Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Mira Meilia Marka S.E, MM.

Disusun Oleh Kelompok 10 :

1. Delvia Okvi Alvionita (201911701)


2. Avit Putra Hidayat (201911721)
3. Muhammad Syafiq Alhafizh (201911723)
4. Laifa Zahrotun Nisa (201911731)

Kelas/ Semester : Sistem Informasi Manajemen /V

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi’’ dengan baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan oleh dosen pengampu Mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Ibu Mira Meilia Marka S.E, MM
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Sistem
Informasi Manajemen Berbasis Teknologi’’ bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mira Meilia Marka S.E, MM, selaku dosen mata kuliah
manajemen pemasaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kelompok 10

I
DAFTAR ISI

MAKALAH .................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................................................... II
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 4
2.1 E-Commerce..................................................................................................................... 4
A. Pengertian E-commerce ................................................................................................... 4
B. Ruang Lingkup E-Commerce........................................................................................... 5
C. Jenis-Jenis E-Commerce .................................................................................................. 5
D. Standar Teknologi E-Commerce ...................................................................................... 6
E. Istilah-Istilah Dalam E-Commerce................................................................................... 7
F. Contoh E-Commerce ........................................................................................................ 8
G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce ....................................................................... 8
H. Kelemahan dan Kendala E-Commerce ............................................................................ 9
I. Dukungan E-Commerce di Indonesia ............................................................................ 10
J. Persepektif dan perkembang E-Commerce .................................................................... 10
K. Peluang dan tantangan E-Commerce ............................................................................. 11
2.2 M-Commerce ................................................................................................................. 12
A. M-Commerce dan Perkembangannya ............................................................................ 12
B. Pengertian M-Commerce ............................................................................................... 13

II
C. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan dan Kekurangan M-commerce(Mobile
commerce............................................................................................................................... 13
D. Batasan-batasan m-commerce ........................................................................................ 14
E. Sistem M-commerce (Mobile commerce)...................................................................... 15
F. Proses Tahapan dalam Mobile commerce (m-commerce) ............................................. 16
2.3 Sistem Pembayaran E-Commerce .................................................................................. 17
A. Pembayaran E-Commerce .............................................................................................. 17
BAB III ......................................................................................................................................... 21
PENUTUP..................................................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUTAKA ..................................................................................................................... 22

III
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis
dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak
dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi
tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti
misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi
pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga
dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari
segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan
begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan
salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk.
Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi
pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat
diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan
melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan
yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang
merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce
pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli
dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan
melalui internet.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan
untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi
kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli
(buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua
benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan

1
pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus
batas geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya
Setyoparwati, (2019:112) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen merupakan
salah satu kendala dalam melakukan belanja online, masih terdapat konsumen yang tidak
percaya dalam melakukan kegiatan berbelanja berbasis 3 online. Para pelaku usaha e-
commerce harus memberikan pelayanan dan kualitas, agar dapat menciptakan
kepercayaan pada setiap konsumen. Menurut Noviarni, (2018:24) menjelaskan bahwa
cakupan e-commerce tidak hanya sekedar transaksi keuangan secara elektronik melalui
organisasi dan pelanggan saja melainkan juga tertuju pada semua mediasi transaksi
secara elektronik antara organisasi dan pihak ketiga. Dimana dengan definisi tersebut
permintaan pelanggan berupa informasi juga merupakan bagian dari e-commerce. Selain
itu metode pembayaran adalah salah satu hal penting yang sering menjadi bahan
pertimbangan bagi konsumen untuk bertransaksi secara online, hal yang menjadi risiko
pengguna e-commerce baik pembeli ataupun penjual, risiko pembeli yang menyebabkan
kurangnya kepercayaan adalah takut adanya penipuan barang yang tidak dikirim setelah
transaksi uang kepada penjual dan yang menyebabkan kurangnya keamanan karena takut
adanya penyalahgunaan data pribadi bila melakukan transaksi secara online Hal ini
menyebabkan adanya gangguan atas hak-hak konsumen sebagaimana telah di atur dalam
Pasal 4 UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, disebutkan bahwa
konsumen berhak mendapatkan perlindungan atas hak-hak yang seharusnya dimiliki
seperti rasa aman, privasi, informasi yeng sebenarnya mengenai produk dan hak untuk
mendapatkan advokasi dan perlindungan sedangkan resiko penjual yang terjadi jika
kurangnya kepercayaan dan keamanan adalah barang dagangan mereka yang dijual
secara online tidak akan terjual

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang Dimaksud dengan E-Commerce, M-Commerce dan bagaimana sistem
pembayarannya ?
b. Apa Dampak positif dan Negatif adanyaE-Commerce dan M-Commerce ?

