Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN BIAYA

“PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL: ANALISIS MENDALAM


TENTANG PRODUKTIVITAS DAN PENJUALAN”

DISUSUN OLEH :

PUTRI APRILIA AFRYANTI C 301 19 210


RISKA AMELIA C301 19 223
GUSTI AYU SINTIA C301 19 235

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI S1 EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengukuran Kinerja
Operasional: Analisis Mendalam Tentang Produktivitas Dan Penjualan” tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Biaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Pengukuran Kinerja Operasional: Analisis Mendalam Tentang Produktivitas Dan
Penjualan” bagi pembaca dan juga bagi kelompok kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami berharap adanya saran dan kritikan yang
membangun demi perbaikan makalah ini untuk masa yang akan datang.

Demikianlah kata pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat di
pahami bagi siapa pun yang membacanya. Mohon maaf apabila ada terdapat kesalahan kata –
kata di dalam makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Palu, 31 Oktober 2021

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5


BAB III : PEMBAHASAN.............................................................................................. 6
3.1 Peran Strategi Anggaran Fleksibel dalam Menganalisis Produktivitas
Penjualan ............................................................................................................. 6
3.2 Analisis Produktivitas ......................................................................................... 6
3.3 Analisis Penjualan : Perbandingan dengan Anggaran Induk ........................... 9
3.4 Selisih Penjualan Dialokasikan Menurut Perbedaan Ukuran Pasar
dan Pangsa Pasar ................................................................................................ 11
3.5 Menganalisis Penjualan : Perbandingan dengan Penjualan Tahun
Sebelumnya .......................................................................................................... 12

BAB IV : STUDY KASUS .............................................................................................. 14


BAB V : PENUTUP ........................................................................................................ 15
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 15
5.2 Saran ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang perkembangan usaha sudah berkembang pesat khususnya di
Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya persaingan yang memaksa para
pengusaha kecil harus mengelola usahanya dengan lebih efesien dan efektif agar
mampu bersaing. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan berdampak pada ketatnya
seleksi perusahaan yang tetap bertahan atau memenangkan persaingan. Terjadinya
pergeseran kekuasaan pasar dari produsen ke konsumen, menyebabkan konsumen
memiliki kekuatan untuk menentukan cara memenuhi kebutuhannya. Perusahaan
dituntut untuk dapat mengalokasikan sumber ekonomi yang dimilikinya dengan tepat
dan cermat. Salah satu elemen yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah informasi
mengenai biaya. Informasi biaya diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian
biaya, penentuan harga produk dan
jasa, dan pengambilan keputusan oleh manajemen. Biaya yang terjadi di perusahaan
antara lain biaya produksi. Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai yang siap untuk dijual (Supriyono, 2013).
Harga pokok produksi merupakan salah satu bagian penting yang diperlukan
manajemen perushaan untuk menentukan harga jual suatu produk. Untuk dapat
melakukan hal tersebut, pihak manajer perlu untuk mempelajari akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang digunakan oleh pihak internal
perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen (2009:4) sistem informasi akuntansi
manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu pihak manajemen. Akuntansi manajemen memiliki 3 aktivitas (Hansen
dan Mowen, 2009:6), yaitu: perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Pertama, perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu (Hansen dan Mowen, 2009:7). Kedua, pengendalian adalah
aktivitas yang dilakukan untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan
perbaikan sesuai kebutuhan. Dan ketiga, pengambilan keputusan merupakan proses

3
pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada (Hansen dan Mowen 2009:8). Dengan
informasi yang lengkap
serta perhitungan yang tepat dapat menjadi dasar manajemen dalam pengambilan
keputusan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Menurut Hansen dan Mowen
(2005:334), tujuan keputusan jangka panjang adalah untuk memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai. Sementara itu, tujuan
keputusan jangka pendek adalah memilih diantara berbagai alternatif dengan hasil yang
langsung. Salah satu keputusan jangka pendek yang perlu dilakukan oleh setiap
perusahaan adalah keputusan penentuan harga pokok produksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Peran Strategi Anggaran Fleksibel dalam Menganalisis Produktivitas
Penjualan?
2. Apa itu Analisis Produktivitas?
3. Apa itu Analisis Penjualan : Perbandingan dengan Anggaran Induk?
4. Apa itu Selisih Penjualan Dialokasikan Menurut Perbedaan Ukuran Pasar dan
Pangsa Pasar?
5. Apa itu Menganalisis Penjualan : Perbandingan dengan Penjualan Tahun
Sebelumnya?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang Peran Strategi Anggaran Fleksibel dalam Menganalisis
Produktivitas Penjualan.
2. Mengetahui tentang Analisis Produktivitas.
3. Mengetahui tentang Analisis Penjualan : Perbandingan dengan Anggaran Induk.
4. Mengetahui tentang selisih Penjualan Dialokasikan Menurut Perbedaan Ukuran
Pasar dan Pangsa Pasar.
5. Mengetahui tentang Analisis Penjualan : Perbandingan dengan Penjualan Tahun
Sebelumnya.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Peran strategis dari analisis produktivitas adalah untuk membantu manajemen


