Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


“Peranan Informasi dalam Kualitas Produk dan Jasa”

Dosen Pengampu : Darsini, S.T., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Kibar Saka Resi (1750200045)


2. Ni’matul Khoiriyah (1750200047)
3. Fajar Wibowo (1750200055)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah analisis dan perancangan sistem informasi mengenai “Peranan Informasi
dalam Kualitas Produk dan Jasa”
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah analisis dan perancangan sistem
informasi mengenai “Peranan Informasi dalam Kualitas Produk dan Jasa” ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Sukoharjo, 14 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i


KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kualitas ..............................................................................................3
B. Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa .........................................................3
C. Dasar-dasar Manajemen Kualitas .........................................................................5
D. Total Quality Management (TQM) ......................................................................7
E. Kualitas dan Keunggulan Kompetitif....................................................................8
F. CBIS memperbaiki Kualitas Produk dan Jasa......................................................10
G. Menetapkan Program Total Quality Management (TQM) .................................11
H. Mencapai Manajemen Kualitas dalam Sistem Informasi....................................12
I. Menempatkan Kualitas IS (Information Service) dalam Perspektif ....................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................14
B. Saran ...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, organisasi manufaktur dan jasa dari semua jenis dan ukuran
menyadari tanggung jawab mereka untuk memenuhi tuntutan kualitas dari
konsumen mereka. Komputer berperan penting dalam sistem yang digunakan
organisasi-organisasi tersebut untuk menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas.
Komputer juga memiliki peran lain dalam usaha perusahaan mencapai
kualitas. Unit jasa informasi (IS) menghasilkan produk, yaitu informasi yang
dibutuhkan pelanggannya, yaitu para pemakai informasi. Para pemakai
membentuk persepsi mengenai kualitas produk dan jasa yang ditawarkan oleh IS,
dan persepsi ini dapat sangat mempengaruhi unit IS. Pertumbuhan end-user
computing sebagian besar dipengaruhi oleh ketidakpuasan pemakai atas kualitas
produk dan jasa informasi yang mereka terima.
Jika dilihat lebih lanjut, persoalan kualitas jasa dan kepuasan pelanggan
menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan jasa. Oleh karena itu perusahaan
jasa perlu memperhatikan beberapa hal seperti bagaimana membangun kualitas
jasa, mengidentifikasi kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, serta
pengaruhnya bagi kepuasan konsumen, dan perilaku konsumen setelah
menggunakan jasa.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, dapat diketahui bahwa konsumen
menghadapi lebih banyak alternatif produk, dengan harga dan pemasok yang
berbeda. Hal ini menjadi sebuah persoalan yang harus diperhatikan perusahaan,
terutama dalam hal penentuan pilihan produk yang akan dibeli konsumen. Setiap
perusahaan menyadari bahwa persoalan tersebut mengindikasikan adanya
pertimbangan konsumen mengenai produk atau jasa dari segi besarnya nilai lebih

1
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan
selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa
yang ada (Kotler, 1997 dalam Lupiyoadi, 2001). Mereka membentuk harapan
tentang nilai yang akan diperoleh (value expectation). Dari nilai tersebut, dapat
diukur besarnya tingkat kepuasan yang dimiliki pelanggan (Lupiyoadi, 2001).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari kualitas.
2. Untuk mengetahui dimensi-dimensi kualitas produk dan jasa.
3. Untuk mengetahui dasar-dasar manajemen kualitas.
4. Untuk mengetahui Total Quality Manajemen
5. Untuk mengetahui Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
6. Untuk mengetahui CBIS Memperbaiki Kualitas Produk dan Jasa
7. Untuk mengetahui Menetapkan Program TQM (Total Quality Management)
8. Untuk mengetahui Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi
9. Untuk mengetahui Menempatkan Kualitas IS dalam Perspektif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualitas
Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan
komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat waktu,
sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan pemakai. Definisi kualitas yang paling
sederhana adalah, “kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”, bukan sejumlah
kriteria yang ditetapkan perusahaan.
Menurut Goestsch dan Davis (dalam Tjiptono dan Anastasia, 2003) kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dalam
dunia bisnis, kualitas dapat dikatakan sebagai alat yang sangat ampuh dalam usaha
mempertahankan bisnis suatu perusahaan. Pada dasarnya, kualitas dapat berguna
untuk memenangkan persaingan. Namun, dengan adanya kesamaan kualitas dalam
beberapa perusahaan, terlebih perusahaan jasa, kualitas bukan lagi menjadi satu-
satunya andalan dalam persaingan. Untuk dapat memenangkan persaingan
tersebut, perusahaan perlu memperhatikan aspek kepuasan pelanggan dengan baik.
B. Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa
1. Dimensi kualitas produk
a) Kinerja, dimensi ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukan apa
yang memang harus dilakukannya. Contohnya, sejumlah karakteristik
kinerja suatu mobil adalaha akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman,
radius berputar, dan kilometer per liter.
b) Features, ini adalah “pernak – pernik” yang melengkapi atau meningkatkan
fungsi dasar produk.