2
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu E-Commerce dan M-Commerce serta sistem
pembayarannya
b. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif adanya E-Commerce dan M-
Commerce

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 E-Commerce

A. Pengertian E-commerce
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan
Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang
secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat
website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah
semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk
kegiatan trading (perdagangan). Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce
bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih
sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya:
melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit
Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya
terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui
e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat
memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya
yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia
dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual
secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual
atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang
mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan
Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit
(Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign),
telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi

4
sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada
pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :


1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.

B. Ruang Lingkup E-Commerce


1. Technology.
2. Marketing and “New Consumer Processes”.
3. Economic.
4. Electronic Linkage.
5. Information Value Adding.
6. Market Making.
7. Service Infrastructure.
8. Legal, privacy, and public policy

C. Jenis-Jenis E-Commerce
1. Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data
Interchange
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki mekanisme untuk mendekati consumer.
3. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)

5
Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis do sepanjang
rantai pasokan. e-Consumen to consumen (C2C) Di sebut juga sebagai pelanggan ke
palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.
4. Comsumen to Business (C2B)
kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen
5. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya.
6. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk
mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas
pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
7. Perdagangan Mobile(mobile commerce-m-commerce)
8. Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan telepon
selluler berbelanja.

D. Standar Teknologi E-Commerce


a. Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk
memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan
prívat.
b. Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang
akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu
dengan lainnya
c. Open Trading Protocol (OTP)
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh
beberapa perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems
d. Open Profiling Standard (OPS)
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.

6
e. Secure Socket Layer (SSL).
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
f. Secure Electronic Transaction (SET).
g. SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server
merchant.
h. Truste.
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba
membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan
cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak
melanggar kerahasiaan konsumen.

E. Istilah-Istilah Dalam E-Commerce


1. Digital atau electronic cash, metoda yang memungkinkan seseorang untuk
membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu
komputer ke komputer yang lain.
2. Digital moneyterminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme
pembayaran elektronik di Internet.
3. Disintermediation proses untuk memotong jalur perantara.
4. Electronic checks pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem
check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check
di bank.
5. Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet,
akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk
terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian
pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut.
6. Extranet: sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan
jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka
maupun pelanggan mereka.
7. Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah
hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik,
game maupun informasi.

7
F. Contoh E-Commerce
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :

a. Pembelian buku melalui online.


b. Pembelian elektronik melalui online.
c. Pembelian kendaraan melalui online.
d. Pembelian pakaian melalui online, dll.

G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce


Dampak positifnya :

1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan


yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatifnya :
a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
b. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.

8
e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
f. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor
manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem

H. Kelemahan dan Kendala E-Commerce


Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli /
pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat
menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah
dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum
lancar betul. Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia
informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang
baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan
menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar,
mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut
apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.

Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus


melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail
Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan sebagian besar
pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun
mendatang. Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label
yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat
memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal
tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang
menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika
ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah. Untuk sistem bisnis-ke-
bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu
serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara
mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk

9
melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis
lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk
sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan
strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.

Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus


menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets
maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya
merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan
maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any
automation – it amplifies problems with their operation they already had.”

I. Dukungan E-Commerce di Indonesia


Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas
ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung
perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari
system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang
punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan
deregulasi dalam ekspor impor barang.

