Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

TEKNOLOGI PERBANKAN

Penyusun:

No. Nama NIM Program Studi

1. Kiki Yulianti 1857201102 Sistem Informasi

2. Lutvi Kusnita 1857201114 Sistem Informasi

Dosen Pengampu :

Rukin Sudarwanto, S.Pd., M.T.I

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEHNOLOGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG

LAMPUNG TIMUR
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah memberikan kita

bebagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu

membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada

kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita hingga harapan yang ingin kita

capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesungguhnya kami ucapkan kepada dosen

serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril

maupun materi, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah

ditentekan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh

kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekuranganya, baik dari segi tata bahasa

maupun dalam hal pengkonsilidensian kepada dosen serta teman-teman sekalian,

yang kadang kala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk bisa besar harapan kami

jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan

makalah-makalah kami di lain waktu.

Kotagajah, 16 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................3

C. Tujuan...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4

A. Pengantar Teknologi ATM...................................................................4

B. Pengantar Teknologi Internet Banking.................................................10

C. Pengantar Teknologi Mobile Banking..................................................17

BAB III PENUTUP.......................................................................................28

A. Kesimpulan...........................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................30

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah

berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi,

dengan adanya teknologi yang serba canggih segalanya menjadi mudah dan

cepat. Perkembangan sistem teknologi informasi ini mendorong munculnya

peluang bisnis yang memanfaatkan layanan internet karena dirasa lebih efisien

dan efektif terutama jika dilihat dari segi penghematan waktu. Perkembangan

sistem teknologi informasi ini pun berpengaruh dalam dunia perbankan, salah

satunya ialah munculnya layanan internet banking. Internet banking

merupakan suatu cara untuk melakukan transaksi perbankan dengan

menggunakan jaringan internet yang memudahkan nasabah untuk

bertransaksi. Layanan internet banking, memungkinkan masyarakat untuk

melakukan transaksi perbankan melalui media jaringan komputer global yaitu

internet. Internet banking merupakan layanan yang ditawarkan oleh perbankan

untuk melakukan transaksi non cash melalui sambungan internet yang dapat

diakses melalui Laptop, HP, PDA, Komputer, dll (www.bi.go.id). Layanan

internet banking telah diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No.

9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam

Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. 2 Sejarah penerapan

1
internet banking di Indonesia sendiri telah dimulai sejak tahun 1998. Dimana

Bank Internasional Indonesia (BII) menjadi bank pertama di Indonesia yang

menerapkan sistem informasi internet banking. Kemudian penerapan internet

banking tersebut juga dilakukan oleh Bank Central Asia dan Bank Niaga pada

tahun 2000, Bank Bukopin pada tahun 2001, Bank Mandiri pada tahun 2003,

Bank Permata pada tahun 2005, Bank Negara Indonesia pada tahun 2007,

Bank Danamon pada tahun 2008, Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2009,

dan yang terakhir Bank Mega pada tahun 2010. Diantara bank-bank tersebut,

Bank Central Asia merupakan bank yang dianggap paling berhasil dalam

penerapan internet banking di Indonesia (Gunawan, 2014). Sekarang telah

banyak pelaku ekonomi yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam

transaksi pembayaran mereka, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan

modern seperti internet banking karna berbagai manfaat yang didapatkan dari

penggunaan layanan internet banking tersebut antara lain seperti pengecekan

saldo rekening transfer dana antar rekening atau antar bank, hingga pemesanan

tiket, pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan seperti: tagihan listrik,

tagihan telefon, tagihan air maupun tagihan kartu kredit. Penggunaan internet

banking dinilai lebih efektif dan efisien bagi para nasabah pengguna internet

banking, nasabah akan merasa terbantu dengan berbagai manfaat yang

ditimbulkan dari penggunaan internet banking.

2
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan teknologi ATM di Indonesia ?

2. Apa maksud dari ATM dan apa saja fungsi ATM ?

3. Apa saja jenis-jenis ATM serta perangkat lunaknya ?

4. Apa saja prinsip atau cara kerja ATM ?

5. Bagaimana perkembangan teknologi Internet Banking di Indonesia ?

6. Apa saja transaksi-transaksi yang dapat dilakukan pada Internet

Banking ?

7. Bagaimana Perkembangan teknologi mobile Banking di Indonesia ?

8. Apa saja transaksi-transaksi yang dapat dilakukan pada mobile

Banking ?

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi ATM di

Indonesia, pengertian ATM, apa saja fungsi ATM, jenis-jenis ATM serta

perangkat lunaknya, apa saja prinsip atau cara kerja ATM.

