Anda di halaman 1dari 19

Makalah Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi

( E-Commerce, M-Commerce, dan Sistem Pembayaran E-Commerce )

Dosen Pengampu : Mira Meilia Marka S.E, MM

Disusun Oleh

Kelompok 10 :

1. Sulthonul Arifin ( 201911679 )


2. Nova Salsadila Puspita ( 201911689 )
3. Chendy Dio Haryono ( 201911690 )
4. Farindhatul Janah ( 201911708 )
5. Zalza Nabila Hatta ( 201911730

Kelas K
Semester 5
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem
Informasi Manajemen Berbasis Teknologi ( E-Commerce, M-Commerce, dan Sistem
Pembayaran E-Commerce )

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Mira Meilia Marka SE,MM yang telah
memberikan kami tugas untuk menambah wawasan kami terhadap materi ini. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

[26, Oktober 2021]


Daftar Isi

Bab I...........................................................................................................................................................1
I. Latar Belakang..............................................................................................................................1
II. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
III. Tujuan........................................................................................................................................1
Bab II..........................................................................................................................................................2
1. E-Commerce....................................................................................................................................2
1.1 Pengertian E-Commerce................................................................................................................2
1.2 Faktor Pendukung E-Commerce....................................................................................................3
1.3 Karakteristik E-Commerce............................................................................................................4
1.4 Karakteristik e-commerce menurut Nurfansa Wira Sakti...............................................................4
1.5 Jenis-Jenis E-Commerce................................................................................................................4
1.6 Istilah-Istilah Dalam E-Commerce................................................................................................5
1.7 Konsumen e-commerce didasarkan pada Perilaku Konsumsinya..................................................5
1.8 Keunggulan dan kelemahan E-commerce......................................................................................6
2. M- Commerce..................................................................................................................................7
1.1 Pengertian M-Commerce.........................................................................................................7
1.2 Komponen M-Commerce.........................................................................................................7
1.3 Kelebihan dan Kekurangan M – Commerce.............................................................................8
1.4 Proses Tahapan dalam M-Commerce......................................................................................9
1.5 Sistem yang Digunakan dalam M-Commerce..........................................................................9
3. Sistem Pembayaran E-Commerce..................................................................................................11
Bab III......................................................................................................................................................15
Kesimpulan............................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................16
Bab I
Pendahuluan

I. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan juga internet di era globalisasi ini sangat
tinggi dan semakin luas. Dengan adanya teknologi yang terhubung secara online tanpa
ada batas waktu dan tempat, sehingga keduanya banyak diterapkan dalam bisnis di
perusahaan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah untuk pemasaran, dengan
menggunakan teknologi yang ada, aktivitas pemasaran pada perusahaan menjadi lebih
mudah dan lebih luas jangkauannya. Tidak hanya untuk perusahaan saja yang
mendapatkan manfaatnya tetapi para konsumen juga lebih mudah mendapatkan informasi
yang dibutuhkan mengenai jasa dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan lebih
mudah untuk memesan dan
membelinya.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering dikenal
dengan istilah e-commerce dan m-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan
fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara lebih cepat.
E- Commerce merupakan proses pembelian dan penjualan jasa dan barang-barang secara
elektronik dengan transaksi bisnis terkomputerisasi menggunakan internet, jaringan, dan
teknologi digital lain. (C. Laudon dan P. Laudon, 2005).

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan E-commerce, M-commerce ?
2. Apa dampak positif dan negatif dari E-conmerce dan M-commerce?
3. Bagaimana proses pembayaran E-commerce ?

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai E-commerce dan M-commerce
2. Untuk mengetahui dampak dari E-commerce dan M-commerce
3. Untuk mengetahui proses pembayaran dari system E-commerce

1
Bab II
Pembahasan

1. E-Commerce
1.1 Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah salah satu website yang menyediakan tempa untuk melakukan
Transaksi secara online atau juga bisa berbelanja, berdagang secara online atau direct
selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang menyediakan
semua layanan “get and deliver”. E-commerce merubah semua kegiatan marketing dari
mulai memangkas biaya-biaya operasional untuk semua kegiatan trading (perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce ini yaitu E-commerce mengacu pada
internet untuk kegiatan belanja online dan untuk jangkauannya lebih sempit. E-commerce
adalah subperangkat dari E-Bisnis. Adapun untuk cara pembayarannya yaitu melalui
transfer uang secara digital seperti lewat account paypal atau kartu credit. Sedangkan,
untuk E-Bisnis mengacu pada internet tapi untuk jangkauannya lebih luas. Karena area
bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah
melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. Dengan begitu
dapat memberikan sebuah keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. Cara
pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui
di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.