J. Persepektif dan perkembang E-Commerce


Istilah E-Business berkaitan dengan E-Commerce. Bagi sebagian kalangan, istilah E-
Commerce diartika secara sempit sebagai transaksi jual beli prroduk, jasa dan
informasi atar mitra bisnis lewat jaringan komputer, termasuk internet. Sedangkan E-
Business mengacu pada lingkup yang lebih luas dan mencakup pula layanan
pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, dan transaksi elektronik internal dalam
sebuah organisasi.
Perspektif mengenai E-Commerce
1. On-Line Purching Perspective sistem yang memungkinkan pembelian dan
penjualan produk dan informasi melalui internet Transaksi Online.
2. Digital Communication Perspective sistem yang memungkinkan pengiriman
informasii digital prodk, jasa dan pembayaran online komunkasi secara elektronis.

10
3. Service perspective sistem yang memungkinkan upaya menekan biaya,
menyempurnakan kualirtas produk dan informasi instan trkini, dan meningkatkan
kecepatan penyampaian jasa.
4. Business process prspective sistem yang memungkinkan otomatiasai transaksi
bisnis dan aliran kerja otomatisasi proses bisnis
5. Market-of-one Perspective sistm yang memungkinkan proses “Customization”
produk da jasa untuk diadaptasikan pada kebutuhan dan keinginan setiap
pelanggan secara efisien proses Customization

K. Peluang dan tantangan E-Commerce


Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang,
memproses, memproduksi, memasarkan dan menyampaikan produk. Lingkup
persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordiasi antara departemen
sistem informasi, pemasran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya
dalam organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatana internet yang bisa
dieksploitasi meliputi :
1. Sumber baru untuk informasi pasar
2. Individualized marketing
3. Cara barumenjalin relasi online dengan pelanggan dan membangun citra merk
4. Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasran
Proses penyampain produk secara digital via internet diperkirakan akan semakin marak
dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, tiket
pesawat, perbankan, asuransi, pendidikan, dan lain-lain. Sekalipun ada banyak ekali
daya pikat E-Business (Teruama yang berbasis internet)masih ada sejumlah htantangan
atau keterbatasan yag harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan oleh majalah
internetweek pada tahun1998 mengungkap sejumlah faktor non teknis yang
menghambat perkembangan E-Business.

11
2.2 M-Commerce

A. M-Commerce dan Perkembangannya


Transaksi niaga berbasis telepon selular berkembang tidak han tidak hanya di
sector jasa ya di sector jasa keuangan. Akan semakin menyelam jauh di sector
bisnis.Pengguna perangkat mobile terus menunjukan peningkatan tiap tahunnya.
Bahkan satu orang kini bias memiliki lebih dari satu perangkat mobile. Bukan tidak
mungkin nantinya jumlah perangkat mobile yang digunakan akan lebih besar dari
jumlah penduduk. Hasil studi Accenture dari 1.100 responden di Asia menunjukkan
bahwa pasar ponsel Asia tumbuh 25% setiap tahunnya. Indonesia dengan jumlah
penduduknya yang besar tentu memiliki potensi yang juga besar. Selain itu,69% dari
respon tersebut memilih ponsel ebagai alat pembayaran. An tersebut memilih ponsel
ebagai alat pembayaran. Angka ini menjadi indikasi adanya bisnis dari ka ini menjadi
indikasi adanya bisnis dari pertumbuhan pengguna ponsel ini. Di Indonesia, m-
commerce atau transaksi niaga berbasis ponsel memang sis ponsel memang belum
tumbuh belum tumbuh secepat Negara Asia lainnya. Akan tetapi dalam hal konsumsi,
pengguna peranggakt mobile tumbuh kian cepat.Di tambah lagi menurut studi
Nielsen, 48% pengguna internet di Indonesia mengakses internet via ponsel.Hal ini
menjadi penanda potensial unuk bisnis. Mobile commerce, yang sering di sebut m-
commerce secara umum merupakan aktivitas peragangan berbasis perangkat
bergerak, seperti ponsel.Oleh karena itu m-commerce menawarkan kemudahan, baik
bagi konsumen maupun produsen dalam bertransaksi.Hal ini diyakini dapat
memberikan nilai tambah dalam kegiatan jual beli barang maupun jasa.
Perkembangan m-comerce secara nyata dapat kita lihat terutama di sector perbankan.
Sector ini menjadi paling ramai dalam pemanfaatan perangkat mobile, dibandingkan
sector lainnya, mulai dari transaksi melalui pesan singkat (SMS), hingga aplikasi yan
(SMS), hingga aplikasi yang dibenamkan g dibenamkan dalam perangkat mobile.
Persaingan pun terlihat semakin engit.Berbagai inovasi bermunculan agar dapat
memenangi kompetisi ini. Sebut saja Commonwealth Bank , yang menanamkan fitur
investasi dalam layanan mobile banking-nya. Melalui layanan tersebut nasabah dapat
dapat memanufaktur fluktuasi harga saham sehingga melakukan pembelian dan
penjualan berbagai jenis investasi. Sekali lagi, semuanya dapat dilakukan cukup

