DISUSUN OLEH :
- SEKAR FARRAS RIZKI, 43217010125
GURU PEMBIMBING :
Jika kita ingin menjalankan perangkat keras komputer maka akan membutuhkan tenaga
listrik sebagai faktor utama untuk menjalankan sebuah komputer. Namun jika di suatu daerah
tersebut terdapat gardu listrik dan sudah berdiri di satu daerah, namun infrastruktur listrik
tidak memadai tentu proses bisnis dengan cara termutakhir tak dapat berjalan baik di sana.
Akan tetapi, perusahaan mungkin saja tidak efektif menggunakan infrastruktur ebusiness
untuk menghasilkan aplikasi bisnis yang efektif. Demikian pula sebaliknya, perusahaan
mungkin tidak dapat menghasilkan aplikasi bisnis yang efektif meskipun infrastruktur e-
businessnya sudah sedemikian efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan khususnya dalam penerapan model
ebusiness yang efektif dan efisien
Pengertian e-Business
e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang
bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar
melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali
dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM. sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis
yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka
secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan
suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
pelanggan secara lebih baik.
Pengertian e-commerce
Secara sederhana istilah ini digunakan untuk menunjukkan pembelian dan penjualan
menggunakan teknologi internet.Tetapi istilah ecommerce itu sendiri bukan hanya sekedar
transaksi keuangan secara elektronik melalui organisasi dan pelanggan saja melainkan juga
merujuk pada semua mediasi transaksi secara elektronik antara organisasi dan pihak ketiga. Jadi
dengan definisi ini permintaan pelanggan berupa informasi juga bisa disebut sebagai bagian dari
ecommerce.
Perbedaan e-business dan e-commerce
1. Kegiatan yang pada dasarnya melibatkan transaksi keuangan diistilahkan sebagai "e
commerce". Namun, e bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak hal-hal lain selain
menjual, meski pemasaran termasuk didalamnya, termasuk pengadaan bahan baku atau barang,
pelanggan pendidikan, mencari supplier dan lain sebagainya.
2. E Commerce adalah bagian dari E Bisnis. Jika Anda mengingat diagram Venn ketika belajar
di sekolah, maka anda dapat dengan baik memahami apa saya sampaikan. Bagian yang satu
adalah konsep yang sangat luas, sedangkan satunya hanyalah satu bagian kecil dari itu.
Hubungan ini akan dihapus pada poin berikutnya.
3. Untuk berjualan secara online adalah e-commerce, namun untuk membawa dan
mempertahankan pelanggan dan mendidik secara online tentang produk atau layanan termasuk e
bisnis. Memiliki sebuah website untuk melakukan hal itu tidaklah cukup.
4. Tapi, membuat situs profesional yang dibangun dengan teknologi terbaru untuk menangkap
perhatian pengunjung dan memenangkan apresiasi, maka itulah yang diperlukan. Bila uang yang
terlibat, maka hal pertama yang pengguna cari adalah keselamatan dan keamanan yang
menggunakan uang. Memiliki sebuah website dengan kualitas yang baik sangatlah penting.
5. Ketika Dell menjual komputer, laptop, monitor, printer, aksesoris dan lain sebagainya secara
online, maka ini bukan lagi e commerce tetapi e bisnis. mengapa saya katakan demikian. Bila
pengunjung datang pada website, hal pertama yang ia lakukan adalah melihat desain website dan
melakukan navigasi, serta hal-hal yang akan membantu dia menemukan apa yang dia inginkan.
Dan, jika ia langsung menemukan pada halaman ia cari, ia akan mencari informasi yang
berkaitan dengannya. Informasi yang diberikan harus menarik dan menghilangkan keraguan bagi
pengunjung, yang mengubahknya menjadi seorang klien. Hingga saat ini tidak ada uang yang
telah ditukarkan atau diperbincangkan. Jadi, apakah ini adalah e-commerce? Bukan, ini adalah e
bisnis yang memandu para pengunjung.
6. E Commerce juga telah ditetapkan sebagai proses yang meliputi menarik pelanggan, pemasok
dan mitra eksternal, sementara e bisnis meliputi internal seperti proses produksi, manajemen
inventaris, pengembangan produk, manajemen risiko, keuangan dan lain sebagainya. Secara
keseluruhan, e commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web untuk
transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi komersial
antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e bisnis dapat digambarkan sebagai proses digital
yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah
kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e bisnis bisa turun menjadi e commerce ketika sebuah
pertukaran nilai terjadi
Keunggulan dan manfaat e business
Manfaat e-business
Tujuan implementasi e-business adalah mendukung efisiensi dan integritas pengolahan data
sumber daya manusia, keuangan, supply chain management / Logistic management. Selain itu
juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public dan stakeholder lainnya.