3
c) Keandalan, dimensi kualitas ini berkaitan dengan kemampuan produk untuk
bertahan selama penggunaan yang biasa. Kita sering mendengar betapa
pentingnya keandalan (reliability).
d) Kesesuaian, dimensi ini berkaitan dengan seberapa baik produk tersebut
sesuai dengan standar.
e) Daya Tahan, adalah ukuran umur produk, dan teknologi modern
memungkinkan hal ini. Sementara banyak produk masa kini yang berjenis
sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk bertahan lebih lama dari pada
sebelumnya.
f) Kemudahan Perbaikan, produk yang digunakan untuk jangka waktu lama
sering harus diperbaiki atau dipelihara. Rancangan produk untuk
memudahkan oerbaikan menambah nilai produk.
g) Keindahan, keindahan suatu produk – bagaimana produk tersebut dilihat dan
dirasakan dapat menjadi dimensi yang penting.
h) Persepsi terhadap Kualitas, dimensi ini tidak didasarkan pada produk itu
sendiri tetapi pada citra atau reputasinya. Iklan, peringkat dari para pakar,
dan pendapat teman dan keluarga dapat mempengaruhi persepsi kita pada
kualitas produk.
2. Dimensi kualitas jasa
a) Berwujud, ini adalah hal – hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang
dikerjakan – fasilitas, pegawai, perlengkapan dan peralatan.
b) Keandalan, sama seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa
harus dapat melakukan pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat
diandalkan.
c) Responsif, Pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
d) Kepastian, Pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar.
Melalui tindakan dan penampilannya, orang yang menyediakan jasa
menampilkan kepercayaan dan keyakinan.

4
e) Empathy, Personil jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para
pelanggan dan kebutuhan mereka.
C. Dasar-dasar Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan
dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses, produk, dan jasanya
dengan mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental. Adapun beberapa
konsep manajemen kualitas:
1. Trilogi Kualitas Juran
Trilogi ini adalah jawaban untuk pertanyaan seperti “berapa banyak modal yang
harus perusahaan tanamkan modalnya untuk kualitas?”. Joseph Juran dalam
buku Raymond McLeod Jr (1995:97) mempersingkat kualitas menjadi tiga
proses dasar yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, peningkatan
kualitas. Penekanan perencanaannya dijelaskan pada pemenuhan kebutuhan
pelanggan dan diikuti dengan mengadakan sebuah cara kendali dan cara
kegiatan mencapai peningkatan.
2. Empat belas pokok deming
Seorang professor statistik di Universitas New York, Amerika Serikat, W.
Edwards Deming pada tahun 1940 membantu Jepang untuk merehabilitasi
kemampuan industrinya setelah perang dunia II. Banyak keberhasilan yang
dicapai karena pengaruh deming. Deming menjadi terkenal untuk empat belas
nilainya yang member peran dalam mencapai kualitas. Adapun empat belas
Pokok Deming terdiri atas:
a) Tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
b) Ambil filosofi baru, kita tidak dapat meneriman kekurangan dan kesalahan
lama.
c) Hentikan ketergantungan pada inspeksi masal.
d) Hentikan praktek memberikan bisnis berdasarkan harga.
e) Gunakan metode statistik untuk menemukan titik – titik permasalahan.
f) Lembagakan metode – metode modern dalam pelatihan kerja.

5
g) Perbaikan pengawasan – lakukan apa yang tepat bagi perusahaan.
h) Usir rasa takut, sehingga orang – orang merasa aman untuk mengungkapkan
permasalahan dan meminta informasi.
i) Hilangkan halangan antar departemen serta halangan dengan pemasok dan
pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif.
j) Hapuskan poster – poster dan slogan – slogan, karena tidak membantu
memecahkan masalah.
k) Hilangkan standar kerja berdasarkan kuota jumlah, karena mengabaikan
kualitas dan membatasi produksi.
l) Singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam
pekerjaan mereka.
m)Lembagakan berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan
dan perkembangan baru.
n) Ciptakan struktur manajemen puncak yang akan menekankan pokok – pokok
ini setiap hari.
3. Total Quality Control Feigenbaum
Menurut Feigenbaum, kualitas bukan tanggung jawab bagian manufaktur saja,
tetapi tanggung jawab seluruh perusahaan, yang dikenal dengan “total quality
control – TQC.
Proses Kualitas Dasar dari Juran
Perencanaan strategis :
 Mengidentifikasi pelanggan, baik eksternal maupun internal.
 Menentukan kebutuhan pelanggan.
 Mengembangkan feature produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
 Menetapkan tujuan kualitas yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan juga
pemasok, dan melakukannya pada biaya gabungan yang minimum.
 Mengembangkan suatu proses yang dapat menghasilkan feature produk yang
diinginkan.

