Anda di halaman 1dari 21

PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK (E-

COMMERCE)

MAKALAH

Oleh:

Firman Heru Setiawan (19143290322)

Moch. Zaenal Abidin (19143290337)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTANWIR BOJONEGORO

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur ke hadirat Allah
SWT. Karena dengan rahmat dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan, taufik dan
hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah di berikan sehingga penyusunan
makalah Sistem Informasi Manajemen dapat terselesaikan.

Sholawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa


risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW,
keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Semoga syafaatnya selalu
menyertai kehidupan ini.

Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa
menjadi wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki,
untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima keritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT, jumlah penulis memohon Rahmat dan Ridhonya.

Bojonegoro, 28 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce) ............................... 3
B. Model-model E-Commerce di Indonesia ................................................ 4
C. Manfaat Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik ................................ 5
D. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik ................................. 6
E. Jalan Menuju Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik ....................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya electronic commerce atau sering kita kenal istilah ini
dengan perdagangan elektronik membawa suatu perubahan struktural yang
sangat besar yang mempengaruhi organisasi perusahaan, perilaku konsumen,
perekonomian dan seluruh aspek aktivitas manusia pada skala global.
Sejalan dengan berkembangnya perdagangan elektronik muncul pertanyaan-
pertanyaan baru yang harus dijawab. Bagaimana kita sebaiknya
mempromosikan perdagangan elektronik? Prinsip-prinsip ekonomi apa yang
seharusnya kita adopsi? Meskipun secara global topik perdagangan elektronik
ini sudah menjadi pembicaraan di seluruh dunia akan tetapi di Indonesia topik
ini belum banyak diulas oleh para ekonom dan belum banyak publikasi yang
mengupasnya secara komprehensif.
Persaingan bisnis yang makin ketat, dan semakin singkatnya siklus
hidup produk dan jasa yang ditawarkan, serta semakin tingginya tuntutan
konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan, maka perusahaan
berusaha mencapai terobosan baru untuk mengantisipasi perubahaan. Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi kini hampir semua aktivitas
organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi
dan cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian aktivitas
manajemen operasional dan manajemen tingkat menengah alat bantu seperti
E-mail, Voice mail, Internet, Video Conferecing, Electronik, Telephone
Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya kini semakin banyak
digunakan. Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti
barang elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll.Barang yang tidak
cocok seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah,
barang-barang yang perlu di cium, di pegang, di cicip, dan lain-

1
lain.Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay,
Amazon.com, dan PayPal.
Proses pengambilan keputusan yang sebelumnya membutuhkan
analisis yang cukup rumit, kini mulai cenderung bisa diatasi dengan
penerapan teknologi informasi berbasis komputer. Fasilitas-fasilitas seperti E-
mail, Vidio Conferencing, Audio conferencing, atau Electronik Meeting
System semakin mempermudah proses komunikasi antar organisasi
perusahaan yang tersebar secara lokal maupun internasional. Organisasi harus
sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup informasi
peralatan teknik, dan proses dalam mengubah input menjadi output disamping
itu manajemen dituntut memahami dengan baik sistem dan teknologi
informasi. Makalah ini memberikan gambaran tentang berbagai penerapan
teknologi informasi pada organisasi perusahaan dan kemungkinan-
kemungkinan timbulnya peluang dan tantangan bagi organisasi.
Perdagangan elektronik (electronic commerce, e-commerce) adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai
aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan
transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply
chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran
online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-
business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.

2
Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi
basisdata atau pangkalan data (data bases), surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Berdasarkan alasan di atas maka dalam artikel ini penulis mengulas
secara singkat apa itu perdagangan elektronik dan beberapa aspek yang
melekat pada tema perdagangan elektronik itu sendiri.