2. Agar mahasiswa juga mengetahui bagaimana perkembangan teknologi

Internet Banking dan Mobile Banking di Indonesia, apa saja transaksi-

transaksi yang dapat dilakukan pada Internet Banking dan Mobile

Banking.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGANTAR TEKNOLOGI ATM

ATM (Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine)

merupakan salah satu teknologi sistem informasi yang digunakan oleh bank.

Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem

Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan

komunikasi dalam layanan perbankan.

1. Perkembangan Teknologi ATM

Pada periode ini terjadi peningkatan dan perkembangan yang sangat

pesat dari alat pembayaran non tunai dengan media kartu, seperti kartu

debet, kartu kredit dan kartu ATM. Hal ini lebih disebabkan meningkatnya

jumlah pemegang kartu dan transaksinya yang diikuti pula dengan

meningkatnya nilai transaksi. Peningkatan aktivitas ATM antara lain

disebabkan oleh makin luasnya jaringan pelayanan ATM, baik akibat

penambahan mesin maupun sebagai akibat dari makin banyaiknya bank

yang menjadi anggota switching ATM. Sedangkan alat pembayaran non

tunai dengan media kertas masih terdiri dari cek, bilyet giro, wesel bank, not

debet, nota kredit dan beberapa warkat kliring lainnya. Teknologi ATM

merupakan salah satu hasil dari upaya standarisasi Broadband Integrated

Services Digital Networks (BISDN) yang dilakukan oleh ITUT

(International Telecommunication Union–TelecommunicatioStandardization

4
Sector) pada pertengahan tahun 1980an. Teknologi ATM sendiri mengacu

pada suatu teknik transmisi paket data berkecepatan sangat tinggi dengan

menggunakan mekanisme switching dan time division multiplexing yang

diterapkan pada selsel berukuran tetap dan relatif kecil.

2. Pengertian ATM dan Fungsi ATM

Pengertian ATM menurut Allen H. Lipis adalah Alat kasir otomatis

tanpa orang, ditempatkan di dalam atau di luar pekarangan bank, yang

sanggup untuk mengeluarkan uang tunai dan menangani transaksi-transaksi

perbankan yang rutin. Automatic Teller Machine di Indonesia juga dikenal

dengan Anjungan Tunai Mandiri. (1992 : 8) ATM (Anjungan Tunai Mandiri

/ Automatic Teller Machine) merupakan salah satu teknologi yang

menerapkan konsep Proses Data berbasis Digital. Device ini mempunyai

dua bagian penting yaitu Hardware yang terdiri dari Unit Pemroses dalam

hal ini PC, serta sistem device interface yang menghubungkan pemakai/User

melalui suatu kartu magnetik, dan Software yang berfungsi sebagai interface

yang menghubungkan User dengan Sistem dalam kaitan Data (Informasi).

a) Kartu ATM

Kartu ATM adalah kartu yang dapat digunakan untuk penarikan

tunai baik di countercounter bank maupun pada ajungan ATM. Dalam

kartu ATM ini terdapat Magnetic strip yang merupakan suatu bentuk

plastik pendek yang dilapisi dengan sistem magnit dan biasanya

dilekatkan pada kartu kredit ataupun kartu berharga lainnya.

5
Pada magnetic strips biasanya tertulis data pribadi pemegang kartu,

yang berisi nomor rekening, nomor pribadi serta kode aksesnya. Dan

tulisan ini ditulis dalam bentuk kode-kode tertentu, dan hanya bisa

dibaca oleh komputer yang dilengkapi dengan mesin khusus untuk

kartu magnetic strip tersebut.

b) Fungsi dan Manfaat ATM

Fungsi dan Mafaat ATM Secara umum fungsi ATM adalah agar

untuk melakukan penarikan uang secara tunai, selain itu masih banyak

fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan nasabah untuk

melakukan aktivitas perbankan, seperti:

a. Informasi Saldo 9.

b. Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit, listrik, air,

handphone, dan uang kuliah.

c. Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa.

d. Pemindah bukuan (open transfer).

e. Pengubahan PIN.

Manfaat dari kartu ATM antara lain:

i. Praktis dan efisien dalam pelayanannya.

ii. Pengoperasian mesin ATM relative mudah.

iii. Melayani 24 jam termasuk termasuk hari libur.

iv. Menjamin keamanan dan privacy.

v. Memungkinkan mengambil uang lebih dari 1 kali sehari.

vi. Terdapat diberbagai tempat yang strategis.

6
3. Jenis-jenis ATM serta Perangkat Lunaknya

a. Jenis jenis ATM

Pada umumnya ATM dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1) Menempel pada dinding.