12
dilakukan dengan ponsel ukan cukup dilakukan dengan ponsel yang dimiliki nasabah.
selain perbankan, operator juga telah menjalani praktek m-commerce meskipun tidak
secara menyeluruh. Layanan T-Cash dan Tap-lzy dari Telkomsel misalnya,
menyediakan bentuk pembayaran transaksi melalui perangkat mobile. Namun
pelanggan tidak dapat barang atau jasa yang akan dibeli secara virtual, melainkan
harus mendatangi tokonya langsung. Prospek yang menarik dari m-commerce ini
semak Prospek yang menarik dari m-commerce ini semakin dilirik oleh kalangan
yang semakin lirik oleh kalangan yang semakin luas. Visa yang layanannya telah
digunakan secara Internasional, belum lama meluncurkan layanan barunya yang
diberi namaM-saku. Geliat m-commerce ini rupanya rupanya menarik menarik bagi
perusahaan yang sebelumnya dikenal mellui layanan pembayaran berbasis kartu ini

B. Pengertian M-Commerce
Mobile commerce, yang sering disebut m-commerce, secara umum merupakan
aktivitas perdagangan berbasis perangkat bergerak, seperti ponsel.Ada pula Definisi
m-commerce menurut E ri cssonadalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile
devices untuk ices untuk pertukaran pertukaran barang dan jasa antara konsumen,
pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi atau perpindahan uang
dengan perantaraan mo bile devices maka dapat dikategorikan sebagai mcommerce
M-Commerce atau Mobile Commerce adalah pembelian dan penjualan jasa dan
barang melalui atau dengan alat wereless handeld melalui atau dengan alat wereless
handeld seperti t seperti tlepon selular dan Personal Digital lepon selular dan
Personal Digital Assistant(PDAs).

C. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan dan Kekurangan M-commerce(Mobile


commerce
Kelebihan Mobile Commerce(M-comerce)
 Ubiquity: pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja
 Security: pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan
smart cardnya itu sendiri. Sehingga dapat dingunakan sebagai secret
authentication key
 Localization: memungkinkan diterapkannya location services.

13
 Convenience: ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman
dalam bertransaksi.
 Personalization: handphone merupakan perangkat yangbersifat personal,
sehingga memungkinkan untuk menawarkan layanan/produk yang bersifat
personal.
Kekurangan Mobile Commerce(M-comerce)
 Keterbatasan perangkat.
 Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating system yang sangat
tinggi, membutuhkan standardisasi platform antara vendor. Antara lain telah
di atasi oleh J2ME(java 2 Micro Editian).
 Tingginy tingkat kehilangan / pencurian handphone.
 Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer
melalui air ata ditransfer melalui air interfac

D. Batasan-batasan m-commerce
1. Standar dari security protocol.Masih belum adanya kesepakatan dan
standarisasi dari metodologi keamaan dalam menggunakan seluruh mobile-
enabled web site. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan para peng
berhubungan dengan kepercayaan para pengguna m-com guna m-commerce
seperti dalam aktifitas online merce seperti dalam aktifitas online payment dan
sebagainya
2. Bandwidth. Kapasitas bandwidth untuk Kapasitas bandwidth untuk koneksi
yang ada m koneksi yang ada masih memberikan asih memberikan batasan
bagi batasan bagi perkembangan perkembangan 3G dewasa ini. Sehingga
Sehingga dibeberapa dibeberapa negara yang perkembangan perkembangan
jaringan jaringan internetnya belum modern tidak dapat mendukung bagi
perkembangan 3G tersebut.
3. Lisensi 3G. Kebanyakan lisensi dari penggunaan dan pengembangan 3G masih
ditenderkan oleh pemerintah dari beberapa Negara. Di beberapa negara lain,
lisensi 3G tidak dijual atau ditenderkan dengan harga yang murah. Perbedaan-