3
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan elektronik atau E-commerce?
2. Apa model-model E-Commerce di Indonesia?
3. Apa saja manfaat (keuntungan) dan kendala penggunaan teknologi
informasi dalam menjalankan perdagangan elektronik?
4. Apa strategi perdagangan melalui jaringan elektronik?
5. Apa jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian perdagangan elektronik atau E-
commerce.
2. Untuk mengetahui model-model E-Commerce di Indonesia.
3. Untuk mengetahui manfaat (keuntungan) dan kendala penggunaan
teknologi informasi dalam menjalankan perdagangan elektronik.
4. Untuk mengetahui strategi perdagangan melalui jaringan elektronik.
5. Untuk mengetahui jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Elektronik (E-Commerce)


Perdagangan elektronik yang biasa disebut e-commerce, adalah
penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses
bisnis. “Beberapa orang mendefinisikan perdagangan elektronik (e-commerce)
dengan sempit, yaitu transaksi-transaksi yang hanya melintasi batas
perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai e-commerce. Jika suatu
transaksi tetap berada di dalam batas perusahaan, orang-orang ini akan
menyebutnya sebagai transaksi bisnis elektronik”. Kebanyakan orang
menganggap bisnis elektronik dan perdagangan elektronik sebagai satu hal
yang sama.
Diartikan secara luas, yaitu bahwa e-commerce dapat memfasilitasi
operasi internal maupun eksternal perusahaan. Dengan pandangan ini, istilah
bisnis elektronik dan pedagangan elektronik adalah sama. Dalam definisi luas,
akan menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antar muka
sebuah browser WEB akan memenuhi persyaratan sebagai perdagangan
elektronik.
E-commerce merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang
menyangkut organisasi dan individu yang didasarkan pada pemrosesan dan
transmisi data yang didigitalisasikan, termasuk teks, suara dan
gambar.Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan
komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi itu
bersifat internal: dilakukan dalam perusahaan oleh bidang fungsional
keuangan, manufaktur, pemasaran, SDM dan jasa informasi. Beberapa operasi
lain mencakup hubungan perusahaan dengan kedelapan elemen lingkungan.
Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial yang
baru dalam segala bentuknya di abad elektronik.Dimana beberapa tahap yang

3
4

umumnya terdapat diantara penjual dan pembeli dalam transaksi komersial


dapat diintegrasikan sekaligus dan otomatis secara elektronik.Jadi dapat
meminimalkan biaya transaksi. Secara garis besar, e-commerce saat ini
diterapkan untuk melaksanakan aktifitas ekonomi business-to-business, dan
business-to-consumer.
Perdagangan elektronik dibedakan menjadi 2 jenis e-commerce:
1. Business-to-Cunsumer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan
transaksi antara sebuah perusahaan dengan pemakai akhir dari produk.
Strategi Business to Customer (B2C) melalui Jaringan Elektronik :
a. Produk Digital, Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada konsumen
langsung melalui internet. Contoh produk digital seperti lagu, film,
perangkat lunak. Produk dan jasa dapat langsung dikonsumsi setelah di
download.
b. Produk Fisik, Produk dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung
dikonsumsi melalui internet, tetapi harus dikirimkan kepada konsumen.
Order penjualan dan pembayaran dapat diterima melaui internet, setelah
itu dilakukan pengiriman kepada pembeli.
c. Virtual kontra Penjualan Hybrid, Penjual Virtual adalah penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan yang tidak memiliki toko secara fisik. Penjual
Hybrid adalah penjualan yang dilakukan perusahaan yang memiliki toko
secara fisik dan juga memiki halaman Web untuk melakukan penjualan.
2. Business-to-Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan
transaksi antara perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir.
a. Melibatkan orang yang relatif sedikit.
b. Orang-orang yang terlibat sangat terlatih dalam penggunaan sistem
informasi dan mengenal proses bisnis.
5