2) Berdiri sendiri dalam satu kesatuan.

a) On Premise ATM. Yaitu mesin ATM yang berada pada gedung

yang sama dengan bank yang bersangkutan.

b) Off Premise ATM Yaitu mesin ATM yang berada di luar gedung

bank yang bersangkutan atau di tempat-tempat umum.

b. Perangkat Lunak ATM

Sebuah mesin ATM Wincor Nixdorf menjalankan Windows 2000.

Dengan migrasi ke komoditas perangkat keras Personal Computer,

sistem operasi standar komersial "di luar cangkang", dan lingkungan

pemrograman dapat digunakan di dalam ATM. Platform Khas

sebelumnya digunakan dalam pengembangan ATM termasuk MX

atau OS/2. Saat ini ini sebagian besar ATM di seluruh dunia

menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, terutama Windows

XP Professional atau Windows XP Embedded. Sejumlah kecil

penyebaran dapat masih menjalankan versi Windows OS seperti

Windows NT, Windows CE, Windows 2000 atau Windows 7.

Terdapat pula industri keamanan komputer yang berpandangan bahwa

sistem operasi desktop masyarakat umum memiliki risiko yang lebih

besar sebagai sistem operasi untuk mesin pengeluaran uang daripada

7
jenis lain dari sistem operasi seperti (aman) Sistem operasi waktu

nyata (RTOS).

Linux juga menemukan beberapa penerimaan di pasar ATM.

Contoh dari hal ini adalah Banrisul, bank terbesar di selatan Brasil,

yang mengganti sistem operasi MS-DOS di ATM nya dengan

Linux. Banco do Brasil juga me-migrasikan ATM-nya ke Linux.

Dengan terjadinya sistem operasi Windows dan XFS di ATM,

aplikasi perangkat lunak memiliki kemampuan untuk menjadi lebih

cerdas. Hal ini telah menciptakan generasi baru aplikasi ATM yang

umum disebut sebagai aplikasi dwiprogram. Jenis aplikasi ini

memungkinkan sebuah host yang sama sekali baru teraplikasi di mana

terminal ATM dapat melakukan lebih dari hanya sekadar

berkomunikasi dengan switch ATM. Saat ini sedang diberdayakan

untuk terhubung ke server konten lain dan sistem video perbankan.

Perangkat lunak ATM terkemuka yang beroperasi pada platform

XFS di antaranya Triton PRISM, Diebold Agilis EmPower, NCR

APTRA Edge, Absolute Systems AbsoluteINTERACT, KAL

Kalignite, Phoenix Interactive VISTAatm, dan Wincor Nixdorf

ProTopas.

4. Proses Kerja ATM

Mesin uang yang digunakan untuk membaca kartu dengan

plastic magnetic-strips ini kemudian dikenal sebagai ATM (Automated

Teller Machine). Untuk menggunakannya Proses kerja ATM pada

8
umumnya sama dengan komputer melalui proses dan pengolahan data.

Adapun proses kerja dari mesin ATM tersebut yaitu:

1) Kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan

dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi

dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima

data.

2) Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi

bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic

card reader tidak memiliki memory  yang bisa menyimpan data

nasabah.

3) Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka

mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN

ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di input oleh

nasabah.

4) Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan

diacak (diencrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem

komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini

dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak

lain. PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim

langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi.

5) Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data

akan dikirim kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang

yang dimintanya di ATM.

9
B. PENGANTAR TEKNOLOGI INTERNET BANKING

Electronic Banking atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas

perbankan di internet. E Banking atau electronic banking merupakan fitur

produk perbankan yang dilakukan tanpa menggunakan pelayanan pegawai

bank, namun melalui delivery channel transaksi elektronik perbankan.

1. Perkembangan Internet Banking

Dalam perkembangannya, E-Banking dipertimbangkan sebagai suatu

strategi yang akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktifitas

sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh

lebih baik. 

Transaksi perbankan dengan menggunakan Electronic Banking (E-

Bbanking) di Indonesia baik secara frekuensi maupun volume terus

mengalami peningkatan. Untuk tahun 2014 saja volume E-Banking sudah

mencapai Rp 6.447 triliun atau naik 17,32 persen dibanding tahun

sebelumnya.

Dibandingkan layanan E-Banking lainnya, perkembangan Mobile

Banking (M-Banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini hadir

karena layanan M-Banking mampu menjawab kebutuhan masyarakat

modern yang sangat mengedepankan kecepatan mobilitas. Dengan satu

sentuhan, M-Banking menciptakan kemudahan layanan perbankan yng

terbilang cukup komplek. 

