari satu
alat sekaligus. Contohnya pemancar radio dan pemancar televisi.

Berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data, model komunikasi data terbagi menjadi point to


pointdan point to multipoint:
1. Point to Point
Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara satu peralatan dengan
peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya digunakan pada beberapa peralatan
komputer seperti printer yang terhubung langsung dengan komputer.
2. Point to Multipoint
Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat lainnya. Proses transmisi
data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya penyiaran radio yang mana sebuah pemancar
dapat diakses atau terhubung dengan beberapa radio sekaligus.

Berdasarkan mode transmisi data, komunikasi data dapat berbentuk mode transmisi paralel (parallel
transmission) dan mode transmisi seri (serial transmission).
1. Mode Transmisi Paralel

8
Pada mode transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan
secara serentak satu karakter setiap saat. Bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan
sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII.
Perhatikan, bahwa yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter,
sedangkan masing-masing karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).
2. Mode Transmisi Serial
Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada mode ini,
masing-masing bit dari satu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, satu diikuti
oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yang datang ke dalam
bentuk karakter.

E. Konsep Pengendalian Dalam Perdagangan Elektronis


Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam
akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People Oriented).
Jika komputer yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi pergeseran dari sistem
yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented).
Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi
Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.

Perbedaan karakteristik Sistem Manual dengan Sistem Komputer


Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem
Manual Komputer
Pembagian tanggung jawab pelaksanaan suatu Karena ketelitian & kecepatan pengolahan data
transaksi ke tangan beberapa orang atau dgn komputer, lebih sedikit diperlukan cek
departemen agar tercipta adanya cek silang silang dalam pengolahan data, terutama yg
(cross-check) dan spesialisasi pekerjaan klerikal menyangkut perhitungan dalam pengolahan data
akuntansi
Dilakukan pemeriksaan secara visual terhadap Komputer dapat melakukan berbagai
transaksi penting & dokumen yg diproses pemeriksaan (edit) yg semula dilakukan oleh
melalui sistem manusia melalui program komputer, sehingga
mengurangi pekerjaan editing dokumen secara
visual
Manual system menitikberatkan pengendalian di Sistem komputer menitikberatkan pengendalian
tangan manusia, yg dicapai dgn pembagian melalui program komputer, sehingga pembagian
tanggung jawab pelaksanaan transaksi ke tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan

9
beberapa orang atau bagian transaksi dapat dikurangi
Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi
Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.

a. Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan standart dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk
melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi : Organisasi, prosedur dan standar untuk
perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data
1. Organisasi
Dalam manual sistem, pengendalian dilaksanakan dengan memisahkan fungsi fungsi pokok
(operasi, penyimpanan dan akuntansi). Suatu transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi operasi jika
ada otorisasi dari yang berwenang, hasil transaksi akan disimpan oleh fungsi penyimpanan, dan
transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi akuntansi.
Dalam sistem komputer, fungsi pokok tersebut seringkali digabung dalam wujud program
komputer, sehingga penggabungan ketiga fungsi tersebut memerlukan metode pengendalian yang
khusus.
Contoh, dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi
(pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan persediaan)
sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang antar fungsi untuk mengetahui
jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer, program komputer dirancang untuk membuat
keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus dapat menerbitkan dokumen Pesanan
Pembelian.Jika barang sudah diterima, maka komputer melakukan pencatatan terhadap barang
yang diterima dan membuat dokumen laporan penerimaan barang.
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan PDE, maka perlu diadakan
pemisahan fungsi-fungsi berikut :
a. Fungsi perancangan sistem dan penyusunan program.
b. Fungsi operasi fasilitas pengolahan data.
c. Fungsi penyimpanan program dan kepustakaan.
Pemisahan tesebut dilakukan dengan tujuan :
a. Pemisahan ini akan menciptakan cross check terhadap ketelitian dan kewajaran terhadap
perubahan yang dimasukkan kedalam sistem.
b. Untuk mencegah seseorang yang tidak berhak untuk mengakses komputer.
c. Untuk mendorong efisiensi karena adanya spesialisasi.
2. Pengendalian terhadap sistem dan program

10
Pengendalian umum yang bersangkutan terhadap sistem dan program meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan pengesahan sistem baru
b. Prosedur pengujian program.
c. Prosedur pengubahan program.
d. Dokumentasi.
3. Pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data
Fasilitas pengolahan data meliputi empat bidang utama :
a. Operasi konversi data.
b. Operasi Komputer.
c. Perpustakaan.
d. Fungsi Pengendalian.
Kegiatan konversi data terdiri dari pengubahan data dari dokumen sumber kedalam bentuk yang
dapat dibaca komputer baik dengan metode batch maupun online processing. Pengendalian
terhadap operasi komputer meliputi :
a. Akses ruangan komputer yang terbatas
b. pembuatan instruksi yang jelas mengenai perubahan data dokumen sumber jadi machine-
readable form
c. password yang digunakan untuk mengatur penggunaan komputer
d. Pengendalian terhadap arsip data dan program yang disimpan harus dilakukan oleh karyawan
perpustakaan dalam tempat yang terlindung dengan baik, meliputi : prosedur dalam
penyimpanan
e. penjagaan keamanan fisik terhadap arsip komputer
f. prosedur pembuatan backup
g. pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan

b. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi (application controls) adalah sistem pengendalian intern komputer yang
berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda
karateristik dan kebutuhan pengendaliannya). Misalnya komputerisasi kepegawaian tentu berbeda resiko
dan kebutuhan pengendaliannya dengan sistem komputerisasi penjualan, apalagi bila sistem penjualan
tersebut didesain web-based atau E-Commerce.
Tujuan pengendalian aplikasi
1. menjamin bahwa semua transaksi yg telah diotorisasi telah diproses sekali saja secara lengkap
2. menjamin bahwa data transaksi lengkap & teliti

11
3. menjamin bahwa pengolahan data transaksi benar & sesuai dgn keadaan
4. menjamin bahwa hasil pengolahan data dimanfaatkan untuk tujuan yg telah ditetapkan
5. menjamin bahwa aplikasi dapat terus-menerus berfungsi

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Electronic business secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/ perdagangan)
atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen, manufaktur, internet service provider, dan
pedagang perantara dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini media elektronik
utama dengan menggunakan internet yaitu sebuah website. Persamaan e-business yang ada,
diantaranya yaitu: (1) E-business melibatkan lebih dari satu perusahaan dan dapat diaplikasikan
hamper di setiap jenis hubungan bisnis. (2) E-business mengizinkan untuk menjual produk-
produk dan jasa secara online.

Sistem pengendalian intern dalam perusahaan yang menggunakan manual system dalam
akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People
Oriented). Jika komputer yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi
pergeseran dari sistem yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer
(Computer Oriented). Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data
Elektronik dibagi menjadi Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://pl701.ilearning.me/2014/02/24/tugas-5-konsep-dasar-e-commerce/
https://sis.binus.ac.id/2019/04/01/electronic-data-interchange-edi/
http://inilahblogsederhanaku.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-model-komunikasi-data.html
https://www.remedi.com/blog/financial-edi-the-quick-guide
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:SdXfPiL7dIJ:https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/equi/article/download/222/215+&cd=
5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-b-d

14

Anda mungkin juga menyukai