B. Model-Model E-Commerce di Indonesia


1. Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong
sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya
ditemui di koran-koran ke dalam dunia online. Penjual yang menggunakan
social media atau forum untuk beriklan, biasanya tidak bisa langsung
menyelesaikan transaksi pada website yang bersangkutan. Namun penjual
dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk bertransaksi.
Contoh iklan baris : Tokobagus, Berniaga, dan FJB-Kaskus.
2. Retail, merupakan jenis e-commerce yang di mana semua proses jual-beli
dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang
bersangkutan. Oleh karena itu, kegiatan jual-beli di retail relatif aman,
namun biasanya pilihan produk yang tersedia tidak terlalu banyak, atau
hanya fokus ke satu-dua kategori produk. Contoh retail : Berrybenzka,
Zalora, dan Lazada.
3. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun
yang berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang
mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan.
Marketplace umumnya menyediakan lapisan keamanan tambahan untuk
setiap transaksi yang terjadi, seperti sistem pembayaran escrow atau lebih
umum dikenal sebagai rekening bersama. Jadi setiap terjadi transaksi di
dalam sistem marketplace tersebut, pihak marketplace akan menjadi pihak
ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah
dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses
pengiriman selesai, barulah uang pembayaran diteruskan ke pihak penjual.

C. Manfaat dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik


Dari segi pengelompokkan manfaatnya, dapat dilihat dari :
1. Keuntungan bagi perusahaan
6

a. Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional,


sangatlah sulit suatu perusahaan, menemukan letak geografis mitra
bisnisnya yang berada di negara lain ataupun benua lain.
b. Efisien. Terbilang sangat efisien, karena setiap perusahaan tidak
memerlukan peralatan untuk menjalankan bisnis ini, dan hanya butuh
internet semata. Dan menurunkan segala tingkat biaya operasional,
agar terkesan tidak mahal. Karena dijalankan melalui jalur online.
c. Perluasan pasar. Jangkauan akan semakin sangat luas, karena tidak
dibatasi oleh letak geografis dimanapun perusahaan itu berada.
d. Memperpendek Jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih
mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan hanya mengklik link-link
yang ada pada situs-situs. Konsumen dapat menuju ke perusahaan
dimana pun saat mereka berada.
2. Keuntungan bagi konsumen
a. Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau
jasa yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cara cepat dan murah.
b. Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko tempat
perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen
dapat bertransaksi dengan aman sebab didaerah-daerah tertentu
mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang
tunai dalam jumlah yang sangat besar.
c. Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi,
baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat lainnya.
3. Keuntungan bagi masyarakat umum
a. Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.
Dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja,
customer tidak perlu melakukan perjalanan ke toko-toko, dimana hal
ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang ada
dijalanan. Berkurangnya kendaraan dijalanan berarti menghemat
7

bahan bakar (BBM) dan mengurangi tingkat polusi udara yang


diakibatkan kendaraan bermotor yang dapat mencemari lingkungan.
b. Membuka peluang kerja baru.
Era e-commerce akan membuka peluang-peluang kerja baru
bagi mereka yang tidak buta teknologi. Muncul pekerjaan baru seperti
pemrogram komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data,
analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.
c. Menguntungkan dunia akademis.
Berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-
commerce, kalangan akademisi akan semakin diperkaya dengan
kajian-kajian psikologis, antropologis, sosial-budaya, dan sebagiannya
yang berkaitan dengan cara dan pola hidup yang berkaitan dengan
dunia maya. Selain itu dampak langsung dari hadirnya internet secara
langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer,
teknik telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak,
dan sebagainya.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya,
hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak gagap teknologi,
sehingga pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk
mempelajari teknologi komputer demi kepentingan mereka sendiri.
Selain itu dalam melakukan e-commerce, seseorang suatu saat
mungkin akan tersesat ke situs-situs berkualitas yang akan
meningkatkan pemahaman orang yang bersangkutan.
4. Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik:
a. Biaya tinggi
Maksudnya ialah untuk melakukan atau membuka
perdagangan secara online itu sangat membutuhkan biaya yang tidak
sedikit, karena itu biasanya bisnis ini di lakukan oleh kalangan
8

