PENDAHULAN
1.1.Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang ini telah membuat pertumbuhan
ekonomi mengalami banyak kemajuan yang cukup signifikan di berbagai
negara, khususnya di Indonesia. Berdirinya berbagai perusahaan tersebut
secara tidak langsung telah membantu tingkat pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Oleh karena itu, persaingan pasar akan semakin ketat. Persaingan
pasar tersebut bukan hanya terjadi pada perusahaan manufaktur, melainkan
perusahaan dagang pun ikut terkena dampak persaingan global tersebut.
Kegiatan perusahaan dagang sangat berbeda dengan perusahaan
manufaktur. Bila perusahaan manufaktur mengelola bahan baku menjadi
produk jadi, perusahaan dagang hanya membeli barang dagang untuk
kemudian dijual kembali tanpa merubah bentuk produk tersebut. Oleh karena
itu, untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan dagang perlu
membuat perencanaan yang lebih matang karena macam-macam biaya yang
bisa ditekan atau diminimalisir dalam perusahaan dagang lebih sedikit
daripada perusahaan manufaktur.
Untuk membantu manajer dalam perencanaan laba yang maksimal,
perlu disusun sebuah anggaran agar tujuan perusahaan untuk memaksimalkan
laba tersebut dapat lebih terarah. Selain itu, anggaran perusahaan dapat
digunakan sebagai alat pengendalian manajemen agar target yang telah
direncakan dapat dicapai.
Operasional yang berbeda dengan perusahaan manufaktur berpengaruh
juga terhadap jenis anggaran yang disusun dalam perusahaan dagang.
Anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran penjualan, anggaran
pembelian, anggaran biaya operasional, anggaran kas, anggaran laba rugi, dan
anggaran neraca. Keenam anggaran tersebut sangat berguna bagi manajemen
agar kegiatan operasional perusahaan lebih terarah mendekati target
perusahaan.
1
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.2.1. Bagaimana siklus dan prosedur penganggaran perusahaan dagang?
1.2.2. Bagaimana anggaran penjualan dalam perusahaan dagang?
1.2.3. Bagaimana anggaran pembelian dalam perusahaan dagang?
1.2.4. Bagaimana anggaran biaya operasional dalam perusahaan dagang?
1.2.5. Bagaimana anggaran kas dalam perusahaan dagang?
1.2.6. Bagaimana anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang?
1.2.7. Bagaimana anggaran neraca dalam perusahaan dagang?
1.3.Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1.3.1. Mengetahui siklus dan prosedur penganggaran perusahaan dagang.
1.3.2. Mengetahui anggaran penjualan dalam perusahaan dagang.
1.3.3. Mengetahui anggaran pembelian dalam perusahaan dagang.
1.3.4. Mengetahui anggaran biaya operasional dalam perusahaan dagang.
1.3.5. Mengetahui anggaran kas dalam perusahaan dagang.
1.3.6. Mengetahui anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang.
1.3.7. Mengetahui anggaran neraca dalam perusahaan dagang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat
anggaran pembelian barang dagangan.
Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga
divisi besar yaitu divisi operasi, divisi pemasaran dan divisi
administrasi. Divisi operasi bertugas mengadakan pembelian dan
penjualan barang dagangan serta menentukan harga pokok barang
dagang yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari
order, sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja
perusahaan.
Secara umum, anggaran perusahaan dagang terdiri dari
anggaran operasional dan anggaran keuangan atau keduanya biasa
disebut anggaran induk. Anggaran operasional merupakan rencana
kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan
dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu.
Sedangkan anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan
dengan rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan. Berikut ini
digambarkan klasifikasi anggaran perusahaan dagang.
4
Siklus penganggaran perusahaan dagang dimulai dari penyusunan
anggaran penjualan, dimana data unit barang dagang yang akan dijual
digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran pembelian. Setelah
membuat anggaran pembelian, kemudian disusun anggaran biaya
operasional yang terdiri dari anggaran biaya pemasaran dan anggaran
administrasi umum. Setelah menyusun anggaran biaya operasional,
kemudian disusun anggaran kas untuk merencanakan arus kas masuk
dan arus kas keluar.
Anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya
operasional, dan anggaran kas digunakan sebagai dasar penyusunan
anggaran laba rugi. Sedangkan anggaran penjualan, anggaran
pembelian, anggaran kas, dan anggaran laba rugi digunakan sebagai
dasar penyusunan anggaran neraca.
5
1. Penentuan Pedoman Anggaran
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen
puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua hal,yaitu:
a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan
asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari
direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris,
dan manajer lainnya sebagai angggota.
2. Persiapan Anggaran
Manajer operasional sebelum menyusun anggaran penjualan
(sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales
forecast).
a. Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer operasional
bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan
untuk menyusun :
Anggaran penjualan
Anggaran pembelian
Anggaran beban pemasaran
6
b. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan
menyusun:
Anggaran beban administrasi dan umum
c. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer
lainnya menyusun:
Anggaran kas
Anggaran laba rugi
Anggaran neraca
3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi
mengadakan rapat kegiatan :
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap
komponen anggaran
b. Koordinator dan penelaahan komponen anggaran
c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4. Pelaksanaan Anggaran
Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat
laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan
realisis anggaran disampaikan pada direksi.
7
hasil proses menjual. Anggaran penjualan berarti anggaran hasil
penjualan atau anggaran hasil proses menjual.
Anggaran penjualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan
dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode
tertentu (M. Nafarin, 2007:166). Selain itu, menurut Darsono dan Ari
Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah rencana pendapatan
(revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.
Sedangkan, menurut M. Munandar (2000:49) anggaran penjualan
adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat atau daerah penjualannya.
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran
penjualan adalah rencana tertulis yang menginformasikan berapa
harga dan jumlah produk yang akan dijual oleh perusahaan pada
periode tertentu. Anggaran penjualan merupakan titik awal dari
menyusun anggaran karena merupakan anggaran dasar penyusunan
anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering disebut
anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung
pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan
penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam mencapai
tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam
penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada
anggaran yang lain. Sebelum menyusun anggaran jualan, biasanya
dibuat ramalan penjualan (sales forecast). Selain itu, perlu juga
dipertimbangkan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan
misalnya musim lebaran atau yang lainnya.
2.2.2. Tujuan Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000:174), tujuan
anggaran penjualan yaitu:
8
a. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa
datang.
b. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke
dalam proses perencanaan.
c. Untuk memberikan informasi dalam profit planning control.
d. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan
penjualan yang dilakukan.
9
c. Sebagai alat pelaksanaan kerja.
Dengan adanya anggaran maka karyawan dapat melaksanakan
tugas dan kewajibannya agar sesuai dengan target dan rencana
dalam anggaran.
d. Sebagai alat pengawasan manajemen.
Pelaksanaan pengendalian berkaitan erat dengan anggaran karena
dalam anggaran terdapat sasaran yang ingin dicapai oleh setiap
pelaksana anggaran. Dengan adanya pengendalian, manajemen
perusahaan dapat melakukan analisis dan penelitian terhadap
kemungkinan dari penyimpangan tersebut dilakukan tindakan
koreksi dengan segera yang disesuaikan situasi dan kondisi intern
maupun ekstern perusahaan. Dengan demikian, efektivitas
penjualan dapat tercapai dengan cara membandingkan dan
menganalisis antara anggaran penjualan dengan aktualnya,
sehingga nampak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan
prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
10
April, Mei, dan Juni. Untuk keperluan penyusunan, digunakan data-
data sebagai berikut:
Unit penjualan yang dianggarkan pada bulan April yaitu: Potato
510 bungkus dan Pangsit 360 bungkus. Setiap bulan, penjualan
untuk Potato diperkirakan naik sebesar 20 unit dan untuk
Pangsit naik sebesar 100 unit.
Harga untuk Potato Rp4000 per unit, dan Pangist Rp3000 per
unit.
Seluruh penjualan dilakukan sebagian tunai dan sebagian kredit.
Penjualan dilakukan 70% secara tunai, dan sisanya 30% secara
kredit dibayar bulan yg akan datang.
Diketahui anggaran penjualan bulan Maret 2016 sebesar
Rp3.100.000.
