Anda di halaman 1dari 22

UJIAN TENGAH TRIWULAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENERAPAN E-BISNIS DI INDONESIA


E-TICKETING, PADA PT KAI INDONESIA

Dosen :
Prof.DR.Kudang B.Seminar,M.Sc.

Disusun oleh :
Hamzah
P056100563
E-36

DAFTAR ISI

Daftar Isi
BAB I

1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
2
Identifikasi Masalah
5
Tujuan
BAB II

5
TINJAUAN PUSTAKA

E-Bisnis
6
E-Commerce

E-Ticketing

11

Analisis SWOT
12
BAB III

PEMBAHASAN

Pembahasan Dengan Analisis SWOT


15
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan E-Ticketing
17
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan Dari Pembahasan


18

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fenomena E-Bisnis tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai
aktivitas bisnis di negara negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang
berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma
bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan perusahaan di era
informasi sekarang ini dan di masa masa mendatang.Oleh karena itu, setiap
perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan pendayagunaan teknologi dalam
pengembangan maupun operasionalnya, tidak terkecuali .
Penjualan online untuk produk perjalanan pada tahun 2000 lalu diestimasi
mencapai US$5.9 milyar. Dalam dua tahun, penjualan diharapkan telah
mencapai

dua

kali

lipat

kurang

lebih

US$11.7

milyar

(Anonim,

2002).

Peningkatan profit ini akan terus tumbuh dengan cepat tiap tahunnya.
Perusahaan kereta api harus mentransformasikan: cara melakukan bisnisnya,
cara untuk berinteraksi dengan pelanggan, kulturnya, dan cara menggunakan
teknologi untuk dapat berpartisipasi dalam peluang yang terciptakan oleh
adanya transaksi elektronik (disebut sebagai eOpportunity), atau jika tidak
perusahaan tersebut akan tertinggal jauh dibelakang dari kompetitornya.
3

Terdapat berbagai solusi teknologi informasi untuk perusahaan kereta api


diantaranya: eTicketing, eHR (electronic Human Resources), eCRM (electronic
Customer Relationship Management), eInvoicing (electronic Invoicing), dan lainlain. Menurut penelitian (Anonim, 2002) bahwa penggunaan aplikasi eTicketing
pada perusahaan kereta api merupakan cara yang terbaik untuk memulai
penggunaan berbagai solusi teknologi informasi yang ada saat ini. eTicketing
dibangun sebagai cara baru untuk mendistribusikan dan menjual tiket yang
dipengaruhi oleh kekuatan internet. eTicket dapat didistribusikan melalui internet
dan di-download ke smartcard atau media elektronik lainnya atau juga di-print ke
suatu kertas. Perusahaan kereta api yang menggunakan aplikasi eTicketing
seharusnya dapat melihat peningkatan cash flow, reduksi terhadap operating
cost, dan reduksi yang significant pada konsumsi kertas.
Secara ringkas, Mohan Sawhney mendefinisakan E-Bisnis Penggunaan jaringan
elektronik dan teknologi yang terkait untuk mengaktifkan, memperbaiki,
meningkatkan, mengubah, atau menciptakan suatu sistem proses bisnis atau
bisnis untuk menciptakan nilai superior bagi pelanggan saat ini dan pelanggan
potensial.
Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi
elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem
bisnis (Pertukaran barang dan jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan
cara cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan
oleh mereka yang berkepentingan (Stakeholders).
Perusahaan dari berbagai industri di seluruh dunia juga dituntut untuk lebih
meningkatkan pendayagunaan teknologi didalam perkembangannya, tidak
terkecuali Indonesia. Dalam makalah ini, Saya sebagai penulis ingin membahas
mengenai salah satu bagian dari E-Bisnis yaitu E-Ticketing yang ada di Indonesia.