menengah keatas,tetapi ada juga dari kalangan menengah kebawah


untuk menekuni bisnis ini.
b. Masalah keamanan
Yang dimaksud adalah dalam e-commerce masalah keamannya
masih banyak yang di ragukan, banyak juga pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab menyalah gunakan system seperti ini, seperti:
i. Penipuan dengan carapencurian identitas dan membohongi
pelanggan.
ii. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce
ini.
c. Perangkat lunak yang tidak tersedia.
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia,
maksudnya ialah masih banyak aplikasi-aplikasi yang kurang
mendukung dalam menjalankan pada e-commerce, dan banyak
aplikasinya pun masih terbatas atau sedikit yang di keluarkan oleh
vendor, sehingga ini dapat di katakan sebagai kendala pada e-
commerce.
d. Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui
jaringan elektronik.
5. Aplikasi bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce
adalah:
a. E-mail dan Messaging.
b. Content Management Systems.
c. Dokumen, spreadsheet, database.
d. Akunting dan sistem keuangan.
e. Informasi pengiriman dan pemesanan.
f. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise.
g. Sistem pembayaran domestik dan internasional.
9

h. Newsgroup.
i. On-line Shopping.
j. Conferencing.
k. Online Banking/internet Banking.
l. Product Digital/Non Digital.
m. Online SEO.

D. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik


1. Sistem Antar Organisasi
Sistem Antar Organisasi (IOS) ialah suatu kombinasi perusahaan-
perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem
tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan
yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.Para mitra
dagang tersebut ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat
tertentu. Adapun manfaat tersebut, yaitu:
a. Efisiensi komparatif: Dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang
dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih
murah daripada pesaing mereka. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat
berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
i. Efisiensi internal, terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi
itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan data lebih cepat, menganalisis lebih cepat dan
membuat keputusan lebih cepat.
ii. Efisiensi antar-organisasi, mencakup perbaikan-perbaikan yang
diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan lain.
10

b. Kekuatan tawar menawar: Kemampuan suatu perusahaan untuk


menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang
menguntungkan dirinya.Kepuasan itu berasal dari 3 metode dasar:
i. Keistimewaan produk yang unik.
Pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu
respon atas permintaan informasi yang lebih cepat
ii. Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
Mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat
mengidentifikasi produk alternative dengan mendapatkan harga
yang terendah.
iii. Peningkatan biaya peralihan.
Perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya
peralihannya menjadi mahal. Ketergantungan produk satu dengan
yang lainnya sangat tinggi.
2. Pertukaran data Elektronik / Electronic Data Interchange (EDI)
Beberapa aktifikas komersial sebenarnya telah lama dilakukan
melalui jaringan.Namun tingkat operasionalnya terbatas pada transaski
business-to-business dan melakukannya melalui jaringan virtual yang
sifatnya pribadi dan mahal. Elektronic Data Interchange (EDI) misalnya,
telah diimplementasikan beberapa dekade yang lalu untuk melakukan
transaksi busines-to-business skala besar.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah transmisi data dalam
bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari
komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan. Elektronic Data
Interchange (EDI) biasanya digunakan antara pemasok dan produsen.
Namun sistem ini tidak memiliki fleksibilitas yang cukup memadai untuk
memenuhi tuntutan pasar yang muncul sekarang ini. Di internet, order
produk saat ini sudah dapat dilakukan dengan hanya melihat katalog
produk, dan kemudian memasukkannya ke dalam keranjang belanja
11

elektronik dengan menekan tombol mouse untuk menyelesaikan prosedur


pembelian setelah mengisi form order. Tingkat penerapan EDI :
a. Pemakai tingkat 1, hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke
sejumlah mitra dagang yang terbatas.
b. Pemakai tingkat 2, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke
sejumlah besar mitra dagang.
c. Pemakai tingkat 3, bukan cuma set transaksi yang ditransmisikanke
banyak mitra dagang, tetapi aplikasi komputer perusahaan disesuaikan
dengan pendekatan EDI.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan EDI dan
mengidentifikasi apakah perusahaan akan proaktif atau reaktif:
1. Tekanan pesaing.
Jika perusahaan berada dalam posisi yang lebih buruk akan dibandingkan
para pesaingnya atau jika industri/asosiasi perdagangan memberikan
tekanan yang kuat, perusahaan akan menetapkan EDI secara reaktif.
2. Kekuasaan yang dilaksanakan.
Jika suatu perusahaan dapat melaksanakan kekuasaan atas anggota IOS
yang lain, perusahaan akan bersikap proaktif dalam menerapkan EDI.
3. Kebutuhan intern.
Jika perusahaan melihat bahwa partisipasi dalam IOS merupakan cara
untuk meningkatkan operasinya sendiri, perusahaan akan menerapkan EDI
secara proaktif.
4. Dukungan manajemen puncak.
Tanpa memandang apakah perusahaan bertindak secara proaktif dan
reaktif, dukungan manajemen puncak selalu mempengaruhi keputusan.
Pendekatan yang diambil akan menentukan cara perusahaan
melaksanakan penerapannya. Penelitian Premkumar dan Ramamurthy
menyimpulkan bahwa perusahaan proaktif cenderung :
1. Melakukan perencanaan proyek EDI yang lebih baik.
12