14
perbedaan ini menyebabkan beberapa negara belum dapat dilayani standar 3G
atau walaupun ada tentu dengan harga yang sangat mahal.
4. Transmisi. Batasan transmisi juga menjadi penghambat dari perkembangan m-
commerce tersebut. Beberapa hal yang utama seperti pengaruh cuaca, situasi
dan kondisi geografis dari satu daerah dan batasan dari daya pancar
gelombang.
5. Konsumsi catu daya yang besar. Ketika semakin meningkatkannya atas
kebutuhan bandwith bandwith dari perangkat perangkat m-commerce m-
commerce tentu akan membutuhkan membutuhkan jumlah catu daya/battere
daya/battere yang lebih besar pula
6. Kekecewaan pengguna. Selama perusahaan-perusahaan pengembang m-
commerce masih terus mencoba menyempurnakan teknologinya, tentunya
batasan-batasan yang masih ada tersebut kadangkala dapat mengecewakan para
pengguna yang ada dan mempengaruhi dukungan para pengguna bagi
perkembangan dari m-commerce itu sendiri

E. Sistem M-commerce (Mobile commerce)


1. Terdapat sejumlah besar payment system E-commerce an M-commerce
(Mobile (Mobile commerce), beragam system tersebut disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai faktor-faktor sebagai berikut berikut
2. Waktu pembayaran. Waktu pembayaran yg lebih relative terhadap waktu
transaksi(dilakukan pada saatsebelum transaksi atau sesudah transaksi)
3. Jumlah pembayaran. Dapat berupa transaksi besar mapun kecil a.
Transaksi besar Transaksi beras atau transaksi bernilai besar, perlu
dilakukan authentikasi melalui institusi finansial yang terpercaya b.
Transaksi kecil Transaksi kecil atau transaksi bernilai kecil, authentikai
hanya cukup entikai hanya cukup dilakukan pada dilakukan pada level
jaringan operator antara lain melalui SIM Card.
4. Isu Anonim. Identitas pelanggan tidak di ktahui oleh merchant
5. Validasi. Dilakukan secara online atau offline Selain keempat isu utama
tersebut E-commerce dan M-commerce juga di pengaruhi oleh isu lainnya:

15
a. Biaya tranaksi yang timbul di sisi customer dan merchant. 2.
Performansi (respon time).
b. Biaya per transaksi.
c. Terjaminnya ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability
). System yang berjalan di tingkat nasional maupun internasional.
Pada transaki Mobile commerce, tahapan transaksi pada dasarnya mirip dengan
yang terjadi pada transaksi konvesional hanya saja pada kasus remote payment ,
pengiriman detail informasi transaksi dilakukan melalui jaringan seluler. Sehingga
keamanan ler. Sehingga keamanan seluler menjadi seluler menjadi perhatian khusus,
proses transaksinya juga melibatkan protocol browser, yang berupa WAP (Wireless
Aplication Protocol), atau protocol s (Wireless Aplication Protocol), atau protocol system
messaging seperti SMS (Short Message Service) dan USSD (Unstructured
Supplementary Service Data). Se ce Data). Selain transaksi yangbersifat lain transaksi
yangbersifat remote, Mobile commerce (m-commerce) juga dapat dilakukan untuk
transaksi local, yang pada umumnya menggunakan koneksi Bluetooth, infrared atau
RFID

F. Proses Tahapan dalam Mobile commerce (m-commerce)


Secara umum, tahapan proses pada Mobile commerce (m-commerc) dapat di
bedakan menjadi 4 tahapan, sebgai berikut:
1. Set-up dan Konfigurasi .proes ini termasuk instalasi aplikasi khusus pada
handset handset yang akan digunakan pada Mobile commerce (m-commerce).
Selain itu, untuk beberapa ahapan sistem Mobile commerce (m-commerce)
proses ini juga melibatkan proses pembelian atau penambahan nilai uang
pada aplikasi tersebut.
2. Inisiasi Pembayaran. Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan mel
yaran dikirimkan melalui jaringan alui jaringan seluler atau protocol wireless
lainnya kepada merchant.
3. Authentikasi. Tahapan ini Tahapan ini merupakan tahapan yang paling
merupakan tahapan yang paling penting penting pada transaksi, pada
transaksi, karena pada tahapan ini di periksa apakah pengguna berhak
melakukan tranaksi, serta memenuhi persyaratan finansial tertentu.