dalam mengenali penggerak produktivitas dan untuk mengimplementasikan metode
yang bisa mengingkatkan produktivitas dan profitabilitas.

“Blocher, E. J., Stout, D. E., & Cokins, G. (2011) Ukuran produktivitas adalah ukuran
produktivitas finansial atau operasional, sedangkan produktivitas operasional adalah
rasio unit output ke unit input, penghitung dan pembagi adalah sarana fisik,
produktivitas finansial juga merupakan rasio output terhadap input, kecuali bahwa
penghitung dan penyebutnya dalam bentuk moneter, contohnya jumlah meja yang
dapat dibuat dari selembar kayu lapis merupakan produktivitas operasional; jumlah
meja per harga kayu lapis mencerminkan produktivitas finansial”.

Perbandingan penjualan aktual dengan penjualan teranggarkan, menggunakan


anggaran fleksibel mengidentifikasi dua selisih untuk menjelaskan perbedaan antara
output penjualan aktual dan teranggarkan.

Selisih ukuran pasar (market size variance) adalah total untuk suatu industri. Selisih
ukuran pasar mengukur dampak perubahan ukuran pasar terhadap total margin
kontribusi perusahaan. Seiring pertumbuhan pasar, perusahaan akan menjual lebih
banyak produk. Sebaliknya seiring dengan menyusutnya pasar, perusahaan
menurunkan penjualan produk.

`Penggunaan analisis kinerja penjualan yang umum adalah untuk menguraikan


selisih antara keuntungan periode berjalan dengan keuntungantahun-tahun sebelumnya.
Kerangka analitis, berdasarkan anggaran fleksibel, sama seperti untuk analisis anggaran
induk diatas.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peran strategis dari anggaran fleksibel dalam menganalisis produktivitas


penjualan
Faktor utama produktivitas bagi sebagian besar perusahaan adalah :

 Pengendalian pengeluaran
 Pengendalian biaya tenaga kerja
 Inovasi produk dan proses pengelolahan
 Fluktuasi permintaan ang disebabkan oleh perubaahan dalam siklus bisnis atau
karena alasan lain

3.2 Menganalisis Produktivitas


Pengukuran terbaik dari rata-rata standar kehidupan suatu negara adalah
produktivitas nilai output dari barang dan jasa yang didapatkan oleh suatu negara per
pekerja. Produktivitas yang tinggi menghasilkan standar kehidupan yang tinggi.
Produktivitas (productivity) di ukur sebagai rasio output terhadap input.

Produktivitas =

Pengukuran produktivitas dapat mencakup semua faktor produksi, atau dapat juga
difokuskan pada suatu faktor atau bagian dari faktor produksi yang digunakan oleh
perusahaan dalam berproduksi, sehingga disebut produktivitas parsial dan produktivitas
total.
a. Produktivitas parsial

Produktivitas parsial adalah ukuran produktivitas yang berfokus pada hubungan


hubungan antara beberapa realisasi elemen input dan output. Contoh:
1. Produksi bahan baku langsung (produksi/unit bahan baku)
2. Produktivitas tenaga kerja
3. Proses produktivitas.

6
1. Produktivitas Parsial: Operasional Vs Finansial

Beberapa metrik dan penyebut produktivitas menggunakan unit fisik,


membuatnya lebih mudah untuk dipahami dan digunakan dalam bisnis. Padahal
produktivitas operasional tidak dipengaruhi oleh perubahan harga dan faktor lain
yang membuat benchmarking menjadi lebih mudah.