2. Membangun hubungan yang lebih baik dengan banyak mitra dagang.


3. Melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengintegrasikan EDI
keberbagai aplikasi lain.
Rancang Ulang Proses Bisnis/ Business Process Redesign (BPR)
Penggantian proses yang ketinggalan jaman dengan yang lebih baru. BPR
mempengaruhi jasa informasi / Information Service (IS) dengan 2 cara :
1. Menerapkan BPR, untuk merancang ulang sistem berbasis komputer yang
tidak dapat dipertahankan lagi melalui pemeliharaan sistem biasa.
2. Perusahaan menerapkan BPR untuk bebrbagai operasi utamanya, usaha
tersebut pasti menimbulkan dampak gelombang yang mengakibatkan
rancang ulang sistem berbasis komputer.
Teknik penerapan BPR:
1. Rekayasa mundur, proses menganalisis suatu sistem untuk
mengidentifikasi elemen-elemennya dan hubungannya serta untuk
menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari
yang sekarang ada.
2. Restrukturisasi, transformasi suatu sistem menjadi bentuk yang lain tanpa
mengubah fungsionalitasnya.
3. Rekayasa ulang, rancang ulang lengkap suatu sistem dengan tujuan
mengubah fungsionalitasnya (rekayasa maju).
Tegnologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik:
1. Sambungan langsung, perusahan dapat membentuk jaringan komunikasi
data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang
disediakan oleh penyedia telekomunikasi umum.
2. Jaringan bernilai tambah, disediakan oleh penjual yang bukan hanya
menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan
untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
13

3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak


hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para
pelanggan.
.

E. Jalan Menuju Perdagangan Melalui Jaringan Elektronika


1. Mengumpulkan intelijen bisnis
“Jika anda ingin ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik,
hal pertama yang anda perlukan adalah pemahaman mengenai elemen-
elemennya.”
2. Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)
Faktor kunci sukses dalam e-commerce.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan
tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim
manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus,
struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan,
desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
a. Menyediakan harga kompetitif.
b. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
c. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
d. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan
diskon.
e. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
f. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,
dan lain-lain.
g. Mempermudah kegiatan perdagangan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input
yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari sistem ini menyediakan
informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi
kualitas. Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem)
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan
pelanggan melalui teknik-teknik seperti wawancara langsung, survei melalui
telpon, dan observasi. Dengan melaksanakan penelitian pemasaran,
perusahaan mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan dan tingkat
kualitasnya. Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence
subsystem) Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing
perusahaan. Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh dengan
berlangganan database komersial.
Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyelidik tentang
situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran
berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang di butuhkan dan
diinginkan oleh manager pemasaran.
Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistematis, pengmpulan
analisis, dan pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu
situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP
memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang
ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.

14
15

B. Saran

Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha,


setidaknya dapat memberikan asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern
maupun ekstern dalam mengelola dan menyajikan informasi pemasaran yang
akurat dan mampu dipertanggung jawabkan.

Manajer hendaknya mencari system informasi pemasaran dengan baik


dan benar. Manajer hendaknya memahami serta mengaplikasikan system
tersebut pada perusahaan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.

Nugroho, Adi. 2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Modern Dunia Maya


Informatika. Bandung.

Akbar, Ali, ST. 2006. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Yogyakarta: Gava media.

Anda mungkin juga menyukai