Anda di halaman 1dari 9

RESUME AKUNTANSI KEBERLANJUTAN

ANALISIS LAPORAN KEBERLANJUTAN PT BUKIT ASAM TBK

NAMA : KOMANG YUDA ARIGESTAWAN

NIM : 1917051141

KELAS : 5A

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
Analisis Laporan Keberlanjutan Pada PT Bukit Asam Tbk

Sesuai Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan


Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik pasal
1 ayat 13, Laporan Keberlanjutan merupakan laporan yang diumumkan kepada
masyarakat yang memuat kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan
hidup suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Emiten, dan Perusahaan Publik dalam
menjalankan bisnis. Isi Laporan Keberlanjutan pada dasarnya terdiri dari tiga
bagian utama yaitu (GRI, 2016):

1. Pengungkapan Umum yaitu pelaporan informasi Kontekstual tentang


sebuah organisasi dan praktik pelaporan keberlanjutannya.
2. Pendekatan Manajemen yaitu pelaporan informasi tentang bagaimana
sebuah organisasi mengelola topik material.
3. Pelaporan topik spesifik bertujuan untuk melaporkan informasi
mengenai dampak organisasi yang terkait dengan topik ekonomi,
lingkungan dan sosial.

Dalam Standar GRI terdapat dua kategori pengungkapan, yaitu Standar Universal
dan Standar Topik Spesifik. Pengungkapan standar universal panduan bagi pelapor
dalam menggunakan Standar, melaporkan informasi kontekstual organisasi yang
relevan, dan melaporkan cara pengelolaan topik materialnya. Standar topik
spesifik digunakan untuk melaporkan informasi tentang dampak material organisasi
terkait topik ekonomi, lingkungan dan sosial. Dalam Standar GRI, Standar
Pengungkapan Umum terdiri dari 56 komponen, yaitu 33 pengungkapan yang wajib
dilaporkan oleh perusahaan yang memilih opsi Inti sedangkan sisanya yaitu 23
pengungkapan diharuskan bagi perusahaan yang memilih opsi Komprehensif.
Standar Topik Spesifik mencapai total 73 pengungkapan yang dibagi menjadi 3
topik yaitu terdiri dari 13 pengungkapan topik ekonomi, 32 pengungkapan topik
lingkungan dan 28 pengungkapan topik sosial. Berikut analisis laporan
keberlanjutan PT Bukit Asam Tbk.

Sejarah PT Bukit Asam Tbk:


Sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial
Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit
mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai
1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining)
hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.
Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan
Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi
pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan
pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). Pada
1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut
Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di
Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang
Batubara dengan Perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan
energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk
mengembangkan usaha briket batu bara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan
mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode
“PTBA”.

Analisis Standar Pengungkapan Umum PT Bukit Asam Tbk

Tabel Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar Umum


Pada PT Bukit Asam Tbk

Laporan keberlanjutan PTBA Tahun 2020

GRI 102: Standar Jumlah Pengungkapan Pengungkapan


Pengungkapan Pengungkapan Terpenuhi Terpenuhi (%)
Umum
Profil Organisasi 13 13 100%
Strategi 2 2 100%
Etika dan Integritas 2 2 100%
Tata Kelola 22 4 18%
Keterlibatan 5 5 100%
Pemangku
Kepentingan
Praktik Pelaporan 12 12 100%
Rata-Rata 56 38 86%
Pada satandar pengungkapan umum terdiri dari 56 poin pengungkapan yang dalam
hal isinya telah mengakomodasi kebutuhan informasi dasar terkait aktivitas yang
dilakukan perusahaan. Pada poin – poin ini mencakup profil perusahaan hingga
tata kelola perusahaan, termasuk di dalamnya etika dan integritas perusahaan.
Pada tahun 2020 presentase satandar pengungkapan umum PT Bukit Asam Tbk
sebesar 86% yang dimana jumlah pengungkapan terkecil pada tata kelola
perusahaan yang jumlah pengungkapannya sebesar 4 dari 22 jumlah pengungkapan
standar umum dan presentasenya sebesar 18%. Adapun GRI 102: Standar
Pengungkapan Umum pada bagian tata kelola yang tidak dilaporkan yaitu GRI 102-
19, GRI 102-20, GRI 102-21, GRI 102-23, GRI 102-24, GRI 102-26, GRI 102-27,
GRI 102-28, GRI 102-29, GRI 102-31, GRI 102-32, GRI 102-33, GRI 102-34, GRI
102-35, GRI 102-36, GRI 102-37, GRI 102-38, GRI 102-39.