PT. Kereta Api Indonesia (KAI) belum lama ini telah mengenalkan dan
meluncurkan jenis layanan e-commerce terbaru sebagai bentuk usaha dalam
meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada para pelanggannya. PT. Kereta Api
Indonesia merupakan perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang
transportasi, yakni jasa angkut dengan menggunakan kereta api.
Melalui pendayagunaan teknologi seperti komputer dan internet, maka Sistem ETicketing sudah dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh para pengguna maupun
pembuatnya. PT Kereta Api Indonesia telah menjual tiket dengan menggunakan
sistem E-Ticketingpadabeberapa rute kereta api tertentu, dan akan terus
diterapkan pula ke rute rute lainnya khususnya di kota kota besar di
Indonesia.
Pada makalah ini, Saya sebagai penulis akan membahas mengenai bagaimana
penerapan E-Ticketing beserta hambatan dan prospek dari penerapan E-Ticketing
tersebutdi Indonesia dengan studi kasus PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
Identifikasi Masalah

Bagaimana penerapan dari E-Ticketing di Indonesia?

Apa saja keuntungan bagi konsumen maupun produsen dari penerapan ETicketing di Indonesia?

Tujuan

Untuk mengetahui penerapan dari E-Ticketing di Indonesia?

Untuk mengetahui keuntungan yang didapat bagi konsumen dan produsen


dari penerapan E-Ticketing di Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E-Bisnis
E-Bisnis dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan sistem informasi
komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang
CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi internet.
E-Bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan
fleksibel. e-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan supplier dan
mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan
pelanggan secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-commerce


(perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-commerce
lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala
macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk
pemasaran Internet (e-marketing). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-commerce
lebih

berfokus

pada

kegiatan

transaksi

bisnis

lewat

Internet.

Dengan

menggunakan sistem manajemen penegtahuan, e-commerce mempunyai goal


untuk menambah revenu dari perusahaan.
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis
termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing),
manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order
elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama
dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di
antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet,
intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk
berhubungan
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet
menyebabkan proses
bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu
untuk
membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi
informasi
dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara
elektronik

dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-commerce


adalah ecommerce
hanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business
termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan
manufaktur
membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga
keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan
konsumen mereka, dan sebagainya.

E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan


transformasi
proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat
adalah
pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha
Shurety.1999. E-business
with Net.Commerce. Prentice Hall)
Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat
menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan
melihat kesamaan dari
setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita
lihat dari
beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber
daya yang
digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang
diberikan. Hasilnya sebagai berikut:
Pelaku E-Business

Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis


Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
internet

Kegiatan Sasaran
Kegiatan bisnis
Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
Operasi bisnis utama

Tujuan
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
Transformasi proses bisnis
Sharing informasi

Keuntungan
- Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
- Memberikan nilai bisnis yang berbeda
- Efisien
- Peningkatan produktivitas dan keutungan

Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan e-bisnis dalam satu
arti utuh,
yaitu:

E-bisnis

adalah

penggunaan

teknologi

informasi

dan

komunikasi

oleh

organisasi, individu,
atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama
sehingga
dapat memberikan keuntungandapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi,
optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Contoh: Harian Kompas yang juga memiliki e-bisnis Kompas Online. Kompas
menjalankan
proses bisnis utamanya berupa penyediaan berita dan distribusinya, tidak lagi
hanya melalui
media cetak saja tetapi juga melalui internet. Keutungan yang dapat diberikan
Kompas online
dapat diakses oleh seluruh penduduk di Indonesia (bahkan dunia), up to date,
memangkas
biaya kertas, dapat diakses 24 jam, dll.

E-Commerce
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi. E-Commerce dapat
melibatkan

transfer

dana

elektronik,

pertukaran

data

elektronik,

sistem

manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.


Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), epemasaran

(e-marketing),

atau

pemasaran
10

online

(online

marketing),

pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data


elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan
e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata
atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Sementara

itu,

Kalakota

dan

Whinston

mendefinisikan

e-commerce

dari

beberapa perspektif, yaitu :


1. Dari persperktif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman informasi,
produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur
komunikasi lainnya
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi teknologi
menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow
3. Dari persfektif pelayanan, e-commerce adalah alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang
4. Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk
menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan
jasa online lainnya.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-

11

web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan


penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada
bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di
Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada
tahun 2011.
Pertukaran informasi dalam e-commerce dilakukan dalam format digital sehingga
kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan
menggunakan system komputer yang saling terhubung melalui jaringan jaringan
telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam
waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang idbutuhkan untuk keperluan bisnis
tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik,
perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan
pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga
mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.

Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,


perdagangan

elektronik

berarti

pemanfaatan

transaksi

komersial,

seperti

penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian


atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang
lebih tepat "perdagangan web" pembelian barang dan jasa melalui World Wide
Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan
enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak
jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor
12

ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman
seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan
2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

E-Ticketing
Electronic Ticket (e-ticket) adalah sebuah metode perdagangan, pembelian, dan
penjualan tiket dari berbagai produk jasa khususnya jasa perjalanan melalui
media internet dan komputer. (electronic ticket / e-ticket) digunakan untuk
melayani pembelian kursi penumpang pesawat terbang. Bentuk tiket ini kini
telah banyak menggantikan fungsi tiket kertas (paper ticket) yang lama. Tiket
Elektronik juga memperkecil biaya pelayanan airlines, sehingga harga tiket juga
dapat ditekan. Tiket semacam ini digunakan juga untuk voucher hotel, dan tiket
hiburan

tertentu.

Setelah reservasi dilakukan, e-ticket akan tampil sebagai catatan digital bagi
komputer

airline.

Pelanggan biasanya mencetak / print salinan bukti reservasi berisikan kode


booking atau nomer reservasi dan nomor e-ticket itu sendiri.
Kelebihan dari e-ticketing bagi pelanggan adalah sebagai berikut :

Proses yang mudah dan cepat

Dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

Tiket valid dan dapat dicetak sendiri, sehingga meminimalisasi resiko


kehilangan tiket atau rusak

Harga yang tertera sangat jelas


13

Kelebihan dari e-ticketing bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

Tercatat di perusahaan penerbangan

Dapat menekan biaya produksi dan pelayanan

Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu

Strengths, Weakness,

Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode
evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya
menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau


konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Weakness (kelemahan)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek


atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor
yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.

14

Opportunities (peluang)

merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.


Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
kondisi lingkungan sekitar.

Threats (ancaman)

merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat


mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan
ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan
antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar
Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk
dilaksanakan.

Strategi

yang

dipilih

merupakan

strategi

yang

paling

menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.


Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan
opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan
meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.
Setelah dibuat matriknya dan mengetahui kekuatan dan kelemahan kita maka
dilakukan

strategi

untuk

meningkatkan

kemampuan

untuk

mengurangi

kelemahan. Strategi yang yang memungkinkan yaitu dengan mengurangi faktor


weakness dan meningkatkan strength.

15

BAB III
PEMBAHASAN

16

Pembahasan Dengan Analisis SWOT


Pada bab pembahasan kali ini, Saya akan membahas dan meneliti tentang
penerapan e-ticketing di Indonesia pada studi kasus PT. Kereta Api Indonesia
(KAI) dengan menggunakan analisis SWOT. Berikut adalah tabel SWOT :
Strength (Kekuatan)
Sebagai sebuah perusahaan,
PT.

Kereta

sudah

Api

Indonesia

mempunyai

pengalaman

Weakness (Kelemahan)
Membutuhkan waktu untuk
pelatihan dalam penerapan

banyak

dalam

sistem e-ticketing

bidang

transportasi publik. Sehingga


untuk

menerapkan

aplikasi

atau sistem baru tidak akan

menjadi masalah
Dengan
penerapan
ticketing,

biaya

pelayanan

dapat ditekan
Dengan
penerapan
ticketing,

e-

proses

Membutuhkan

waktu

dan

biaya untuk sosialisasi dari


penerapan e-ticketing.
.

e-

pelyanan

akan menadi lebih cepat dan


mudah.