E-COMMERCE juga disebut perdagangan elektronik atau e-dagang. Dalam bahasa


Inggris, Electronic commerce atau e-commerce yaitu penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www,
atau jaringan komputer lainnya. Awalnya, perdagangan elektronik ini merupakan aktivitas
perdagangan yang hanya memangandalkan transaksi komersial saja, misalnya dalam
mengirim dokumen komersial seperti pemesanan pembelian secara elektronik. Terus,
kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepatnya
yaitu “perdagangan via web” atau pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web.
Pada awalnya ketika web mulai dikenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis

2
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru pada era
1998-2000-an, yang dimana banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini. Di Indonesia sendiri perkembangan E-COMMERCE telah ada sejak
tahun 1996, dengan berdiriny Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis transaksi
online. Wahana transaksi online ini berupa mall online yang disebut D-Mall yang telah
menampung sekitar 33 toko online. Produk yang dijual bermacam-macam dari mulai
makanan, aksesoris, pakaian, peralatan perkantoran sampai furniture.

Selain itu, ada pula E-Commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan
online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan
shopping cart (keranjang belanja). Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai Commerce
Service Provider (CSP) pertama di Indonesia yang menawarkan berbagai kemudahan
dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan
lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT
Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh situs yang menjadi anggota
Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas
Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.

Terlepas dari itu semua, dimana ada implikasi yang jelas terkait etika dalam e-
commerce. Yang pertama adalah gelombang perkembangan e-commerce sangatlah besar
dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, etika dalam e-commerce harus sangat diperhatikan
dalam melihat tinggi nya minat masyarakat untuk menggunakan dan mengembangkan e-
commerce tersebut. Perkembangan nya yang cepat harus dibarengi dengan kemampuan
perusahaan menjadikan e-commerce sebagai salah satu alternatif.

1.2 Faktor Pendukung E-Commerce


1. Cakupan yang luas
2. Proses transaksi yang cepat
3. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan
tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara
periodik.
4. E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta informatif.

3
5. E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang
cepat, mudah, aman dan akurat

1.3 Karakteristik E-Commerce


a. Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
b. Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
c. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut.
1.4 Karakteristik e-commerce menurut Nurfansa Wira Sakti
a. Transaksi tanpa batas
b. Transaksi anonim
c. Produk digital dan non digital
d. Produk barang tak berwujud
1.5 Jenis-Jenis E-Commerce
1. Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange

2. Business to Consumer (B2C)


Business to Consumer e-Commerce memiliki mekanisme untuk mendekati
consumer.

3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce).


Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do
sepanjang rantai pasokan. e-Consumen to consumen (C2C) Di sebut juga sebagai
pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama
lain.

4. Comsumen to Business (C2B).


kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen

4
5. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya.

6. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C) penggunaan teknologi


internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan
informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas
pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
7. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan
telepon selluler berbelanja.

1.6 Istilah-Istilah Dalam E-Commerce


1. Digital atau electronic cash, metoda yang memungkinkan seseorang untuk
membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke
komputer yang lain.
2. Digital moneyterminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme
pembayaran elektronik di Internet.
3. Disintermediation proses untuk memotong jalur perantara.
4. Electronic checks pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem check
elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank.
5. Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet, akan
menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi
yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web
yang mendukung electronic wallet tersebut.
6. Extranet: sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan
internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun
pelanggan mereka.
7. Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga
puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game
maupun informasi.

