Anda di halaman 1dari 36

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

WAODE AINUN FEBRIATRI (PBB180029)

SRI DALIANA IDRUS (PBB180031)

NUR SUCI SAFITRI (PBB180034)

KASMITA PACARA (PBB180014)

RAHMA NIAR (PBB180026)

FATIMA ( PBB180012)

NURWATI (PBB180009)

MARWIAH (PBB180011)

MARNIA ( PBB180022)

DOSEN PEMBIMBING : ASRI ALKADRI, ST, M. Si

MATA KULIAH : PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI MEDIS

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK BAUBAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
berkenan memberi petunjuk dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan,Dalam
penulisan makalah ini, Kami dari kelompok I telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikan yang terbaik , namun saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan masih banyak menemukan hambatan dan kesulitan.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing
khususnya pada mata kuliah Teknologi Pengantar Informasi Medis

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan penulisan


dalam makalah ini. Oleh sebab itu, Kami mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen ASRI ALKADRI,ST, M.,Kes karena telah bersedia mengajar dikelas kami
dan Kami mohon maaf sebesarnya jika ada kesalahan yang di sengaja maupun
tidak disengaja.

Baubau, 31 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………...... 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 2

C. Tujuan……………………………………………………………… 2

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank………………………………………………….. 3
B. Perkembangan Teknologi computer di Perbankan………………. 6
C. Kriteria Pemilihan Perangkat Lunak di Perbankan……………… 8
D. Sistem Informasi Perbankan Syariah……………………………. 19
E. Dampak Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan ……….. 21
F. Beberapa Contoh Teknologi di Bidang Perbankan
Terpopuler………………………………………………………. 29
G. Struktur informasi dan Hubungan Antar Sub Sistem
Aplikasi Bank………………………………………………….. 31

BAB 111 PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………………… 32
B. Saran……………………………………………………………. 32

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Teknologi dan system informasi berkembang pesat sejalan dengan


perkembangan zaman.Teknologi informasi saat ini sudah berbasis internet
sehingga semua dapat diakses kapanpun dan dimanapun tanpa batas,Dengan
adanya peningkatan teknologi yang terjadi saat ini, pengusaha atau pebisnis
memanfaatkannya untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan kinerja
perusahaannya. Oleh karena itu, perkembangan teknologi dan system informasi
meningkatkan persaingan dalam bisnis. Para pelaku bisnis harus mempelajari dan
menggunakan teknologi dan system informasi agar dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.Selain itu, teknologi dan system informasi yang diterapkan harus
dapat diterima dan digunakan oleh pemakai/konsumen.Perkembangan teknologi
dansistem informasi telah membawa dampak di semua bidang, salah satunya
adalah perbankan. Saat ini, semua orang membutuhkan layanan perbankan. Selain
untuk menabung dan melakukan pinjaman, bank juga dijadikan sebagai sarana
untuk melakukan pembayaran tagihan -tagihan yang dapat dilakukan melalui
layanan perbankan. Layanan yang cepat dan mudah dalam bertransaksi sangat
diharapkan oleh konsumen.

Perbankan diharapkan menerapkan teknologi dan system informasi yang


dapat membantu konsumen dalam bertransaksi secara cepat dan mudah.
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.

1
Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk -bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat.Berdasarkan kepemilikannya, bank diklasifikasikan menjadi
bank pemerintah (persero), bank campuran, bank swasta nasional, dan bank
swasta asing. Bank Pemerintah (Persero) adalah bank umum yang didirikan oleh
badan hukum Pemerintah Indonesia serta sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia Contoh: Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh ekspektansi kinerjae-banking Mandiri terhadap minat


menggunakan e-banking Mandiri?

2. Bagaimana pengaruh ekspektansi usaha pengguna e-banking Mandiri terhadap


minat menggunakan e-banking Mandiri?

3. Bagaimana pengaruh sosial mempengaruhi pengguna e-banking Mandiri


terhadap minat menggunakan e-banking Mandiri?

4. Bagaimana pengaruh kondisi-kondisi pemfasilitasi pengguna e-banking


Mandiri terhadap perilaku menggunakan e-banking Mandiri?