Analisis Tingakat Pemenuhan Standar Spesifik Topik Ekonomi

Tabel Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar Spesifik


Topik Ekonomi Pada PT Bukit Asam Tbk

Laporan keberlanjutan PTBA Tahun 2020

GRI 200: Standar Jumlah Pengungkapan Pengungkapan


Spesifik Ekonomi Pengungkapan Terpenuhi Terpenuhi (%)
Aspek Kinerja 4 3 75%
Ekonomi
Aspek Keberadaan 2 2 100%
di Pasar
Aspek Dampak 2 2 100%
Ekonomi Tidak
Langsung
Aspek Praktik 1 1 100%
Pengadaan
Aspek Anti-Korupsi 3 1 33%
Aspek Perilaku Anti- 1 1 100%
persaingan
Rata-Rata 13 10 84%
Dari hasil analisis tabel tersebut dapat dilihat pengungkapan standar spesifik
ekonomi PT Asam Bukit Tbk tahun 2020 yaitu sebesar 10 dari 13 jumlah
pengungkapan standar spesifik ekonomi dan besar presentase pengungkapanya
yaitu 84%. Dari analisis tabel ini juga dapat dilihat bahawa laporan keberlanjutan
PT Asam Tbk tidak banyak mengungkapkan aspek anti-korupsi yang dimana pada
aspek ini terdapat 3 pengungakapn namum pada laporan keberlanjutannya PT Asam
Tbk hanya melaporan 1 yaitu tentang Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan
yang diambil. Kemudian yang tidak diungkapkan pada laporan keberlanjutannya
PT Asam Tbk yaitu Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko terkait korupsi dan
Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi. Dan pada
aspek kinerja ekonomi yang tidak diungkapkan pada laporan keberlanjutannya PT
Asam Tbk yaitu Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada
kegiatan organisasi karena perubahan iklim.

Analisis Tingakat Pemenuhan Standar Spesifik Topik Lingkungan

Tabel Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar Spesifik


Topik Lingkungan Pada PT Bukit Asam Tbk

Laporan keberlanjutan PTBA Tahun 2020

GRI 300: Standar Jumlah Pengungkapan Pengungkapan


Spesifik Lingkungan Pengungkapan Terpenuhi Terpenuhi (%)
Material 3 0 0%
Energi 5 4 80%
Air 5 5 100%
Keanekaragaman 4 3 75%
Hayati
Emisi 7 5 71%
Air Limbah (Efluen) 5 2 40%
Kepatuhan 1 1 100%
Lingkungan
Penilaian 2 2 100%
Lingkungan
Pemasok
Rata-Rata 32 22 70%
Dari hasil analisis tabel tersebut dapat dilihat pengungkapan standar spesifik
lingkungan PT Asam Bukit Tbk tahun 2020 yaitu sebesar 22 dari 32 jumlah
pengungkapan standar spesifik lingkungan dan besar presentase pengungkapanya
yaitu 70%. Dari analisis tabel ini juga dapat dilihat bahawa laporan keberlanjutan
PT Asam Tbk tidak banyak mengungkapkan aspek material yang dimana pada
aspek ini terdapat 3 pengungakapn namum pada laporan keberlanjutannya PT Asam
Tbk tidak melaporkan 3 pengungkapan material tersebut, sehingga PT Asam Tbk
tidak memperhatikan aspek material pada laporan keberlanjutannya. Kemudian
pada aspek energi yang tidak diungkapkan pada laporan keberlanjutannya PT Asam
Tbk yaitu Konsumsi energi di luar organisasi. Pada aspek keanekaragaman hayati
yang tidak diungkapkan pada laporan keberlanjutannya PT Asam Tbk yaitu dampak
signifikan dari kegiatan, produk dan jasa pada keanekaragaman hayati. Dan pada
aspek emisi yang tidak diungkapkan pada laporan keberlanjutannya PT Asam Tbk
yaitu emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya dan nitrogen Oksida (NOx),
sulfur oksida (Sox), dan emisi udara signifikan lainnya.