Jadi secara ringkas, anggaran penjualan Toko Gurih Gurih Nyoy pada
triwulan kedua tahun 2016 dapat ditampilkan seperti berikut:
11
Anggaran Kas Masuk yang berasal dari penjualan snack Potato dan
Pangsit yaitu:
Perhitungan untuk membuat anggaran kas masuk yang berasal dari penjualan
snack Potato dan Pangsit sebagai berikut:
12
Anggaran pembelian adalah anggaran yang berisi rencana
kuantitas barang dagang yang harus dibeli perusahaan dalam
periode waktu mendatang.
3. Hendra Poerwanto
Anggaran Pembelian adalah Anggaran yang merencanakan secara
sistematis dan lebih terperinci tentang kuantitas pembelian barang
dagang guna memenuhi kebutuhan penjualan dari waktu kewaktu
selama periode tertentu.
13
Informasi tentang jumla persediaan awal barang dagang dapat
diperoleh dari anggaran pembelian barang dagang periode
sebelumnya.
4. Perkiraan harga pembelian barang dagang untuk satu periode
Selain informasi tentang kuantitas barang dagang yang akan
dibeli, perusahaan juga harus memperkirakan harga pembelian
barang dagang dari pemasok. Informasi ini dapat diperoleh
dengan menanyakan secara langsung kepada para pemasok
tentang harga jual barang dagang mereka untuk periode anggaran
mendatang.
14
3. Sebagai alat pelaksanaan dalam pembelian barang dagang
perusahaan.
4. Sebagai alat pengawasan bagi manajemen dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaan, terutama yang berhubungan
dengan transaksi pembelian barang dagang.
15
2. Pembelian dilakukan 60% secara tunai, dan sisanya 40% kredit
dibayar pada bulan yang akan datang.
3. Toko Snack Gurih Gurih Nyoy memiliki utang dagang pada bulan
Maret 2016 sebesar Rp520.000 dan dibayar pada bulan April 2016
Toko Snack Gurih Gurih Nyoy.
4. Harga beli per unit untuk Potato sebesar Rp3.000 dan untuk Pangsit
sebesar Rp2.000.
16
Anggaran Kas Keluar untuk Pembelian Barang Dagang
17
operasional terbagi menjadi menjadi: 1) Anggaran biaya penjualan
adalah anggran yang merencanakan secara lebih terperinci
mengenai biaya-biaya yang terjadi di bagian penjualan. 2)
Anggaran biaya administrasi dan umum adalah biaya yang
merencanakan secara terperinci mengenai biaya-biaya yang akan
terjadi serta terdapat didalam kantor lingkungan administrasi
perusahaan, serta biaya-biaya yang sifatnya untuk keperluan
perusahaan secara keseluruhan.
3. Rudianto (2009: 116)
Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran
yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan
serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi.
Dari beberapa definisi anggaran biaya operasional di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa Anggaran biaya operasional adalah
semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan
penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan
roda perusahaan. Secara umum biaya operasional meliputi biaya
pemasaran serta biaya administrasi dan umum.
2.4.1.1.Biaya Pemasaran
Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang
meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan
untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas Penganggaran pada biaya
pemasaran adalah anggaran yang berisi biaya-biaya yang berkaitan
dengan jalannya kegiatan perusahaan dibagian penjualan.
Yang termasuk dalam biaya pemasaran seperti :
a. Gaji staf administrasi penjualan
b. Gaji manajer pemasaran
c. Biaya iklan atau promosi
d. Biaya listrik kantor pemasaran
18
e. Biaya telepon kantor pemasaran
f. Biaya depresiasi kantor pemasaran
g. Biaya gudang
h. Biaya angkut
i. Biaya penagihan, dll
19
2.4.3. Kegunaan Anggaran Biaya Operasional
Penyususnan anggaran biaya operasional memberikan kegunaan bagi
perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman kerja.
2. sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi atau
pengawasan kerja
20
4. Menghitung total keseluruhan biaya operasional yang dikeluarkan
perusahaan, dengan menjumlahkan total biaya pemasaran dan
total biaya administrasi dan umum.
Contoh Anggaran Biaya Operasional
Data yang terkait dengan penyusunan Anggaran Biaya Operasional
sebagia berikut:
Perusahaan memiliki satu karyawan bagian penjualan yang digaji
Rp 100.000 per bulan, dan satu karyawan bagian kasir/administrasi
dengan gaji sama Rp150.000
Biaya Listrik Kantor Pemasaran dianggarkan sebesar Rp92.000
pada bulan April, Rp110.000 pada Mei, dan Rp127.000 pada bulan
Juni.
