Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI BANK

(IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DIDUNIA


PERBANKAN)

DISUSUN OLEH :

VIVIEN DIANITA HASTARI ( 180303004 )

DOSEN PEMBIMBING :

JEKI ALGUSRI, SE.,MM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KEUANGAN & PERBANKAN

TA 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas karunianya,sehingga
penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. Saya berterima kasih kepada setiap
pihak yang terlibat dan membantu saya dalam penyusunan makalah ini. Makalah Mata kuliah
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI BANK kali ini mengangkat topik tentang “Implementasi
TI dalam dunia perbankan”.

Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan mencari dan mengembangkan sejumlah
informasi yang saya dapatkan baik melalui buku, media cetak,elektronik maupun media lainnya.
Saya berharap dengan informasi yang saya dapat,kemudian saya sajikan ini dapat memberikan
penjelasan yang cukup tentang Sejarah Bank Indonesia.Demikian satu dua kata yang bisa saya
sampaikan kepada pembaca makalah ini,Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan,
saya terlebih dahulu memohon maaf dan saya juga berharap semua pihak dapat memakluminya.
Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini.

Pekanbaru, 25 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... 1

KATA PENGANTAR............................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4
Latar belakang ..........................................................................
Rumusan Masalah ......................................................................
Tujuan .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 5-9


Perkembangan teknologi informasi dalam dunia perbankan.......................................
Dampak teknologi informasi dalam dunia perbankan.......................................

BAB III PENUTUP................................................................................... 10


Kesimpulan ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) Yang berkembang dewasa ini memberikan banyak
manfaat kepada peradaban manusia di era modern ini. Setiap orang merasakan dampak dari
perkembangan Teknologi Informasi (TI) dari masa ke masa. Perkembangan Teknologi
Informasi (TI) sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di masa ini maupun di masa
mendatang. Karena Teknologi Informasi (TI) dapat ditemui di manapun dalam kehidupan
sehari-hari manusia contohnya computer, televisi, telepon seluler, dan lain-lain. Oleh karena
itu manusia di era modern seperti saat ini dituntut untuk mengetahui dan mengikuti
perkembangan Teknologi Informasi (TI) agar dapat bersaing dalam persaingan yang ketat di
era globalisasi seperti saat ini maupun di masa mendatang.

Dalam dunia bisnis saat ini Teknologi Informasi (TI) sangat bermanfaat karena semakin
memudahkan orang dalam melakukan bisnis. Perkembangan Teknologi Informasi (TI)
sekarang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, perkembangan dunia Teknologi
Informasi (TI) yang sangat cepat seperti yang kita rasakan sekarang ini, membuat dunia bisnis
juga berkembang pesat karena keduanya saling ber-relasi dan saling membutuhkan satu sama
lain. Bahkan sekarang ini hampir setiap orang yang melakukan bisnis tidak lepas dari
Teknologi Informasi (TI). Dan sekarang semakin banyak dibutuhkan orang-orang yang ahli
dalam bidang Teknologi Informasi (TI) untuk kegiatan bisnis.

Bisnis perbankan sangat mempengaruhi ekonomi dunia saat ini. semenjak ditemukannya
computer pada tahun 1955, Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat cepat,
perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat bermanfaat dalam dunia perbankan. Semenjak
itu dunia perbankan berkembang sangat cepat dengan memanfaatkan Teknologi Informasi
(TI). Pada awalnya dunia perbankan hanya sebagai jasa tempat penukaran uang (money
changer). Lalu kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang, yang saat ini
dikenal sebagai kegiatan simpanan (tabungan). Kemudian berkembang lagi sebagai tempat
peminjaman uang. Dan masih terus berkembang hingga saati ini. Sekarang dunia perbankan
telah berkembang bersama Teknologi Informasi (TI) dan hasilnya adalah seperti yang kita
lihat sekarang ini, contohnya adalah E-banking dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi TI dalam dunia perbankan?

C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana implementasi TI dalam dunia perbankan beserta dampak dan
manfaatnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DALAM DUNIA PERBANKAN

Seperti yang kita lihat sekarang ini Teknologi Informasi (TI) sangat cepat berkembang dan
semakin dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dalam hal ini perbankan, pada awalnya
Bank di bentuk bukan seperti sekarang ini yang seperti kita lihat sekarang. Pada awalnya bank
hanya sebuah jasa yang melayani penukaran uang, kemudian berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang (tabungan), lalu berkembang lagi menjadi tempat peminjaman uang. Awal kegiatan
perbankan dimulai dari zaman babylonia kemudian terus berkembang ke zaman yunani kuno dan
romawi. Hingga akhirnya terus berkembang sampai ke daratan eropa, dan akhirnya berkembang
sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang Eropa, dan terus berkembang hingga
kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh dunia, terutama daerah jajahan Eropa.
Dewasa ini bank bukan hanya sebagai tempat penukaran, penitipan, maupun peminjaman uang.
Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi bahkan sekarang ini mempengaruhi ekonomi
masyarakat dalam tingkat nasional, maupus dalam tingkat internasional. Dalam skala yang sangat
besar ini tentu bank sangat membutuhkan Teknologi Informasi (TI) untuk pengelolaanya karena
bank sudah mencakup lingkup yang sangat besar hingga dunia internasional. Penggunaan
Teknologi Informasi (TI) dalam bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan pihak bank
maupun pengguna jasa bank.

Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perbankan sangat membantu bank dalam
mempermudah dan meningkatkan fasilitasnya, Contohnya mesin ATM. ATM(Automated Teller
Machine) pertama kali ditemukan oleh Donald C. Wetzel asal amerika serikat pada tahun 1968.
Penemuan ini berawal dari saat beliau lelah dan kesal mengantre dalam antrian panjang bank. Ia
lantas menemukan ide pengembangan mesin untuk nasabah bertransaksi. Ide mesin ini ditujukan
untuk menggantikan fungsi teller bank untuk melayani nasabah dengan praktis. Mesin mulai
digunakan secara komersil tepat pada tanggal 2 september 1969, oleh Chemical bank, new York.
Saat itulah industri perbankan di dunia mengenal mesin ATM modern pertama yang menggunakan
kartu plastik ber-strip magnetik dan sukses diterima bank-bank di Amerika Serikat.

Namun, mesin ATM Wetzel bukanlah yang pertama saat itu. Cikal bakal ATM itu sudah
diperkenalkan sejak 1939 oleh Luther George Simjian. Sayangnya, pihak bank waktu itu masih
tidak bisa menerima pemikian bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manusia
melayani nasabah. Bahkan, permintaan mesin ATM kala itu masih sangat kecil. Alhasil, ATM
temuan Simjian itu tidak sukses dipasaran. Karena faktor itulah, Smithsonian’s National Museum
of American History, lebih memilih mencatat nama Donald Wetzel sebagai penemu ATM.
Apalagi, pada 1973, dari total 2.000 ATM yang beroperasi di Amerika Serikat, sebagian besar
adalah model buatan Docutel—perusahaan tempat Wetzel bekerja.

5
Pada awal ditemukannya mesin ATM, ATM belum dapat terhubung secara online. Baru pada
1974, perusahaan bernama Diebold asal Amerika Serikat, berhasil mengaplikasikan ATM yang
langsung terhubung secara online dengan bank, sehingga mesin ini makin bisa memenuhi
permintaan industri perbankan.

Dalam perkembangannya, saat ini pengaplikasian Teknologi Informasi (TI) dalam dunia
perbankan bukan hanya mencakup ATM saja. Namun juga hal-hal lainnya seperti Internet
Banking. Dunia internet telah berkembank luas dan mendunia. Selama tahun 1980-an programmer
yang bekerja pada bidang perbankan mulai dating dengan ide-ide untuk transaksi perbankan
online. Perkembankan internet banking pada awalnya di motori oleh organisasi perbankan dan
keuangan di eropa dan amerika serikat pada saat itu disebut “Rumah perbankan”. Pada awal 1980
saat computer dan internet belum banyak di kenal oleh masyarakat dunia dan tidak berkembang
baik, penggunaan “perbankan rumah” terbuat dari mesin fax dan telepon unutk memudahkan orang
yang menggunakan jasa bank. Lalu, penyebaranfasilitas internet dan pemrogramman membuat
peluang “perbankan rumah” semakin besar. Tahun 1983, Nottingham building society (NBS)
memelopori perbankan online pertama di inggris. Layanan ini membentuk sebagian besar fasilitas
internet perbankan untuk diikuti. Fasilitas ini pada awalnya tidak berkembang dengan baik dan
membatasi jumlah transaksi untuk pemegang rekening. Fasilitas yang diambil ini merupakan
system yang diambil dari system prestel, system yang digunakan departemen pos inggris.
Sedangkan di amerika serikat layanan ini pertama kali dikenalkan pada oktober 1994. Yang
dikembankan oleh Stamford federal credit union , yang merupakan lembaga keuangan. Sedangkan
jika di Indonesia sendiri dikenalkan pada tahun 2001 yang pertama kali dikenalkan oleh Bank
Central Asia(BCA).

