Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


(SISTEM PERDAGANGAN ELEKTRONIK)

Disusun Oleh :

Dosen Pengampu :
Dr. Irwansyah., S.E.,M.Si.Ak.,CA

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “sistem perdagangan
elektronik”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Dr. Irwansyah,S.E.,M.Si.Ak.,C.A . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sistem Informasi Akuntansi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irwansyah,S.E.,M.Si.Ak.,C.A


yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

                                                                             Bengkulu,  Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A.    LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B.     RUMUSAN MASALAH...............................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)..............................................................7
Model-Model E-Commerce di Indonesia...............................................................................9
Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik..........................................................9
Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik...............................................................11
Aplikasi bisnis......................................................................................................................12
Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik..............................................................12
Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI).........................................13
Rancang Ulang Proses Bisnis / Business Process Redesign (BPR).....................................15
Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronika.....................................................15
Faktor kunci sukses dalam e-commerce...............................................................................16
Dampak Perdagangan Bagi Akuntansi Dan Audit...............................................................16
BAB III.....................................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................................19
KESIMPULAN....................................................................................................................19
SARAN.................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang makin ketat, dan semakin singkatnya siklus hidup produk dan
jasa yang ditawarkan, serta semakin tingginya tuntutan konsumen terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan, maka perusahaan berusaha mencapai terobosan baru untuk mengantisipasi
perubahaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi kini hampir semua
aktivitas organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi dan
cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian aktivitas manajemen operasional
dan manajemen tingkat menengah alat bantu seperti E-mail, Voice mail , Internet, Video
Conferecing, Electronik, Telephone Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya kini
semakin banyak digunakan.
Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang elektronik
kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll.Barang yang tidak cocok seperti barang yang
memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang,
dicicip, dan lain-lain.Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay,
Amazon.com, dan PayPal.
Proses pengambilan keputusan yang sebelumnya membutuhkan analisis yang cukup
rumit, kini mulai cenderung bisa diatasi dengan penerapan teknologi informasi berbasis
komputer. Fasilitas-fasilitas seperti E-mail, Vidio Conferencing, Audio conferencing, atau
Electronik Meeting System semakin mempermudah proses komunikasi antar organisasi
perusahaan yang tersebar secara lokal maupun internasional. Organisasi harus sensitif
terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi peralatan teknik, dan
proses dalam mengubah input menjadi output (Robbin&bernwell, 1989) disamping itu
manajemen dituntut memahami dengan baik sistem dan teknologi informasi .Makalah ini
memberikan gambaran tentang berbagai penerapan teknologi informasi pada organisasi
perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan timbulnya peluang dan tantangan bagi
organisasi.
Perdagangan elektronik (electronic commerce, e-commerce) adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaranbarang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer
dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:
transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-
marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online
transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce
juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang,
dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web
(website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga
AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu,
pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan
mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,
perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI
untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara
elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih
tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru
sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan
banyak digunakan.Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan
situs web perdagangan ini.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan perdagangan elektronik atau E-commerce?
2.      Model-Model E-Commerce di Indonesia?
3.      Apa sajakah manfaat (keuntungan) dan kendala penggunaan teknologi informasi
dalammenjalankan perdagangan elektronik?
4.      Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik?
5.      Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik?
BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)
Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Beberapa orang mendefinisikan
perdagangan elektronik (e-commerce) dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya
melintasi batas perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu
transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan menyebutnya sebagai
transaksi bisnis elektronik. Kebanyakan orang menganggap bisnis elektronik dan
perdagangan elektronik sebagai satu hal yang sama.
Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi operasi internal
maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah bisnis elektronik dan
pedagangan elektronik adalah sama. Dalam definisi luas, akan menggunakan akses  jaringan,
sistem berbasis komputer, dan antar muka sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan
sebagai perdagangan elektronik.
E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut
organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang
didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan gambar.Perdagangan melalui jaringan elektronik
sebagai penggunaan komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak
operasi itu bersifat internal ; dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional keuangan,
manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi. Beberapa operasi lain mencakup hubungan
perusahaan dengan kedelapan elemen lingkungan.