Toko Snack Gurih Gurih Nyoy mengiklankan produknya dengan
brosur Rp100.000 per bulan.
Untuk menagih pelanggan yang melakukan penjualan secara
kredit, dikenakan biaya penagihan sebesar Rp20.000 pada bulan
April, Rp25.000 pada bulan Mei dan Rp30.000 pada bulan Juni .
Biaya telepon administrasi untuk tiga bulan masing-masing sebesar
Rp40.000, Rp45.000, Rp50.000
Biaya Korespondensi masing-masing sebesar Rp 50.000 per bulan
Biaya ATK Rp 100.000 per bulan
Biaya Pemeliharaan Kantor Rp 40.000 per bulan.
Gedung senilai Rp1.000.000 disusutkan 10% setiap bulan
Kendaraan senilai Rp800.000 disusutkan 10% setiap bulan
Peralatan Kantor senilai Rp 300.000 disusutkan 10% per bulan
21
TOKO SNACK GURIH GURIH NYOY
Anggaran Biaya Operasional
Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016
(Dalam Rp)
Biaya Pemasaran:
100.000 100.000 100.000
Biaya Gaji bag. Penjualan
92.000 110.000 127.000
Biaya listrik kantor pemasaran
100.000 100.000 100.000
Biaya Iklan
20.000 25.000 30.000
Biaya Penagihan
312.000 335.000 357.000
Jumlah Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan umum:
150.000 150.000 150.000
Gaji staf administrasi
40.000 45.000 50.000
Biaya telepon
50.000 50.000 50.000
Biaya korespondensi
100.000 100.000 100.000
Biaya ATK
40.0000 40.000 40.000
Biaya pemeliharaan kantor
100.000 100.000 100.000
Biaya Depresiasi Gedung
80.000 80.000 80.000
Biaya Depresiasi Kendaraan
30.000 30.000 30.000
Biaya Dep peralatan kantor
Jumlah Biaya Administrasi & 590.000 595.000 600.000
Umum
902.000 930.000 957.000
Jumlah Biaya Keseluruhan
Biaya Usaha tidak Tunai:
22
100.000 100.000 100.000
Biaya Depresiasi Gedung
80.000 80.000 80.000
Biaya Depresiasi Kendaraan
30.000 30.000 30.000
Biaya Dep peralatan kantor
210.000 210.000 210.000
Jumlah Biaya tidak tunai
692.000 720.000 747.000
Biaya Operasional Tunai
23
perubahan-perubahan neraca, penjualan serta pengeluaran yang
diperkirakan.
Menurut pendapat kelompok kami, anggaran kas adalah
perencanaan kas dalam jangka waktu tertentu sebagai gambaran
tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas sehingga nantinya dapat
diketahui terdapat kelebihan atau kekurangan dana.
24
a. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan
posisi kas secara terus menerus.
b. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman
jangka pendek atau pinjaman jangka panjang; atau dengan
tambahan modal sendiri untuk menutupi defisit kas.
c. Menggunakannya sebagai dasar penilaian realisasi kas masuk dan
kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan anggaran,
selisih menguntungkan atau merugikan.
d. Menggunakannya dalam menentukan kemampuan perusahaan
membayar deviden kepada pemegang saham.
e. Menggunakannya sebagai dasar dalam evaluasi atas kinerja
manajer keuangan.
25
b. Aktivitas Investasi aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan
dana dari berbagai sumber dan segala konsekuensinya.
c. Aktivitas Pendanaan aktivitas yang terkait dengan pembelian
dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber
pendapatan perusahaan.
26
f. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
2) Sektor Pengeluaran Kas, yang pada umumnya berupa:
a. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan
sehari-hari seperti pembelian barang dagangan, membayar gaji,
dan upah tenaga kerja, biaya-biaya penjualan dan biaya
administrative, dan lain sebagainya.
b. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun
angsurannya.
c. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva
tetap.
d. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen
atau pengembalian modal.
e. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai,
meterai, restitusi, dan lain-lain.