Hasil survei lembaga riset keuangan internasional mengungkapkan

35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di setiap rumah di

10
seluruh dunia akan beralih ke layanan M-Banking. Diprediksi, nilai

transaksi M-Banking akan naik dua kali lipat per tahun. Selanjutnya akan

meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011.

Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir pemakaian mobile

banking oleh nasabah perbankan meningkat signifikan dengan rata-rata

peningkatan 135,3% per tahun. Pada tahun 2003 pengguna mobile

banking baru sekitar 315 ribu orang, namun empat tahun kemudian (2007)

sudah menjadi 8,2 juta orang. Dan pada 2008 diperkirakan meningkat

hingga 50% menjadi sekitar 12,32 juta orang. 

Saat ini hampir seluruh bank sudah mengaplikasikan layanan m-

banking. Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia yang dimuat dalam

"Studi Pasar & Perilaku Nasabah Mobile Banking 2008" ada 3 alasan

utama mengapa nasabah bank membutuhkan layanan m-banking, yaitu;

(1) praktis karena tidak perlu datang ke bank/ATM (46,5%), (2) transaksi

menjadi lebih cepat (32,7%), dan (3) mempermudah untuk cek saldo

melalui HP (17,8%).

Faktor keamanan menjadi isu pokok dalam perkembangan E-

Banking karena sebagaimana kegiatan lainnya seperti di internet, transaksi

perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan

penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. 

Sebuah situs E-Banking diwajibkan untuk menggunakan standar

keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang

mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh nasabah yang memang betul-

11
betul berhak. Beberapa teknik pengamanan yang biasanya digunakan oleh

bank antara lain Penerapan teknologi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit

dan Secure HTTP (HTTPS), yang berfungsi mengenskripsi informasi yang

dikirimkan pengguna. Sehingga, ketika terjadi man in the middle attack,

informasi tetap aman dan tidak bisa dibaca oleh penyadap. Maka dari

itu E-Banking yang mampu meyakinkan nasabahnya akan keamanan dan

kerahasiaan data-data nasabah akan memperoleh loyalitas dari nasabah.

2. Jenis Transaksi di Internet Banking

Ada beberapa jenis transaksi internet banking yang digunakan antara

lain, yaitu :

a. Transaksi Non Finansial

1) Informasi saldo

2) Informasi mutasi rekening

3) Ganti Password

4) Ganti Alamat Email

5) Daftar Rekening

6) Daftar Pembayaran

b. Transaksi Finansial

1) Transfer Dana antar Rekening

2) Pembayaran Tagihan

3) Pembelian Voucher Prabayar

4) Pembelian Tiket Airline

5) Pembayaran Biaya Pendidikan (Student Payment Centre)

12
3. Sistem Keamanan E-Banking

a) Menggunakan sistem keamanan standar internasional dengan

enskripsi SSL 128 bit. SSL 128 bit (Secure Socket Layer), yaitu

lapisan pertama sistem pengamanan Internet Banking yang lazim

digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini,

semua data yang dikirimkan dari server Internet Banking ke

komputer nasabah dan sebaliknya selalu melalui proses enkripsi(acak

secara sistem) dengan menggunakansandi128-bit yang hanya

diketahui oleh komputer nasabah dan server Internet Banking.

Dengan demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan

transmisi data tersebut apabila menerimanya.

b) Pengamanan pintu akses Internet Banking dengan firewall.

c) Proses registrasi Layanan Internet Banking dilakukan melalui ATM

menggunakan PIN.

d) Proses Aktivasi melalui website resmi dari Internet Banking

Perbankan menggunakan PIN registrasi yang digunakan untuk

registrasi di ATM.

e) User ID dan Password dibuatoleh Pengguna saat aktivasi Internet

Banking, berupa  kombinasi alphabet dan numeric (alphanumeric).

f) Password Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna

Internet Banking.

g) Sistem Internet Banking dilengkapi dengan session time out  dimana

akan otomatis Log Off.

13
h) Alat tambahan untuk transaksi finansial menggunakan e-Secure yang

akan  menghasilkan kombinasi angka yang berubah-ubah(dynamic

PIN) setiap kali Pengguna melakukan transaksi.

i) PIN e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali

mengaktifkan/menyalakan e-Secure.

j) e-Secure akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45

(empat puluh lima) detik.

k) Pemblokiran layanan Internet Banking dilakukan oleh Pengguna

melalui permintaan kepada Bank melalui Call Center.

l) Limit transaksi finansial per hari dibatasi.

m) Bukti transaksi Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan

sesuai keperluan pengguna.