TUJUAN

1.Untuk mengetahui pengaruh ekspektansi kinerja e-banking Mandiri terhadap


minat menggunakan e-banking Mandiri.

2.Untuk mengetahui pengaruh ekspektansi usaha pengguna e-banking Mandiri


terhadap minat menggunakan e-banking Mandiri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PERBANKAN

A. PENGERTIAN BANK

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun


1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.
Pada awalnya dunia perbankan hanya sebagai jasa tempat penukaran uang yang
saat ini dikenal sebagai kegiatan simpanan (tabungan). Kemudian berkembang
lagi sebagai tempat peminjaman uang. Awal kegiatan perbankan dimulai dari
zaman babylonia kemudian terus berkembang sampai ke daratan eropa. dan
akhirnya berkembang sampai ke asia barat yang di bawa para pedagang eroppa,
dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh dunia,
terutama daerah jajahan eropa. Dalam hal ini, bank bukan hanya sebagai tempat
penukaran, penitipan, maupun peminjaman uang. Saat ini bank berkembang
menjadi lebih besar lagi bahkan sekarang ini mempengaruhi ekonomi masyarakat
dalam tingkat nasional maupun dalam tingkat internasional. Dalam skala yang
sangat besar ini tentu bank sangat membutuhkan teknologi informasi untuk
pengelolaanya karena bank sudah mencakup lingkup yang sangat besar hingga
dunia internasional. penggunaan teknologi informasi dalam bidang perbankan
diharapkan dapat mempermudah pihak bank maupun pengguna jasa bank.

3
Teknologi Perbankan yang ada hingga saat ini diantarannya adalah :

1.Internet Banking

Menurut Bank Indonesia (2004), Internet Banking merupakan salah satu


pelayanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi,
melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan
Internet. Jenis kegiatan Internet Banking dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu
informational Internet Banking,CommunicativeInternet Banking,danTransactional
Internet Banking.

Informational Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah dalam
bentuk informasi melalui jaringan Internet dan tidak melakukan eksekusi transaksi
(execution of transaction).Communicative Internet Banking adalah pelayanan Jasa
Bank kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan interaksi dengan
Bank penyedia layanan Internet Banking secara terbatas dan tidak melakukan
eksekusi transaksi. Transactional Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank
kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan bank penyedi layanan Internet
Banking dan melakukan eksekusi dan transaksi.

2.Mobile Banking

Mobile banking adalah suatu layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh
nasabah melalui telepon selular dengan menggunakan menu yang sudah tersedia
di SIM Card dan saat ini menggunakan media SMS (Short message services).
Keuntungan bagi nasabah, selain menghemat waktu, nasabah juga dapat
mengontrol rekening mereka dan juga melakukan transaksi perbankan hanya
dengan menggunakan ponsel nasabah.

4
Keuntungan bagi nasabah, selain menghemat waktu, nasabah juga dapat
mengontrol rekening mereka dan juga melakukan transaksi perbankan hanya
dengan menggunakan ponsel nasabah.

1. Pengiriman pemberitahuan transaksi yang terlambat diterima olehnasabah

2. Kesalahan pengiriman ke nomor lain

3. Tidak diterimanya pemberitahuan dari pihak bank, walaupun nasabah telah


melakukan transaksi (expired sms).

3.Uang Elektronik

Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam
transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan
penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga
digital. Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang
elektronik. Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi,
penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil.

4.ATM

ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di


Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah
sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan
mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang
“teller” manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek,
transfer uang atau bahkan membeli perangko.

5
Perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi
produk dan jasa seperti :

1. Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.

2. Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24
jam

3. Penggunaan Database di bank – bank

4. Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank

KRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK


PERBANKAN.

• Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan


intensif dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan
teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah
• Jasa penyetoran dan pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau
berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking serta fasilitas
pelayanan lainnya

B.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER DIPERBANKAN

Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan


teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang
tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2
bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi
menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer
dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP”
dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.

6
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :

- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24
jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.

Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan


klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin
silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game
online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa
terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau
rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.

Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para


perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan
electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet
Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang
mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang
berdasarkan teknologi.