5
1.7 Konsumen e-commerce didasarkan pada Perilaku Konsumsinya
1. Implusive Buyers. Konsumen yang ingin cepat-cepat membeli, cenderung gegabah
dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan.
2. Patient Buyers. Konsumen yang teliti melakukan komparasi harga dan
menganalisa produk yang ditawarkan.
3. Window Shoppers. Konsumen yang sekedar browsing atau surfing (mejelajah
internet) saja.

1.8 Keunggulan dan kelemahan E-commerce


Keunggulan :
1) Tidak Perlu Toko FIsik
Untuk bisa menjual produk barang atau jasa secara online, Anda tidak
perlu membangun ataupun menyewa toko fisik. Hal ini mampu mengurangi
adanya biaya sewa serta biaya tenaga kerja penjaga toko. Hal inilah yang menjadi
alasan kenapa barang atau jasa yang dijual secara online di e-commerce sering
mempunyai harga yang lebih murah daripada took.
2) Mudah Berkembang
Ini merupakan implikasi dari poin pertama. Salah satu dari kelebihan e-
commerce adalah Anda bisa dengan mudah dan juga cepat dalam menembangkan
bisnis, karena biaya yang harus Anda keluarkan tidak sebanyak bila Anda
membangun toko offline. Selain itu, tingkat kepraktisan yang ditawarkan oleh e-
commerce pun mampu membuat beberapa konsumen lebih memilih untuk
melakukan belanja online.
3) Tidak putus kontak
Saat melakukan belanja Online, Anda akan diminta untuk mengisi data
secara lengkap. Nah, bila Anda disetujui oleh pelanggan, Anda bisa menggunakan
kontak ini sebagai suatu sarana promosi. Selain itu, beberapa e-commerce pun
mempunyai aplikasi yang bisa di install langsung di handphone. Penggunaan pada
fitur notifikasi ini juga menjadi sarana promosi yang efektif.

Kelemahan :

1) Tidak Bisa Melihat Barang

6
Belanja Online akan membuat pelanggan tidak bisa melihat barang produk
atau jasa secara langsung. Itulah kenapa ada beberapa pelanggan yang tidak
mempunyai jual beli di e-commerce. Walaupun sudah ada sistem rating ataupun
pemberian testimoni, namun beberapa orang masih merasa bahwa hal ini tidak
mampu menjamin barang ataupun jasa yang akan diperoleh mempunyai kualitas
yang sama seperti yang sudah dijanjikan.

2) Resiko besar
Kekurangan e-commerce yang merupakan karena adanya implikasi dari
poin pertama adalah mempunyai resiko yang cukup besar. Terutama jika melalui
website e-commerce yang tidak menjamin suatu keamanan, seperti Instagram,
Whatsapp, Facebook, dll.
Hal ini juga bisa diminimalisir dengan melakukan belanja pada
perusahaan yang memang menawarkan tingkat keamanan belanja di beberapa
marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll. Selain itu, masih ada
resiko lain berupa pencurian data pribadi sampai pencurian kartu kredit. Kunci
dari berbelanja ini adalah harus selalu hati-hati.

3) Persaingan Harga
Kekurangan lain dari e-commerce adalah tingginya persaingan antar toko,
baik itu berupa harga produk ataupun yang lainnya. Hal ini sebenarnya baik untuk
pelanggan, namun bisa jadi juga merugikan untuk para penjual. Karena mudah
untuk mencari barang ataupun jasa yang dicari, maka setiap penjual juga bisa
dengan mudah membandingkannya pada barang atau jasa lain yang ditawarkan
toko.

2. M- Commerce
1.1 Pengertian M-Commerce
Mobile commerce adalah bagian dari e-commerce yang terjadi secara eksklusif melalui
perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet. Selain pembelian dan penjualan barang dan
jasa, bentuk perdagangan internet ini juga termasuk pembayaran melalui smartphone dan tablet

7
(pembayaran mobile). Selain itu, M-Commerce juga mentransfer kepemilikan dan hak
penggunaan dan memulai transaksi bisnis.