Dengan berbasiskan internet, system ini dapat diakses di mana saja sesuai dengan hak akses yang
telah ditentukan.
Manfaat implementasi e-Business adalah :
Meningkatkan kerja operasional perusahaan,
Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok, dan pendanaan yang sangat luas.
Meningkatkan efisiensi perusahaan
Mempermudah pengelolaan asset perusahaan
Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan
Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder
Mengatasi kesenjangan digital
Media mempromosikan kompetensi perusahaan
Memperlancar kegiatan ekonomi
Memperlancar transaksi bisnis
Sarana penyebaran informasi secara luas Dll.
Keunggulan e business
Kini, E-Business tidak hanya dijadikan keunggulan kompetitif tetapi sudah menjadi keharusan
untuk mendukung implementasi strategi organisasi dengan lebih efektif & efisien dalam rantai
bisnisnya. Jika suatu organisasi menggunakan business process dengan konsep E-Business, maka
akan memiliki karakteristik berikut : E-Business melibatkan pemakaian tehnologi komunikasi &
jaringan. Electronic data interchange (EDI), protokol standar untuk secara elektronik mentransfer
informasi antar organisasi dalam berbagai business process. EDI memungkinkan output/
informasi suatu sistem secara elektronik ditransmisikan dan menjadi masukan bagi sistem
lainnya. EDI meningkatkan akurasi dan mengurangi biaya melalui penurunan waktu dan biaya
yang berhubungan dengan pengiriman dokumen, proses dokumen, dan penyimpanan dokumen
(kertas). E-Business akan memberikan manfaat ekonomis dalam setiap rantai bisnisnya, baik
aktivitas-aktivitas utama maupun aktivitas pendukungnya yaitu meliputi purchases, inbound
logistic, operation, human resources, infrastucture, outbound logistic, marketing, sales, services.
Tingkatan Strategi
Strategi dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenjang atau tingkatan yaitu :
Strategi tingkat bisnis Strategi tingkat bisnis menekankan pada posisi kompetitif untuk produk
atau segmen tertentu oleh suatu divisi. Strategi tingkat bisnis mengidentifikasikan bisnis sebagai
bagian dari perusahaan, dengan demikian setiap divisi merupakan unit strategi bisnis (SBU) yang
merumuskan dan melaksanakan strategi sendiri dalam mencapai tujuan. Dalam operasinya bisa
saja setiap bisnis mengkombinasikan dalam satu SBU dengan strategi tunggal, akan tetapi bila
tidak mampu dapat berjalan terpisah tergantung pada kebutuhan perusahaan. Misalnya : sebuah
perusahaan yang menspesialisasikan pada bidang elektronik mempunyai bisinis pelengkap bola
lampu dan TV yang berada dalam satu segmen pasar rumah tangga, ketiga bisnis ini bisa
disatukan dalam satu SBU atau berjalan sendiri-sendiri
Tingkat Fungsional Prinsip pokok strategi tingkat fungsional adalah upaya memaksimalkan
sumber-sumber produktivitas dalam membantu hambatan pada strategi bisnis, strategi
perusahaan dan strategi internasional. Setiap fungsi dalam perusahaan membangun strategi-
strategi secara bersama-sama yang dikenal dengan nilai rantai, beberapa fungsi seperti :
produksi, pemasaran, pelayanan, dan lain-lain secara bersama-sama memutuskan perhatian
kepada pelanggan dengan menggunakan system informasi manajemen dan sumber daya manusia
secara akurat dan maksimal.Misal bagian pemasaran ingin meningkatkan penjualan masa kini
yang melampaui masa sebelumnya, maka manajer pemasaran dapat melakukan startegi
pengembangan pasar, upaya ini tentu harus dilakukan secara terintegritas.
Tingkat Perusahaan Pada tingkat perusahaan perumusan strategi terlebih dahulu manajemen
puncak menganalisis lingkungan eksternal yaitu : peluang dan ancaman serta lingkungan internal
yaitu : kekuatan dan kelemahan.