Manfaat produktivitas keuangan parsial adalah memperhitungkan dampak


biaya dan jumlah sumber daya input tehadap produktivitas. Ini juga dapat
digunakan dalam operasi dimana beberapa item produksi digunakan. Disisi lain,
beberapa produktivitas operasional hanya dapat mengukur satu sumber daya input
pada satu waktu.
 Kelemahan dalam Analisis Produktivitas Parsial, Beberapa kelemahan dari
beberapa ukuran produktivitas adalah:
• Hanya mengukur hubungan antara daya masukan dan daya keluaran
• Ukuran ini mengabaikan efek perubahan faktor produksi lainnya terhadap
produktivitas.
• Mengabaikan dampak perubahan karakteristik operasional perusahaanterhadap
produktivitas sumber daya input.
 Keuntungan produktivitas parsial tidak menjamin efektivitas operasiperusahaan
atau departemen.
 Produktivitas Parsial, Anggaran Fleksibel, Biaya Standar (Ikhtisar DalamBab
14)
Pada dasarnya penggunaan anggaran fleksibel pada Bab 14 dan 16 hampir
sama, namun penggunaannya berbeda. Anggaran fleksibel pada Bab 14 digunakan
untuk menentukan selisih antara kuantitas bahan baku dan tenaga kerja dengan
fleksibel, karena perubahan kuantitas terkait dengan anggaran keseluruhan.
Sebaliknya, anggaran fleksibel yang digunakan dalam Bab 16 digunakan untuk
menentukan perubahan harga input dan produktivitas selama bertahun-tahun

7
(bukan keseluruhan anggaran induk). Perhitungan varians di Bab14 menggunakan
dampak dari varians harga pada tingkat produksi baik yang ada atau tingkat
produksi standar. Pada Bab 14 bahan baku atau standar tenaga kerja dihitung
berdasarkan jumlah unit bahan baku atau jam kerja masing-masing unit produksi,
namun sebaliknya pada analisis produktivitas dihitung jumlah unit produksi per
bahan baku atau input tenaga kerja.
Analisis biaya standar (Bab 14) dan analisis produktivitas (Bab16) digunakan
secara luas dan memiliki banyak kegunaan. Analisis biaya standar berfokus pada
kepatuhan bahan baku dan standar penggunaan tenaga kerja, sedangkan analisis
produktivitas menganalisis perubahanproduktivitas dari waktu ke waktu.

b. Produktivitas Total

Ukuran produktivitas yang memasukan seluruh sumber daya input dalam


perhitungan rasio output yang dicapai terhadap sumber daya input yang digunakan
dalam produksi disebut produktivitas total.

Produktivitas total adalah ukuran produktivitas keuangan. Penghitung dapat


berupa jumlah unit atau hasil penjualan yang diperoleh. Pengalokasi adalah jumlah
total yang dibelanjakan untuk semua sumber daya langsung (biaya variabel) yang
digunakan dalam proses produksi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, seperti peningkatan jumlah produksi/unit penjualan, perubahan
jumlah dan proporsi input yang digunakan dalam produksi dan peningkatan biaya
sumber daya unit. Perusahaan perlu menentukan faktor-faktor pendorong
perubahan tersebut agar manajemen dapat menekan biaya produksi dan
meningkatkan laba operasi.
Produktivitas total dari semua sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu keluaran biasanya digunakan untuk mengevaluasi operasi
produksi. Mencapai produktivitas yang lebih tinggi dengan memproduksi lebih
banyak unit merupakan Langkah pertama yang penting untuk perusahaan yang

8
sukses. Investasi yang baik berarti bahwa setiap dolar yang dihabiskan untuk sumber
daya menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi lainnya.
 Kelemahan Total Produktivitas:

1. Mengukur produktivitas komprehensif semua faktor operasi, dan mengurangi


kemungkinan memanipulasi beberapa faktor produksi melalui evaluasi kinerja,
sehingga mengingkatkan indikator produktivitas dari faktor produksi lainnya.