Saat ini online banking sudah sangat marak penggunaanya. Internet banking bukan hanya
menguntungkan pihak pelanggan pengguna jasa bank namun juga menguntungkan bagi bank itu
sendiri. Dengan Internet banking yang marak penggunaanya saat ini, sekarang nasabah bank tidak
perlu untuk datang ke bank untuk mengambil tabungan, menabung, atau sekedar mengecek saldo
mereka. Berbagai kemudahan yang ditawarkan online banking sekarang ini sudah dapat di
manfaatkan oleh sebagian besar nasabah, karena saat ini Teknologi Informasi (TI) sudah dapat
dinikmati oleh sebagian besar masyarakat baik golongan masyarakat kelas atas hingga golongan
masyarakat golongan bawah. Selain kelebihan-kelebihan diatas yang ditawarkan oleh Internet
banking, kelebihan lainnya yaitu misalnya mentransfer uang ke rekening lain dengan Internet
banking, membayar tagihan listrik, membayar tagihan air, bahkan membeli pulsa secara Internet
dari Internet banking. Bahkan dewasa ini jual/beli barang/jasa dapat dilakukan secara online.
Pelanggan dapat membeli sesuatu hanya dengan mengakses internet dan menggunakan Internet
banking dari bank masing-masing. Internet banking sekarang juga menawarkan kartu kredit online,
pinjaman personal, dan akun tabungan. Dan semua itu dilakukan secara online. Selain nasabah
pihak bank sendiri juga diuntungkan. Bank akan lebih praktis dalam melayani nasabah dalam
melakukan transaksi karena jika nasabah melakukan transaksi denan menggunakan fasilitas online
banking maka teller bank tidak perlu melayani nasabah secara manual. sehingga ini akan
memudahkan teller karena jumlah nasabah yang dating langsung ke bank akan berkurang dan ini
akan membuat bank mendapatkan keuntungan yang lebih . sehingga kesimpulannya semakin
banyak nasabah yang menggunakan online banking maka keuntungan yang di dapat bank akan
semakin bertambah besar. Pada akhirnya, jika bank mendapat keuntungan maka bisa saja bank
menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan
pelanggan.

6
Menilai dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan digunakan di masa
yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang sebelumnya menolak untuk mengadopsi
online banking sebagai alat komersial, sekarang tidak akan mempunyai banyak pilihan lagi.
Kecepatan sistem online dalam melakukan transaksi akan mengalahkan metode tradisional
sepenuhnya. Bagaimanapun juga, perkembangan dari online banking akan tergantung dari
seberapa user-friendly nya fasilitas yang ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan
ditambahkan dan bagaimana konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk
digunakan secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih jarang sepakat
dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna. Sejumlah riset pasar dan polling
pelanggan diperlukan untuk menjembatani jarak antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan
apa yang tersedia.

Salah satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank of America, harus
menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan di dalam cara-cara inovatif yang
mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang
dikembangkan harus menerapkan teknologi yang mengungkap wawasan yang mencakup skala
sosial dan fisik yang luas, dari interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi
secara global. Perlu dilakukan riset guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia perbankan
secara menyeluruh. Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti : “Bagaimana caranya sehingga
semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk mengontrol
keuangan mereka secara lebih baik di masa yang akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan
ber-evolusi ketika dunia pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana jaringan
sosial mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah, nyaman, dan lebih terintegrasi
dengan kehidupan sehari-hari? ”

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem
perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan
kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti
semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat
dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk
memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan
pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir
semua produk yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam
dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana dengan
asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam hal pelayanan e-
banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal
ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya
semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.
Memang kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi
informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri.
Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi

7
informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan
teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan
karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah
dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk
memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia
perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas
untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin
muncul dapat teratasi.
Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank Indonesia,
hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko kredit yang mungkin muncul
apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank
lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga
hal tersebut dapat terhindarkan.
Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena
hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk
perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi
patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan.
Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin
bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang
termuat dalam suatu teknologi informasi.
Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai.
Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu
pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan
suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah
kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan,
apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut
mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan
suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi
korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan,
sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan”
yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi
informasi.
Namun masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena
memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari arsitektur sistem
perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel untuk transaksi
perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja.
Ataupun mesin ATM itu sendiri
Mudahnya sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya
digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih canggih dibandingkan
BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya untuk menghitung kelipatan bunga
dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu
dengan akses banyak channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.
Pengembangan lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk
baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan
private banking, yang semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial
planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya

8
peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam
layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan tergantung
pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan
saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara
keempat jenis produk tersebut.
Lalu, bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak mungkin
melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena masing-masing aplikasi
hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak
mengoperasikan service desk terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan.
Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu. Capital market instruments
relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi
produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10 tahun
yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di meja service representative
yang dapat digunakan untuk memadukan semua layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara
individual untuk para nasabah yang memerlukan.
Berbagai kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik
memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai akses yang sama
atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang
berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang
diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta
dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak
memerlukan keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan
teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari
perbankan itu sendiri.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi Informasi (TI) sangat banyak berpengaruh terhadap bidang perbankan sejak
ditemukannya komputer. Pengaruh yang diberikan oleh Teknologi Informasi (TI) kedalam
dunia perbankan dapat meluputi pengaruh baik maupun pengaruh buruk bagi perbankan
itu sendiri. Namun, setelah Teknologi Informasi (TI) mulai ditemukan dan dikenalkan ke
dunia perbankan, dunia perbankan semakin maju dan lebih efisien dalam system
pelayanan, administrasi, dan lain-lain. Oleh karena itu perkembangan dunia perbankan
sekarang ini tidak bias lepas oleh peran Teknologi Informasi (TI).

10
DAFTAR PUSTAKA

http://lutfiyahita.blogspot.com/2007/11/perbankan-indonesia.html
http://karyudha.blogspot.com/2010/10/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html
http://dantryaputri.blogspot.com/2011/05/sejarah-internet-banking.html

11

Anda mungkin juga menyukai