16
4. Penyelesaian Pembayaran. Dilakukan ketika pengguna telah Dilakukan
ketika pengguna telah berhasil di authen berhasil di authentikasi, tikasi,
demikian juga transaksi itu sendiri. System pembayaran yang banyak
digunakan pada E-commerce saat ini pada umumnya tidak dapat diterapkan
pada Mobile commerce (m-commerce).
Beberapa system yang dapat digunakan oleh Mobile commerce(m-commerce) adalah:
1. Software electronic coin. Nilai uang disimpan dalam bentuk software dalam . Nilai uang
disimpan dalam bentuk software dalam bentuk handset pengguna, sehingga pengguna
memiliki control sepenuhnya terhadap pengguna lain uang tersebut. Electronic coi lain
uang tersebut. Electronic coin direpresentas direpresentasikan dalam bentuk informasi
nilai uang ikan dalam bentuk informasi nilai uang itu sendiri, serial number, tanggal
kadaluarsa, dan signature dari institui yang mengeluarkannya.
2. Hardware electronic coin. Pada system ini nilai uang disimpan pad . Pada system ini nilai
uang disimpan pada suatu sm a suatu smart card art card yang tersimpan dalam handset.
Representasi nilai uang ini pada smart card tersebut ini pada smart card tersebut sangat
beragam, salah atunya berupa counter.
3. Background accont. Pada system ini nilai uang disimpan pada pihak ketiga yang dapat
dipercaya, baik itu berupa account kartu kredit, account bank, atau account pada operator
seluler.

2.3 Sistem Pembayaran E-Commerce

A. Pembayaran E-Commerce
E-Commerce atau Elektronik Commerce adalah suatu model bisnis yang
menggunakan pembayaran secara elektronik di mana pembayaran elektronik mengacu
untuk mengurangi penggunaan kertas. Saat ini pembayaran secara elektronik telah
berevolusi dan terus berkembang seiring dengan banyaknya kebutuhan dan cara untuk
melakukan pembayaran, evolusi tersebut berguna agar memudahkan transaksi yang
terjadi dalam e-commerce. Selain kemudahan dalam melakukan transaksi keuntungan
dalam menggunakan sistem pembayarane-commerce adalah untuk meminimalisir biaya
transaksi, proses waktu dan biaya tenaga kerja. Beberapa system pembayaran e-
commerce yaitu :

17
1. Credit Card
Pembayaran menggunakan kartu kredit adalah salah satu cara yang
paling umum dan paling sering digunakan untuk melakukan pembayaran
elektronik. Kartu kredit adalah kartu plastik kecil dengan nomor seri unik
yang tertera dengan nama pemilik. Selain kode unik dan nama komponen
lainnya adalah adanya garis strip magnetik yang tertanam di dalamnya di
mana magnetik tersebut digunakan untuk membaca kartu kredit melalui
pembaca kartu. Ketika pelanggan membeli produk melalui kartu kredit,
penerbit kartu kredit bank yang membayar atas nama pelanggan dan
pelanggan memiliki jangka waktu tertentu, kemudian dapat membayar
tagihan kartu kredit tersebut sesuai transaksi yang dilakukannya. Sistem
penagihan kartu kredit biasanya bulanan yang ditagihkan kepada
pemiliknya secara bulanan.
2. Debit Card
Kartu debit, kartu ini sama halnya dengan kartu kredit namun
perbedaannya adalah penagihan tersebut langsung dipoting dari saldo
yang Anda miliki di Bank tersebut. Dalam hal ini Anda diharuskan untuk
memiliki rekening bank sebelum mendapatkan kartu debit dari bank. Saat
melakukan transaksi Anda harus memiliki saldo yang cukup di rekening
bank untuk melakukan.
3. E-Money
Jenis pembayaran lainnya adalah dengan menggunakan E-Money, e-
money ini mengacu pada situasi di mana pembayaran dilakukan melalui
jaringan dan jumlah yang ditransfer dari satu lembaga keuangan untuk
lembaga keuangan lainnya. Transaksi ini memungkinkan Anda untuk
melakukan transaksi yang lebih cepat, nyaman dan menghemat banyak
waktu. Saat ini, di Indonesia sudah banyak lembaga keuangan hinggan
non-keuangan yang memberikan layanan E-money, Anda harus
menyimpan saldo pada kartu tersebut degan cara mengisinya terlebih
dahulu sesuai dengan kartu dan bank yang Anda pilih. Contoh
penggunaan e-money ini adalah sistem pembayaran untuk jalan tol.