2. Dasar untuk mengevaluasi perubahan produktivitas akan berubah seiring waktu.

3.3 Menganalisis Penjualan : Perbandingan dengan Anggaran Induk


Kedua selisih ini adalah selisih jumlah penjualan (diukur dalam output penjualan,
bukan kontribusi) dan selisih harga penjualan. Selisih jumlah penjualan berasal dari
perubahan dalam unit terjual dikalikan dengan harga penjualan teranggarkan.
Selisih jumlah penjualan = Harga Penjualan x Perubahan dalam

Teranggarkan Jumlah Penjualan

Jika ada lebih dari 1 produk, selisih jumlah penjualan juga bisa dihitung untuk setiap
produk dengan cara yang sama. Lagipula, selisih jumlah bisa diuraikan menjadi dua
bagian, satu bagian berhubungan dengan bauran atau proporsi, produk dalam penjualan
total, dan satu bagian yang berhubungan dengan kuantitas total penjualan. Dengan
analisis lebih lanjut, manajer daapt melihat bagaimana perubahan bauran produk dan
volume secara keseluruhan mempengaruhi laba.
Selisih Total Penjualan Dibagi Jumlah Penjualan dan Selisih Volume Penjualan

 Selisih Volume Penjualan

Selisih volume penjualan mengukur kontribusi dan dampak pendapatan karena


perbedaan antara jumlah unit yang terjual dan jumlah unit yang terjual sesuai anggaran.
Selisih volume penjualan difokuskan pada pengaruh deviasi dari volume penjualan
actual dan volume penjualan anggaran. Perbedaan jumlah hasil penjualan produk dari
tiga elemen berikut:

1. Perbedaan total unit semua produk antara unit penjualan actual dan unit penjualan
yang dianggarkan.

2. Rasio penjualan produk yang dianggarkan.

9
3. Pendapatan marginal per unit anggaran produk.

Kami akan focus pada perbedaan volume penjualan sebagai perbedaan total antara
unit penjualan actual dan unit yang dianggarkan, dan menggunakan jumlah yang
dianggarkan dari dua item lainnya (bauran penjualan dan margin keuntungan per unit)
untuk menghitung selisih penjualan.

Selisih Bauran Margin


- = x teranggarkan x kontribusi
kuantitas
penjualan dari produk teranggarkan
tersebut per
suatu produk
unitproduk

 Selisih Bauran Penjualan

Komponen kedua dari selisih jumlah adalah selisih bauran penjualan. bauran
penjualan (sales mix) adalah bagian relatif dari penjualan suatu produk terhadap
penjualan total. Perubahan bauran penjualan bisa mempengaruhi margin kontribusi
perusahaan. Selisih bauran penjualan suatu produk merupakan dampak perubahan
dalam bagian relatif produk dari bagian teranggarkan terhadap total margin kontribusi
perusahaan tersebut. Selisih bauran penjualan (sales mix variance) suatu produk
merupakan efek dimana perubahan proporsi relatif suatu produk dari proporsi
teranggarkan terdapat dalam total margin kontribusi periode. Selisih ini dihitung
dengan mengalihkan selisih dalam bauran-buran penjualan dengan jumlah total unit
terjual dan margin kontribusi teranggarkan per unit:

Selisih Total Margin


= bauran
- x unit
x kontribusi
penjualan terjual teranggarkan
suatu produk dariproduk
tersebut

3.4 Selisih Penjualan Dialokasikan Menurut Perbedaan Ukuran Pasar dan Pangsa
Pasar
Dua faktor mempengaruhi sistem volume penjualan yaitu ukuran pasar dan pangsa
pasar oleh perusahaan. Ketika total pasar global untuk produknya makin meluas, suatu
perusahaan mungkin akan menjual lebih banyak unit. Sebaliknya, perusahaan akan

10
menjual lebih sedikit unit ketika pasar untuk produknya berkurang. Lagipula, ketika
pangsa pasar oleh suatu perusahaan meningkat, perusahaan menjual lebih banyak unit
dan ketika pangsa pasarnya menurun, penjualan juga akan ikut menurun.
 Selisih Ukuran Pasar

Dalam menghitung selisih ukuran pasar, fokusnya adalah pada perubahan ukuran
pasar: selisih antara ukuran pasar (unit) aktual dan teranggarkan. Ketika menentukan
selisih ukuran pasar suatu perusahaan, kita beranggapan bahwa perusahaan
mempertahankan pangsa pasar teranggarkan dan rata-rata margin kontribusi
teranggarkan per unit. Persamaan untuk menghitung selisih ukuran pasar adalah
sebagai berikut:

Selisih
Pangsa pasar Rata-rata margin
= ukuran - x x
teranggarkan kontribusi per
pasar
unit