1.2 Komponen M-Commerce


Perdagangan Seluler terdiri dari berbagai komponen individual:
 Periklanan seluler: Komponen e-commerce ini terdiri dari semua ukuran periklanan
yang digunakan untuk pembelian produk atau layanan. Ini juga termasuk pemasaran
SMS serta iklan banner dan teks, yang dapat direalisasikan dan dikendalikan dengan
program seperti Google AdWords.
 Pembayaran Seluler: Ini melibatkan pembayaran melalui ponsel cerdas atau tablet,
yang digunakan untuk belanja online stasioner dan seluler.
 Pemesanan dan reservasi: Dalam hal ini, ponsel atau ponsel cerdas digunakan untuk
memesan acara atau layanan. Ini juga digunakan untuk otentikasi, e. g. untuk tiket
pesawat elektronik.
 Mobile Banking: Transaksi bank diotorisasi dan diproses melalui telepon seluler
melalui mTan.
 Layanan pembayaran SMS: Pembayaran dapat dilakukan atau langganan dapat
dipesan melalui SMS.
 Aplikasi Seluler: Ini memungkinkan pelanggan membayar layanan dan
memanfaatkannya. Selain itu, aplikasi juga digunakan untuk memulai pembelian.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan M – Commerce


Kelebihan Mobile Commerce (M Commerce) adalah sebagai berikut:
 Ubiquity : pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja.
 Security : pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan smart card-
nya itu sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai secret authentication key.
 Localization : memungkinkan diterapkannya location based services.
 Convenience : ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalam
bertransaksi.
 Personalization: handphone merupakan perangkat yang bersifat personal, sehingga
memungkinkan untuk menawarkan layanan / produk yang bersifat personal.

Kekurangan Mobile Commerce (M Commerce) adalah sebagai berikut :


 Keterbatasan perangkat.

8
 Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating sistem yang sangat tinggi,
membutuhkan standardisasi platform antar vendor. Antara lain telah diatasi oleh
J2ME.
 Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
 Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui air
interface.

1.4 Proses Tahapan dalam M-Commerce


Secara umum, tahapan proses pada Mobile Commerce (m-commerce) dapat dibedakan
menjadi 4 tahap sebagai berikut:
a. Set-up dan Konfigurasi. Proses ini termasuk instalasi aplikasi khusus pada handset
yang akan digunakan pada Mobile Commerce (m-commerce). Selain itu, untuk
beberapa sistem Mobile Commerce (m-commerce) proses ini juga melibatkan
proses pembelian atau penambahan nilai uang pada aplikasi tersebut.
b. Inisiasi Pembayaran. Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan melalui
jaringan seluler atau protokol wireless lainya kepada merchant.
c. Authentikasi. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting pada transaksi. Pada
tahap ini diperiksa apakah pengguna memang berhak melakukan transaksi, serta
memenuhi persyaratan finansial tertentu. Pada sebagian sistem pembayaran, proses
ini melibatkan authentikasi berdasarkan SIM Card.
d. Penyelesaian Pembayaran. Proses ini dilakukan ketika pengguna telah berhasil di-
authentikasi, demikian juga transaksi itu sendiri telah berhasil di-authentikasi.
Analoginya pada proses transaksi konvensional adalah dengan dicetaknya bukti
pembayaran.
Sistem pembayaran yang banyak digunakan pada e-commerce saat ini pada umumnya
tidak dapat diterapkan pada Mobile Commerce (m-commerce).

