Dosen Matakuliah:
Rukin Sudarwanto, S.Pd., M.T.I
Disusun Oleh:
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Berbagai Istilah Pemrosesan File dan Konsep Management............2
B.Sistem Managemen Database dan Arsitekturnya..............................5
C.Sistem Managemen Database dan Database dalam praktek.............13
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
1. Agar mengetahui apa saja istilah yang ada dalam Pemrosesan File dan
Konsep Manajemen
2. Memahami Sistem Managemen Database dan Arsitekturnya
3. Memahami Sistem Management Darabase dan Database dalam
praktek.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Nama Pelanggan
2. Nomor Tunjangan Social Karyawan
3. Nomor Pesanan Pembelian
b. Okurensi Data
Struktur catatan memiliki okurensi (occurrences), yang juga
disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai-nilai
data untuk catatan. Sebagai contoh, untuk catatan
KARYAWAN (NAMA, NOMOR, USIA)
v
panjang-variabel, jumlah aktual field dapat bervariasi dari satu okurensi
ke lainnya.
Akhir sebuah variable-length record harus ditandai dengan sebuah
symbol khusus atau field record-length yang berisi record itu sendiri.
Variable-length record mampu menggunakan secara efisien ruang
penyimpanan yang tersedia. Salah satu pendekatan dalam variable-length
record yang tidak membutuhkan dukungan pemrograman system untuk
struktur variable-lengthnya adalah dengan menggunakan fixed-length
trailer record. Trailer record ialah sebuah ekstensi atau perluasan master
record. Trailer record sendiri dapat ditulis dengan segera setelah sebuah
master record selesai dikerjakan, misalnya master record biasanya hanya
berisi informasi umum untuk seluruh rekening dan nomor tagihan yang
cukup untuk seluruh rekening yang ada, sementara trailer record mampu
memuat lebih banyak tagihan di dalamnya.
vi
dan lokasi penyimpanan untuk komponjen mesin. Record jenis tersebut
akan menjadi variable-length record.
vii
Kita harus menandai field kunci dengan menggarisbawahinya.
Sebagai contoh, KUANTITAS (QUANTITY) adalah field kunci untuk
catatan berikut ini:
(PART (PART_NO, WARHSE, QUANTITY)
1. Arsitektur Konseptual
viii
2. Arsitektur Database pada Tingkat Logis : Struktur Database Logis
b) Struktur Jaringan
Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan
sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. Beberapa
DBMS tidak secara lansung menyediakan struktur jaringan, namun
karena setiap struktur jaringan dapat diubah menjadi struktur
pohon, maka dimungkinkan untuk mengimplementasikan struktur
jaringan dalam sistem yang berorientasi pohon. Model CODASYL
adalah sebuah model jaringan.
Terdapat beragam cara untuk mengimplementasikan
struktur pohon dan jaringan. Hal ini termasuk penggunaan daftar
dan penunjuk. Dalam sebuah daftar organisasi, setiap record berisi
satu atau lebih petunjuk (field) yang mengindikasikan alamat
record logis berikutnya dengan atribut-atribut yang sama. Sebuah
record tagihan dapat berisi sebuah field yang berisi kunci tagihan
lainnya dari vendor yang sama. Sebuah record dapat dipecah
menjadi beberapa daftar. Daftar ini disebut organisasi multilist.
Contohnya sebuah record pelanggan, dapat berisi beberapa
ix
penunjuk dalam sebuah record untuk menunjukkan record logis
berikutnya, struktur logika dan fisik dapat sepenuhnya berbeda.
Struktur cincin berbeda dari struktur daftar dimana record terakhir
dalam struktur cincin menunjuk kembali ke record yang pertama.
Dan seluruh record dalam sebuah cincin dapat menunjuk kembali
ataupun ke langkah seterusnya melalui penggunaan dan
penyimpanan field tambahan. Dalam sebuah multiple-ring-structur,
beberapa cincin melewati record-record individual.
Mendesain dan menyimpan struktur-struktur merupakan
sesuatu yang kompleks, dan penunjuk-penunjuk biasanya
membutuhkan tambahan ruang disket. Dan proses pemabaruan
(updating) penunjuk diperlukan setiap waktu manakala sebuah
record ditambahkan atau dihapus. Namun demikian, penggunaan
penunjuk yang terkait dengan struktur hierarkis atau pohon
seringkali merupakan pendekatan yang berguna dalam permodelan
data, khusunya dalam kasus ketika record jarang ditambahkan atau
dihapus.