Strategi Tingkat Internasional Dalam era globalisasi,maka perusahaan harus mengintegrasikan
rumusan strategi diluar lingkup nasional, yaitu : berusaha memperluas lingkup usaha keseluruh
dunia. Ada beberapa perbedaan dalam bersaing secara internasional disbanding dengan
persaingan secara nasional, yaitu :
Adanya factor peluang disetiap Negara
Adanya situasi yang berlainan dipasar luar negeri
Peran yang berbeda dari pemerintah Negara lain
Perbedaan dalam tujuan, sumber daya dan kemampuan untuk mengamati perubahan-
perubahan pesaing asing.
Aspek sumber daya manusia sangat berperan penting dalam tata kelola TI
Teknologi Informasi saat ini merupakan salah satu teknologi unggulan yang sangat
berperan penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Dalam rangka menuju peningkatan kualitas
tata kelola Teknologi Informasi (TI) dibutuhkan sebuah wadah komunikasi dan kerjasama
Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Teknologi Informasi (TI) yang memiliki visi dan misi TI
yang sama, mampu bertanggung jawab dan menyelaraskan antara strategi organisasi dengan
strategi TI, serta mampu untuk merencanakan, menyiapkan, mengimplementasikan, mengelola
serta mengevaluasi TI dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Kualifikasi SDM TI yang dibutuhkan untuk mengemban amanat tersebut pada Instansi
Pemerintahan adalah seorang Government Chief Information Officer (GCIO) yang berperan
memadukan teknologi informasi dengan aspek manajemen lainnya agar dapat memberikan
dukungan maksimal terhadap pencapaian tujuan.
2.3 Pembuatan sistem dan aplikasi ebusiness agar terlaksana dengan efektif dan efisien
Bisnis berbasis elektronik, dalam hal ini sering kita sebut dengan E-Business adalah sebuah
kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan internet. Dalam pelaksanaannya, perusahaan
yang akan mengaplikasikan e-Business dalam usahanya tentunya membutuhkan rencana agar
penerapannya bisa efektif.
Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer, dan internet seoptimal mungkin. Ini
merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum memanfaatkan E-Bussiness.
Membangun halaman web untuk membangung jalinan komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen secara efektif dan fleksibel.
Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap pembangunan system E-
Business, meliputi:
Pembangunan Arsitektur E-Business. Arsitektur E-Business merupakan framework
konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi E-Business yang diwujudkan dalam sebuah
perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah
organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah, yaitu:
Pendefinisian visi dan tujuan, pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan
langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
Pendefinisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan
langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan
pengembangan e-Business.
Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang
dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
Pendefinisian arsitektur aplikasi, pendefinisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis
aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan dalam bidang keamanan.
Pendefinisian arsitektur teknikal, pendefinisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan
untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang
berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, dan waktu yang
dipergunakan.
Instalasi. Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun
atau instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli
yang ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan ini sangat
berhubungan erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan sebelumnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi ini yaitu, bagaimana
aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang telah ada.
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan E-Business diperlukan suatu
manajamen system informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan
pengembangan E-Business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting diantara
manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi
penting dalam menjalankan proses system informasi E-Business. Teknologi informasi ini dapat
disebut sebagai supply atas demand of system information dalam E-Business. Manajemen
teknologi dalam proses E-Business ini pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua
perspektif, yaitu:
Perspektif Teknis.
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam E-Business dibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta
atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data
kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan otomatis.
Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan data entry
terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam.
Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi
dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus
melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi
informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf,
konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada,
menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.
Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir dalam
proses penciptaan.
Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi E-Business dapat meliputi kegiatan manajemen yang
berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-entiti
tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media penyimpan tersebut
harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait, yang biasa
direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-media), seperti: teks, suara
(audio), citra (image), gambar bergerak (video), dan lain-lain.
Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti- entiti di kemudian hari, teknologi
informasi dimanage memilik mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan entiti-
entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur data, database, dan sistem
berkas merupakan dasar- dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan ini.
Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti tersebut,
teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan
pemilihan.
Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam
menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang dapat
menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor
keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan
aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan
optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator
dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep
E-Business semacam E-Commerce, E-Procurement, E-Customers, E-Loyalty, dan lain-lain pada
dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-Business adalah metode daur hidup.
Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-Business, karena memiliki beberapa karakteristik
yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang
rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis,
perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada setiap tahapan dilakukan
proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.
Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek,tahap ini sangat penting karena pada tahap ini
permasalahan yang sebenarnya didefinisikan secara rinci.
Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan
sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak
terhadap lingkungan sekeliling.
Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat system informasi e-Business ini dapat disebut juga sebagai
desain system. Dalam rancangan SI e-Business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-
Business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar
sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang
yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap
pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi,
pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan
untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk
mengenal proses E-Business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat
meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa
juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen E-Business adalah meliputi tantangan-
tantangan dalam hal sistem informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu meliputi:
Pengelolaan strategi Bisnis/TI
Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
Pengelolaan platform teknologi berbasis internet
Manajemen sumberdaya data
Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi E-Business diharapkan mampu menjawab
tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
organisasi.
Munculnya teknologi e-business merupakan era baru pengembangan bisnis perusahaan karena
kebutuhan infrastruktur untuk menerapkan teknologi informasi tidak sama dengan teknologi
industri sebelumnya. Hal ini disebabkan karena :
Pertama, layanan informasi tidak tergantung pada infrastruktur secara fisik seperti misalnya
jaringan transportasi yang sangat penting bagi teknologi manufaktur yang masih tradisional. E-
business menggambarkan pergantian dari aset secara fisik menjadi aset elektronik dan aset
intelektual. Sebagai hasilnya, keperluan karyawan yang berpendidikan menjadi lebih penting
dibandingkan sebelumnya.
Kedua, Teknologi informasi memungkinkan penyebaran aktifitas ekonomi. Pada teknologi
manufaktur, proses produksi harus dilakukan pada satu lokasi agar dapat berlangsung secara
ekonomis. Pada produksi yang memanfaatkan layanan teknologi informasi, hal tersebut dapat
dilakukan meskipun berada pada lokasi geografis yang berbeda.
Ketiga, Teknologi informasi bukan merupakan modal insentif seperti teknologi manufaktur.
Sebagai hasilnya, enterpreneur dapat masuk pada berbagai bisnis yang berhubungan dengan
teknologi informasi dengan investasi teknologi yang kecil. Oleh karena itu, strategi
pembangunan infrastruktur e-business yang efektif merupakan cara penting untuk mendapatkan
keuntungan lebih bagi perusahaan. Keselarasan strategi e-business terhadap strategi bisnis
perusahaan mengacu kepada misi, tujuan dan perencanaan e-business yang mendukung dan
didukung oleh misi, tujuan dan perencanaan bisnis perusahan. Kesesuaian ini menghasilkan
integrasi perusahaan disetiap fungsi, unit dan personal yang berfokus kepada daya saing
perusahaan. Pengelolaan e-business adalah masalah penyelarasan hubungan antara bisnis
perusahaan dan infrastruktur e-business yang akan memberikan manfaat berupa peluang dan
kemampuan e-business perusahaan. Setiap komponen pada infrastruktur e-business yang dimiliki
perusahaan akan memberikan efek positif atau negatif pada keselarasan antara strategi bisnis
peruahaan dan strategi e-business. Pada saat ini, aplikasi teknologi informasi bukan hanya untuk
melakukan proses terhadap data atau menyediakan laporan informasi kepada manajemen.
Perusahaan dapat menggunakan aplikasi teknologi informasi untuk memperoleh keunggulan
kompetitif, menghasilkan peluang bisnis baru, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,
meningkatkan kualitas layanan dan produk serta mengintegrasikan supplier dan operasional
pelanggan. Beberapa studi menunjukkan bahwa infrastruktur e-business memungkinkan
perusahaan untuk membangun aplikasi yang akan sangat mendukung tujuan bisnis perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Teknologi Informasi sebagai tulang punggung
manajemen supply chain, konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan teknologi informasi (TI). Konsep menajemen supply chain memperlihatkan
adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah system
bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai tersebut, akan semakin kompleks
strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak
transpormasional yang
menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau nternet marketing
(cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah
perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis),
khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang.
3.2 Saran
Berbisnis antar manusia diberbagai dunia menjadi alasan utama berkembanganya perdagangan
melalui media elektronik, seperti banyaknya shop-shop online. Melalui akses jaringan dan
teknologi komputer. Dalam melakukan perdagangan melalui jaringan elektronik kita harus
memperhatikan biaya penerapan, masalah keamanan, dan kemampuan atau ketersediaan
perangkat lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
http://lusiwulandari69.blogspot.com/2013/10/makalah-menggunakan-teknologi-informasi.html
http://nafisahssi.blogspot.com/2014/12/perencnaan-dan-pengembangan-e-business.html