 Selisih Pangsa Pasar

Pangsa pasar adalah proporsi perusahaan dari pasar tertentu. Pangsa pasar
perusahaan bergantung pada daya saing inti dan lingkungan persaingan serta
mencerminkan daya saing perusahaan. Perusahaan yang berhasil mempertahankan
atau memperluas pangsa pasar. Suatu perusahaan yang mengalami penurunan
berkelanjutan dalam pangsa pasarnya pasti akan mengalami kesulitan finansial.
Selisih pangsa pasar (market share variance) membandingkan pangsa pasar
aktual suatu perusahaan dengan pangsa pasar yang dianggarkannya dan mengukur
dampak selisih pangsa pasar terhadap total margin kontribusi dan penghasilan
operasi perusahaan. Ada tiga poin yang digunakan dalam menentukan selisih pangsa
pasar : selisih antara pangsa pasar perusahaan yang aktual dan teranggarkan, total
ukuran pasar aktual , dan rata-rat margin kontribusi teranggarkan per unit. Perhatikan
bahwa perhitungan tersebut menggunakan total ukuran pasar aktual, bukan
teranggarkan, dan rata-rata margin kontribusi teranggarkan bukan aktual per unit.
Output dari ketika faktor ini - selisih pangsa pasar, total ukuran pasar aktual, dan
rata-rat marginkontribusi teranggarkan per unit - adalah selisih pangsa pasar.
Persamaan yang digunakan adalah:

11
Total ukuran Rata-rata margin
Selisih
pasar aktual kontribusi
= pangsa - x x
(dalam unit) teranganggarkan per
pasar
unit

3.5 Menganalisis Penjualan : Perbandingan dengan Penjualan Tahun Sebelumnya


Misalnya anggaplah bahwa Schmidt Machinery memiliki bulan operasi lain yang
harus dihitung, bulan Januari. Kami menggunakan data aktual untuk bulan Desember,
seperti digunakan dalam bagian sebelumnya, untuk menganalisis perubahan kinerja
penjualan dari bulan Desember hingga Januari. Informasi yang relevan ditunjukan
dalam Tampilan 16.13. kami menganggap bahwa biaya tetap tidak berubah, dan biaya
variabel unit juga tidak berubah, maka satu-satunya perubahan yang harus dianalisis
dalam contoh ini adalah perubahan dalam unit terjual dan harga unit untuk kedua
produk.
 Lima Langkah Pengmabilan Keputusan Strategis Untuk Schmidt Machinery
1. Tentukan Isu-isu Strategis yang ada disekitar masalah tersebut
Schmidt adalah produsen yang unik, menjual produk berharga tinggi kepada orang-
orang yang menghargai kualitas, desain, dan fungsinya. Dengan perkembangan
pesaing asing dan meningkatnya pesaing harga. Schmidt mulai mencari cara baru
untuk asing dan meningkatkan persaingan harga. Schmidt mulai mencaricara baru
untuk mempertahankan profitabilitasnya dengan mengambil startegis pemasaran
yang efektif untuk kedua produknya.
2. Indentifikasi tindakan alternatif
Pertanyaan yang harus dijawab oleh schmidt adalah apakah mereka harus
mengurangi produksi dan pemasaran untuk salah satu atau kedua produknya.
3. Cari informasi dan lakukan analisis terhadap alternatif yang ada
Schmidt menghitung selisih kuantitas penjualan dan pangsa pasar dan ukuran pasar.
Schmidt juga melakukan analisis ekonomi lebih lanjut yang emnunjukkan bahwa,
dalam Beberapa tahun mendatang, dollar kemungkinan akan unggul di atas mata
uang lain dan bahwa resesi global akan etrus menunjukkan makin rendahnya daya
beli konsumen.
4. Berdasarkan strategi dan analisis, pilih dan laksanakan alternatif yang
diinginkan
Berdasarkan analisis selisih kuantitas, ukuran pasar, dan pangsa pasar untuk kedua

12
produknya, yang menunjukksn selisih ukuran pasar yang tidak menguntungkan,
tapi selisih pangsa pasar dan selisih kuantitas yang memang menguntungkan. Dan
dengan berita negatif mengenai dolar dan resesi global. Schmidt memutuskan
untuk mengambil rencana-rencana darurat untuk pengurangan produksi dan
penjualan produk FB-33. Alasan pertama adalah kontribusi unit yang rendah dari
produk FB-33. Alasan kedua adalah bahwa saat resesi global memengaruhi
penjualan global. Dan XV-1 memiliki pangsa pasar global yang lebih
besar,schmidt berharap bahwa resesi akan memberikan dampak negatif terbesar
pada penjualan di Amerika Serikat dan juga dampak yang cukup besar pada FB-
33.
5. Lakukan evaluasi terhadap efektifitas implementasi langkah 4
Ketika lingkungan ekonomi global mulai bisa diperkirakan, termasuk potensi
perubahan dalam nilai mata uang dolar, manajemen harus terus emnerus meninjau
perencanaanya untuk kedua produknya dan manajemen juga harus mencari
informasi tambahan mengenai ukuran pasar untuk masing-masing produk.
(misalnya berdasarkan negara atau wilayah). Sehingga perusahaan bisa lebih
menguraikan selisih ukuranpasar dan pangsa pasar untuk masing-masing produk.