Gbr. 1 Delapan elemen lingkungan

Tanggung Jawab Lingkungan Utama dari Bidang Fungsional


Keuanga SDM Jasa Manufaktu Pemasaran
n Inf. r
Pelanggan X X
Pemasok X X
Pemegang Saham dan X
Pemilik
Serikat Pekerja X X
Masyarakat Keuangan X
Masyarakat Global X
Pesaing X
Pemerintah X X X X X
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang baru dalam
segala bentuknya di abad elektronik.Dimana beberapa tahap yang umumnya terdapat diantara
penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis
secara elektronik.Jadi dapat meminimalkan biaya transaksi.Secara garis besar, e-commerce
saat ini diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomibusiness-to-business, danbusiness-
to-consumer.

Perdagangan elektronik dibedakan menjadi 2 jenis e-commerce:


1.   Business-to-Cunsumer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara sebuah
perusahaan dengan pemakai akhir dari produk. Strategi Business to Customer (B2C) melalui
Jaringan Elektronik :
 Produk Digital, Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada konsumen langsung
melalui internet. Contoh produk digital seperti lagu, film, perangkat lunak. Produk
dan jasa dapat langsung dikonsumsi setelah didownload.
 Produk Fisik, Produk dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui
internet, tetapi harus dikirimkan kepada konsumen. Order penjualan dan pembayaran
dapat diterima melaui internet, setelah itu dilakukan pengiriman kepada pembeli.

 Virtual kontra Penjualan Hybrid, Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan yang tidak memiliki toko secara fisik. Penjual Hybrid adalah
penjualan yang dilakukan perusahaan yang memiliki toko secara fisik dan juga
memiki halaman Web untuk melakukan penjualan.

2. Business-to-Business (B2B)
Perdaganganmelalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara perusahaan-
perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir.
 Melibatkan  orang yang relatif sedikit
 Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem informasi dan
mengenal proses bisnis

Model-Model E-Commerce di Indonesia


 Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa
dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam
dunia online. Penjual yang menggunakan social media atau forum untuk beriklan,
biasanya tidak bisa langsung menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan.
Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi.
Contoh iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
 Retail, merupakan jenis e-commerce yang dimana semua proses jual-beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Oleh karena itu,
kegiatan jual-beli di retail relatif aman, namun biasanya pilihan produk yang tersedia
tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail :
Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
 Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan
bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di
website marketplace yang bersangkutan. Marketplace umumnya menyediakan lapisan
keamanan tambahan untuk setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran
escrow atau lebih umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di
dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak ketiga yang
menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan
diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah uang pembayaran
diteruskan ke pihak penjual.

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik


Dari segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :
Keuntungan bagi perusahaan
 Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional, sangatlah sulit suatu
perusahaan, menemukan letak geografis mitra bisnisnya yang berada di negara lain
ataupun benua lain.
 Efisien. Terbilang sangat efisien, karena setiap perusahaan tidak memerlukan
peralatan untuk menjalankan bisnis ini, dan hanya butuh internet semata. Dan
menurunkan segala tingkat biaya operasional, agar terkesan tidak mahal. Karena
dijalankan melalui jalur online.
 Perluasan pasar. Jangkauan akan semakin sangat luas, karena tidak dibatasi oleh letak
geografis dimanapun perusahaan itu berada.
 Memperpendek Jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan
konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-situs. Konsumen
dapat menuju ke perusahaan dimana pun saat mereka berada.

Keuntungan Bagi Konsumen


 Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.
 Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan
menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen dapat bertransaksi dengan
aman sebab didaerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan
dan membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar.
 Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah,
kantor, warnet atau tempat lainnya.

Keuntungan Bagi Masyarakat Umum

 Mengurangi Polusi dan Pencemaran Lingkungan.


Dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu
melakukan perjalanan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi
jumlah kendaraan yang ada dijalanan. Berkurangnya kendaraan dijalanan berarti
menghemat bahan bakar (BBM) dan mengurangi tingkat polusi udara yang
diakibatkan kendaraan bermotor yang dapat mencemari lingkungan.
 Membuka Peluang Kerja Baru.
Era e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak
buta teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti pemrogram komputer, perancangan
web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan
sebagainya.
 Menguntungkan Dunia Akademis.
Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan
akademisi akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis,
sosial-budaya, dan sebagiannya yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang
berkaitan dengan dunia maya. Selain itu dampak langsung dari hadirnya internet
secara langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik
telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
 Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia
E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan
oleh orang-orang yang tidak gagap teknologi, sehingga pada gilirannya akan
merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer demi kepentingan
mereka sendiri. Selain itu dalam melakukan e-commerce, seseorang suatu saat
mungkin akan tersesat ke situs-situs berkualitas yang akan meningkatkan pemahaman
orang yang bersangkutan.

Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik :


 Biaya tinggi
 Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka perdagangan secara online itu
sangat membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di
lakukan oleh kalangan menengah keatas,tetapi ada juga dari kalangan menengah
kebawah untuk menekuni bisnis ini.
 Masalah keamanan
 Yang di maksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya masih banyak yang
di ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menyalah gunakan
system seperti ini, seperti :
-Penipuan dengan carapencurian identitas dan membohongi pelanggan.
-Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
 Perangkat lunak yang tidak tersedia
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,maksudnya ialah masih
banyak aplikasi-aplikasi yang kurang mendukung dalam menjalankan pada e-
commerce,dan banyak aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan
oleh vendor,sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-commerce.
Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan
elektronik.

Aplikasi bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
o E-mail dan Messaging
o Content Management Systems
o Dokumen, spreadsheet, database
o Akunting dan sistem keuangan
o Informasi pengiriman dan pemesanan
o Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
o Sistem pembayaran domestik dan internasional
o Newsgroup
o On-line Shopping
o Conferencing
o Online Banking/internet Banking
o Product Digital/Non Digital
o Online SEO

Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik


Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait
sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra
bisnis.Para mitra dagang tersebut ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat
tertentu.Adapun manfaat tersebut, yaitu:
1. Efisiensi komparatif
dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang
dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka. Perbaikan
dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
-  Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi itu sendiri
sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat,
menganalisis lebih cepat dan membuat keputusan lebih cepat.
-      Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh
melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
2.      Kekuatan tawar menawar
kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan
pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3
metode dasar :
-          Keistimewaan produk yang unik.
pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan
informasi yang lebih cepat
-          Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengidentifikasi produk
alternative dengan mendapatkan harga yang terendah.
-          Peningkatan biaya peralihan.
perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya peralihannya menjadi
mahal. Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi.

Berikut ialah gambar mengenai pemilihan strategi, metodologi dan teknologi E-Commerce:

Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)


Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan melalui jaringan.Namun
tingkat operasionalnya terbatas pada transaski business-to-business dan melakukannya
melalui jaringan virtual yang sifatnya pribadi dan mahal.Elektronic Data Interchange (EDI)
misalnya, telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan transaksi
busines-to-business skala besar.
lektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan
dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa
perusahaan.Elektronic Data Interchange (EDI) biasanya digunakan antara pemasok dan
produsen.Namun sistem ini tidak memiliki fleksibilitas yang cukup memadai untuk
memenuhi tuntutan pasar yang muncul sekarang ini.Di internet, order produk saat ini sudah
dapat dilakukan dengan hanya melihat katalog produk, dan kemudian memasukkannya ke
dalam keranjang belanja elektronik dengan menekan tombol mouse untuk menyelesaikan
prosedur pembelian setelah mengisi form order.

Tingkat penerapan EDI :


 Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah
mitra dagang yang terbatas.
 Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar
mitra dagang.
 Pemakai tingkat 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikanke banyak mitra
dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan mengidentifikasi apakah


perusahaan akan proaktif atau reaktif :

 Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan para
pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan tekanan yang
kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
 Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS yang lain,
perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
 Kebutuhan intern
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara untuk
meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI secara
proaktif.
 Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan reaktif,
dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.

 Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan melaksanakan


penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy menyimpulkan bahwa
perusahaan proaktif cenderung :
 Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
 Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.
 Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI keberbagai
aplikasi lain.
 Perusahaan EDI Menikmati Manfaat Langsung dan Tidak Langsung
Rancang Ulang Proses Bisnis / Business Process Redesign (BPR)
Penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru.
BPR mempengaruhi jasa informasi / Information Service (IS) dengan 2 cara :
 Menerapkan BPR, untuk merancang ulang sistem berbasis komputer yang tidak dapat
dipertahankan lagi melalui pemeliharaan sistem biasa.
 Perusahaan menerapkan BPR untuk bebrbagai operasi utamanya, usaha tersebut pasti
menimbulkan dampak gelombang yang mengakibatkan rancang ulang sistem berbasis
komputer.
Teknik penerapan BPR :
 Rekayasa mundur, proses menganalisis suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-
elemennya dan hubungannya serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat
abstraksi yang lebih tinggi dari yang sekarang ada.
 Restrukturisasi, transformasi suatu sistem menjadi bentuk yang lain tanpa mengubah
fungsionalitasnya.
 Rekayasa ulang, rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan mengubah
fungsionalitasnya (rekayasa maju).

Tenologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :


 Sambungan langsung , perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi data
dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh
penyedia telekomunikasi umum.
 Jaringan bernilai tambah , disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan
sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan
sirkuit itu bagi EDI.
 Internet , memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya
menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronika .


 Mengumpulkan intelijen bisnis
 “Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik, hal
pertama yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya.”
 Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)
Faktor kunci sukses dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang
termasuk:

 Menyediakan harga kompetitif


 Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
 Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
 Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
 Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
 Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
 Mempermudah kegiatan perdagangan.

Dampak Perdagangan Bagi Akuntansi Dan Audit


Saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa internet telah menjadi bagian dari kebutuhan
yang sangat kita perlukan. Oleh karena itu, perkembangan e-commerce di Indonesia saat ini
telah menjadi sangat besar dan dapat dilihat dengan jelas. Dalam menghapi era digital yang
sedang berkembang dengan pesat saat ini, seorang akuntan dituntut untuk turut menyesuaikan
diri dalam menghadapi perkembangan tersebut. Tentunya e-commerce memiliki banyak
dampak positif seperti meningkatkan pangsa pasar, menurunkan biaya operasional,
meningkatkan customer loyalty, dan lain sebagainya. Dibalik segala kemudahan yang
ditawarkan oleh e-commerce, tentunya terdapat pula efek samping yang menjadi tantangan
bagi para akunta. Tantangan tersebut terletak pada pengakuan pendapatan pada penjualan
barang, validasi transaksi, serta otorisasi dan keamanan transaksi.

Pengakuan Pendapatan

Berdasarkan PSAK 23 (R 2009) atau IAS 18 mengenai pendapatan, dinyatakan bahwa


pendapatan hanya dapat diakui apabila memenuhi seluruh kebutuhan berikut, yaitu entitas
telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli,
entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas
barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual, jumlah pendapatan
dapat diukur dengan andal, kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan
transaksi tersebut akan tersebut akan mengalir mengalir ke entitas, dan biaya yang terjadi atau
akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal. Sering kali
ketika melakukan penjualan, entitas tersebut melakukan pemindahan risiko bersamaan
dengan pengalihan hak legal atas barang-barang. Tidak jarang pula hal ini tidak dapat
diterima, maka perlu memberlakukan prinsip substansi mengungguli bentuk formal
(Substance Over Form). Namun, apabila kondisi tersebut tidak dapat terpenuhi, meskipun
pengalihan hak legal atas barang-barang telah dilakukan, pendapatan tidak dapat diakui.
Sehingga diperlukan hukum yang lebih jelas untuk mengatur hal tersebut.

Validasi Transaksi

Dalam sistem e-commerce, pembeli dan penjual tidak secara langsung bertemu satu sama lain
atau saling kenal pada sebelumnya. Sebagai akuntan, hal tersebut dapat menjadi pembuktian
yang cukup ketika melakukan audit laporan keuangan atas asersi existence/occurrence.
Pembuktian yang cukup juga dapat berasal dari data-data akuntansi dan infomasi pendukung
lain yang relevan dan valid. Namun, pada sistem e-commerce, pembeli dapat memalsukan
identitas dirinya dengan mudah dan melakukan transaksi. Hal ini akan membuat tidak
validnya transaksi yang terjadi ketika dilakukan audit karena pembeli tersebut bukannya
pembeli yang sesungguhnya. Untuk menangani hal ini, sistem keamanan dalam transaksi
perlu untuk ditingkatkan sedemikian rupa agar pembeli tersebut dapat dipastikan
keberadaannya.