6
 Menguji kemampuan proses – menguji bahwa proses tersebut dapat mencapai
tujuan kualitas dalam kondisi operasi.
Pengendalian :
 Memilih subyek pengendalian – apa yang harus dikendalikan.
 Memilih unit pengukuran.
 Menetapkan pengukuran.
 Menetapkan standar kinerja.
 Mengukur kinerja aktual.
 Menginterpretasikan perbedaan (aktual versus standar).
 Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut.
Perbaikan :
 Membuktikan perlunya perbaikan.
 Mengidentifikasi proyek-proyek perbaikan yang spesifik.
 Mengorganisasikan untuk mengarahkan proyek tersebut
 Mengorganisasikan diagnosis – untuk mencari penyebabnya.
 Mendiagnosis untuk menemukan penyebabnya.
 Memberikan penyelesaiannya.
 Membuktikan bahwa penyelesaian tersebut efektif dalam kondisi operasi.
 Menyediakan pengendalian untuk menjaga hasilnya.
D. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah pendekatan manajemen yang lebih strategis untuk peningkatan
bisnis. Kualitas didefiniskan sebagai pemenuhan atau terlampuinya kebutuhan dan
yang diharapkan dari pelanggan untuk produk dan jasa. Hal ini meliputi ciri-ciri
dan sifat-sifat khusus diantaranya; tampilan kinerja, tahan uji, daya tahannya,
tanggap/mau mendengarkan. Estetika, dan nama baik. Perusahaan menggunakan
TQM dengan tujuan:

7
a) Lebih baik, lebih memikat, mengurangi factor tidak tetap pada kualitas produk
atau jasa.
b) Lebih cepat
c) Lebih lentur/leluasa dalam mengatur perubahan volume permintaan pelanggan,
dan menyempurnakan permintaan yang ada
d) Meminimalkan biaya melalui peningktaan kualitas, pengurangan daur-ulang,
dan menghilangkan pemborosan tanpa perlu menambhakan biaya.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
1) Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.
2) Kualitas dicapai oleh manajemen.
3) Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan.
Elemen-elemen TQM

E. Kualitas dan Keunggulan Kompetitif


Kerugian kualitas yang buruk :
- Kehilangan bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
- Tuntutan hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hokum.
- Kehilangan produktivitas.
- Biaya-biaya :
 Biaya kegagalan (failure cost) biaya yang terjadi karena kualitas buruk.

8
 Biaya penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
 Biaya pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik : Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan
biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan
pertumbuhan.

Keterangan:
1) Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan dengan
kebutuhan produk dan jasa tertentu.
2) Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut, dan
mendefinisikannya dalam hal kualitas.
3) Pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas
dari pesaingnya.
4) Karena dianggap berkualitas, pelanggan bersedia membayar yang lebih
tinggi daripada harga pesaing.

9
5) Karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk
tersebut dianggap mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi.
6) Nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7) Berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi
pelanggan yang lebih baik daripada pesaingnya.
8) Efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk
yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
9) Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan
menghasilkan biaya yang lebih murah daripada pesaing.
10) Gabungan dari keunggulan relatif di bidang harga, pangsa pasar, dan
biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.
F. CBIS Memperbaiki Kualitas Produk dan Jasa
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.

Peranan CBIS dalam memperbaiki kualitas produk dan jasa bagi suatu
perusahan, adalah dengan penggunaan CBIS pihak manajemen selaku pihak yang
berwenang dalam pengembangan kualitas produk dan jasanya dapat mengambil

10
informasi mengenai keadaan pasar saat itu, dimana antaranya dapat mengambil
informasi mengenai tanggapan pasar tentang barang dan jasa yang telah
diproduksi, persaingan produk sejenis dipasaran dan informasi penjualan produk
dan jasa dipasaran.
Sebagai contoh : Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan
lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada
konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang
tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi
yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat
dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat
diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan
untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan
salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu
sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
G. Menetapkan Program TQM (Total Quality Management)
Pendekatan Top-Down untuk TQM yaitu dimulai dari CEO dan akhirnya
melibatkan semua pihak di perusahaan. Adapun prosesnya adalah :

11
Menurut Joseph Juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan
dewan perencanaan kualitas (quality planning council) yang memformulasikan
dan mengkoordinasikan aktivitas kualitas seluruh perusahaan. Tanggung jawab
dewan tersebut adalah :
 Menetapkan kebijakan kualitas perusahaan.
 Menetapkan tujuan kualitas perusahaan, dan mengkaji tujuan-tujuan area
fungsional.
 Menetapkan strategi kualitas perusahaan dan mengkaji strategi-strategi area
fungsional.
 Mengkaji kinerja kualitas dibandingkan dengan tujuan dan strategi.
 Merevisi sistem pemberian peringkat manajerial dalam memasukkan
kinerja yang mengarah ke tujuan kualitas
H. Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi
Dalam jasa informasi, manajemen kualitas dicapai mengikuti proses
berikut :

