Disusun oleh :
Kelompok 3
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S. W. T. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.Adapun judul dari makalah ini “Sia dan Pengendalian”. Yang merupakan salah
satu tugas dari ”mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi” di Fakultas Ekonomi dan
Kami berharap tugas ini dapat digunakan sebagai awal pembelajaraan untuk
menambah semangat dalam mencari pengetahuan yang luas dimana saja dan memberi
manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Kami menyadari bahwa isi maupun
penyajian tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Kami mengharapkan
adanya kritik dan saran sebagai penyempurna tugas makalah ini demi perbaikian menuju
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Dosen Mata Kuliah Sistem informasi
akuntansi atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan tugas makalah ini. Tanpa
bimbingan dari beliau mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTARISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai
suatusistem yang bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang
baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan
yangmerugikan. Sistem pengendalian internal ini dapat mencegah timbulnya kerugian
karena penggunaan sumberdaya yang boros, keputusan manajemen yang tidak akurat
dansebagainya. Konsep pengendalian ini semakin lama semakin penting dan menempati
posisiyang strategis karena ancaman terhadap SIA meningkat baik dari sisi jenis
maupunintensitasnya. Karena itu, dalam kesempatan kali ini, penulis ingin membahas
lebih lanjuttentang Konsep Pengendalian Intern dalam sebuah Sistem Informasi
Akuntansi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. 3 LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan Internal (Internal Environment), atau budaya perusahaan mempengaruhi
cara organisasi menetapkan strategi dan tujuannya; membuat struktur aktivitas bisnis; dan
menidentifikasi, menilai, serta merespon resiko. Ini adalah fondasi dari seluruh komponen
ERM lainnya. Lingkungan Internal yang lemah atau tidak efisien sering kali
menghasilkan kerusakan didalam manajemen dan pengendalian resiko. Hal tersebut
secara esensial merupakan hal yang sama dengan lingkungan pengendalian pada
kerangka IC. Sebuah Lingkungan Internal mencakup Hal-hal sebagai berikut.
1. Filosofi Manajemen, Gaya pengoprasian, dan Selera Resiko.
Secara keseluruhan, sebuah organisasi memiliki sebuah filosofi atau kepercayaan dan
sikap yang dianut bersama, tentang resiko yang mempengaruhi kebijakan, prosedur,
komunikasi lisan dan tulisan serta keputusan . Perusahaan juga memiliki selera resiko
(Risk Appetite), yaitu jumlah resiko yang bersedia diterima oleh sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Untuk menghindari resiko yang tidak
semestinya, selera resiko harus selaras dengan strategi perusahaan.
Semakin bertanggung jawab filosofi dan gaya pengoprasian manajemen, serta
makin jelas mereka berkomunikasi, maka semakin besar kemungkinan para pegawai
akan bertindak dengan tanggung jawab. Jika manajemen hanya memiliki sedikit
perhatian pada pengendalian internal dan manajemen resiko, maka pegawai akan
menjadi kurang rajin untuk mencapai tujuan pengendalian. Budaya di Springer’s
Lumber & Supply menjadi sebuah contoh. Maria Piler menemukan bahwa garis
wewenang dan tanggung jawab di tetapkan dengan longgar dan mencurigai bahwa
manajemen mungkin telah menggunakan ‘’Akuntansi Kreatif ‘’ untuk meningkatkan
kinerja perusahaan. Jason Scott menemukan bukti atas praktik pengendalian internal
yang buruk dalam fungsi pembelian dan utang. Dua kondisi tersebut mungkin
berkaitan; sikap longgar manajemen mungkin menyebabkan ketidakpedulian
departemen kepedulian terhadap praktik pengendalian internal yang baik.
2. Komitmen terhadap Integrasi, Nilai – Nilai Etis, dan Kompetensi.
Standar etis merupakan bisnis yang baik Integritas dimulai dari puncak kepemimpinan
dengan para pegawai perusahaan mengadopsi sikap manajemen puncak tentang resiko
dan pengendalian. Perusahaan mendukung Integritas dengan :
Mengajarkan dan mensyaratkan secara aktif.
Menghindari pengharapan atau insentif yang tidak realitis sehingga motivasinya
tindakan dusta atau ilegal
Memberikan penghargaan atas kejujuran serta memberikan lebel ferbal pada
perilaku jujur dan tidak jujur secara konsisten.
Mengembangkan sebuah kode etik tertulis yang menjelaskan secara eksplisit
perilaku – perilaku jujur dan tidak jujur.