Analisis Tingakat Pemenuhan Standar Spesifik Topik Sosial


Tabel Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar Spesifik
Topik Sosial Pada PT Bukit Asam Tbk

Laporan keberlanjutan PTBA Tahun 2020

GRI 400: Standar Jumlah Pengungkapan Pengungkapan


Spesifik Sosial Pengungkapan Terpenuhi Terpenuhi (%)
Kepegawaian 3 3 100%
Hubungan Tenaga 1 1 100%
Kerja/Manajemen
Kesehatan dan 1 1 100%
Keselamatan Kerja
Pelatihan dan 1 1 100%
Pendidikan
Keanekaragaman 1 1 100%
dan Kesempatan
Setara
Non-diskriminasi 1 1 100%
Kebebasan 1 1 100%
Berserikat dan
Perundingan
Kolektif
Pekerja Anak 1 1 100%
Kerja Paksa atau 1 1 100%
Wajib Kerja
Praktik Keamanan 1 0 0%
Hak – Hak 1 1 100%
Masyarakat Adat
Penilaian Hak Asasi 3 0 0%
Manusia
Masyarakat Lokal 2 0 0%
Penilaian Sosial 2 2 100%
Pemasok
Kebijakan Publik 1 0 0%
Kesehatan dan 2 0 0%
Keselamatan
Pelanggan
Pemasaran dan 3 3 100%
Pelabelan
Privasi Pelanggan 1 1 100%
Kepatuhan Sosial 1 1 100%
Rata-Rata 28 19 73%
Dari hasil analisis tabel tersebut dapat dilihat pengungkapan standar spesifik sosial
PT Asam Bukit Tbk tahun 2020 yaitu sebesar 19 dari 28 jumlah pengungkapan
standar spesifik lingkungan dan besar presentase pengungkapanya yaitu 73%. Dari
analisis tabel ini juga dapat dilihat bahawa laporan keberlanjutan PT Asam Tbk
tidak mengungkapkan aspek Praktik Keamanan, Penilaian Hak Asasi Manusia,
Masyarakat Lokal, Kebijakan Publik, dan Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan.

Kesimpulan Hasil Analisis Pengungkapan Standar Spesifik

Tabel Perhitungan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Standar Spesifik


Pada PT Bukit Asam Tbk

Laporan keberlanjutan PTBA Tahun 2020

Standar Jumlah Pengungkapan Pengungkapan


Pengkungkapan Pengungkapan Terpenuhi Terpenuhi (%)
Topik Spesifik
Ekonomi 13 10 84%
Lingkungan 32 22 70%
Sosial 28 19 73%
Rata-Rata 73 51 75%
Dari hasil ketiga analisis dari topik ekonomi, lingkungan, sosial pengungkapan
standar spesifik dapat lihat bahwa tingkat pengungkapan PT Asam Bukit Tbk.
Sudah cukup baik yaitu dengan presentase pengungkapan sebesar 75%. Namun
disini yang perlu diperhatikan yaitu pada pengungkapan topik lingkungkan dan
sosial yang memiliki presentase pengungkapan standar spesifik terendah yaitu
sebesar 70% dan 73% dibandingkan dengan pengungkapan standar spesifik
ekonomi yang sebesar 84%. Untuk itu PT Asam Tbk harus harus memperhatikan
pengungkapan standar lingkungkan dan sosial agar di laporan keberlanjutan
selanjutnya dapat mengungkapkan lebih dari tahun sebelumnya.

Referensi

https://www.ptba.co.id/laporan/laporan-keberlanjutan

Anda mungkin juga menyukai