4. Interface E-Banking

A. Faktor Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) :

1) Instruksi instruksi yang di eksekusi dan memberikan fungsi dan

kerja yang diinginkan.

2) Struktur data yang memungkinkan suatu program memanipulasi

informasi secara proposional.

3) Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program.

B. Faktor kecerdasan :

Merupakan suatu bagian ilmu komputer yang bertujuan agar

komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang

dilakukan manusia serta menggabungkan cara berfikir manusia dengan

14
mesin untuk mengambil keputusan memecahkan masalah dan

pembelajaran.

C. Faktor Linguistik Komputasional :

Peran bahasa yang digunakan sebagai antarmuka sangatlah

penting agar user lebih mudah menggunakan sistem itu dan tidak

terjadi kesalahpahaman didalam menggunakanya. Dibutuhkan suatu

komposisi bahasa yang sangat baik, yang dapat dengan mudah

dimengerti oleh user.

D. Faktor Psikologi :

Pemahaman tentang psikologi orang yang akan menggunakan

software sangat dibutuhkan dalam IMK karena setiap orang memiliki

sifat dan kelakuan yang berbeda, jadi didalam merancang program

faktor ini harus difikirkan terlebih dahulu, seperti target pengguna

program, bagaimana suasana lingkungan target dan perilaku mereka

secara umum dan yang lain lainnya agar program yang dirancang itu

lebih user friendly.

E. Faktor Multimedia :

Konteks multimedia digunakan sebagai sarana dialog yang

sangat efektif antara manusia dengan komputer, konteks disini yang

dimaksud adalah tampilan dari suatu interaksi akan menjadi lebih

menarik dan lebih mudah dimengerti oleh pengguna, seperti contoh

Anak kecil umur 3 tahun saja sudah bisa memainkan game dengan

15
komputer karena adanya konteks multimedia di dalamnya seperti

Gambar, suara, teks, grafik dan sebagainya.

F. Faktor Antropologi :

Faktor ini memberikan gambaran tentang cara kerja kelompok

yang masing masing anggotanya diharapkan dapat memberikan

konstribusi sesuai bidang masing masing.

G. Faktor Matematika

Yang dimaksud dengan matematika dalam hubungan manusia

dan komputer adalah bahwa pembuatan suatu produk (software)

haruslah efisien dalam perhitungan matematika. Jika suatu software

bisa dijalankan oleh semua orang, baik yang baru belajar komputer

maupun yang telah pakar, unsur kemudahan dalam segi hitungan

matematika akan membuat sotware itu disukai oleh banyak orang.

C. PENGANTAR TEKNOLOGI MOBILE BANKING

1. Perkembangan Teknologi Internet Banking

Mobile banking berpeluang menjadi channel utama, hal tersebut

diperkuat dengan prediksi pertumbuhan pelanggan yang mengalami

akselerasi cepat pada tahun 2013 dan 2014 yang akan datang.

16
Berbagai trend teknologi telah dilalui oleh mobile banking. Awal

mulanya, mobil banking diakses melalui layanan SMS dengan PIN agar

dapat mengakses konten atau layanan. Lalu berlalih pada mobile web,

penggunakanya bisa mengunduh dan mengistal aplikasi di handphone agar

dapat mengakses layanan mobile banking.

Kini Contacless Near Filed Communication (NFC) menjadi generasi

selanjutnya teknologi mobile banking. Handphone akan dilengkapi

gelombang smartcard, kemudian dilekatkan ke sebuah modul pembaca

(untuk bertransaksi) dan hanya membutuhkan autentifikasi PIN.

17
Penggunaan smartphone juga akan berpengaruh pada perkembangan

mobile banking. Indonesia sebagai negara dengan angka penjualan

smartphone tertinggi di asia tenggara menjadi pasar mobile banking yang

menjanjikan. Menurut survey Sharing Vision kepada 68 orang, 65 persen

telah menggunakan smartphone. Dari survey tersebut juga menunjukan

bahwa mobile banking cukup sering diakses smartphone mereka.

Selain aplikasi pembayaran Paypal atau Credit Card Payment yang

menggunakan card reading portable device yang dikoneksikan ke ponsel

pintar, beberapa pihak bank di Indonesia juga sudah mengeluarkan

perangkat lunak yang dapat di-instal bagi para nasabah mereka.

Namun dibalik euforia tersebut, terdapat tantangan yang harus

diatasi oleh penyedia layanan SMS/mobile banking. Salah satu tantangan

yang paling berpengaruh ialah security. Dilansir dari Trustware, Malware

18
pada mobile phone meningkat 400 persen di tahun 2012 belum lagi

acaman para pelaku kejahatan cyber untuk menyalahgunakan layanan

cloud.