13
BAB IV
STUDY KASUS

Studi Kasus Perusahaan Schmidt Machinery :

Schmidt machinery adalah sebuah perusahaan yang memproduksi semu perkakas


rumah yang berkualitas tinggi yang bisa digunakan di mana saja. Produk XV-1 adalah
kursi ruang santai yang ringan tapi kuat dan FB-33 adalahmeja yang ringan dan kuat.
Karena kualitasnya yang tinggi dan reputasi atas inovasi rancangannya, produk-produk
schmidt banyak terjual melalui katalog dan melalui situs Web perusahaan; beberapa
penjual barang mewah juga menjualnya. Perusahaan ini hanya memiliki sedikit pesaing
di Amerika Serikat, tapi ada pesaing yang mulai bermunculan di Asia dan Eropa, harga
dolar yang menurun telah emmbantu schmidt mempertahankan penjualandomestiknya
dan memiliki sedikit kesempatan untuk penjualan di luar negeri. Namun, resesi
ekonomi global dan kenaikan harga dolar baru-baru ini telah mengurangi penjualannya
di seluruh dunia. Saat penjualan perusahaan meningkat, perusahaan khawatir kalau-
kalau resesinya akan makin parah dan penjualan produknya akan terkena dampaknya.
Schmidt menghadapi beberapa pertanyaan seperti jalur produksi mana yang kana
ditutup dan iklan Produk mana yang akan meningkat atau menurun karena penutupan
tersebut. Schmidt mengetahui bahwa produk XV-1 memiliki persentase penjualan yang
lebih tinggi daripada FB-33 tapi mereka masih belum yakin produk mana yang harus
didukung dalam masa sulit ini.

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Peran strategis dari analisis produktivitas adalah untuk membantu manajemen dalam
mengenali penggerak produktivitas dan untuk mengimplementasikan metode yang bisa
mengingkatkan produktivitas dan profitabilitas.
Pengukuran terbaik dari rata-rata standar kehidupan suatu negara adalah
produktivitas nilai output dari barang dan jasa yang didapatkan oleh suatu negara per
pekerja.
Perbandingan penjualan aktual dengan penjualan teranggarkan, menggunakan
anggaran fleksibel mengidentifikasi dua selisih untuk menjelaskan perbedaan antara
output penjualan aktual dan teranggarkan. Kedua selisih ini adalah selisih jumlah
penjualan (diukur dalam output penjualan, bukan kontribusi) dan selisih harga
penjualan.
Dua faktor mempengaruhi sistem volume penjualan yaitu ukuran pasar danpangsa
pasar oleh perusahaan. Ketika total pasar global untuk produknya makin meluas, suatu
perusahaan mungkin akan menjual lebih banyak unit. Sebaliknya, perusahaan akan
menjual lebih sedikit unit ketika pasar untuk produknya berkurang.
Penggunaan analisis kinerja penjualan yang umum adalah untuk menguraikan
selisih antara keuntungan periode berjalan dengan keuntungantahun-tahun sebelumnya.
Kerangka analitis, berdasarkan anggaran fleksibel, sama seperti untuk analisis anggaran
induk diatas.

5.2 Saran
Makalah ini disusun dengan membaca reverensi-reverensi yang terkait. kami berharap
makalah ini biasa membantu pembaca dan bisa menjadi reverinsi bagi pembaca tentang
pokok bahasan terkait.

15
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, E. J., Stout, D. E., & Cokins, G. (2011).Cost Management: A Strategic


Emphasis. 5th edition of book 1. New York: McGraw-Hill International Edition.
ISBN 978-979-061-165-8.
Blocher, E. J., Stout, D. E., & Cokins, G. (2011).Cost Management: A Strategic
Emphasis. 5th edition of book 1. New York: McGraw-Hill International Edition.
ISBN 978-979-061-167-2.

16

Anda mungkin juga menyukai