1) Mengidentifikasi Pelanggan IS (Information Service)


Pada perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya
informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemakai, identifikasi pelanggan
mungkin telah dilakukan. Kemungkinan besar perusahaan berorientasi pemakai
akan memiliki steering committee SIM yang mewakili para pemakai di

12
perusahaan secara menyeluruh, mengevaluasi permintaan dukungan informasi
dan mengalokasi dana yang diperlukan.
2) Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Pelanggan
Bahkan saat IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui para pelanggannya
dan kebuthuan informasi mereka, biasanya tetap perlu mendefinisikan dimensi
kualitas yang dirasa penting oleh pelanggan.
3) Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Produk
Suatu servei tahap kedua dapat mengumpulkan pendapat para pemakai
mengenai dimensi – dimensi kualitas produk.
4) Menetapkan Metrik Kualitas
Setelah spesifikasi dimensi – dimensi kualitas produk dan jasa informasi
ditentukan, dapat ditetapkan metrik untuk masing – masing. Metrik kualitas
digunakan dalam mengevaluasi tingkat dimensi kualitas yang dicapai oleh tiap
upaya sistem.
5) Mendefinisikan Strategi Kualitas IS
Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka diidentifikasi dan cara mengukur
tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat mengikuti satu set strategi yang dirancang
untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya.
6) Menerapkan Program – program Kualitas IS
Manajemen IS menggunakan strategi – strategi yang telah didefinisikan
tersebut untuk melaksanakan berbagai program kualitas mereka. Waktu yang
diperlukan untuk penerapan berbeda bagi tiap perusahaan.
7) Memantau Kinerja Kualitas IS
CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis informasi dan
unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan secara
internal.
I. Menempatkan Kualitas IS (Information Service) dalam Perspektif
Kualitas sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru bagi IS. Banyak
perusahaan yang telah bertahun – tahun membuat usaha terpadu untuk mencapai

13
kualitas. Namun, yang baru adalah perhatian pada kualitas IS dalam konteks
budaya kualitas perusahaan.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan tujuan makalah diatas merujuk pada pembahasan makadapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Sejalan dengan kemajuan teknologi, dapat diketahui bahwa konsumen


menghadapi lebih banyak alternatif produk, dengan harga dan pemasok yang
berbeda. Hal ini menjadi sebuah persoalan yang harus diperhatikan perusahaan,
terutama dalam hal penentuan pilihan produk yang akan dibeli konsumen. Setiap
perusahaan menyadari bahwa persoalan tersebut mengindikasikan adanya
pertimbangan konsumen mengenai produk atau jasa dari segi besarnya nilai lebih
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Hal ini dikarenakan pelanggan
selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa
yang ada (Kotler, 1997 dalam Lupiyoadi, 2001). Mereka membentuk harapan
tentang nilai yang akan diperoleh (value expectation). Dari nilai tersebut, dapat
diukur besarnya tingkat kepuasan yang dimiliki pelanggan (Lupiyoadi, 2001).
Dalam jasa informasi, manajemen kualitas dicapai mengikuti proses
berikut :
 Mengidentifkasi Pelanggan IS (Information Service)
 Mendefinisikakan Kebutuhan Kualitas Pelanggan
 Mendefinisikan kebutuhan kualitas produk
 Menetapkan metrik kualitas
 Menetapkan kualitas produk IS (Information Service)
 Metrik kualitas jasa informasi
 Memantau Kinerja Kualitas IS

14
DAFTAR PUSTAKA

Mcleod, Raymond., dan Jr. George P. Schell. 2008. Management Information


Systems: Tenth Edition. India : Pearson Education Inc.
Chr. Jimmy L. gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi.
Indonesia : Grasindo.
http://asep-saepudin.blogspot.com/2007/10/cbis-sistem-informasi-berbasis-
komputer.html
http://edwinnisme.wordpress.com/2012/12/01/rangkuman-bab-4-buku-sistem-
informasi-manajemen-jilid-1-mac-leod/
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=51218
http://lindawati485.blogspot.com/2014/11/peranan-informasi-dalam-kualitas-
produk.html
http://nuruldiniindriyani.blogspot.com/2013/07/penerapan-computer-based-
information.html
http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/127025-6652-Pengembangan%20atribut-
Literatur.pdf
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-433-bab2.pdf
http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab5.pdf
https://milalanasution.wordpress.com/2014/11/03/peranan-informasi-dalam-kualitas-
produk-dan-jasa/

15

Anda mungkin juga menyukai