7
C. KRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK
PERBANKAN

Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan


intensif dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan
teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini
meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan
fasilitas jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana
secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan
internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi
computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai
jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic fund transfer system, dan
otomatisasi kliring.

Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan


perkembangan pesat pada decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus
mendorong setiap bank untuk membentuk bagian, departemen, atau unit kerja
khusus tersendiri. Walaupun struktur tersebut tergantung pada berbagai factor
misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2
aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.

Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil
kemajuan teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis
dan baik sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut
berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun, melaporkan, dan
mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan
sehingga dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat
menjamin kerahasiaan informasi (sesuai peraturan Bank Indonesia).

8
Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi
yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di
bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan
sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia).
Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang
ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini
berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan
software yang akan dipilih sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar
efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.

Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan
Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer
yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro.
Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta
asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software
tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan
dengan nilai tambah yang dihasilkannya.

Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan


kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data

Jenis dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung
oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan
datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar
memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan
prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan
mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan
geografis BPR biasanya relative kecil.

9
2. Keluwesan (Flexibility)

Operasional bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-


ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya
tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer
sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang
mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama.
Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank yang
kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.

3. Sistem Keamanan

Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan


system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan
nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang
tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus
menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.

4. Kemudahan penggunaan (user friendly)

Pengertian mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa


mengakses ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai
kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya.
Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak
menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System
aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian
yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan
masalahnya.

10
5. Sistem Pelaporan (Reporting system)

Data atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas
dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas
tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang
bias dimengerti oleh pihak-pihak yg berkempentingan dengan harapan keuangan
setiap bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

6. Aspek Pemeliharaan

Kinerja software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi.


Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis
tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal.
Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan
modifikasi atau pengembangan software.

7. Source Code

Software perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile


sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa
dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas
tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank
mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman
aslinya atau source code.

8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bankHubungan

antar subsistem aplikasi pada operasional bank. Konsep front office yang lebih
mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank
sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau

11
mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan
terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap
pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.

• Trend Produk Sistem Informasi Perbankan

Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:

1. Tabungan

2. Deposito

3. Giro

4. Kartu Kredit

5. Kartu Debit

6. Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)

• Trend Transaksi

Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang
memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier
yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.

Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM
yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta
nasabahnya.

12
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata
821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian
ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim
dilakukan meliputi:

❖ Mengecek saldo
❖ Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
❖ Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
❖ Pembukaan dan pengecekan L/C

Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin


lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi
bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-
line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware


dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin
menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan
ketersediaan layanan On-line banking.

Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank,
BankOf America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-
time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:

1. Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan
persaingan teller-less.

2. Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)

13
3. Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat
dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus
yang dimiliki oleh setiap Bank.

• Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke


konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan
lompatan teknologi Telematika.

Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali
industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa
yang sangat murah semakin cepat mengemuka.

Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan


efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan
mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan
dan pertumbuhan bisnisnya.

Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankan:

a. Internet

Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi,


yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.Manajemen
operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan
International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang
dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas
mencari informasi keseluruh belahan dunia.

14
b. Intranet

Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama


karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media
penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di
internal perusahaannya (private network).

c. Extranet

Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya


untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan
pelaku bisnis lainnya.

d. World Wide Web (www)

Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan
fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui
saluran/ lnks “hypertext”.Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang
terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap
komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari
tempat yang jauh.

e. e- commerce

Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang


menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara
digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.

15
Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:

1. Business to Business

2. Business to Customers

Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus
dibangun 2 sistem yang terintegrasi:

1. Interactive order entry and processing

Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan


specifikasinya(e-marketplace),Pemesanan(PlacingOrder), Order
Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)

2. On-line payment

Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line


antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi
persyaratannya (e-fulfillment).Fasilitas ini menggantikan proses dagang
konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai
monitoring kelengkapan dokumennya.

Umumnya kegiatan e-retail meliputi:

a. Pengembangan model bisnis

b. Disain situs WEB

c. Pengembangan dan manajemen content

16
d. Kemitraan dan aliansi

e. Akusisi pelanggan

f. Desain rantai persediaan

g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)

h. Rencana skalabilitas

i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)

Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :

1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.

2. Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date

3. Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan
permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk

4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran,


konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.

Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:

1. Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan


konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan
kinerja.

2. Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda


biaya dari tiap proses.

17
3. Menciptakan kerjasama baru

4. Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika

5. Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga

Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam


mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi
berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta
menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.

g. e- government

Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol


untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan
murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.

h. e- resourches

Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil


Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih di implementasikan
dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan
membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan
ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.Pendapatan bagi hasil
dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke
Bank.

18
i. LAN –sharing

Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan


bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan
pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin
keamanan data base masing-masing pengguna.

D. SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH

Dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan


bidang teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah
dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses
transaksi yang ada diperbankan syariah yang salah satunya adalah proses transaksi
jual beli salam. Dan sudah menjadi sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan
bahwa sebuah aplikasi teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari
aplikasi yang lain ( Zachman, John A., A framework in information systems
Architecture, New York: IBM Systems Journal 26, No.23, 1999 ). Tetapi seorang
ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa aplikasi yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan penting dan saling berhubungan, yaitu:

a. Sifat Operasional Aplikasi ( Product Operation )

Untuk melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah berhubungan
dengan teknisanalisis perancangan aplikasi dan arsitekturnya.SeorangpakarInggris
bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut:

1. Correctness,

2. Reliability

3. Efficiency

19
4. Integrity

5. Usability

b. Kemampuan Aplikasi Dalam Menjalani Perubahan ( Product Revision )

Dalam perjalanan suatu usaha senantiasa terdapat perubahan-perubahan


baik dari sisi strategi maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Oleh
karena itu ada beberapa faktor pokok yang harus dipertimbangkan adalah:

1) Maintainability

2) Flexibility

3) Testability

c. Daya adaptasi software terhadap lingkungan baru ( Product Transition ).

Percepatan TI semakin hari terasa semakin cepat, perubahan-perubahan


terjadi mulai dari operating system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi
baru, software pendukung, delivery channel maupun hardware yang terus
dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi
terhadap lingkungan baru.

Delivery channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan


dalam pengembangan bisnis di masa depan, mengingat arah perbankan dunia
menuju sistem Cyber Banking (bank maya). Untuk mengantisipasi hal tersebut
maka perlu dilakukan pengujian terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang
bersangkutan sanggup melakukan hubungan dengan aplikasi lain dalam platform
yang berbeda (Inter-operability), baik secara langsung maupun dengan perantara
perangkat lain (middleware).

20
Aplikasi pembiayaan salam diperbankan syariah pada umumnya dibuat
untuk melakukan pencatatan transaksi atau produk salam itu sendiri.

Serta untuk mengolah data yang diperlukan dalam pembiayaan syariah


agar terkomputerisasi dan lebih akurat sehingga tidak akan mengalami human
error atau redudansi data. Aplikasi ini juga didukung dengan teknologi internet
agar dapat diakses secara online oleh petugas dibagian-bagian yang
bersangkutan.Dalam bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah
juga membangun website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk
memberikan kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh
informasi tentang perbankan syariah maupun produk-produknya.

E. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN

Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana


kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran
teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang
diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam
dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat
dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan
untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat
ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan
kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia
perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba
cepat.

21
Salah satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah
BCA, dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu
menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking.

Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas internet


banking,dll. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya
dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data
centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.Memang kendala yang dihadapi
oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi informasi, karena
sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh vendor-vendor luar negeri.
Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor pribumi yang berani bersaing
dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor
pribumi untuk menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan.
Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi
yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan operasional-
operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk
memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi
dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi pihak
manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan
diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.

Sebagai contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional


oleh Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi
resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan
pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini
dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal
tersebut dapat terhindarkan.

22
Operasional yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi
dunia perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang
berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer
antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi
para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan.

Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan
operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang
dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi
informasi.Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya
manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai
teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya
teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia.
Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita
instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut
diterapkan, apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi
tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang
lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu
aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya
menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga
intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan”
yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan
menggunakan teknologi informasi.