18
Dengan adannya Toll Card maka setiap pengguna jalan tol dapat
melaukan transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu e-money
tersebut, keuntungannya adalah Anda tidak perlu menyiapkan uang fisik
untuk membayar seperti yang kita tahu, dengan pembayaran manual
tersebut akan memakan waktu yang menyebabkan kemacetan pada pintu
tol keluar.
4. Electronic Transfer
Yang terakhir ini adalah metode pembayaran elektronik yang sangat
populer untuk mentransfer uang dari satu rekening bank ke rekening
bank lainnya. Account tersebut bisa pada bank yang sama atau bank yang
berbeda. Sistem transfer dana ini dapat dilakukan dengan menggunakan
ATM (Automated Teller Machine), smartphone hingga menggunakan
komputer dengan mengakses situs keuangan tersebut, misalnya klik
bca.Dalam melakukan transfer ini, biasanya pelaku bisnis/penjual
memberikan rekening untuk menerima pembayaran dari user. Namun,
perlu diperhatikan juga ke absahan dan kebenaran dari pemilik rekening,
jangan sampai Anda tertipu oleh penjual yang membuat Anda rugi.
5. SmartCard
Saat ini teknologi smart card semakin canggih, smartcard memiliki chip
mikroprosesor kecil tertanam di dalamnya, chip tersebut memiliki
kapasitas untuk menyimpan informasi. Smart card digunakan untuk
menyimpan uang yang dikurangi sesuai penggunaan. Selain inforasi uang
yang terdapat dalam memori, dapat juga menyimpan informasi lainnya,
misalnya informasi pribadi.

Pengembangan dari sistem teknologi ini yang paling terkenal saat ini adalah NFC (Near
Field Communication) adalah interkoneksi wireless generasi baru. Fungsi dari teknologi
ini belum begitu populer dan masih sering digunakan untuk mentransfer data misalnya
absensi. Namun ada juga yang sudah menggunakan NFC ini sebagai media untuk
transaksi pembayaran. Contoh implementasi NFC pembayaran, pengguna cukup
mendaftarkan kartu kredit/debit dapat menggunakan sistem pembayaran dengan Google
Wallet, Paypal, dan layanan payment getaway lainnya. Setelah otorisasi dengan pihak

19
perbankan, pengguna tinggal mengaktifkan NFC yang ada di smartphone Anda. Cara
kerjanya adalah, pengguna cukup mendekatkan smartphone yang memiliki fasilitas NFC
tersebut ke mesin sensor pembayaran. Kemudian kedua perangkat akan bertukar data dan
bila verifikasi sukses, maka mesin kasir akan menyatakan transaksi berhasil.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce
merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya
yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat
ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-
Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai
dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing,
B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan
consumer services.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia
bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat
memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih
dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan
di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan
cross platform.

21
DAFTAR PUTAKA

Rhiel Id. (2017). Sistem Pembayaran Pada E-Commerce. Bandung: Jawa Barat.
Putra., 2021. E-Commerce Adalah : Pengertian, Manfaat, sejarah, Jenis dan Contohnya.
Dikutip 18 Oktober dari https://salamadian.com/pengertian-e-commerce/

22

Anda mungkin juga menyukai