2. Transaksi-Transaksi Pada Mobile Banking

a) Mobile Banking

Mobile Banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses

langsung melalui telepon selular/handphone  GSM (Global for Mobile

Communication) dengan menggunakan SMS (Short Message Service).

Jenis-jenis transaksi pada Mobile Banking antara lain, yaitu :

1) Transfer dana.

2) Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar.

3) Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik,

asuransi).

4) Pembelian (pulsa isi ulang, saham).

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan

transaksi Mobile Banking, yaitu :

1) Wajib mengamankan PIN Mobile Banking

2) Bebas membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang

lain, segera melakukan penggantian PIN.

3) Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindah

tangankan kepada pihak lain, segera beritahukan bank Anda

terdekat atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.

19
Mobile banking merupakan salah satu hasil pengembangan

teknologi mobile yang digunakan dalam domain komersial. Mobil

banking ini mengkombinasikan teknologi informasi dan aplikasi bisnis

secara bersama. Berkat mobile banking, nasabah dapat

menggunakannya untuk mendapatkan layanan perbankan 24 jam

sehari tanpa harus  mendatangi kantor cabang bank untuk transaksi

personal. Mobile banking merupakan layanan relative baru yang

ditawarkan oleh perbankan terhadap pelanggannya dan karena

kenyamanan dan fitur yang menghemat waktu, pelanggan

menghargai layanan tersebut (Suoranta, 2003). Mobile banking

merupakan salah satu layanan perbankan yang menerapkan teknologi

informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi bank untuk menawarkan

nilai tambah sebagai insentif kepada pelanggan. Promosi mobile

banking akan memberikan implikasi secara  langsung pada adopsi

yang dilakukan konsumen terhadap teknologi. Mobile banking atau

biasa disebut M-Banking  merupakan suatu layanan perbankan yang

diberikan pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan

kegiatan perbankan. Serta keefektifan dan keefisienan nasabah untuk

melakukan berbagai transaksi. M-banking tidak akan berjalan jika

tidak didukung oleh suatu alat sebagai media untuk melakukan mobile

banking. Media komunikasi yang dapat dipergunakan adalah telepon

seluler atau ponsel. Dengan fasilitas ini, setiap orang yang memiliki

ponsel dapat dengan mudah bertransaksi dimana saja dan kapan

20
saja. Dibandingkan layanan e-banking lainnya, perkembangan mobile

banking (m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini

lantaran kehadiran layanan m-banking mampu menjawab kebutuhan

masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas. Dengan

satu sentuhan, m-banking menciptakan kemudahan layanan perbankan

dalam satu genggaman. Kebermanfaatan dari layanan mobil banking

akan meningkatkan kepuasan nasabah. Lebih jauh, mobile banking

menciptakan nilai bagi transaksi nasabah bank sebagai channel

penyampaian jasa nirkabel (wireless).  Tidak dapat dipungkiri bahwa

perkembangan teknologi khususnya teknologi perbankan memaksa

industri perbankan untuk memformulasi ulang strategi Teknologi

Informasi yang mereka terapkan untuk tetap bisa bersaing. Nasabah

sekarang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar layanan

perbankan. Nasabah menginginkan kenyamanan dan fleksibilitas

(Birch and Young, 1997; Lagoutte, 1996) pada produk dan jasa yang

sesuai  kebutuhan mereka serta mudah digunakan yang tidak bisa

ditawarkan oleh perbankan tradisional. Di masa depan e-banking akan

menjadi aplikasi strategis yang penting untuk bersaing yang harus

ditawarkan oleh seluruh bank dan institusi keuangan.

b) Phone Banking

Phone Banking adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan

dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk melakukan

21
transaksi finansial non-cash melalui telepon. Jenis-jenis transaksi yang

adadi Phone Banking, yaitu :

i. Transfer dana.

ii. Informasi saldo, mutasi rekening.

iii. Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik,

asuransi).

iv. Pembelian (pulsa isi ulang).

c) Analisis keamanan pada SMS Banking

1) Plainteks (berkas ASCII atau teks biasa (bahasa Inggris: 'plain

text')) SMS dikirimkan melalui protokol GSM yang hanya

dienkripsi menggunakan algoritma A5 (Algoritma A5 merupakan

algoritma yang digunakan untuk melakukan enkripsi pada

pensinyalan data dan suara dari mobile station/ponsel ke BTS),

akan tetapi ada juga protokol GSM yang tidak melalui proses

enkripsi terlebih dulu, sehingga semakin rawan saat pertukaran

data terjadi. Algoritma A5 bukan merupakan enkripsi yang aman,

karena peneliti telah membuktikan bahwa algoritma tersebut

dapat ditembus dan tidak tahan terhadap serangan.