Otorisasi dan Keamanan Transaksi

Ketika melakukan sebuah transaksi, diperlukan sebuah kesepakatan berdasarkan informasi


yang simetris atau sama dari kedua belah pihak. Pada sistem tradisional, kesepakatan tersebut
umumnya dilakukan diatas kertas yang dapat dijadikan bukti dan akan sulit untuk diubah
isinya tanpa sepengetahuan dari pihak lainnya. Namun, dalam e-commerce, bukti-bukti
transaksi tersebut seluruhnya dalam bentuk digital dan sangat rentan untuk dapat diubah oleh
pihak lain yang memiliki keahlian di bidang tersebut dan kemudian melakukan penyangkalan
atas transaksi yang telah dilakukan. Perlu kekuatan hukum untuk menyelesaikan masalah
tersebut tetapi akan jauh lebih sulit untuk mengumpulkan data apabila pihak lain telah dapat
mengubah bukti-bukti tanpa meninggalkan jejak. Untuk mencegah hal ini terjadi, perusahaan
perlu untuk menggunakan pengamanan yang ketat dalam website atau aplikasi agar tidak
mudah untuk dibajak oleh pihak lain.
Tantangan yang ada tidaklah membuat e-commerce menjadi sesuatu yang buruk dan tidak
baik untuk digunakan. Sebaliknya, hal ini justru membuka kesempatan bagi akuntan yang
dapat menyadarinya terlebih dahulu dan mengambil tindakan preventif untuk menjadi lebih
baik dari yang lain. Akuntan perlu untuk dapat memperluas wawasannya terhadap ilmu lain
yang terkait dengan bidang e-commerce. Tentunya tidak mudah untuk dapat menghadapi hal
tersebut, tetapi dibalik setiap tantangan pasti terdapat peluang pula.

Kebutuhan Jasa Audit E-commerce

Jasa audit E-commerce merupakan suatu jasa yang diberikan kepada seorang

auditor independen kepada para pelaku bisnis e-commerce. Jasa audit yang diberikan

berupa asuransi terhadap laporan keuangan para pelaku bisnis tersebut. Menurut

(Nurhaya, 2016) audit e-commerce memiliki defenisi yaitu: “Audit E-commerce

adalah audit yang dilakukan untuk memberikan assurance kepada pihak-pihak yang

berkepentingan akan tingkat keamanan yaitu bahwa seluruh data yang dikirim via

internet hanya dapat diakses oleh orang-orang yang berhak untuk bertransaksi secara

on line pada suatu perusahaan e-commerce dan bahwa system transaksi e-commerce

tersebut berjalan dengan baik”.

Jasa Audit E-Commerce adalah audit yang dilakukan untuk memberikan assurance kepada
pihak-pihak yang berkepentingan akan tingkat keamanan yaitu bahwa seluruh data yang
dikirim via internet hanya dapat diakses oleh orang-orang yang berhak untuk bertransaksi
secara

on line pada suatu perusahaan e-commerce dan bahwa system transaksi e-commerce

tersebut berjalan dengan baik menurut (Anugrah & Teddy, 2018).


BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Perdagangan melalui jaringan elektronik dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memasarkan produk, barang dan jasa.
Strategi yang paling penting adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan
transmisi data elektronik. Nama yang berkaitan dengan strategi ini adalah sistem antar-
organisasi (IOS). EDI merupakan subset dari IOS. Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran
data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai sistem antar
organisasi.
Dalam melakukan perdagangan  melalui jaringan elektronik dapat melakukan
Pelayanan Pelanggan yang lebih baik. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan
yang lebih baik.Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang
meningkat.Hal tersebut dapat dilakukan apabila kita melakukan strategi yang baik dengan
Sistem Antar Organisasi.

SARAN
Berbisnis antar manusia diberbagai dunia menjadi alasan utama berkembanganya
perdagangan  melalui media elektronik, seperti banyaknya shop-shop online. Melalui akses
jaringan dan  teknologi komputer.Dalam melakukan perdagangan melalui jaringan elektronik
kita harus memperhatikan biaya penerapan, masalah keamanan, dan kemampuan atau
ketersediaan perangkat lunak.
  
DAFTAR PUSTAKA
Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Nugroho, Adi. 2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Modern Dunia Maya
Informatika. Bandung.
Akbar, Ali, ST. 2006. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Yogyakarta: Gava media.
2009. “strategi penerapan bisbis”, http://www.simplearning.co.cc/2009/12/e-commerce-
strategi-penerapan-bisnis.html (diakses 17 Februari 2013)

Anda mungkin juga menyukai