Secara umum dana kas berasal dari penjualan. Jika
perusahaan sudah lama berkecimpung dalam bisnisnya maka pola
penerimaannya dapat diatur berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Anggaran pengeluaran kas berisi tentang seluruh pengeluaran kas
yang direncanakan pada periode anggaran yang.bersangkutan dengan
pembelian.
Bagi kelebihan atau kekurangan kas merupakan selisih antara
total kas yang tersedia dengan total kas yang diperlukan. Jika terjadi
selisih negatif yaitu total kas yang tersedia lebih kecil dari yang
dibutuhkan maka perusahaan perlu merancang penerimaan kredit dari
bank, sebaiknya jika terjadi selisih positif maka dana yang dipinjam
pada periode sebelumnya dapat dibayar kembali atau dana yang
menganggur dapat ditempatkan dalam investasi jangka pendek.
Bagian terakhir anggaran kas adalah menyediakan rata-rata terperinci
tentang proyeksi tentang pinjaman dan pelunasan kembali yang
dilakukan selama periode anggaran, termasuk didalamnya pembayaran
bunga yang jatuh tempo.
27
2.5.7. Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan
dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk
dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas
masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode
langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga
dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
1) Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar (Metode Langsung)
Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang
dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas
keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran
tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk
anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba
tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan
pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan
anggaran kas jangka pendek, karena biasanya anggaran dengan
metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama
setahun tersebut periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan,
bulan, minggu, atau hari.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam
menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk,
kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah
terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode
langsung karena metode ini langsung secara rinci
mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk
dan belanja kas atau arus kas keluar.
28
2) Pendekatan Akunting Keuangan (Metode Ikhtisar Laba
Rugi/Metode Tak langsung)
Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah
dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan
perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/
penyusutan/ penghapusan/ amortisasi. Pendekatan ini tidak
membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang
arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk
anggaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini disebut
juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini
dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara
penyusunan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan
neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh karena
penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca
maka disebut metode tak langsung.
29
Depresiasi menambah kas, utang naik menambah kas dan
sebaliknya. Piutang dan persediaan turun menambah kas,
sedangkan piutang dan persediaan naik mengurangi kas. Kas
akhir bulan bersangkutan adalah menjadi kas awal bulan
berikutnya.
30
4) Menghitung saldo kas akhir dengan cara saldo kas awal
ditambahkan dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi
dengan kekurangan kas.
2. Langkah penyusunan anggaran kas menggunakan pendekatan
akunting keuangan (metode ikhtisar laba rugi/ metode tak
langsung)
Penyusunan ini dapat dilakunan dengan cara menganalisis
perubahan yang terjadi dalam anggarn neraca dan anggaran laba rugi
yang diperbandingkan antara dua periode serta informasi lain yang
mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalis
perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya
perubahan atau transaksi yang tidak memengaruhi kas. Transaksi yang
tidak memengaruhi kas antara lain beban penyusutan (depresiasi,
penghapusan, amortisasi, deplesi), deviden dalam bentuk saham/bonus
dalam bentuk saham, dan aset dinilai kembali. Langkah penyusunan
anggarannya adalah:
a. Menyusun laba bersih dari dasar akrual diubah menjadi dasar kas
sehingga diperoleh arus kas dari kegiatan operasi.
- Yaitu kas masuk dimulai dari laba bersih ditambah beban
depresiasi, ditambah beban amortisasi, ditambah beban deplesi,
ditambah beban penghapusan piutang, ditambah rugi menjual aset
tak lancar, ditambah piutang sediaan (aset lancar diluar kas) yang
turun, ditambah utang jangka pendek yang naik.
- Kas keluar dimulai rugi bersih ditambah laba dari jual aset tak
lancar, ditambah aset lancar di luar kas (piutang dan sediaan)
yang naik, ditambah utang jangka pendek yang turun.
b. Susun arus kas dari kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan
dihitung sama seperti pendekatan kas masuk dan kas keluar.
c. Mengurangkan arus kas masuk dengan arus kas keluar
31
d. Menghitung saldo kas akhir dengan cara saldo kas awal ditambahkan
dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi dengan
kekurangan kas.