Sehingga

meningkatkan

akan

kepuasan

pelanggan.

Opportunities (Peluang)
Adanya
bantuan

Threat (Ancaman)
Para pengguna jasa kereta

dari

pemerintah dalam sosialisasi

api

e-ticketing di Indonesia

kalangan
bawah.

17

mayoritas

adalah

menengah
Sehingga

ke
perlu

edukasi dan sosialisasi yang

hari

Masuk dalam program 100


kerja

Perhubungan
Kemudahan

menyeluruh dari perusahaan


Tidak semua rumah atau

Menteri

kepala keluarga mempunyai

dalam

internet dan komputer


Budaya Indonesia yang tidak

penggunaan tiket kereta api

disiplin

dan

cenderung

merusak lingkungan

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan E-Ticketing


Berikut adalah tabel yang merinci keuntungan dan kekurangan dari penerapan eticketing di Indonesia, yakni sebagai berikut :

18

Bagi Perusahaan
Kelebihan

Kekurangan

Biaya pelayanan dapat ditekan

Butuh persiapan yang matang

Meningkatkan laba perusahaan

Butuh waktu dan biaya untuk


penerapannya

Meningkatkan nilai dan image


perusahaan

Bagi Pengguana Jasa


Kelebihan

Proses

Kekurangan
menjadi

cepat

dan

mudah

Biaya

Tidak

semua

dapat

menikmati layanan e-ticketing


tiket

menjadi

lebih

murah

Belum semua jurusan kereta api


yang masuk dalam sistem eticketing

kalangan

Menghindari resiko tiket hilang

19

atau rusak

BAB IV
KESIMPULAN

Dari analisis yang Saya lakukan di Bab III diatas, maka Saya dapat
menyimpulkan beberapa hal, yakni sebagai berikut :
o

Sebelum menerapkan sistem e-ticketing untuk kereta api, sebaiknya


PT. Kereta Api Indonesia melakukan persiapan agar meminimalisir
segala hambatan yang mungkin akan terjadi nanti pada penerapan
itu sendiri

20

Masalah utama dalam menerapkan sistem e-ticketing adalah dari


segi infrastruktur dan sumber daya manusia itu sendiri. Dari segi
infrastruktur yakni tidak meratanya jaringan internet di seluruh
Indonesia, sedangkan masih butanya mayoritas penduduk kalangan
menengah kebawah mengenai internet merupakan faktor dari
sumber daya manusia

Sosialisasi kepada masyarakat akan lebih mudah jika dibantu oleh


pemerintah melalui program program kerja mereka

Untuk kelebihan dan kekurangan untuk penerapan e-ticketing baik itu bagi
perusahaan maupun bagi pengguna jasa akan dijabarkan sebagai berikut :
Bagi Perusahaan (Kelebihan)

Biaya pelayanan dapat ditekan

Meningkatkan laba perusahaan

Meningkatkan nilai dan image perusahaan

Bagi Perusahaan (Kekurangan) :


o

Butuh persiapan yang matang

Butuh waktu dan biaya untuk penerapannya

Bagi Pengguna Jasa (Kelebihan) :


o

Proses menjadi cepat dan mudah

21

Biaya tiket menjadi lebih murah

Menghindari resiko tiket hilang atau rusak

Bagi Pengguna Jasa (Kekurangan) :


o

Tidak semua kalangan dapat menikmati layanan e-ticketing

Belum semua jurusan kereta api yang masuk dalam sistem eticketing

DAFTAR PUSTAKA

Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall


http://id.wikipedia.org/wiki/E-commerce
http://id.wikipedia.org/wiki/E-bisnis

22

Anda mungkin juga menyukai