Namun masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan


canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika
dilihat dari arsitektur sistem perbankannya,

23
E-Banking hanyalah salah satu channel dari banyak channel untuk
transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture) yang banyak terdapat
di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri Mudahnya sebuah sistem
yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya digunakan untuk
pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih canggih dibandingkan
BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya untuk menghitung
kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI kalah canggih dengan
aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak channel-nya bila
pelanggannya hanya 10juta.

Pengembangan lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak


mungkin, penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi
sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang semula
diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang
semula sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya
peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-
pensiun ke dalam layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi
sangat individual dan tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing
nasabah. Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa
layanan jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat
jenis produk tersebut.

Lalu, bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti


ini? Tidak mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait,
karena masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-
perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk
terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk
misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu. Capital market instruments
relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau
konfigurasi produknya simpel-simpel saja.

24
Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10 tahun yang lalu.
Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di meja service
representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua layanan jasa
perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para nasabah yang
memerlukan.

Berbagai kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan


dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank
mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu
memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke
dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan
dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta
dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling
mudah dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali
memerlukan perancangan, penerapan teknologi yang baik, Good IT Governance,
yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari perbankan itu sendiri. Penerapan
Teknologi Informasi di Bidang Perbankan

Pada saat ini Teknologi Informasi (TI) sudah begitu canggih dan memegang
peran penting di berbagai bidang terutama di bidang bisnis yakni Perbankan.
Bisnis Perbankan sangat memengaruhi ekonomi dunia saat ini terlebih
perkembangannya begitu pesat dan penting semenjak ditemukannya komputer
untuk pertama kalinya pada tahun 1955. Pada awal mulanya bisnis perbankan
hanyalah sebuah jasa tempat pertukaran mata uang, kemudian berkembang
menjadi jasa penitipan uang atau pada saat ini kami menyebutnya tabungan.
Kemudian meningkat kembali menjadi tempat peminjaman uang dan dengan
kolaborasi dalam waktu yang lama bersama perkembangan teknologi informasi
maka bisnis perbankan telah mencapai tingkat seperti yang kami lihat saat ini,
online banking, e-payment, e-banking dan lain-lainnya.

25
Sebelum membahas mengenai teknologi informasi di bidang perbankan,
menurut Haag & Keen teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. (Haag & Keen. 1996).

Sehingga dapat kami simpulkan bahwa teknologi informasi tidak hanya


terbatas oleh lingkup komputer saja akan tetapi seluruh alat yang dapat
meringankan pekerjaan manusia. Peran teknologi informasi untuk bidang
perbankan sangatlah penting dan bahkan mustahil untuk pisahkan dikarenakan
hampir seluruh mekanisme dalam pelaksanaan dan pemrosesan data sudah dalam
bentuk informasi dimana hanya dengan teknologi informasi tersebut dapat
diselesaikan.

Dalam pelaksanaan penerapan teknologi informasi di bidang perbankan, kami


akan ambil teknologi Anjungan Tunai Mandiri (ATM). ATM atau dalam Bahasa
Inggris Automatic Teller Machine, merupakan salah satu teknologi sistem
informasi yang sudah banyak digunakan oleh bank. Istilah Sistem Teknologi
Informasi (STI) merupakan istilah yang biasa digunakan Bank Indonesia untuk
semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan kepada
nasabahnya.

ATM sendiri menurut Allen H. Lipis adalah “ alat kasir otomatis tanpa orang, di
tempatkan didalam atau diluar pekarangan bank,yg sanggup untuk mengeluarkan
uang tunai dan menangani transaksi-transaksi perbankan yang rutin.” Autmatic
Teller Machine di Indonesia juga dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri (1992 :
8)

26
ATM merupakan salah satu teknologi yang menerapkan konsep Proses Data
berbasis digital, dimana kompenen alat ini terbagi menjadi dua yakni hardware
dan software. Hardwarenya adalah PC dan device interface ATM sendiri dan
software yang menjalankan dan mengatur semua pencatatan transaksi.