2) SMS yang menunggu untuk dikirim disimpan di store di dalam

penyedia layanan yang berupa plainteks. Meskipun setelah pesan

terkirim, penyedia layanan menyimpan semua pesan. Jika isi

pesan tidak dienkripsi maka orang lain yang mendapatkan akses

22
ke provider bisa melihat data yang bersifat privasi milik

pengguna.

3) USSD banking (USSD or Unstructured Supplementary Service

Data). Verifikasi tergantung hanya pada nomor pengirim, jika

SIM card hilang atau diduplikasi, maka penyerang dapat

menggunakan akun korban yang melakukan transaksi. Pesan

USSD yang dikirimkan ke server bank hanya dienkripsi antara

mobile station dan base receiver station. Pesan adalah plainteks

yang ada di dalam jaringan operator telepon.

4) Pin authentifikasi. Bank menggunakan USSD untuk

memperbolehkan konsumen mereka mengirimkan autentifikasi

pin. Penyedia layanan dapat membaca Pin karena dikirimkan

berupa plainteks.

5) Beberapa SMS Banking menggunakan WIG (wireless internet

gateway-STK applications) dengan SIM menu sebagai aplikasi.

Jika aplikasi ini dimuat ke dalam SIM card maka membuat

aplikasi mobile banking SIM card dependent. Jika SIM card

hilang, maka keamanannya terancam.

d) Fungsi Mobile banking

Adapun beberapa fungsi  Mobile Banking, yaitu :

i. Memungkinkan nasabah melakukan pengecekan saldo dan

riwayat transaksi perbankan. 

23
ii. Melakukan pembayaran transaksi keuangan dari orang ke

orang. 

iii. Menyediakan informasi letak ATM atau kantor cabang bank

terdekat. 

iv. Memberikan laporan dan ringkasan aktivitas keuangan sesuai

dengan permintaan nasabah. 

v. Memberikan pemberitahuan tentang aktivitas penggunaan

transaksi keuangan.

vi. Memberikan layanan pembayaran tagihan secara elektronik,

misalnya bayar listrik, bayar paket internet, TV kabel, dan

layanan lainnya. 

e) Cara kerja

Cara kerja Mobile Banking itu sama dengan transaksi pada

umumnya. Perbedaannya adalah transaksi lewat mobile banking dapat

dilakukan melalui smartphone. Dengan begitu, nasabah tak perlu

repot-repot lagi ke mesin ATM untuk melakukan transaksi.

Penggunaan mobile banking dimulai dengan pendaftaran akun terlebih

dahulu. Setelah terdaftar, nasabah dapat menggunakannya untuk

transaksi keuangan dengan cara memasukkan user ID atau password

dan PIN untuk menyelesaikan transaksi.

f) Fitur-fitur di Mobile Banking

Mobile Banking memiliki beragam fitur atau layanan perbankan

yang bisa dinikmati nasabahnya. Artinya, mobile banking benar-benar

24
seperti fasilitas mesin ATM dalam versi yang lebih praktis. Biasanya

fitur Mobile Banking tiap-tiap bank berbeda. Namun, secara umum

memiliki kesamaan, sama-sama ada fitur transaksi transfer

uang. Berikut ini beberapa fitur yang bisa dinikmati di sebagian besar

aplikasi Mobile Banking : Layanan transfer antarbank. Layanan

pembayaran tagihan kartu kredit.  Layanan pembayaran kebutuhan

rumah, seperti listrik, PDAM, hingga internet.  Layanan pembayaran

premi BPJS Kesehatan dan asuransi swasta lainnya.  Layanan

pembelian dan top up dompet digital, seperti OVO, Gopay, hingga

LinkAja.  Layanan pembayaran pajak.  Layanan investasi seperti

deposito. Layanan administrasi perbankan, seperti cetak rekening

koran, penggantian PIN ATM, layanan lainnya. 

g) Kelebihan Mobile Banking

Layanan mBanking diciptakan tentu untuk memberikan

kemudahan bagi para nasabah perbankan. Itu sebabnya berbagai

kelebihannya pun bisa dinikmati, yaitu :

1) Mudah diakses kapan pun dan di mana pun.

2) Jangkauan koneksi lebih luas.

3) Dilengkapi dengan fitur yang sederhana dan mudah dimengerti

semua kalangan.

4) Biaya yang dikenakan umumnya lebih rendah

dibanding internet banking.

5) Aman dan dapat dapat meminimalkan risiko penipuan.