Sistem hiperteks adalah sitem yang berbasis penunjuk
(pointer-based system) yang memungkinkan pengguna untuk
menjelajahi database secara acak dengan memilih beberapa kata
atau objek kunci. Jaringan data semantik mirip dengan hiperteks.
Perbedaannya adalah record lintas hubungan pada jaringan terbatas
pada teks, sementara pada sistem hiperteks, lintas hubungan dapat
memasukkan objek multimedia seperti foto dan bentuk grafis
lainnya.
x
Join: berfungsi menciptakan sebuah tabel baru dari baris
yang dipilih dalam dua tabel yang tersedia. Baris dipilih
berdasarkan nilai data mereka.
Projection: berfungsi menciptakan sebuah tabel baru
dengan menghapus kolom dari tabel yang tersedia.
Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal
menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-
aturan tersebut disebut normalisasi. Normalisasi menjadi penting
karena tanpa hal tersebut, proses pembaruan entri-entri dalam tabel
dapat menyebabkan permasalahan. Tujuan utama normalisasi
adalah untuk menghapus proses duplikasi yang tidak perlu.
Langkah pertama dalam normalisasi adalah menciptakan sebuah
tabel terpisah untuk setiap repeated group. Ada tiga bentuk normal,
yaitu:
xi
Pertama, program akan mengurutkan kedua file dengan urutan
kecil-besar berdasarkan nomor rekening. Kemudian, program
membaca sebuah record dari setiap file. Jika nomor rekening dari
kedua record tersebut cocok satu sama lain, maka informasi pada
record pembayaran digunakan untuk memperbarui field neraca
pada record piutang dagang. Proses pembaruan record seperti ini
kemudian dituliskan dalam sebuah file master yang baru.
b. File Berindeks
Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file
primer dan digunakan untukmembangun sebuah file baru yang
bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk
file seperti ini disebut file berindeks atau file terinversi. Sebuah file
dikatakan terinversi penuh bila terdapat indeks di setiap field-nya.
Waktu pemrosesan yang dibutuhkan untuk menyimpan sebuah file
yang terisi penuh dapat menjadi lama karena indeks-indeks yang
ada harus senantiasa diperbarui kapan saja record ditambah,
dihapus, atau dimodifikasi. Lebih lanjut, setiap indeks memerlukan
tambahan penyimpanan disket, dan disket yang dibuat dapat
berakhir dengan kebutuhan ruang penyimpanan yang lebih besar
daripada file data tersebut.
xii
utama. Tiap entri dalam indeks memberikan rentang field-field
kunci pada sebuah track tertentu dari disk tempat file tersebut
disimpan. Dengan mencari indeksnya, sebuah program akan
dapat menempatkan trak yang berisi record sesuai keinginan.
Walaupun track ini harus dicari secara sekuensial, pencarian ini
berlangsung sangat cepat.
b) Bidang Utama
Bidang Utama (prime area) adalah bagian dalam disket
tempat record aktual ditulis.
c) Bidang overflow
Bidang overflow adalah bagian terpisah dalam disket yang
dialokasikan untuk file guna memungkinkan adanya
penambahan tanpa pemrosesan lebih lanjut terhadap file awal.
Bidang ini pada dasarnya kosong. Ketika sebuah record baru
ditambahkan ke dalam file, record tersebut ditempatkan dalam
posisinya di bidang utama untuk menjaga pengorganisasian
sekuensial dari file tersebut. Record-record yang berada dalam
bidang utama harus dipampatkan (bumped) guna memberi
ruang bagi record yang baru. Jika tersedia cukup ruang dalam
track tempat record harus dimasukkan dan record lain dalam
track tersebut akan dipindahkan. Dalam hal ini, record yang
dimampatkan dipindah ke bidang overflow. Namun demikian,
record yang berada di bidang overflow masih dapat diakses
dalam sekuens kuncinya dengan menggunakan indeks karena
secara fisik kunci sekuensnya tidak berada di bidang overflow.
Jika record tersebut tidak ditemukan dalam track yang
ditunjukkan dalm indeks, bidang overflow akan diperiksa
secara sekuensial sampai record tersebut ditemukan.