Pengguna bisa menggunakan ATM hanya dan hanya jika bila memiliki kartu
ATM. Kartu ini sendiri merupakan alat yang di dalamnya merupakan Magnetic
strip yang merupakan bahan plastik yang dilapisi dengan sistem magnet.

Informasi yang terdapat dalam sistem magnit tersebut adalah data pribadi pemiliki
kartu, nomor rekening, dan nomor aksesnya. Semua informasi tersebut hanya bisa
dibaca oleh komputer yang miliki teknologi dan dirancang khusus untuk membaca
seluruh informasi tersebut.

Proses menggunakan ATM :

1 .Kartu ATM dimasukkan ke dalam mesin Proses : Magnetic Card Reader akan
membaca magnetic system yang ada dalam kartu

2. Setelah dibaca data akan dikirim ke sistem komputerisasi bank, karena dalam
magnetic card reader tidak memiliki memori maka tidak ada data yang tersimpan.

3. Saat sudah masuk ke sistem bank, maka mesin akan meminta dimasukkan kode
PIN.

4. Setelah dimasukkan, data tersebut akan di enkripsi dan dikirim kembali ke


sistem komputerisasi bank untuk diverifikasi

5. Data akan dikirimkan kembali ke mesin.

27
Dengan berbagai jenis yang dikeluarkan oleh pihak bank yang telah disebar ke
seluruh Indonesia, secara umum kita tetap bisa membedakan dari jenis-jenis ATM
tersebut. Yakni :

1. ATM yang menempel di dinding

2. Berdiri sendiri dan berada dalam satu kesatuan

❖ On Premise ATM

1. Mesin ATM yang berada pada gedung yang sama dengan bank yang
bersangkutan.

2. Off Premise ATM

3. Mesin ATM yang berada di luar gedung bank yang bersangkutan / di tempat-
tempat umum

4. Jelaslah bahwa manfaat dari ATM ini begitu efektif dan efisien dalam
pelayanannya, pengoperasiannya pun relatif cukup mudah, tetap melayani 24 jam
dan di hari libur, keamaan dan privasi tetap diutamakan, dapat dijumpai di tempat-
tempat yang strategis.

5. Perkembangan teknologi ATM cukup pesat khususnya untuk alat-alat yang


digunakan untuk pembayaran non-tunai, hal ini disebabkan oleh meningkatnya
jumlah pemegang kartu dan transaksinya serti nilai transaksinya,

28
serta meluasnya jaringan pelayanan ATM itu sendiri yang disebabkan oleh makin
banyaknya mesin ATM atau banyaknya bank yang menjadi anggota switching
ATM.

6. Teknologi ATM merupakan salah satu upaya standarisasi Broadband Integrated


Services Digital Networks (BISDN) yang diselenggarakan oleh ITUT
(International Telecomunication Union-Telecomunication Standarization Sector)
pada pertengan 1980. Teknologi ATM berdasar pada suatu teknik transmisi paket
data berkecepatan sangat tinggi dengan menggunakan mekanisme dan time
division multiplexing yang diterapkan di sel yang aktif dan kecil.

7. Pengguan ATM pun tidak lepas dari dampak buruknya yakni munculnya
oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dengan memanfaatkan keberadaan
ATM yang strategis, mudah, cepat dan mudah untuk membobol mesin ATM. Ada
banyak modus dan cara yang mereka gunakan salah satunya adalah menggunakan
skimmer dimana digunakan untuk merekam kartu ATM yang masuk dan keluar
serta penempatannya berada di tempat memasukkan kartu ATM, serta kamera
tersembunyi yang secara wireless mengirimkan data potretnya, dengan cara-cara
tersebut mereka berhasil mendapatkan nomor PIN sekaligus mengkloning data
yang ada di kartu ATM yang menjadi target mereka.

F. Beberapa Contoh Teknologi di Bidang Perbankan Terpopuler

a.Teknologi Transaksi Keuanga

Fintech merupakan awal dari transformasi digital di industri perbankan. Teknologi


di bidang perbankan yang satu ini telah menjadi populer di Indonesia. Ini dapat kita
lihat dengan startup digital yang mengeluarkan inovasi untuk transaksi keuangan.
Kini, kita bisa beli bakso atau somay dan bayar menggunakan ponsel (Sistem QR
Code).