32
Toko Snack Gurih Gurih Nyoy
Anggaran Kas Keluar
Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016
(dalam rupiah)
33
520.000 1.253.200 1.388.400
Pembayaran Utang Bulan Lalu
2.399.800 3.335.800 3.673.800
Jumlah Kas Keluar
Pengeluaran Operasional:
Biaya Pemasaran:
100.000 100.000 100.000
Biaya Gaji bag. Penjualan
92.000 110.000 127.000
Biaya listrik kantor pemasaran
100.000 100.000 100.000
Biaya Iklan
20.000 25.000 30.000
Biaya Penagihan
312.000 335.000 357.000
Jumlah Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan umum:
150.000 150.000 150.000
Gaji staf administrasi
40.000 45.000 50.000
Biaya telepon
50.000 50.000 50.000
Biaya korespondensi
100.000 100.000 100.000
Biaya ATK
40.000 40.000 40.000
Biaya pemeliharaan kantor
Jumlah Biaya Administrasi & 380.000 385.000 390.000
Umum
692.000 720.000 747.000
Jumlah By. Operasional Tunai
3.091.800 4.055.800 4.420.800
Jumlah Kas Keluar:
3.091.800 4.055.800 4.420.800
Kas yang diperlukan
Kelebihan (kekurangan) kas 822.200 452.400 97.200
yang tersedia
34
PT Maju Terus
Anggaran Kas Metode Tak Langsung
Tahun berakhir 31 Desember 2016
1. Kegiatan Operasi
Kas masuk dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp 4.100
Penyusutan Rp 1.800
Sediaan turun Rp 100
Utang Usaha Naik Rp 3.800
Jumlah kas masuk dari kegiatan operasi Rp 9.800
Kas keluar untuk kegiatan operasi
Laba menjual aset tetap Rp 700
Piutang usaha naik Rp 1.500
Piutang bunga naik Rp 100
Beban bayar dimuka naik Rp 50
Beban terutang turun Rp 50
Gaji dan upah terutang turun Rp 200
Jumlah kas keluar untuk kegiatan operasi (Rp 2.600)
Kas masuk bersih dari kegiatan operasi Rp 7.200
2. Kegiatn Investasi
Kas masuk dari kegiatan investasi
Terima hasil dari jual aset tetap Rp 6.200
Kas keluar untuk kegiatan investasi
Bayar beli aset tetap Rp. 30.600
Bayar pinjaman diberikan Rp. 1.100
(Rp. 31.700)
35
(Rp 10.700)
Kas masuk bersih dari kegiatan pendanaan Rp 13.800
4. Defisit (kekurangan) kas (1+2+3) (Rp 4.500)
5. Kas awal 1 Januari 2017 Rp. 12.700
6. Kas akhir 31 Desember 2017 Rp. 8.200
36
b. Untuk melihat tanggung jawab manajer yang memimpin pusat laba;
yang dapat membandingkan prestasi dengan rencana yang telah
disusun; melihat sejumlah mana kontribusi yang disumbangkan.
c. Untuk menilai prestasi dan keuangan perusahaan di masa
mendatang serta melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang
telah dicapai.
37
d. Sebagai alat pengendalian/pengawasan (controlling). Pengawasan
berarti melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan
karyawan termasuk manajer dengan membandingkan realisasi
dengan anggaran laba.
38
3) Masukkan data-data nilai persediaan barang dagangan awal,
pembelian, dan persediaan barang dagangan akhir ke dalam format
anggaran laba rugi; hitung harga pokok penjualan.
4) Hitung laba kotor.
5) Masukan data biaya operasi, hitung laba operasi.
6) Masukkan data pendapatan dan biaya non operasi, hitung laba non
operasi.
7) Hitung laba sebelum pajak.
8) Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang diperoleh
dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif
pajak penghasilan badan, hitung laba setelah pajak.