25
6) Dapat menghemat waktu dan biaya karena nasabah tak perlu

datang ke bank atau ATM jika ingin melakukan transaksi

keuangan.

7) Lebih efisien dan tak perlu mengantre. Cukup

dengan smartphone, nasabah bisa melakukan transaksi selama

memiliki jaringan internet.

8) Nasabah dapat melakukan jadwal transaksi keuangan dalam

satu waktu sekaligus.

h) Kekurangan Mobile Banking

Ada kelebihan tentu juga ada kekurangan. Berikut ini beberapa

kekurangan Mobile Banking :

i. Rentan mengalami penipuan “smishing”, yaitu

dihubungi hacker yang menyamar sebagai institusi keuangan

untuk menanyakan detail rekening bank.

ii. Dibutuhkan smartphone canggih untuk mengaksesnya.

iii. Fitur keamanan melalui koneksi yang terenkripsi bisa di-

hack jika smartphone hilang atau dicuri.

iv. Nasabah harus memiliki jaringan internet yang kuat untuk bisa

mengakses mBanking. Jika koneksi internet kurang baik,

nasabah akan sulit saat mengaksesnya.

v. Berisiko terhadap pencurian data.

vi. Akan dikenakan biaya SMS untuk mendaftarkan nomor

rekening baru untuk transfer.

26
Selain kekurangan di atas, M-Banking bagi sebagian orang juga

memiliki kekurangan, yaitu membuat pengeluaran menjadi lebih

boros. Meski begitu, banyak juga orang yang memilih untuk tidak

menggunakan M-Banking biar lebih irit. Pasalnya, gak bisa dipungkiri

kalau window shopping itu bisa bikin kantong kebobolan. 

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine)

merupakan salah satu teknologi sistem informasi yang digunakan oleh

bank. Pengertian ATM menurut Allen H. Lipis adalah Alat kasir otomatis

tanpa orang, ditempatkan di dalam atau di luar pekarangan bank, yang

sanggup untuk mengeluarkan uang tunai dan menangani transaksi-

transaksi perbankan yang rutin. Automatic Teller Machine di Indonesia

juga dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. (1992 : 8) ATM (Anjungan

Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine) merupakan salah satu

teknologi yang menerapkan konsep Proses Data berbasis Digital. Fungsi

dan Mafaat ATM Secara umum fungsi ATM adalah agar untuk

melakukan penarikan uang secara tunai. Jenis-jenis ATM antara lain, yaitu

: On Premise ATM dan Off Premise ATM. Platform Khas sebelumnya

digunakan dalam pengembangan ATM termasuk RMX atau OS/2. Saat

ini ini sebagian besar ATM di seluruh dunia menggunakan sistem

operasi Microsoft Windows, terutama Windows XP Professional atau

Windows XP Embedded.

Electronic Banking atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas

perbankan di internet. E Banking atau electronic banking merupakan fitur

produk perbankan yang dilakukan tanpa menggunakan pelayanan pegawai

28
bank, namun melalui delivery channel transaksi elektronik perbankan.

Mobile Banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung

melalui telepon selular/handphone GSM (Global for Mobile

Communication) dengan menggunakan SMS (Short Message Service).

Phone Banking adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan dalam

mendapatkan informasi perbankan dan untuk melakukan transaksi

finansial non-cash melalui telepon.

Mobile Banking memiliki beragam fitur atau layanan perbankan

yang bisa dinikmati nasabahnya. Artinya, mobile banking benar-benar

seperti fasilitas mesin ATM dalam versi yang lebih praktis. Cara

kerja Mobile Banking itu sama dengan transaksi pada umumnya.

Perbedaannya adalah transaksi lewat mobile banking dapat dilakukan

melalui smartphone. 

29
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v08-n01/volume-81-artikel-

3.pdf/pdf/volume-81- artikel-3.pdf.

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Kriptografi/2010-

2011/Makalah1/Makalah1- IF3058-Sem1-2010-2011-007.pdf.

http://uvi.co.id/pengembangan-fitur-atm-di-dunia-perbankan/

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 8, NO. 1, MEI 2006: 35-51

Otoritas Jasa Keuangan, Panduan Penyelenggaraan Digital Branch  oleh Bank

Umum, 2016.

Otoritas Jasa Keuangan, Bijak Ber-eBanking, 2015

https://lifepal.co.id/media/banyak-digunakan-orang-sudah-tahu-kelebihan-dan-

kekurangan-m-banking-ini/

https://sharingvision.com/2013/perkembangan-mobile-banking-di-indonesia/

30

Anda mungkin juga menyukai