9
1.5 Sistem yang Digunakan dalam M-Commerce
Beberapa sistem yang dapat digunakan untuk Mobile Commerce (m-commerce) antara
lain adalah:
1. Software electronic coin.
Nilai uang disimpan dalam bentuk software di handset pengguna, sehingga
pengguna memilki control sepenuhnya terhadap penggunaan nilai uang tersebut.
Electronic coin direpresentasikan dalam bentuk informasi nilai uang itu sendiri,
serial number, tanggal kadaluarsa, dan signature dari institusi yang
mengeluarkannya. Karena dalam bentuk software, sistem ini sangat mudah untuk
diduplikat, dan proteksinya adalah dengan penggunaan serial number yang benar-
benar unik.
Ketika akan melakukan transaksi, pengguna mentransfer coin kepada
merchant, yang kemudian oleh merchant tersebut akan di-forward kepada Bank
yang mengeluarkan coin tersebut untuk menghindari duplikasi daripenggunaan
coin tersebut. Apabila ternyata memang nilai uang tersebut valid, maka nilai uang
tersebut selanjutnya dipindahkan dari pengguna kepada merchant. Terdapat
permasalahan dalam hal pembangkitan dan penyimpanan nilai uang, yang
disebabkan oleh keterbatasan handset. Sehingga pada umumnya electronic coin
dibangkitkan di perangkat lain, setelah itu baru disimpan di handset. Kelebihan
dari sistem ini adalah pengguna dapat sepenuhnya anonymous.
2. Hardware electronic coin.
Pada sistem ini nilai uang disimpan pada suatu smart card yang tersimpan
di dalam handset. Representasi nilai uang pada smart card tersebut sangat beragam,
namun pada umumnya adalah berupa counter. Ketika akan melakukan transaksi,
smart card pengguna dan smart card merchant saling melakukan proses
authentikasi kepada pihak lainnya, kemudian akan terbangun suatu channel
transaksi yang aman di antara kedua smart card tersebut. Selanjutnya nilai uang
akan ditransfer dari pengguna kepada merchant. Kelebihan lain dari sistem ini
adalah bahwa sistem ini dapat digunakan untuk transaksi yang sifatnya offline,
yaitu pada POS (Point of Sales)
3. Background account.

10
Pada sistem ini, nilai uang disimpan pada pihak ketiga yang dapat
dipercaya, baik itu berupa account kartu kredit, account bank atau account pada
operator seluler. Pada suatu transaksi, dimana pengguna / pembeli menerima
receipt, maka selanjutnya pengguna akan mengirimkan suatu pesan authentikasi
dan autorisasi kepada merchant, untuk selanjutnya merchant melakukan authorisasi
kepada institusi yang mengelola account tersebut. Selanjutnya masing-masing
account pengguna dan merchant akan disesuaikan nilainya sesuai dari nilai
transaksi. Terdapat beberapa sistem background account, yang memiliki fitur yang
berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Perbedaan tersebut antara lain adalah format
pengiriman message dari pengguna, apakan plain text atau ter-enkripsi.

3. Sistem Pembayaran E-Commerce


E-Commerce atau Elektronik Commerce adalah suatu model bisnis yang
menggunakan pembayaran secara elektronik di mana pembayaran elektronik mengacu untuk
mengurangi penggunaan kertas. Saat ini pembayaran secara elektronik telah berevolusi dan
terus berkembang seiring dengan banyaknya kebutuhan dan cara untuk melakukan
pembayaran, evolusi tersebut berguna agar memudahkan transaksi yang terjadi dalam e-
commerce. Selain kemudahan dalam melakukan transaksi keuntungan dalam menggunakan
sistem pembayarane-commerce adalah untuk meminimalisir biaya transaksi, proses waktu
dan biaya tenaga kerja.

Macam – macam Sistem Pembayaran E-Commerce


1) Credit Card

11
Pembayaran menggunakan kartu kredit adalah salah satu cara yang paling umum dan
paling sering digunakan untuk melakukan pembayaran elektronik. Kartu kredit adalah
kartu plastik kecil dengan nomor seri unik yang tertera dengan nama pemilik. Selain kode
unik dan nama komponen lainnya adalah adanya garis strip magnetik yang tertanam di
dalamnya di mana magnetik tersebut digunakan untuk membaca kartu kredit melalui
pembaca kartu. Ketika pelanggan membeli produk melalui kartu kredit, penerbit kartu
kredit bank yang membayar atas nama pelanggan dan pelanggan memiliki jangka waktu
tertentu, kemudian dapat membayar tagihan kartu kredit tersebut sesuai transaksi yang
dilakukannya. Sistem penagihan kartu kredit biasanya bulanan yang ditagihkan kepada
pemiliknya secara bulanan.

2) Debit Card

Kartu debit, kartu ini sama halnya dengan kartu kredit namun perbedaannya adalah
penagihan tersebut langsung dipoting dari saldo yang dimiliki di Bank tersebut. Dalam
hal ini diharuskan untuk memiliki rekening bank sebelum mendapatkan kartu debit dari
bank. Saat melakukan transaksi harus memiliki saldo yang cukup di rekening bank untuk
melakukan.