29
Baru-baru ini Bank Negara Indonesia meluncurkan hal yang serupa, transaksi
menggunakan QR Code.Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan semakin
mendorong para pelaku bisnis untuk aktif menghadapi perubahan ini. Seperti
Bank Mandiri dan Jasa Marga melalui e-Money, pembayaran tol non-tunai.
Kebijakan ini sangat mendorong inovasi pada teknologi di bidang
perbankan.Fintech dan transformasi digital lainnya dapat meningkatkan
pengalaman pelanggan. Selain itu, teknologi di bidang perbankan ini sangat
efektif untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi operasional. Fintech
berhasil mencegah kecurangan karyawan penjaga tol di Jasa Marga.

b.Teknologi Keamanan Pengguna

Ini akan menjadi trend di tahun 2018. Dengan semakin banyaknya aplikasi fintech
untuk transaksi keuangan, maka risiko ancaman keamanan juga semakin
meningkat. Trend serangan cyber ke institusi perbankan semakin meningkat
sepanjang 2016 hingga 2017. Serangan cyber semakin dikombinasikan dan
semakin canggih.

Beberapa inisitatif dari pemimpin pasar teknologi keamanan menghadirkan solusi


keamanan untuk perbankan. Salah satu diantaranya yang semakin populer adalah
penggunaan biometrik. Seperti pengenalan sidik jari, suara, dan retina, akan
menjadi teknologi di bidang perbankan yang populer..

Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan


kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

• Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan Data


• Keluwesan (Flexibility)
• Sistem Keamanan
• Kemudahan penggunaan (user friendly)
• Sistem Pelaporan (Reporting system)
• Aspek Pemeliharaan

30
G.STRUKTUR INFORMASI DAN HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM
APLIKASI BANK

Fungsi teknologi informasi di sector keuangan, termasuk perbankan secara


umum adalah untuk meningkatkan daya saing bank yang ditunjukkan dengan
kecepatan, ketepatan, efisiensi, produktifitas, validitas dan pelayanan yang
semakin meningkat.

Peningkatan kinerja dan daya saing bank dimungkinkan dengan


keberadaan teknologi informasi yang bias berfungsi sebagai :

• media yang bias melakukan transaksi,


• mencakup wilayah geografis yang luas,
• analisis data,
• otomatisasi operasional bank,
• penyedian informasi,
• memproses kegiatan bank secara sekuensial,
• pengelolaan pengetahuan berbasis teknolog

31
BAB 111

PENUTUP

A. SIMPULAN

Perangkat keras dan perangkat lunak computer, system jaringan balik beripa
LAN (Local Area Network) ataupun WAN (Wide Area Network) dan system
telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data pengguanaan
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) penerapan transaksi perbankan lewat internet
Banking, pemanfaatan teknologi informasi di bidang perbankan lainnya
seperti M-Banking, uang elektronik.

B. SARAN

Semakin cepatnya perkembangan teknologi menuntut manusia untuk mencoba


membuat perubahan disegala jenis kehidupan yang tujuannya mendapakan
hasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor
kehidupan yang ada di harapkan membuka inovasi baru bagikita untuk
menciptakan suatu yang baru untuk kemajuan peradaban manusia. Namun
semua inovasi tersebut hendaknya harus dibatasi oleh aturan hukum Negara
dan budaya bangsa Indonesia.

32
DAFTAR PUSTAKA

http://khoirulanwar-tugas.blogspot.co.id/2012/04/teknologi-sistem-
informasi-perbankan.html?m=1

https://sisteminformasi2016site.wordpress.com/2016/12/13/sistem-dan-
teknologi-informasi-di-bidang-perbankan/

https://pikiranego.wordpress.com/2015/10/21/penerapan-teknologi-
informasi-di-bidang-perbankan/

https://www.google.com/search?q=teknologi+informasi+dalam+dunia+per
bankan&ie=utf-8&oe=utf-8

33

Anda mungkin juga menyukai