Hal ini akan memperpanjang waktu yang diperlukan untuk
memproses sebuah file ISAM. Oleh karena itu sebuah file
ISAM harus secara berkala direorganisasi untuk dapat
mengakses dengan lebih efisien. Reorganisasi terdiri atas
menggabung dan mengatur seluruh record sehingga file
tersebut dapat diurutkan secara sekuensial di bidang utama.
xiii
yang dibutuhkan untuk menempatkan sebuah record hanyalah nilai
kuncinya.
Beberapa metode penempatan yang dapat digunakan untuk
menyimpan dan menempatkan record dalam file akses-langsung:
a. Transformasi acak
b. Metode terkait (related method) yang digunakan untuk
menyimpan alamat fisik media simpan sebagai sebuah field
dalam sebuah file record.
c. Menempatkan field record kunci langsung dengan skema
pengkodean yang digunakan oleh komputer itu sendiri untuk
mngidentifikasi alamat fisiknya dalam sebuah DASD.
xiv
pembaharuan query atau file dapat disatukan dengan operasi pemrosesan
batch.
Pada hardisk data yang berada di track atau silinder yang sama
dapat diakses tanpa perlu berpindah ketika membaca/menulis di atasnya.
Hal ini berarti dalam beberapa kasus dimunkinkan untuk meningkatkan
kecepatan sebuah aplikasi database dengan menyimpan record-record
dalam sebuah file data secara berdekatan di satu atau lebih silinder disket.
xv
C. Sistem Manajemen Database Dan Database Dalam Praktik
DQL adalah bahasa atau antar muka yang ramah pengguna (user-
friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi
dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah QBE (query
by example) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta
informasi hanya dengan mengisi tempat-tempat yang kosong.
xvi
bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan
penggunanya untuk fokus pada menentukan data apa yang dibutuhkan
ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut.
c. Queri SELECT
SELECT Everything
Tanda * adalah karakter queri khusus yang mencerminkan “seluruh
field”. Queri ini memilih seluruh field dari tabel kata kunci.
SELECT Field
ORDER BY
xvii
Queri ini menambahkan ORDER BY klausa nama untuk queri
sebelumnya. SELECT nama, negara, mata uang FROM perusahaan
ORDER BY nama.
WHERE Condition
String Functions
Arithmetic Expression
+ Tambah
- Kurang
* Kali
/ Bagi
Operator Pembanding
xviii
= Sama dengan
AND
OR
Fungsi Agregat
GROUP BY
xix
SELECT. Jika pernyataan SQL memasukan klausa WHERE, record akan
dikelompokan setelah mengaplikasikan kondisi WHERE kedalam record.
GROUP BY bersifat pilihan, namun ketika ia dimasukan, GROUP BY
akan mengikuti FROM dan WHERE. Nilai-nilai ringkasan akan
dihilangkan bila tidak terdapat fungsi agregat dalam pernyataan SELECT.
Contoh berikut ini meringkas penghitungan perusahaan berdasarkan
negara.
Inner Join
Nested Queries
SELECT name
FROM Company
xx
1) UPDATE tablename
xxi
pendapatan dan pengeluaran. Memasukan elemen data yang sama
berkali-kali (sekali untuk tiap aplikasi yang digunakan di
dalamnya) merupakan pemborosan waktu yang mahal, dan makin
besar peluang terjadiinya kesalahan dan ketidak-konsistenan di
antara beragam representasi bagian-bagian data dalam beberapa
file independen.
b) Karena file harus dengan tegas ditentukan terlebih dahulu dalam
proses implementasi sistem, prosedur yang ada dapat menemui
kendala dengan adanya struktur file yang ada saat ini dibanding
pengembangan kebutuhan aplikasi. Hasil dari ketidak-konsisten
data adalah inkonsistensi laporan yang dihasilkan dari beragam
program aplikasi. Permasalahan seperti ini tentu saja memperlemah
integritas sebuah sistem informasi.
a) Spesifikasi
· Nama
· Definisi
· Alias
b) Karakteristik
· Ukuran
· Rentang nilai
· Pengkodean
xxii
· Editing data
c) Utilisasi
d) Pemilik
e) Di mana digunakan
f) Kode keamanan
g) Diperbarui terakhir kali
xxiii
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
xxiv
DAFTAR PUSAKA
xxv