3) E- Money

12
Jenis pembayaran lainnya adalah dengan menggunakan E-Money, e-money ini
mengacu pada situasi di mana pembayaran dilakukan melalui jaringan dan jumlah yang
ditransfer dari satu lembaga keuangan untuk lembaga keuangan lainnya. Transaksi ini
memungkinkan untuk melakukan transaksi yang lebih cepat, nyaman dan menghemat
banyak waktu.
Saat ini, di Indonesia sudah banyak lembaga keuangan hinggan non-keuangan
yang memberikan layanan E-money, Anda harus menyimpan saldo pada kartu tersebut
degan cara mengisinya terlebih dahulu sesuai dengan kartu dan bank yang Anda pilih.
Contoh penggunaan e-money ini adalah sistem pembayaran untuk jalan tol. Dengan
adannya Toll Card maka setiap pengguna jalan tol dapat melaukan transaksi pembayaran
dengan menggunakan kartu e-money tersebut, keuntungannya adalah Anda tidak perlu
menyiapkan uang fisik untuk membayar seperti yang kita tahu, dengan pembayaran
manual tersebut akan memakan waktu yang menyebabkan kemacetan pada pintu tol
keluar.

4) Elektronik Transfer

Yang terakhir ini adalah metode pembayaran elektronik yang sangat populer untuk
mentransfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank lainnya. Account tersebut
bisa pada bank yang sama atau bank yang berbeda. Sistem transfer dana ini dapat
dilakukan dengan menggunakan ATM (Automated Teller Machine), smartphone hingga
menggunakan komputer dengan mengakses situs keuangan tersebut, misalnya klik bca.
Dalam melakukan transfer ini, biasanya pelaku bisnis/penjual memberikan rekening
untuk menerima pembayaran dari user.

5) Smartcard

13
Saat ini teknologi smart card semakin canggih, smartcard memiliki chip
mikroprosesor kecil tertanam di dalamnya, chip tersebut memiliki kapasitas untuk
menyimpan informasi. Smart card digunakan untuk menyimpan uang yang dikurangi
sesuai penggunaan. Selain inforasi uang yang terdapat dalam memori, dapat juga
menyimpan informasi lainnya, misalnya informasi pribadi.
Pengembangan dari sistem teknologi ini yang paling terkenal saat ini adalah NFC
(Near Field Communication) adalah interkoneksi wireless generasi baru. Fungsi dari
teknologi ini belum begitu populer dan masih sering digunakan untuk mentransfer data
misalnya absensi.

14
Bab III
Penutup

Kesimpulan
Keberhasilan bisnis berbasis teknologi seperti E-Commerce dan M-Commerce sangat
dipengaruhi oleh factor konsumen. Dari konsumen, ada dua hal yang paling berpengaruh, yaitu
security bertransaksi dan kepercayaan. Kepercayaan lebih berpengaruh terhadap keberhasilan
suatu bisnis daripada security. Tanpa adanya kepercayaan pengguna internet, maka security
bertransaksi tidak berpengaruh banyak terhadap keberhasilan bisnis E-Commerce.
Para pengusaha E-Commerce harus menerapkan strategi untuk membangun dan
meningkatkan kepercayaan pengguna internet, baik konsumen maupun potensial konsumen
dengan memperhatikan factor – factor penentu kepercayaan seperti menjaga reputasi dengan
memberikan pelayanan yang handal, dan lain – lain.

15
Daftar Pustaka

https://www.nofieiman.com, diakses tanggal 22 April 2007


https://www.lkht-fhui.com, diakses 28 Maret 2007
https://www.hestanto.web.id/mobile-commerce/
Seputar E-Business: Kekurangan & Kelebihan M Commerce (adhenhyt.blogspot.com)
Seputar E-Business: Proses Tahapan dalam M Commerce (adhenhyt.blogspot.com)
Rhiel Id. (2017). Sistem Pembayaran Pada E-Commerce. Bandung: Jawa Barat.

16

Anda mungkin juga menyukai