Toko XXX
Anggaran Laba Rugi
Tiap Akhir Bulan untuk Kuartal Pertama tahun 2010
39
9. Laba Sebelum Pajak (9) = (5) + (8) xxx xxx xxx
Biaya Operasional:
Biaya Pemasaran
100.000 100.000 100.000
Biaya Gaji bag. Penjualan
92.000 110.000 127.000
Biaya Listrik Kantor Pemasaran
100.000 100.000 100.000
Biaya Iklan
20.000 25.000 30.000
Biaya Penagihan
312.000 335.000 357.000
Jumlah Biaya Pemasaran
40
Biaya Administrasi & Umum:
150.000 150.000 150.000
Gaji Staf Administrasi
50.000 50.000 50.000
Biaya Korespondensi
100.000 100.000 100.000
Biaya ATK
40.0000 40.000 40.000
Biaya Pemeliharaan Kantor
40.000 45.000 50.000
Biaya Telepon
100.000 100.000 100.000
Biaya Depresiasi Gedung
100.000 100.000 100.000
Biaya Depresiasi Kendaraan
80.000 80.000 80.000
Biaya Dep. Peralatan Kantor
590.000 595.000 600.000
Jumlah Biaya Adm & Umum
(902.000) (930.000) (957.000)
Jumlah Biaya Operasional
325.000 453.000 582.000
Laba Operasional
*Persediaaan awal = (Kecap manis 255 unit x 4000) + (Kecap Asin 180 unit x
3000) = Rp 1.560.000
*Persediaan Akhir = (Kecap manis 424 unit x 4000) + (Kecap Asin 368 unit x
3000) = Rp 2.800.000
*Pajak Penghasilan diperkirakan sebesar Rp40.000 per bulan.
41
2.7. Anggaran Neraca
2.7.1. Pengertian Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun
oleh perusahaan dalam proses penyusunan anggaran induk atau master
budget (Catur dan Safrida, 2010 :128).
Anggaran neraca adalah anggaran yang berisikan posisi
finansial perusahaan yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran
secara garis besar (global) dan dijabarkan secara terperinci
(Munandar, 2001:35).
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukkan
implikasi berbagai macam anggaran pada elemen neraca yaitu aktiva,
utang, dan modal pada tahun yang akan datang (Supriyono, 2000
:82).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa anggaran neraca adalah anggaran yang paling terakhir disusun
yang menunjukkan taksiran mengenai pos-pos aktiva, utang, dan
modal pada akhir periode anggaran.
42
keungan perusahaan dengan cara menghitung likuiditas maupun
solvabilitas perusahaan.
43
d. Sebagai alat pengawasan kerja, yaitu melakukan evaluasi (menilai)
atas pelaksanaan pekerjaan karyawan termasuk manajer.
44
TOKO SNACK GURIH GURIH NYOY
Anggaran Depresiasi
Untuk Triwulan Kedua Tahun2016
(Dalam Rp)
45
TOKO SNACK GURIH GURIH NYOY
Anggaran Neraca
Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016
(Dalam Rp)
46
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis
dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif. Anggaran untuk
perusahaan dagang merupakan anggaran yang terdiri dari anggaran
operasional dan anggaran keuangan perusahaan dagang. Anggaran
perusahaan dagang terdiri dari anggaran penjualan, pembelian, biaya
operasional dan anggaran laba rugi.Sedangkan anggaran keuangan terdiri
dari anggaran kas dan anggaran neraca.
Anggaran Penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran.
Anggaran pembelian adalah anggaran yang direncanakan secara terperinci
tentang pembelian barang dagang selama periode yang akan datang yang ada
didalamnya meliputi rencana tentang barang dagang yang akan dibeli dan
waktu atau kapan barang dagang tersebut akan dibeli. Anggaran biaya
operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan
distribusi dan penjualan paroduk perusahaan serta pengeluaran untuk
menjalankan roda perusahaan.
Anggaran laba rugi adalah suatu anggaran yang memuat ringkasan
proyeksi dari berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode
anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan jumlah kas
beserta perubahan yang memuat perkiraan arus kas masuk dan arus kas
keluar. Anggaran neraca adalah anggaran yang menunujukan implikasi
berbagai macam anggaran pada elemen-elemen neraca yaitu aktiva, utang dan
modal tahun yang akan datang. Dalam perusahaan dagang masalah
penyusunan anggaran merupakan masalah penting dalam perkembangan
suatu perusahaan. Laba yang maksimal merupakan tujuan penting dalam
perkembangan suatu perusahaan khususnya perusahaan dagang.
47
DAFTAR PUSTAKA
48