Mewajibkan pegawai untuk melaporkan tindakan tidak jujur atau ilegal dan
mendisiplinkan pegawai yang tidak melaporkannya.
Membuat sebuah komitmen untuk kompetensi.
3. Pengawasan Pengendalian Oleh Dewan Direksi
Dewan Direksi yang terlibat mewakili kepentingan dan memberikan tinjauan
independen manajemen yang bertindak seperti sebuah pengecekan dan penyimbangan
atas tindakan tersebut. Komitmen Audit (Audit Committee), Komitmen audit
bertanggung jawab atas pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap pengaturan,
pengendalian internal, serta perekrutan dan pengawasan baik auditor maupun
pengawasan ekternal, yang melaporkan seluruh kebijakan dan praktik akuntansi
kepentingan kepada komitmen tersebut.
Resiko atas kejadian yang teridentifikasi dapat dinilai melalui beberapacara yang
berbeda yaitu dengan kemungkinan, pengaruh positif dan negatif,secara individu dan
sesuai katagori, pengaruhnya terhadap unit organisasi baik pada resiko turunan maupun
resiko berbasis residual. Resiko Turunan terjadi sebelum manajemen melakukan langkah-
langkah untuk mengendalikan kemungkinan atau pengaruh suatu kejadian. Resiko
Residual adalah resiko yang tersisa setelah manajemen melakukan kendali internal atau
respon lainnya terhadap resiko. Perusahaan harus menilai resiko turunan, memberikan
respon dan kemudian menilai/menaksir resiko residualnya. Perusahaan dapat menilai
resiko turunan, memberikan respond dan kemudian menilai resiko residual.
Untuk meluruskan resiko yang diidentifikasi melalui toleransi perusahaan terhadap
resiko, manajemen harus memandang secara luas resiko pada entitas. Manajemen menilai
kemungkinan dan pengaruh resiko, sebagaimana biaya dan benefit atas respon alternativ.
Manajemen dapat merespon resiko dengan salah satu diantara 4(empat) cara berikut :
1. Reduce (Mengurangi). Mengurangi kemungkinan dan pengaruh resiko dengan
melaksanakan sistem yang efektif terhadap kendali internal.
2. Accept (Menerima). Menerima kemungkinan dan pengaruh resiko.
3. Share (Membagikan). Membagi resiko atau mentransfer resiko tersebut keorang lain
dengan membeli asuransi, outsourching aktivitas, atau memasukkan ke dalam
transaksi lindung nilai (hedging).
4. Avoid (Menghindari). Menghindari resiko dengan tidak melakukan kegiatan yang
menghasilkan resiko. Dalam hal ini perusahaan perlu menjual pembagiannya, keluar
dari lini produk, atau tidak mengembangkan perusahaan sebagai antisipasinya.
Mengidentifikasi Kontrol
Manajemen harus mengenali kendali yang melindungi perusahaan dari setiap kejadian.
Mencegah kendali biasanya lebih dulu dari mendeteksi kendali. Saat kendali pencegahan
gagal, kendali deteksi diperlukan untuk menemukan permasalahan. Koreksi kendali
membantu memperbaiki masalah yang ada. Sistem kendali internal yang baik harus
digunakan untuk ketiganya.
1.1. KESIMPULAN
Dalam sebuah perusahaan terdapat harta kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut,
dan juga setiap perusahaan pastilah memiliki Kas yang digunakan untuk penyelesaian
pembayaransuatu teransaksi. Dan Sistem Pengendalian Intern sangat berkaitan erat
dengan keadaan kas, terlebih lagi dengan Kas kecil. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
adanya sistem Pengendalian Intern yang sudah sangat jelas tertulis dalam pengertiaannya,
yaitu Perencanaan suatu organisasidan semua metode pelaksanaan dan pengukurannya
yang diterapkan di dalam usaha untuk melindungi hartanya, memeriksa ketepatan dan
kebenaran data- data akuntansi, memperhatikanefesiensi pelaksanaan, dan mendorong
semua pegawai untuk menaati kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen. Dari
pengertiannya tersebut terdapat empat tujuan adanya Sistem pengendalian Intern, yaitu :
menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalandata akuntansi,
mendorong efesiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38113021/Ancaman_terhadap_Sistem_Informasi_Akuntansi
https://dokumen.tips/documents/bab-7-pengendalian-dan-sistem-informasi-
akuntansi.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/SIA+Bab+7
https://canducation.com/pengendalian-dan-sistem-informasi-akuntansi/